Sampai di lokasi sekitar jam 5 an, dan langsung gabung dengan para calo yang 
sedang duduk duduk lesu, karena ternyata pengunjung yang mau menonton konser 
Kitaro tidak sesuai dengan yang diharapkan, ditawarkan ke aku, pertama aku 
bilang lagi menunggu teman dulu, lalu minta no telpnya, ngobrol kiri kanan, 
tak lupa ngobrol dengan beberapa wartawan, ada yang dari Republika, dan ada 
juga dari majalah Tourism, asyik juga ngobrol dengan wartawan terutama 
Replubika, aku tanya tumben meliput acara konser kafir, dijawab sudah ada 
perubahan......bla bla bla ngobrol ngalor ngidul, terus aku pamit, laper 
makan bakso lapangan tembak, kembali lagi ngobrol dengan wartawan majalah 
Tourism, ngobrol kanan kiri, aku tanya koq tidak meliput acara pertandingan 
marching band se Indonesia ?, dan 2012 Marching Band Universitas Indonesia 
akan manggung di Thailand untuk ikut kejuarann International, dan memberi 
info bahwa tahun 2011 akan pindah lokasi dari lapangan bulu tangkis ke 
istora senayan karena sekali manggung ada 3 jenis, aku bilang kudu diliput 
karena untuk manggung di acara Marching Band membutuhkan biaya ber milyar 
milyar, plus latihan ber bulan bulan padahal manggungnya rata rata 15 menit, 
mereka kaget juga akhirnya aku dikasih bonus majalah Tourism.
Tukang calo yang pertama call ke aku, gimana jadi gak, aku bilang oke berapa 
potongannya untuk kelas 500 dibilang 350, aku bilang oke, padahal dibawah 
350 juga bakalan dilepas, lha Kitaro berapa banyak yang kenal ?.

Pas masuk, semua oke, begitu 4 langkah didalam pintu masuk aku dicegat 
seorang panitya, dan meminta dengan hormat tiket yang aku miliki, aku kasih, 
dia tanya beli dimana ?, aku jawab beli di depan dan ada teman yang bantu 
beli, akhirnya tiket aku di ambil dahulu, sambil sibuk ber halo halo ke 
temannya, aku mah masak bodoh, nyingkem ajah kepinggiran sambil lihat lihat 
majalah, tidak lama kemudia ada ibu ibu mengalami hal yang sama, aku tertawa 
dalam hati, huehuehue punya teman juga rupanya, sekian menit kelompok ibu 
ibu ngomel panjang pendek, dan akhirnya ada tukang stempel datang, tiket 
yang dibaliknya tidak di stempel di stempel, aku melihat ada seorang panitya 
kebingungan punya tiket 1, aku bilang tiket tsb aku punya, akhirnya cetrek 
tiket di stempel juga.
( selama kejadian tsb sang calo sibuk memberi arahan ke aku, aku bilang 
percuma lha tiketnya gak tahu siapa yang pegang, setelah semua beres aku 
sms, sudah oke, dia langsung telp sudah beres yah pak, bagaimana dengan 
nanti acara Maroon ?, aku bilang ntar ajah kabari lagi, maroon mah bukan 
kelas aku ).

Sebelum masuk aku lihat ada penjual cd Kitaro, aku beli 1, sebenarnya ada 4, 
nyelekit juga sih beli 4 cd mah, maklum 150 utk 1 cd, dan itu jatah ku untuk 
malam tsb.

Awal masuk di kelas 500 aku bingung juga, koq tempat nya asyik dikasih ke 
kelas 500, sedang kelas 4 jeti malah dibawah, mbuh ntu wktu aku gak ngerti, 
sayang tempat duduknya sempit banget, sampai akhirnya aku duduk 2 bangku 
untuk seorang, lha dengkul ku bisa kena kepala didepan ku. ( maklum aku 
bandingkan dengan konser simple plan, vip ada di atas )

Molor 1/2 jam akhirnya Kitaro muncul.
Tanpa basa basi langsung show tanpa ba bi bu, bisa jadi karena sudah di 
beritakan oleh dua pembawa acara bahwa lagu lagu Kitaro saat ini sudah mulai 
dipakai untuk meditasi ( ? ), kuping ku jadi budeg disaat pembawa acara 
menjelaskan siapa Kitaro, lha aku lihat sih si pembawa acara belum nongol ke 
bumi saat Kitaro sudah manggung.

Jujur saja aku penasaran dengan kemampuan Kitaro manggung dengan usia yang 
sudah mirip dengan aku malah bisa jadi jauh diatas aku dan setiap saat 
dipanggil setan dedemit.
Dan 1,5 tanpa henti terus di geber dengan beragam lagu dengan ciri khas 
tetap di perkusi dan violin

Kagum dan membuat kepala ku godek godek pelan sambil mata merem melek, 
sungguh nostalgia ke tahun 78 an terbayang dibenakku. Sungguh Kitaro sangat 
hebat, ada beberapa kali Kitaro memukul bedug nya, ada yang dengan gagang 
berkepala bundar, dan ada lagi dengan gagang untuk memukul tambur Taiko ( 
batang ini jujur saja membutuhkan tenaga yang bukan alang kepalang untuk 
bisa konsisten gebukannya )

Dan baru terasa beda 4 juta dan 500 Rebu....aku jamin yang dibawah akan 
terasa diajak ke awang awang, lha di kelas 500 ajah aku sudah melayang lupa 
anak bini apalagi dibawah.

Yang membedakan Kitaro era 70 an dan yang sekarang, aku perhatikan peralatan 
listriknya sudah canggih jadi gebukan bedug pun tidak membuat lelah banget 
bagi Kitaro dibandingkan dengan era 70 an dimana sound system nya masih 
kuno, otomatis suara di 70 an menjadi lebih hidup di konser sekarang.

Melihat gaya Kitaro aku teringat Sutejo ( ? ), wong jawa yang suka menjadi 
dalang, Kitaro pun manggungnya dengan gaya dalang, dimana satu tangan nya 
bisa di keyboards, sedang satunya lagi melayang layang di udara.

Lagu yang menjadi hit nya Silk Road benar benar membuat otak ku menjadi 
beku, seperti tidak mau ada perubahan lagi, damai dan bersatu dengan bumi 
sungguh mengharapkan lagu tsb tidak selesai selesai bila perlu seumur hidup 
bumi...

Belum lama aku nonton Santana, aku bayangkan kedua nya sama an usianya, dan 
jujur saja Santana dalam hal stamina kalah jauh dibandingkan dengan Kitaro, 
padahal untuk keriput sama sama keriput, Santana masih ada break dan minum 
segala macam, sedang Kitaro tidak ada break selain di akhir acara sesuai 
dengan etika selalu ada 1 bonus lagu.

Santana jago bergitar, Kitaro di perkusi, bila kedua nya digabung aku yakin 
bumi pun akan berhenti berputar, tidak perlu ada superman segala macem, 
karena mereka sudah termasuk superman.

Akhir kata, maaf ke promotor Velvet yah aku sudah beli tiket di calo, 
bukannya aku gak bisa beli, aku memang ingin merasakan beli tiket di calo 
seperti apa.....konon sebelumnya ada konser tiket 500 jadi 1,7 juta dan 
masih dicari, sama seperti hal nya J. Timberlake yang akan manggung nanti, 
aku yakin harga tiket akan naik, karena peminatnya masih banyak, beda dengan 
Kitaro yang musiknya lebih ke arah misterius tanpa lirik lagu ( kemarin ada 
1 lagu dengan lirik lagu, sayang penyanyi nya di tarik suara kurang piawai, 
padahal sungguh enak di kuping ).

Sewaktu Iron Maiden manggung aku gak tertarik, karena terbayang panasnya 
ancol bila dipakai untuk ber jingkrak kurang seru....

Yeahhhh Thanks Kitaro, mimpi ku terkabul menonton Kitaro manggung, mimpi 30 
tahun yang lalu.
Semoga mimpi lainnya Pink Flyod ( sayang meng ganja bisa kena tahunan di bui 
yah ) bisa manggung di Indonesia tak lupa the Police dengan massage in the 
botle...sebenarnya masih banyak generasi 70 sd 90 an yang bisa di undang 
manggung di Indonesia, semoga menjadi kenyataan.

Aku sebagai proletar, saat itu menjadi proletar feodalis kapitalis 
protestanis dan sipilis.....semoga Diamond Ring nya Bon Jovi yang 
dinyanyikan oleh Bing Slamet bisa naik pentas lagi, aku jamin NKRI tambah 
jaya

sur.
ps.
Ketika ngobrol dengan majalah Tourism aku promosikan Villa Hutan Jati nya 
Pak Singo, biarpun aku belum ( nanti akan ) pernah kesana, aku sok tahu 
bilang bahwa VHJ nantinya akan menjadi proyek besar dan bukan lagi proyek 
percontohan bagi tanah yang rusak baik karena dasarnya rusak maupun yang 
sudah jemu di doping pupuk urea melulu 



------------------------------------

Post message: prole...@egroups.com
Subscribe   :  proletar-subscr...@egroups.com
Unsubscribe :  proletar-unsubscr...@egroups.com
List owner  :  proletar-ow...@egroups.com
Homepage    :  http://proletar.8m.com/Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    proletar-dig...@yahoogroups.com 
    proletar-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    proletar-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Kirim email ke