Ada itu pernyataan dalam bahasa Arab dari TV Al Rabia. silahkan click ini : 
http://www.alarabiya.net/articles/2011/06/04/151770.htmlhttp://www.alarabiya.net/articles/2011/06/04/151770.html

  ----- Original Message ----- 
  From: item abu 
  To: proletar@yahoogroups.com 
  Sent: Saturday, June 11, 2011 3:33 AM
  Subject: Re: [proletar] Politikus Kuwait: Cegah Zina, Peliharalah Budak Seks


    
  Hehehe.... apa si Abbas jg ga percaya dgn berita dr Tempo?

  ________________________________
  From: sunny <am...@tele2.se>
  To: undisclosed-recipi...@yahoo.com
  Sent: Sat, June 11, 2011 7:32:05 AM
  Subject: [proletar] Politikus Kuwait: Cegah Zina, Peliharalah Budak Seks

  
http://www.tempointeraktif.com/hg/timteng/2011/06/08/brk,20110608-339481,id.html

  Politikus Kuwait: Cegah Zina, Peliharalah Budak Seks 
  Rabu, 08 Juni 2011 | 18:27 WIB

  Salwa al-Mutairi. (dailymail)

  TEMPO Interaktif, Kuwait City - Boleh jadi politikus perempuan dari Kuwait, 
  Salwa al-Mutairi, paham betul betapa laki-laki kebanyakan memiliki syahwat 
  seksual yang kerap kali tak terbendung. Oleh sebab itu, ia mengusulkan satu 
  resep jitu agar para lelaki di negaranya tidak terjerumus godaan sehingga 
  berzinah dengan pembantu, gadis, atau istri orang. 

  Ia mengatakan para lelaki yang telah menikah harus memelihara budak seks 
sebagai 
  antisipasi jika istri mereka berhalangan. Ia menegaskan mempunyai budaks seks 
  sama saja dengan mempunyai istri sah. Ia bahkan menyebutkan 
perempuan-perempuan 
  yang dapat diperdagangkan itu bisa diperoleh dari negara-negara yang sedang 
  berperang, seperti Chechnya. Oleh karena itu, budak seks itu harus berstatus 
  tawanan perang. 

  Dia berdalih dulu orang-orang kaya dibolehkan mempunyai budak, termasuk 
  perempuan yang bisa dijadikan pemuas hawa nafsu. Namun di zaman sekarang, ide 
  itu sangat kontroversial dan dianggap melecehkan kaum hawa. 

  Ia beralasan ketimbang mati sia-sia lantaran kelaparan akibat situasi perang, 
  lebih baik menjadi budak seks dengan hidup terjamin dan aman. "Tidak ada yang 
  memalukan dan (budak seks) ini tidak haram menurut hukum Islam," kata Salwa 
  beralasan. Ia pun menuduh secara sepihak bahwa para pemimpin yang hidup di 
abad 
  ke-8 bahkan ada yang memelihara 2.000 budak seks. 

  Meski begitu, ia mensyaratkan umur minimal perempuan yang bisa dijadikan 
pemuas 
  nasfu adalah 15 tahun. Ia pun mengusulkan agar perdagangan budak seks itu 
  dilegalkan seperti perdagangan pembantu rumah tangga. 

  Salwa mengklaim idenya itu mendapat dukungan dari sejumlah mufti di Arab 
Saudi. 
  "Mereka bilang (memelihara budak seks) itu benar. Itu satu-satunya solusi 
bagi 
  seorang pria layak yang memiliki kekayaan, nafsu seks luar biasa, dan tidak 
  ingin berbuat zina," ujarnya. 

  Ide itu bertentangan dengan ajaran Islam. Saat Islam datang, saat itu budaya 
  Arab memang masih diwarnai perbudakan. Untuk menghapuskan perbudakan itulah, 
  maka dibolehkan majikan menikahi budaknya. Bila sudah dinikahi, maka status 
sang 
  budak menjadi orang merdeka. 

  DAILY MAIL/FAISAL ASSEGAF

  [Non-text portions of this message have been removed]

  [Non-text portions of this message have been removed]



  

[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------------------

Post message: prole...@egroups.com
Subscribe   :  proletar-subscr...@egroups.com
Unsubscribe :  proletar-unsubscr...@egroups.com
List owner  :  proletar-ow...@egroups.com
Homepage    :  http://proletar.8m.com/Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    proletar-dig...@yahoogroups.com 
    proletar-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    proletar-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Reply via email to