Refleksi : Duta besar (dubes) diangkat oleh presiden dan di sumpah dibawah 
kitab agamanya di istana negara. Jadi tentu sekali masalah kapasitasnya sudah 
diketahui oleh sang presiden,  Jadi kalau mau dipertanyakan silahkan langsung 
pertanyaannya diajukan kepeda yang sang pengangkat yang bersangkutan.  

Bagaimana dubes bisa berdiri tegak dengan gagah membela warganya kalau  tuan 
rumah tahu bahwa NKRI membutuhkan mereka untuk mengurangi tekanan pengangguran 
dan selain itu terdapat kurang lebih satu juta warganya yang bekerja dengan 
stempat sebagai  "bagar dan hamal"? Belum lagi dihitung kalau dubes itu gemar 
berkongkalikong dengan agan-agen tenaga kerja.  

http://www.tempointeraktif.com/hg/politik/2011/06/23/brk,20110623-342835,id.html

DPR Pertanyakan Kapasitas Duta Besar Arab Saudi   
Kamis, 23 Juni 2011 | 16:13 WIB

  
Tantowi Yahya. TEMPO/Mazini Hafizhuddin


TEMPO Interaktif, Jakarta - Duta Besar Indonesia berkuasa penuh untuk Arab 
Saudi, Gatot Abdullah Mansur, dicecar anggota Komisi I DPR untuk dimintai 
pertanggungjawabannya atas hukum pancung pada tenaga kerja Indonesia. "Pak 
Dubes ini keahliannya dibutuhkan di tempat lain, tidak diperlukan di sana. Arab 
membutuhkan keahlian yang khusus," kata Tantowi Yahya, anggota Komisi I DPR 
saat rapat dengar pendapat di DPR, Kamis 23 Juni 2011.



Tantowi menyoroti diplomasi Indonesia yang lemah untuk Arab Saudi karena selalu 
merendahkan diri dan menganggap derajat mereka lebih tinggi. "Paragdimanya 
harus dibalik. Tanpa ada tenaga kerja Indonesia, ekonomi Arab Saudi tidak 
jalan," kata Tantowi. "Jadi, diplomasinya harus sejajar."



Gatot menegaskan, saat ini dari 26 orang TKI yang terancam hukuman mati, paling 
tidak sudah 3 orang mendapatkan maaf. "Tinggal 23 orang lagi, pemerintah akan 
mengirimkan surat khusus pada Raja Arab," kata Gatot. 



Namun, apa yang dilakukan Gatot dianggap tidak maksimal. "Bapak bukan tidak 
punya kapasitas, tapi bukan untuk di Arab Saudi," kata anggota DPR.



Para anggota DPR juga menyoroti alasan duta besar tentang luasnya wilayah yang 
harus diawasi dengan jumlah staf yang sedikit dan jumlah WNI yang mencapai satu 
jutaan, serta tidak adanya kabar dengan menyalahkan Pemerintah Arab Saudi 
karena terlambat memperjuangan notifikasi. "Satu staf harus melayani tujuh 
ribuan orang," kata Gatot.



ALWAN RIDHA RAMDANI
Berita terkait
  a.. Yudhoyono Bentuk Tim Khusus Urusi Legislasi yang Macet   
  b.. Menaker: BNP2TKI Tak Bentrok dengan Satgas TKI   
  c.. Imparsial Minta Pemerintah Cabut Hukuman Mati   
  d.. TKI Asal Sumbawa Barat Terancam Hukuman Gantung   
  e.. DPR Panggil Duta Besar Indonesia untuk Arab Saudi   


[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------------------

Post message: prole...@egroups.com
Subscribe   :  proletar-subscr...@egroups.com
Unsubscribe :  proletar-unsubscr...@egroups.com
List owner  :  proletar-ow...@egroups.com
Homepage    :  http://proletar.8m.com/Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    proletar-dig...@yahoogroups.com 
    proletar-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    proletar-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Kirim email ke