Katanya Pancasilais, Tuhan Yang Maha Esa. Koq ada yang memuja Tuhan Maha Esa 
itu dengan caranya sendiri diributkan, ibarat peminum Coca Cola ribut menentang 
Pepsi Cola, atau kopi tubruk ribut dengan kopi expresso. Celaka dengan 
ribut-keributan ini dibakar rumah ibadah, rumah penghuni umat, anggotanya 
dihajar sampai ada yang peot mati disiksa,
Pantas saja Papua mau lepas dari cengkraman pangkuan ibu Pertiwi akibat 
perlakuan rezim neo-Mojopahitnya yang menjadi beban hidup bagi rakyat di 
kepulauan Nusantara.
Bagaimana cara terbaik untuk menghilangkan beban hidup ini. Apakah ada yang 
mempunyai pendapat solusi? Jangan ragu-ragu mengemukakan pendapat, Anda tidak 
akan digigit nyamuk, malah menyegarkan syaraf otak yang beku serta menjauhkan 
sobat, sahabat, kawan dan lawan dari pembodohan penguasa.

http://hidayatullah.com/read/19936/28/11/2011/kristenisasi-di-curug-mekar-bogor-meresahkan.html
Kasus GKI Yasmin
      
Kristenisasi di Curug Mekar-Bogor Meresahkan 

Senin, 28 November 2011 



Hidayatullah.com--Ketua Dewan Kemakmuran Masjid Al Barokah, Kelurahan Curug 
Mekar, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor, Jawa Barat, Taufik Izrail, menyatakan 
kegiatan kristenisasi di bilangan Curug Mekar sejak beberapa tahun terakhir 
terbilang marak. Beberapa kali ia pernah menemukan aksi-aksi misionaris itu.

Seperti misalnya, ia menceritakan, pada awal Oktober lalu dirinya dan sejumlah 
warga Muslim pernah menangkap seorang ibu bersama dengan seorang anak muda 
datang ke perumahan warga Muslim Curug Mekar menawarkan kepada masyarakat yang 
mau berobat agar lekas sembuh dari sakit dan hidupnya bahagia.

“Mereka membagikan buku-buku Kristen. Orang itu mengaku datang dari Kecamatan 
Ciampea. Saya tangkap sendiri pelakunya. Setahu saya, sudah 4 kali yang datang 
seperti itu membawa buku Kristen untuk warga Muslim Curug Mekar,” tutur Taufik 
kepada Hidayatullah.com di Bogor, kemarin.

Bersama-sama dengan pengurus DKM Al Barokah, Forum Komunikasi Muslim Indonesia 
(Forkami) Pusat Bogor dan disaksikan RT setempat, ketika menginterogasi alasan 
kedua orang itu, mereka mengaku tidak tahu kalau daerah itu merupakan komunitas 
masyarakat Muslim.

“Ada juga yang datang pakai mobil kijang, saya lupa nomor platnya. Laki laki. 
Mereka mengumpulkan anak-anak remaja diajak main bola, lalu disuruh tandatangan 
untuk pendirian gereja itu, anak-anak gak tau,” ungkapnya.

Taufik mengatakan, jarak masjid dengan bakal gereja Yasmin hanya sekitar 200 
meter.

“Umat Islam mengharapkan gereja itu segera dibongkar. Mereka melakukan 
Kristenisasi di sana,” pungkasnya.*


++++

http://hidayatullah.com/read/19965/29/11/2011/kasus-yasmin-sama-seperti-ciketing.html


Kasus GKI Yasmin


     Share |  


Kasus Yasmin Sama Seperti Ciketing 


      
     
     
     
Selasa, 29 November 2011 


Hidayatullah.com--Ketua Front Pembela Islam (FPI) Bekasi Raya, Murhali Barda 
menilai, kasus gereja GKI Yasmin, Bogor, mirip dengan kasus gereja Huria 
Kristen Batak Protestan (HKBP) Ciketing Asem, Bekasi, Jawa Barat, yang terjadi 
belum lama ini.

“Kasus GKI Yasmin persis dengan yang terjadi di Ciketing, berlarut-larut, 
karena arogansi pihak gereja,” jelas Murhali kepada hidayatullah.com, Selasa 
(29/11/2011) siang.

Untuk itu Murhali mengimbau umat Islam Bogor agar tidak terpancing emosi dengan 
aksi-aksi arogan yang kerap dilakukan jemaat GKI Yasmin.

“Mereka mencari cara untuk memancing emosi umat Islam Bogor. Berkaca pada kasus 
Ciketing, saya berharap umat Islam di sana dapat menahan diri dari aksi 
anarkis. Jangan sampai terpecah belah,” imbaunya.

Jika sampai anarkis, kata Murhali, maka ini akan dimanfaatkan betul oleh mereka 
untuk memojokkan umat Islam.

“Mereka akan menjual ke dunia internasional, merasa diintimidasi dan dizhalimi 
oleh umat Islam,” kata Murhali.

Murhali sendiri sempat merasakan dinginnya lantai penjara selama beberapa bulan 
karena dituduh sebagai dalang kasus penusukan jemaat HKBP Ciketing Asem. 
Peristiwa penusukan yang terjadi 12 September 2010 ini dipicu dari sikap 
arogansi yang dilakukan jemaat HKBP Ciketing Asem. Meski gereja jemaat HKBP 
telah disegel, tetapi mereka sempat merusak segel tersebut sebanyak dua kali.

Bahkan, ketika itu jemaat HKBP melakukan konvoi berjalan kaki sembari 
bernyanyi-nyanyi melintasi pemukiman warga Muslim sebelum kebaktian di tanah 
kosong.

Kata Murhali, kasus Ciketing Asem dan Yasmin sama-sama berawal dari persoalan 
perizinan. Mayoritas warga di Ciketing Asem maupun Yasmin merasa keberatan 
dengan keberadaan gereja-gereja itu karena dinilai tidak memiliki jemaat yang 
bermukim di lingkungan sekitar gereja. Karena tidak mengantongi izin, maka 
gereja HKBP Ciketing Asem disegel Pemkot Bekasi dan gereja GKI Yasmin disegel 
Pemkot Bogor.

Seperti halnya Pemkot Bekasi, solusi bijak juga diupayakan oleh Pemkot Bogor, 
yakni dengan menyediakan tempat pengganti yang lebih strategis untuk 
pembangunan gereja GKI. Meski begitu pihak GKI menolak solusi relokasi gereja. 
Hal yang sama juga pernah dilakukan oleh HKBP Ciketing Asem.*

Rep: Ibnu Syafaat
Red: Syaiful Irwan 

[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------------------

Post message: prole...@egroups.com
Subscribe   :  proletar-subscr...@egroups.com
Unsubscribe :  proletar-unsubscr...@egroups.com
List owner  :  proletar-ow...@egroups.com
Homepage    :  http://proletar.8m.com/Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    proletar-dig...@yahoogroups.com 
    proletar-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    proletar-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Kirim email ke