--- Devy Endry <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Uni Rahima... Saya ikut menanggapi hal ini, kalo > setiap orang berpikir > membeli tanah dsb.. > tentunya. tidak akan ada pabrik sepatu yang besar > atau perusahaan > penerbangan misalnya > karena menurut hemat saya tidak mungkin ( atau > jaranglah) orang yang punya > uang pribadi kecuali hasil korupsi), atau kalaupun > punya meng investasikan > uangnya untuk usaha penerbangan.
Dek Devy,maaf uni baru sempat balas.Ini dikarenakan kondisi uni saat ini memang kurang fit untuk diskusi semacam ini. Pertama kondisi tubuh yang emosional uni kurang stabil ( maklum masih sering mual-mual dan pusing ). Kedua,Topik diskusi kali ini,kalau mengenai perbank kan,bukan bidang uni untuk membahasnya tetapi bidangnya dek Ronald.P.Yang lebih berkompoten untuk menjawabnya,karena jelas beliau ini faham sekali masalah perbankan ( terutama bank syari'ah ),beliau berkecimpung di bidang itu.Silahkan kalau ada apa-apa,tanyakan saja pada dek Ronald,karena bertanya pada yang bergelut di bidangnya maka kita akan mendapat kepuasan tersendiri. Dan uni sudah melihat jawaban-jawaban dek Ronald diskusi dengan mak Darul yang sedang berlangsung ,jawaban dek Ronald cukup jitu dan bagus,serta logikanya mantap.( bagus dek Ronald,teruskan memberikan yang benar dan terbaik itu ). Itu sebabnya dari awal sekali ketika uni di tanya oleh Da Zul Amry tentang " bunga bank ini ",uni melemparkan nya kepada dek Ronald,karena uni tahu beliau lebih mampu menjawab masalah ini.Ini pentingnya kita mengetahui identitas seseorang,kita mengetahui ia bergerak di bidang apa,sehingga kita tahu pada siapa kita berbicara.( ini termasuk trik-trik ilmu public relation,yang uni pelajari bukan di bangku kuliyah,tetapi melalui pengalaman hidup saja ). > Patungan ?. Berapa orang (kalo penghasilannya > sekecil saya ) harus terlibat > dalam usaha penerbangan ? Belum lagi kalo setiap > kepala punya ide sendiri > tetntang uang yang harus diinvestasikannya . Usaha untuk mencari makan dan hidup itu kan bukan di pabrik sepatu ,atau penerbangan saja kan dek,dimana saja kita boleh cari penghasilan hidup,yang penting prinsipnya adalah jalan yang didapatkan secara halal,dan duit yang dimakan juga halal. Semua ini demi keberkahan hidup,itu pentingnya juga Ke Imanan.Memang sangat sulit menjelaskan sesuatu itu,kalau kita sudah berbicara masalah Iman,padahal pada prinsip hidup hakikatnya ke Imanan itulah yang paling kita utamakan dalam segala tindak tanduk kita.Tapi kita bekerja kan bukan sekedar iman saja,tapi ilmu juga pasti ada di sana,yang terealisasikan dengan amal perbuatan kita. Apalagi kalau di pikir-pikir untung rugi,kalau kita pikir-pikir kan enak menyimpan duit di bank konvensional itu,kita hanya menghitung laba kita saja akhir tahunnya,atau perbulannya,kalau kebetulan kita mengambil bunga yang perbulan.tapi seperti penjelasan uni yang pertama,uni lebih suka mengambil,atau memakan sesuatu yang sudah jelas halal dan haramnya,kalau masih syubhat,apalagi haram,lebih baik menghindarinya. Inilah ia namanya ke Imanan,dan kita percaya ngak bahwa Allah akan memberi rezeki kita,asalkan kita berjalan sesuai dengan anjuranNya.Sulitkan menjelaskan dan menerapkan masalah ke imanan ini,.? karena itu tergantung pribadi masing-masing,mo pilih jalan yang mana.Kita sudah diberi Allah akal untuk itu.Dan jangan pula ini dikatakan fanatik agama,tetapi sekali lagi , kalau kita masih bisa bernafas dan berusaha menuju jalan yang lebih di ridhai oleh Allah ta'ala,kenapa tidak jalan itu yang harus kita tempuh ? Dan kita harus selalu berusaha menghindari dan menjauhi segala sesuatu yang syubhat,apalagi haram.Rasulullah SAW bersabda : " Da' maayuriibuka,ilaa maalaayuriibuka, tinggalkanlah apa yang meragukan kamu kepada apa yang tidak meragukan kamu ". > > > > > > Kalo kursnya sama lalu mereka dapat untung dimana.. > ? Kurs ini kan ada > patokan dari BI Maksudnya kursnya sama dengan apa ? Dengan bank-bank lain..?Setiap bank setahu uni lain-lain kurs dollarnya ( ini pengalaman lho,jarang ada yang sama,meski sudah ada ketetapannya dari BI ),dan biasanya kurs yang paling tinggi selain money changer tentunya,di BII itu. Kalau di BNI,sekali lagi menurut yang sudah terjadi pada uni,kursnya sangat rendah disaat kita hendak mengambil duit kita yang pada hakikatnya duit itu asalnya dari dollar,tetapi karena kita ngak di perbolehkan mengambil dollar yang dikirim itu,maka mereka yang menentukan kurs itu,padahal,kalau kita tukarkan di BII,apalagi money changer,keuntungan dari tukaran US$ 100 dollar bisa Rp 100-200. Bagaimana kalau pas suami kirim US $ 1000-2000.berapa sudah seharusnya keuntungan yang kita ambil,kalau saja kita tidak mengirim duit di BNI tersebut.? beda dengan di BII,dikirim dollar,kita juga bisa ambil dollar itu,jadi terserah kita mau tukarkan duit bank,atau money changer yang mana dan dimana. Sekali lagi seperti yang uni ceritakan kemaren ,sayang sekali,kalaulah saja ada bank Syari'ah di BKT dan menerima pengiriman dan penerimaan dollar ini,sangat bagus sekali,tapi ketika itu belum ada,wallhua'lam sekarang bagaimana. ).Begitupun saya ngak mau > ambil > > bunga bank yang ada di BII kala itu,saya cuman > butuh > > menyimpan duit dan juga menerima kiriman duit dr > bank > > itu,bukan bunganya. > > Katakan uni menyimpan uang selama 5 tahun, waktu uni > simpan uang itu dapat > membeli sekilo beras, lantas karena bunganya tidak > diambil uang tersebut > hanya bisa membeli 0.7 kg misalnya kita jadi rugikan > ? Hmmm,..unikan menyimpan duit dengan dollar,setahu uni dollar itu jarang turun,bahkan naik terus,paling tidak stabil.Jadi ngak rugi koq.Tapi kalau pas andaikan saja dollar turun,sekali ( tapi ini belum pernah uni alami ),kita harus tanggung resiko,yang penting kita berniat simpan duit itu bukan untuk mengambil bunganya,tetapi untuk keamanan duit saja. Kalau rupiah,..makanya sebaiknya kita simpan di bank Syari'ah ,karena systemnya ( bagi hasil ),dan bisa berkembangkan duit kita itu.Kalau kebetulan rugi,yah sudah resiko,yang namanya juga bisnis,harus bisa berspekulasi,untung rugi, itu sudah pergulatannya ekonomi terutama dalam bisnis.Kalau masalah bank syari'ah ini silahkan tanya sama dek Ronald,jangan tanyakan sama uni,pasti uni ngak bisa jawab dengan puas ( bukan bidang uni ),uni hanya tahu bank syari'ah itu keuntungannya adalah " bagi hasil " Rasanya mengenai riba,bunga,bank-bank,sudah ada jawabannya pada postingan-postingan sebelumnya,baik itu dari dek Ronald,ataupun yang uni FWD kan tadi pagi.Silahkan didiskusikan dengan dek Ronald,alasan sudah uni sebutkan diatas. Wassalam.Rahima. __________________________________ Do you Yahoo!? New Yahoo! Photos - easier uploading and sharing. http://photos.yahoo.com/ _______________________________________________ Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: http://groups.or.id/mailman/listinfo/rantau-net _______________________________________________