Sanak Ad dan Dinda Rahima yth ;

Assalamualaiku  wr.wb

Kalau ada yang merasa paling bersalah disini adalah diri saya yang
telah membuat bergalau kembali palanta kita ini . karena saya telah
mengajak  Dinda Rahima untuk menanggapi posting sanak Ad yang
akhirnya menimbulkan polemik tersebut . Untuk semua itu saya mohon
maaf kepada Dinda Rahima dan sanak Adrisman atas hal tersebut .
Bukan maksud saya ingin membenturkan anda berdua , tetapi memang
semata mata karena pengetahuan saya yang terbatas mengenai masalah
agama makanya saya menghimbau Dinda Rahima untuk urun pendapat
menjawab pertanyaan sanak Ad , memang pertanyaannya sederhana , namun
jawabannya yang sangat sulit untuk bisa diterima oleh sanak Ad . Tapi
saya yakin sanak Ad sudah tahu kok jawabannya namun ingin untuk
mengajak kita dipalanta ini untuk berdiskusi masalah topik yang
dipertanyakan. Sudah berulang kali terjadi dipalanta yang kita cintai
ini terjadi polemik masalah masalah sepele yang awalnya mungkin
berupa statement atau pertanyaan pertanyaan yang kesannya menggelitik
dan akhirya berakhir dengan polemik yang berkepenjangan dan
mengakibatkan beberapa anggota cigin dari sini atau mengundurkan diri
sementara . Selama saya berada di rantaunet ini lebih kurang satu
tahun sudah empat kali sudah hal hal yang kontroversil terjadi
dipalanta :

-Staement yang mangatokan bangun  musajik dan naik haji gadang
dosonyo.
-Ayat al Quran tidak sesuai dengan ilmu dan sains modern , membahas
masalah cloning.
-Kita bersaudara dengan babi dan sapi
-Dan terakhir seputar pertanyaan sanak Ad , Apa salahnya  nabi Ismail
dan harus  dikorbankan ?

Dan akhirnya ada yang berkesimpulan bahwa membicarakan agama tabu
dirantaunet .Sebetulnya bukan demikian masalahnya . Saya sendiri
sering kok menulis masalah masalah keagamaan , baik berupa renungan
ataupun artikel lepas yang disesuaikan dengan sikon tertentu ,
ternyata okey okey saja . Apabila kita melempar suatu pernyataan atau
pertanyaan , khususnya  masalah keagamaan apabila kurang didukung
dengan intro yang memadai dan dibungkus atau dikemas secara apik ,
maka akan  timbul salah persepsi  . Seperti contoh , tiada angin ,
tiada badai tahu tahu ada yang berkata kita bersaudara dengan babi ,
siapa yang nggak bingung , karena dari 1200 orang anggota rantau net
saat ini , tingkat pendidikan , pengetahuan dan intelektualnya tidak
sama . Ada yang cepat menangkap , ada yang sedang sedang saja , dan
ada pula yang telmi... contohnya saya sendiri  hehee…

Maka dari itu saya menghimbau sanak Ad , yang telah saya kenal dekat
sekali  , walau hanya didunia maya , baik melalui Japri ataupun di
biliak rangmudo , karena kami masih merasa berjiwa muda , dan masih
sering bercanda dengan rang mudo , tetaplah berkiprah disini . Kalau
di MN sanak Ad bisa tangkas dan cerdas menyikapi serangan musuh musuh
islam yang selalu menghujad , memaki dan mencaci , mengapa pula pas
dirantaunet menjadi begitu sensistif dan baketek ati , dan ketahuilah
tak seorangpun  anggota disini yang memusuhi / ingin mambantai anda
(istilah uni  *G* )

Wassalam : zul amry di jimbaran bali

--- In [EMAIL PROTECTED], zul amri <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
>
> Adrisman Yunus <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Assalamu'alaikum wr.wb.
>
> Apa salahnya Ismail harus dikorbankan?
>
> Sanak Adrisman Yth :
>
> Assalamualaikum wr.wb:
>
> Karena sanak Ad bertanya , maka ambo coba manjawab ! walaupun
dengan singkat saja , dan barangkali nanti bisa dikembangkan oleh
yang lebih pakar dan ahli seperti Dinda Rahima dll.
>
> Sebetulnya Ismail dalam hal ini tidak ada kesalahan apa apa ,
tetapi mengapa ia harus dikorbankan ? Untuk itu marilah kita
mengambil hikmahnya saja  dari perintah pengorbanan tersebut :
>
> - Allah ingin menguji sejauh mana keimanan dan kepatuhan Nabi
Ibrahim dalam menjalankan perintah Tuhan , dan harus rela
mengorbankan anaknya yang ia sangat sayangi walaupun perintah ini
dilalui dengan segala godaan dan rintangan dari setan yang terkutuk .
Hal ini disimbulkan dalam prosesi ibadah haji  dengan pelemparan
Jumroh : Ulla , Wustha , dan Aqabah
>
> - Ismail ingin menunjukkan betapa besar keyakinannya terhadap
perintah Allah disamping dharma baktinya terhadap orang tua , dan
rela menyerahkan batang lehernya untuk disembelih ayahnya berdasarkan
perintah Tuhan .
>
> Ternyata , Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail lolos dalam menjalankan
ujian ini dan  Allah menggantinya dengan seekor kibas /domba .
>
> Sagitu dari Ambo sanak Ad .
>
> Wassalam zul amry di Jimbaran Bali
>

____________________________________________________
Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke:
http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net
____________________________________________________

Reply via email to