Assalamu'alaikum wr. wb.

Menariksekali interpretasi sanak Adrisman tentang demokrasi dalam Islam,
honestly there is no difference with me, konsekuensinya ialah kita ini
di cap sebagai  pandangan Islam Liberal, apa boleh buat.
Karena demokrasi itu adalah kebaikan yang dihasilkan oleh ummat manusia,
yang telah diridhoi Allah SWT, tentunya itu adalah sunatullah juga.
Tinggal menjelaskan kepada ichwan yang masih bersikap skriptualis,
rantaunet ini hakikatnya media untuk itu.
Salam

SBN

----- Original Message -----
From: adeer <[EMAIL PROTECTED]>
To: Komunitas MINANGKABAU (Urang Awak) Pertama di Internet (sejak 1993)
<[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Friday, February 20, 2004 7:42 AM
Subject: Re: [EMAIL PROTECTED] islam dan demokrasi )


> Wa'alaikum salam wr.wb.
>
> uni evi yang baik, terima kasih ya sudah mengganti subjectnya dengan
tepat,
> memang kita sering lupa mengganti yang satu ini padahal obrolan mah udah
> kemana mana.
> senang juga kita bisa berbincang bincang lagi sambil sejenak lari dari
> rutinitas hidup sehari hari. walau uda tahu ini topic sensitip banget,
tapi
> mungkin nggak apa apa kita membicarakannya mumpung mau dekat
> pemilu...heheh...:)
> sesuai saran sanak Irdam mari kita batasi pembicaraan kita hanya pada
Islam
> dan demokrasi sebagai bentuk pemerintahan dan bukan membicarakan aqidah
atau
> ketauhidan (let's keep it among ourself).
>
> apa yang uni gambarkan tentang model pemerintahan di medina yang didirikan
> oleh rasulullah saw itu adalah tepat sekali sebagai suatu bukti bahwa
nilai2
> demokrasi memang ada dalam islam, dewan shura (consultation) bisa
> diinterpretasikan sebagai bagian dari democratic principle dan membai'at
> pemimpin secara langsung (individu) adalah juga bagian dari democratic
> principle.
> Namun mengacu kepada political system dalam Islam yang berdasarkan kepada
3
> principles (Tauhid, risalah dan khilafat), maka kita akan menemukan
jawaban
> yang berbeda dikalangan umat muslim sendiri tentang demokrasi, bila kita
> bertanya kepada muslim fundamentalist maka sudah tentu jawabannya adalah
NO,
> demokrasi tidak ada tempat dalam islam., karena kaum fundamentalist
> menginterpretasikan risalah dan rule of God secara literal dan tak ada
ruang
> untuk berkonsultatif.
> Kaum fundamentalist umumnya adalah ulama2 tradisionil yang mempunyai
sejarah
> hak memonopoli dalam menginterpretasikan Islam dan doktrin2nya.
> Kebalikannya dari kaum fundamentalist adalah kaum Islamist yang sedikit
> lebih flexible pandangannya terhadap syaria'ah Islam terutama menyangkut
> segi memandang Islam terhadap negara, society dan economic.
>
> Sekalipun banyak para pemikir2 Islam yang telah mengupas dan membuat
> analysis tentang syaria'h Islam seperti Imam Shafi'i, Hanbali, AlGhazali
dan
> masih banyak lagi yang lainnya, namun mereka2 ini lebih condong
menganalisa
> dan menulis terhadap aspek2 theologis dan sedikit sekali yang menyangkut
> dimensi politik. Sehingga sebenarnya tak ada political philosophy secara
> concrete yang pernah dikembangkan berdasarkan Syari'ah Islam sampai saat
ini
> (as far as I know...heheh...)., tidak salah kalau dikatakan Isalamic
> political thought masih tetap purely speculative.
>
> Maka benar juga kata uni kita tidak bakal menemukan nilai2 demokratis di
> negara2 Islam yang melaksanakan syari'ah Islam seperti negara2 timur
tengah
> saat ini, dari 46 negara yang tergabung kedalam negara2 Islam tersebut,
> mungkin cuma Republic Turki yang bisa mewakili negara demokrasi
berdasarkan
> pemahaman Barat.
>
> Lantas kalau begitu apakah tidak mungkin syaria'ah law sekaligus
demokratic
> diterapkan dinegara Indonesia ini...? Jawabannya adalah tergantung
seberapa
> banyak kaum fundamentalist atau islamist yang mengusung partai2 yang ikut
> pemilu nanti...?
> kalau banyakan fundamentalist, maka lihatlah negara2 timur tengah yang
jadi
> contohnya, satu yang mungkin berbeda adalah negara kita terlalu miskin
untuk
> bisa berbuat seperti negara saudagar minyak tersebut, salah2 negara kita
> akan jatuh lagi kedalam tangan militer seperti pakistan dan libya karena
> kemiskinan berpotensi untuk tidak berjalannya syari'ah law.
>
> Bila kaum islamist yang lebih banyak, mungkin kita masih bisa berharap
> seperti negara malaysia kelak..., walau juga masih tetap dibutuhkan  nyali
> yang besar dari pemimpin2 kita kelak untuk mengadili para koruptor.
>
> uni dan sanak semuanya, sudah menjelang sore disini..., insya Allah kita
> sambung lagi lain kali. Mungkin kita nanti bisa mengupas seperti apakah
> sebenarnya syari'ah law yang begitu ditakuti orang2 tersebut dan seperti
> apakah demokrasi yang begitu digandrungi manusia sejagad.
>
> wassalam.
> Adrisman
>
> nb: sanak Irdam atau sanak lainnya silahkan bergabung kalau tertarik dan
> nggak sibuk.
> .
>
> ----- Original Message -----
> From: " -- (*o*) --" <[EMAIL PROTECTED]>
> To: "Komunitas MINANGKABAU (Urang Awak) Pertama di Internet (sejak 1993)"
> <[EMAIL PROTECTED]>
> Sent: Thursday, February 19, 2004 4:42 AM
> Subject: [EMAIL PROTECTED] islam dan demokrasi )
>
>
> da ad, saya belum tahu benar apakah untuk melihat hubungan islam dg negara
> yg memiliki nilai2 demokratis atau tidak bisa dilihat pada negara2 Islam
> moderen yg masih menjalankan tradisi otoritas raja seperti  yg dijalankan
> oleh arab saudi maroko dan jordan spt sekarang.  menurut saya, yg paling
pas
> untuk melihat bahwa negara islam itu adalah negara teokratik yg
demokratis,
> mau atau tidak,  kita harus menengok pada negara kota madina yg didirikan
> rasullullah. semasa rasul hidup negara madina dijalan berdasarkan prinsip
> shura. meskipun ada perbedaan substansial antara dewan shura dg
> parlementarisme seperti yg terdapat dalam negara2 moderen demokratis,
secara
> prinsip, shura ini bisa dianggap sebagai bukti pertama dari demokrasi
islam.
> bahkan setelah nabi wafat dikeluarkan lagi 2 prinsip kekuasaan islam yg
> demokratis: ikhtiyar (seleksi) dan bay'a (sumpah setia. maksud saya,
> pengganti nabi dipilih diantara pengikutnya (as-sahaba) dan ditegaskan
oleh
> bay'a.
>
> --Gm
>
>
> ____________________________________________________
> Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke:
> http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net
> ____________________________________________________
>
>


____________________________________________________
Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net
____________________________________________________

Kirim email ke