Waalaikumsalam.Wr.Wb. Bagus dan tepat sekali tanggapan dek Dino.Beginilah manusia itu.Selalu memakai alasan " Itukan tandanya kritis,..manusia di suruh berfikir...berfikir ..dan berfikir lagi...".Terkadang dengan mengambil dalih,toh pendapat manusia kan berbeda-beda,sudah menjadi hak azasinya untuk melakukan sesuatu,sesuai yang di fikirkannya.
Terkadang mereka merasa bangga,karena sudah dapat melampias pemikirannya,meski pemikiran tersebut di tantang dengan argument yang kuat dari Al Qur'an dan Sunnah. Kita sering dengar,baca dan lihat,betapa banyaknya manusia yang menentang masalah jilbab ini,dengan beralasan " Toh..para pakar agama saja masih berselisih pendapat masalah ini ".( harus di ingat ,pakar agama yang mana dulu yang menyelisihkan semua itu ? ). Setahu saya,Ummat Islam,baik itu Imama yang empat mazhab berbeda pendapat,bukan masalah yang pokok,tapi perbedaan pendapat mereka adalah masalah Furu' ( cabang ),yang dalilnya cukup banyak,tetapi hal-hal semacam itu sudah dapat diatasi,dengan melihat,nasikh,mansukh,rajih,wa tarjih ,kalau sama-sama kuat dalil naqlnya,baru silahkan pakai ,mana yang kita rasa senang di hati kita,sepanjang itu berasal dari Allah dan rasulNya,serta tidak ada disana,mana yang kuat dan menguatkan ,hilang dan menghilangkan. Kalau mengenai Jilbab ini,.wah... ini dalilnya sudah jelas mengatakan kewajibannya . Kenapa selalu saja ada pertanyaan masalah ini ? Betapa banyaknya manusia terpengaruh dengan ketenaran dan ketokohan seseorang.Kalau sudah si " A ",yang terkenal mengomong,dikarenakan ia sudah terkenal,seakan-akan pendapatnya itu benar semua,apalagi bila dalam penyampaiannya dikemasi dengan kemasan logika yang manis,memukau ,yang bolehlah dikatakan acungan jempol. ( Ingat cerita Masdar F.Mas'udi yang mengatakan haji boleh di bulan apa saja di bulan yang empat itu,tatkala itu banyak manusia yang terpengaruh dengan pendapatnya yang kelihatan logis,begitupun pendapatnya mengenai masalah Zakat disamakan dengan membayar Pajak ).Setelah datang argument-argument yang mematahkan pendapat -pendapat tersebut,baru manusia berucap,..: " Oh...iyah..yah..begitu.toh...? ". Ini sebagai gambaran jawaban atas pertanyaan dek Arfian mengenai siapa itu Qasim Amin.Keduanya hampir sama dalam berpendapat.Contoh-contoh orang semacam ini cukup banyak di Indonesia,seperti Zuhairi,stafnya Masdar juga,mengatakan shalat itu tidak wajib ,ia tammatan Al Azhar,jurusan Filsafat,bergabung dengan mereka . Nurchalis Madjid,yang kalau saya tidak salah juga mengatakan masalah jilbab,juga penafsiran Laailaaha illallaah ( tiada Tuhan selain Tuhan ),dan banyak lagi hal-hal yang membolehkan muslimah kawin dengan musyrik dan sebagainya,cukup banyak,saya kira buku-buku mengenai pendapat mereka banyak terbit di Indonesia ,termasuk di majalah-majalah dan media lainnya . ( Sayang saya banyak lupa nama-nama mereka,namun kebanyakan mereka memang belajarnya di Eropah,maaf,bukan maksud saya untuk mengatakan bahwa semua tammatan Eropah begitu ,tidak ..tidak semua begitu,saya banyak teman dari Eropah,keIslaman mereka dan pendapat-pendapat mereka,masih boleh dikatakan sesuai dengan Al Qur'an dan Sunnah,dan mereka lebih mendahulukan keduanya ketimbang akal,pemikiran mereka ). Bisa jadi kelak,suatu saat nantik,saya juga akan di kirim ke Eropah ( Canada ),sebagaimana yang terjadi pada teman-teman saya baik lelaki,ataupun perempuan,karena ini sudah program Depag,untuk pertukaran mahasiswa antara tammatan Eropah dan Timteng ( khususnya Al Azhar ). Mudah-mudahan,peraturan ini tidak kena kesaya,kalaupun terkena kesaya,moga-moga saya sebagaimana saya adanya,tetap berpegang pada Al Qur'an dan Sunnah lebih dahulu,baru memakai akal pemikiran saya,karena itu sudah ketentuan Illahi. Dimanapun kita berada,kita tetap sebagai ikan di laut,tidak akan asin,meski berada di laut yang rasa airnya asin ,kecuali kalau di jadikan ikan asin.Semua itu tergantung keimanan kita bahwa pada hakikatnya,secanggih-canggih teknologi pemikiran manusia,tidak akan pernah mengalahkan kecanggihan ilmu Allah,dalam hal apa saja. Lihatlah,bagaimana tanggapan orang mengenai Poligami,tentang wanita yang pada hakikatnya memang benar,lelaki itu berada lebih setingkat dari lelaki.Tetapi bagi mereka yang tidak puas dengan ketentuan yang berasal dari Allah dan rasulNya it,selalu saja mencari-cari alasan dan dalih. Semua itu karena ketidak puasan hati menerima keputusan yang sudah ditetapkan oleh Allah SWT.Mereka selalu berusaha memakai akal,pemikiran mereka,seakan-akan apa yang sudah ditetapkan Allah,serta ulama yang sudah sepakat dalam penafsiran suatu hukum,atau permasalahan,selalu di salahkan,seakan-akan " Salah Tafsir". Subhanallah,...tidak gampang menafsirkan suatu ayat,atau hadist itu.Orang yang terjun dalam hal itu benar-benar ahli dalam bidangnya. Cara membedakannya gampang saja.Sudahkah ia memahami ayat,atau hadist tersebut sesuai dengan arti bahasa itu sendiri ( dalam hal ini tentu bahasa Arab,bukan terjemahan ke Inggris,atau Indonesia ),baru disesuaikan dengan kata Indonesia,atau Inggris,prancis dsbgnya itu. Setelah itu di lihat,apakah ia menafsirkan suatu ayat,setelah melihat ayat lain yang berhubungan dengan permasalahan itu ?.kalau tidak ada ayat Al Qur'an,ia akan melihat Hadist yang berkaitan dengan masalah ini. Setelah itu,ia lihat lagi ,bagaimana pendapat ulama lain,yang juga setaraf dalam menafsirkan suatu ayat,yaitu tafsir ayat-dengan ayat ( Tafsir bil Maksur ).Di lihat Asbabunnuzulnya.( tetapi asbabunnuzul ini,tidak harus satu masalah,hanya untuk masalah satu saja,karena ayat Allah sangat relevan,dan fleksible dengan zaman kapan saja ). Ada satu hukum,penyebab turunnya karena satu ,atau dua orang-kelompok,tetapi ayat tersebut untuk semua manusia,kapan dan dimana saja.( hal ini hampir kebanyakan ayat Al Qur'an seperti itu ).Salah satu contoh,ayat Attaubah dimana Rasulullah mengasingkan tiga orang Muslim,karena berbuat kesalahan,sehingga tiga orang sahabat itu benar-benar merasa sempit rasanya bagi mereka dunia ini,karena diasingkan,didiami,tidak di tegur sama sekali oleh Rasulullah dan sahabat lainnya,sampai mereka benar-benar taubat,tidak melakukan kesalahan semacam,atau sejenis itu lagi. Jadi boleh saja mendiami,mengasingkan seseorang,karena kita tidak suka tingkah lakunya yang bertentangan dengan agama.Itu namanya kita benci karena Allah,sayang juga karena Allah.( Hadist yang mendukung ayat mengenai hal ini juga ada ). Kemudian kalau tidak ditemukan penjelasannya dalam ayat,atau Hadist,dilihat dari segi " Qiyas ", ( persamaan ),dengan tanpa melalaikan apa yang dinamakan Ushul Fiqhi,Fiqh,Kaedah bahasa dan sastranya. Banyak hal-hal lain dalam permasalahan agama,yang sering manusia kurang menyadarinya.Mereka sesuka hati menafsirkan ,menjabarkan tentang ini dan itu,hanya karena dalih,sesuai dengan logika,tidak sesuai dengan logika,padahal semua itu dikarenakan ketidaktahuan mereka,atau kurangnya pemahaman mereka,atau belum sampai pemikiran meraka bahwa masalah agama ini,tidak sebatas logika saja ,tanpa mempergunakan Ayat,hadist dan hukum-hukum Fiqh,ushul Fiqh,serta tata bahasa Arab itu sendiri. Apakah,mentang-mentang orang itu hebat dalam berlogika,terkenal,lantas pendapatnya bisa kita terima begitu saja ?.Tunggu dulu,..jangan kita gampang terpengaruh.Kalau kita gampang terpengaruh dengan pemikiran seseorang yang bukan berlandaskan hukum yang sudah digariskan Allah dan rasulNya,serta Ijma' ulama,itu namanya kita gampang di terpa angin lalu,seperti nyiur di pantai.Ke Barat,ia kita ikut,ke Timurpun ia kita turut. Sebaik-baik kita manusia awam ini,adalah dengan mempelajari dengan seksama dan mendalami Al Qur'an itu.Itu kuncinya.Dan kuncinya itu adalah bahasa Arab,karena bahasa Arab,adalah bahasa Al Qur'an.Kalau kuncinya tidak kita pegang dan dapatkan,bagaimana kita dapat memasuki suatu rumah. Bisa saja masuk dari jendela,atau atap,tapi bayangkan saja,bagaimana orang yang masuk dari jendela dan atap itu,bagaimana bentuknya ia di dalam,dan bagaimana ia keluar kelak. ( Khairukum manta'allama Al Qur'an wa'allamahu,sebaik-baik kamu adalah dengan mempelajari Al Qur'an dan mengajarkannya ).Selain dari ilmu semua itu,yang paling penting adalah Iman didada,yang merasakan setinggi apapun ilmu seseorang,kalau imannya tidak kuat,akan mudah goyang juga. Demikian dlu tanggapan saya .Wassalam.Rahima. --- dino anthonio <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > he he, Mak SBN bisa aja...:) > > Ooo, kalo utk mengajak berpikiran kritis, sih OK > aja..Mak..cuman topiknya jangan yg sudah 'di > standarisasi kan' gini dong. Kan udah jelas bgmana > menyikapinya di Al Quran, Hadis dll mengenai aurat, > jilbab ini. Kalo belom jelas, ya baca lagi aja kali > ya...justru kalo di pertanyakan terus menerus, kapan > majunya...either we do it faithfully or we don't, > period. (ehm ehm, maap nih Mak, pake inggirih lo > sketek, biar di anggap kereeenn..) > > ini dah bangsa kita terlalu banyak mempertanyakan > satu hal yg sudah pernah di tanyakan sebelumnya, dan > sudah pula ada jawabannya. maunya cari 'loop hole' > aja. > > Dan lagian, saat ini kan implementasi jilbab ini di > negara kita cuman sebatas kalangan yg yakin dan > self-motivated aja. ngga di paksa kok. jadi kalo si > Mba Husna ngga yakin, ya ngga usah pake jilbab. toh > koswekensi kan tanggung sendiri2. > > dan kalau ingin agar tubuh wanita tidak di anggap/di > lihat sbg objek seks, yah kan pasti wanita lebih tau > cara menghindari nya. > > ok deh, Mak. case closed, ya... > > wass, > > da.33.mdly. > > > ----- Original Message ----- > From: "basrihasan" <[EMAIL PROTECTED]> > Date: Tue, 9 Mar 2004 10:19:34 +0700 > To: "Komunitas MINANGKABAU (Urang Awak) Pertama di > Internet (sejak 1993)" <[EMAIL PROTECTED]> > Subject: Re: [EMAIL PROTECTED] jilbab, tubuh dan > seksualitas > > > Intinya mungkin untuk membuka wawasan kita, supaya > kritis, lebih maju > > lebih humanis dan lebih ramah terhadap sesama > manusia. > > Salam > > SBN > > > > ----- Original Message ----- > > From: "dino anthonio" <[EMAIL PROTECTED]> > > To: "Komunitas MINANGKABAU (Urang Awak) Pertama di > Internet (sejak 1993)" > > <[EMAIL PROTECTED]> > > Sent: Tuesday, March 09, 2004 9:23 AM > > Subject: Re: [EMAIL PROTECTED] jilbab, tubuh dan > seksualitas > > > > > > > > > > ----- Original Message ----- > > > jadi inti tulisan Mbak Khotimatul Husna ini apa > sih ? ngga mau pake > > jilbab, gitu ? merasa ngga nyaman pake jilbab ? > dan terganggu, gitu ya? ini > > persoalan si Mbak Husna sendiri ya ? selesaikan > saja sendiri. jangan ajak2 > > orang lain..cutt....()()()()()(&&&&&&&&&&&& > > -- > _______________________________________________ > Get your free email from http://ehotelier.com > Designed for hotelier's on the move > > > Powered by Outblaze > ____________________________________________________ > Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, > silahkan ke: > http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net > ____________________________________________________ __________________________________ Do you Yahoo!? Yahoo! Search - Find what you’re looking for faster http://search.yahoo.com ____________________________________________________ Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net ____________________________________________________