Assalamu'alaikum Wr.Wb. ISLAM KITA POSISIKAN DI MANA?
Ikhwah fillah, sengaja saya memilih judul ini untuk tausiyah Jum'at kali ini. Alasannya, karena ternyata masih ada bahkan banyak di antara kita yang masih menempatkan Islam pada tempat atau posisi yang tidak tepat bahkan salah. Dan ternyata posisi sebagian Muslim dalam menyalah tempatkan (misplace) Islam ini sangat ekstrim, pada masing-masing kubu. Pada satu sisi, ada orang Islam yang menempatkan Islam sebagai tempelan atau "dampul", yang tugasnya hanya menjadi penghias luar dari kehidupan ini. Segala sesuatu yang nampak secara lahir, tapi dampul itu tidak memiliki pengaruh yang sentral sehingga tidak menyentuh secara substansi. Bagi Muslim seperti ini, perhatiannya kepada amalan-amalan formal formal-formal ritual atau mungkin pakaian-pakaian yang boleh jadi tidak secara mabda' diharuskan, terasa menjadi sebuah kewajiban. Maka tumbuhlah dimana-mana kegiatan-kegiatan dzikir, kegiatan-kegiatan majelis Ta'lim, rumah-rumah ibadah menjamur, bahkan mungkin terasa melebihi kebutuhan, dll. Sayang, Ritualitas dan amalan-amalan formal itu tidak menyentuh ke dalam kehidupan yang lebih nyata. Memakai jubah, boleh jadi dengan janggut panjang, tapi sekaligus secara sosial semakin tidak beretika. Banyak orang yang berjam-jam melakukan dzikir dalam masjid, tapi ketika keluar mesjid hatinya tidak tergerak membantu tetangga yang menggeliat kelaparan. Di sisi lain, Islam difahami sebagai "logika" yang terus mengawan-awan. Untuk itu, siapa pun anda dan apapun yang anda lakukan selama masih baik secara sosial, itulah dia Islam. Pakaian yang anda pakai, selama itu secara sosial diterima (socially accepted), itulah pakaian yang islami. Untuk itu, Islam hanya di hati dan kemudian tergantung bagaimana kita mengekspresikannya. Kalau anda di AS, maka fahami dan praktekkan Islam itu sesuai dengan perkembangan sosial Amerika. Jika "perkawinan sejenis" menjadi "socially ecepted" sebagai bukan pelanggaran, maka fahamilah agama seperti itu. Artinya, seharusnya agama difahami bahwa perkawinan sejenis itu tidak diharamkan. Demikian seterusnya. Sisi kedua di atas inilah yang kemudian mengatakan, Islam bisa hidup di mana saja. Islam bisa bertengger dalam sebuah sistim komunis, sistim kapitalis, sistim kerajaan, atau sistim apa saja bentuknya. Kenyataannya memang bahwa Islam tidak mampu dilenyapkan oleh buasnya dunia komunis. Hingga saat ini masih banyak komunitas Muslim yang bertahan hidup dan masih menjalani Islamnya, walau secara sembunyi-sembunyi di dunia komunis, seperti di negara-negara bekas jajahan Uni Sovyet. Partanyaannya, dengan otak mana atau kepala siapa Islam difahami dan selanjutnya kemana Islam itu diposisikan? Pemahaman bahwa Islam ketika memegang puncak kekuasaan dan ketika ajaran-ajaran Islam diterapkan akan terjadi "absolutisme" dan kediktatoran, adalah karena otak yang terpakai atau kepala yang terpakai dalam memahami ajaran agama adalah otak dan kepala orang lain. Kita selalu membandingkan penerapan ajaran Islam persis dengan penerapan ajaran Kristen di abad pertengahan. Kita tidak ingin jujur kepada sejarah, bahwa kebebasan pertama dunia barat yang sekarang ini dikenal dengan kata "demokrasi" sesungguhnya diberikan oleh penguasa Islam. Sebaliknya, setelah yang lain berkuasa, justeru Islam dan agama minoritas lainnya menjadi korban. Kita baru saja mengenal Muslim Bosnia kembali. Mereka tenggelam dalam kebiadaban peradaban barat, yang diakui sebagai pejuang HAM dan demokrasi. Sebaliknya, hingga hari ini kita masih jumpai kaum minoritas Yahudi di bekas kekuasaan Khalifah Utsmania, di Afrika Utara, karena kebebasan yang diberikan oleh penguasa Muslim ketika itu. Mereka melarikan diri dari dunia barat karena "inquisasi" yang dilakukan oleh penguasa Kristen di bawah Komando raja fernandes dan ratu Isabella. Phobia sebagian Muslim, ternyata karena kesalahan dalam memakai otak ketika bergeseran dengan kekuasaan Islam. Disangkanya, Islam itu adalah agama yang sama dengan Kristen, dan seperti yang diterapkan oleh Fernande dan isabella. Menumpang atau Tumpangan Islam bukan agama yang hanya menerima menumpang pada sistim yang lain. Tujuan Islam adalah datang dan secara aktif melakukan kontribusi dalam kehidupan manusia. Kedatangan Islam adalah untuk membangun peradaban manusia, yang benar-benar memberikan kehidupan yang sejati. Islam dikenal sebagai "muhyii" (pemberi hidup). Sebagaimana disebutkan di Surah Al Anfal "Dan penuhi seruan Allah dan rasulNya jika kamu diajak kepada hal yang menghidupkanmu (limma yuhyiikum)". Untuk itu, adalah tidak masuk akal, Islam akan melakukan peranan yang optimal dalam mentrasfer kehidupan yang sejati jika hanya bertengger pada rumah orang lain. Ibaratnya hanya menjadi benalu di sebuah pohon lain. Seorang tamu, apalagi kalau tamu itu tidak dberikan kebebasan secara penuh, tidak akan bisa melakukan sesuatu secara optimal, sebagaimana kalau dia tuan rumah. Untuk itu, pendapat yang mengatakan bahwa islam bisa bertengger di mana saja, di sistim kapitalis, komunis, atau di sistim-sistim lainnya, adalah karena kesalahan dalam menempatkan Islam. Islam ditempatkan pada tempat pasif, yang tidak perlu berkontribusi secara nyata dalam kehidupan manusia. Islam yang hanya datang mengajarkan, bagaimana seseorang untuk mati, dan bukan Islam yang menjadi petunjuk kehidupan dalam rangka menuju kepada kematian. Bagi Muslim yang melihat Islam sebagai petunjuk dinamis, aktif, partisipatif, dan mutlak menlakukan peranan pencerahan, pasti akan melihat bahwa Islam harus menjadi dirinya sendiri (sistim) untuk memungkinnya bergerak secara maksimal. Dan itulah sebabnya, Islam harus memperjuangkan tegaknya institusi kemasyarakatan dan negara yang betul-betul islami demi tercapainya cita-cita Islam, yaitu peradaban Islam yang dapat dinikmati oleh semua manusia. Suatu ketika, di saat Islam berkuasa, semua manusia tanpa pandang "barriers" apakah suku, tingkat sosial, gender, warna kulit, dan agama, akan menikmati "peradaban menyeluruh" itu, sehingga Islam akan membuktikan diri sebagai "rahmatan lil'alamiin". Semoga, Amin! Wassalam, Syamsi Ali New York, 29 april 2004f ____________________________________________________ Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net ____________________________________________________