Assalamualaikum ww

Tidak sak lagi memang bahasa Indonesia diambil dari bahasa Melayu, kenapa
bahasa Indonesia tidak diambil dari bahasa Jawa toh penduduknya lebih padat
dan lebih banyak tokoh2 yang berperan dalam memperjuangkan kemerdekaan
bangsa ini, so berarti pemakai bahasa Jawa jauh lebih banyak dan menonjol
dari bahasa lain dan lagi pula pusat perjuangan meraih kemerdekaan Indonesia
ini kan lebih lebih banyak di tanah Jawa ketimbang daerah lain, jadi
sebenarnya yang berhak yang menjadi bahasa Indonesia adalah bahasa Jawa

Bisa jadi orang Jawa waktu itu merasa perlu sedikit lebih solider, mungkin
mereka berfikir, biarlah bahasa Indonesia diambil dari bahasa Melayu biar
aja orang Melayu sedikit merasa senang dan anak cucu mereka bangga toh
pembangunan akan difokuskan di pulau Jawa dulu iyyaaa kaaan?

Pemakai bahasa Melayu penyebarannya jauh lebih luas ketimbang luas pulau
Jawa minus Jawa Barat dan Jakarta lihat saja ada Melayu Deli, Melayu
Langkat, Melayu Riau Kepulauan, Melayu Riau Pesisir, Melayu Riau Daratan,
Melayu Minangkabau, Melayu Jambe, Melayu Bengkulen, Melayu Palembang, Melayu
Lampung, Melayu Betawi, Melayu Pontianak, Melayu Borneo, Melayu Singapure,
Melayu Malaysia dan Melayu Pattani Thailand serta Melayu Moro di Filipina
Selatan,  jadi nggak ada salahnya bahasa Indonesia diambil dari bahasa
Melayu iyaaaaaa, kira2 pemerataan lah begitu biar sedikit dirasa agak adil
lah

Kalau Melayu Malaysia, Melayu Deli, Melayu Langkat, Melayu Riau Kepulauan
dan Melayu Singapure mengatakan "kemane" maka Melayu Minangkabau, Melayu
Riau Daratan, Melayu Riau Pesisir, Melayu Jambe dan Melayu Palembang
menyebutnya sebagai "kamano" namun berbeda sedikit dengan Melayu Betawi,
mereka menyebutnya "kemane'" maka ok lah bahasa Indonesianya "kemana".  

Jadi kita2 yang sama2 serumpun Anak Bangsa Melayu itu terbukti mempunyai
akar bahasa yang sama, kita2 ini hanya beda dialek yang masing daerah yang
kadang hanya berjarak kurang 5 kilo saja sudah beda dialek, lihat saja
dialek urang Tilatang babeda jo dialek urang Baso yang jaraknya hanya
beberapa kila saja, so bandingkan dengan bahasa Batak yang bukan rumpun,
kita mereka menyebutkan "tudiaho" dan Jawa "nandi" jelas jauh benar larinya.

Dialek Melayu (Minangkabau) Kampar, Melayu (Minangkabau) Rokan dan Melayu
(Minangkabau) Kuantan Singingi, Melayu (Minangkabau) Sakai kedudukannya
adalah sama dengan dialek Melayu (Minangkabau) Payokumbuah, Agam, Batu
Sangka, Padang, Pariaman, Pasaman dan Painan dll karena masih sama2 sub
etnic Melayu Minangkabau, masih sama2 "Basuku bakeh Ibu, babangso bakeh
Bapak" masih samo2 penganut dan pengembang "Adat Datuak Katumangguangan dan
Datuak Parpatiah nan Sabatang" beradat kegunung Merapi Pagaruyuang, berbeda
dengan Melayu Riau Pesisir dan Melayu Riau Kepulauan yang "tidak mewarisi
suku dari ibu" adat mereka adalah adat Selat Melaka berkiblat ke "Istane
Soltan Melake" 

Thanks sanak R/C, hanyo sekedar mengingatkan kito nan basamo
wasalam
abpmbandaro
"orang gedang persukuan piliang"
diluhak sakai riau daratan

-----Original Message-----
From: ronal chandra [mailto:[EMAIL PROTECTED]]
Sent: Tuesday, July 02, 2002 5:17 PM
To: [EMAIL PROTECTED]
Cc: [EMAIL PROTECTED]
Subject: [RantauNet] Bahasa Minangkabau
Assalamu'alaikum Wr..Wb

BAHASA MINANGKABAU
 Masyarakat Sumatera Barat mempunyai bahasa daerah
yang dikenal dengan Bahasa Minangkabau. Terdiri
sepuluh dialek yang berbeda dari satu daerah dengan
daerah lainnya. Tidak ada perbedaan yang mendasar
antara bahasa Minangkabau dengan Bahasa Indonesia baik
dalam bentuk maupun tatabahasanya. Perbedaan yang
terjadi hanya pada ejaan terutama dalam pemakaian
Vowel.

Vowel a dan e dalam Bahasa Indonesia menjadi "o" dalam
Bahasa Minangkabau.
Apa menjadi "Apo".
Mana menjadi "Mano"
Petang menjadi "Patang"
Senja menjadi "Sanjo"
Tua menjadi "Tuo"
 

Penutur Bahasa Minang kadangkala menghilangkan suku
kata diakhir sebuah kata. Misalnya:
Kemana menjadi "Kamano" dan diucapkan "kama"
Mengapa jadi "Mangapo" dan diucapkan "Manga"
Berapa jadi "Barapo" dan diucapkan "Bara"
Bagaimana jadi "Bagaimano" dan diucapkan "Baa"

Lihat contoh kalimat dibawah ini:
Apakah yang akan kamu kerjakan?
Dalam Bahasa Minangkabau menjadi  a tu nan ka karajo
ang
atau apa sebabnya maka ia lari?
menjadi ba a mangko inyo lari?

Walaupun begitu, pada beberapa kata sambungan ada yang
tidak dikenal akar silsilahnya seperti kata sambungan
"jo", misalnya dalam kalimat jo a wa ang ka mari?
(dengan apa kamu kemari?). Perkataan jo disini
memiliki arti dengan. Ada juga pengertiannya yang lain
pada kalimat berikut itulah jannyo hambo (itulah kata
hamba).

Dalam kata-kata kiasan (pantun), prosa dan puisi
Minangkabau, penggunaan kata "jo" memiliki pengertian
yang sangat besar. Perhatikan pantun berikut:

Anak urang di sungai lasiah
Nak mudiak ka Batang Hari
Mandaki jalan babelok
Manurun ka Bangka Hulu
Kok tasuo silang jo salisiah
Sarato banta jo ka lami
Dibaiki sajo jo nan elok
Itu banamo urang panghulu 
Dalam kata Minangkabau ada huruf mati yang dihilangkan
atau dipertukarkan, misalnya dalam perkataan habis.
huruf h dihilangkan dan huruf s diganti dengan huruf h
sehingga menjadi abih, manis menjadi manih, hangus
menjadi anguih.
Ada juga beberapa daerah menghilangkan r pada suku
kata kedua, umpamanya garam menjadi ga-am, beras
menjadi bareh atau ba-eh dan sebagainya.

Di daerah Pariaman, suku kata atau perkataan "nya"
diganti dengan huruf hidup e. umpamanya kapan dia
kemari? menjadi bilo wak e kama-i?, roman apa romannya
menjadi coman a coman e.

Dalam bahasa Minangkabau ada bunyi majemuk yang
terdiri dari vokal u dan a (ua), u dan i (ui) i dan e
(ie) a dan i (ai). Vokal kedua dalam bunyi majemuk itu
pendek sekali dan kurang sempurna bunyinya, disebut
dengan vokal pelancar. Vokal ini seharusnya dinyatakan
dengan vokal yang bertanda (pepet) di atasnya.
---------------cut------------------------
Wassalam
Ronal Chandra




RantauNet http://www.rantaunet.com
Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/register.php3
===============================================
Tanpa mengembalikan KETERANGAN PENDAFTAR ketika subscribe,
anda tidak dapat posting ke Palanta RantauNet ini.

Mendaftar atau berhenti menerima RantauNet Mailing List di: 
http://www.rantaunet.com/subscribe.php3
===============================================

Kirim email ke