Server mailing list RantauNet berjalan atas sumbangan para anggota, simpatisan dan semua pihak yang bersedia membantu. Ingin menyumbang silahkan klik: http://www.rantaunet.com/sumbangan.php ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
--- Rahyussalim <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Assalamualaikum untuk uni Rahima dan pembaca RN Waalaikum salam kembali buat pak Dokter rahyussalim dan pembaca Rn yang terhormat Terpaksa saya bagi dua balasannya,karena tadi pas replay langsung ternyata ngak bisa. Kata Nuthfah dalam bahasa Al Qur'an adalah " setetes yang dapat membasahi ". Informasi Al Qur'an tersebut sejalan dengan penemuan ilmiyah pada abad kedua puluh ini yang menginformasikan bahwa pancaran mani yang menyembur dari alat kelamin pria mengandung sekitar duaratus juta lebih manusia,sedangkan yang berhasil dengan ovum hanya satu.Itulah yang dimaksudkan Al Qur'an dengan " Nutfatun min manii yumnaa = Nutfah dari mani yang memancar = menyembur ). ( Rahyussalim ) Mungkin maksudnya sekitar dua ratus juta lebih sel sperma. ( Rahima ) Iyah benar memang itu maksudnya,karena jelas manusia akan jadi dengan pertemuan sperma dan ovum.Wallhua'lam bagaimana katanya manusia cloning yang bisa tanpa sperma.Belum bisa dibuktikan sampai sekarang,ini masih kita tunggu. . Penelitian ilmiyah membuktikan bahwa adanya dua macam kandungan sperma ( mani lelaki ),yaitu kromosom " lelaki ",yang dilambangkan dengan huruf " Y ", dan kromosom perempuan dilambangkan dengan huruf " X ". ( Rahyussalim ) Mungkin kalimat di atas yang lebih tepat adalah Penelitian ilmiah membuktikan bahwa ada dua macam sel sperma yaitu sel sperma yang membawa kromosom Y dan sel sperma yang membawa kromosom X. ( Rahima ) Tepat sekali,karena memang itu maksud saya. Sedangkan ovum milik perempuan hanya semacam,dilambangkan dengan huruf " X ". Apabila yang membuahi ovum adalah sperma yang memiliki kromosom Y,maka yang dikandung adalah anak lelaki,dan bila " X ",maka " X " tadi bertemu dengan " X ",maka yang dikandung adalah anak perempuan. Jika demikian yang menentukan jenis kelamin adalah nutfah yang dituangkan sang ayah tersebut. ( Rahyussalim ) Dalam penentuan jenis kelamin seolah-olah memang kelihatannya sang ayah yang berperan besar. Namun kenyataannya dalam beberapa penelitian justru yang sangat berperan adalah si ibu. Kenapa ? Para pakar reproduksi telah mencoba mengidentifikasi perilaku dan sifat sel-sel sperma pembawa kromosom x dan sel-sel sperma pembawa kromosom y. Antara lain adalah sel sperma pembawa kromosom y tidak tahan asam, posturnya lebih kecil dibanding temannya, gerakannya lebih lincah namun cepat mati. Liang vagina dan cairan yang ada di dalamnya dapat menjadi filter kedua sel ini. Apa bila suasana saluran (jalan) yang ditempuh oleh sel-sel sperma tadi berliku-liku, banyak rintangan, suasananya asam maka ini menguntungkan sel-sel sperma pembawa kromosom x. Sehingga dapat diramalkan bahwa anak yang akan lahir itu adalah wanita. Demikian sebaliknya. Jadi kelihatan disini bahwa peranan si ibu lah yang sangat dominan karena dia sebagai filter yang menentukan sel sperma yang membawa kromosom mana yang dia mau. ( rahima ) Disini saya masih belum faham pak dokter.Bukankah lelaki punya kromosom sperma lelaki dan wanita ( X dan Y ),sementara wanita hanya satu aja katanya ( yaitu X ),gimana koq bisa wanita yang lebih dominan menentukan jenis kelaminnya,kan ia punya cuman satu yaitu X saja ? Jadi menurut pendapat saya sebenarnya peranan keduanya sangat seimbang dan saling dibutuhkan. Kalau mengenai peranan keduanya memang iyah,saling membutuhkan.Karena ngak mungkin bisa jadi manusia tanpa kedua-duanya,hanya saja dari penentuan jenis kelamin ini yang saya kurang faham,sebagaimana yang saya sebutkan diatas. ( Rahyussalim ) Zigot tertananm didinding rahim (seperti kita menanam biji kacang, dilobangi kemudian kacang dimasukkan ke dalam lobang kemudian ditimbun dalam tanah ( Rahima ) Nah,.ini bukankah berarti bibit yang menentukan jenis kelaminnya,karena yang dimasukkan biji kacang,tentu yang keluar pohon kacang.Dan yang memasukkan itu kan petani ( lelaki ),yang dimasukkan wanita ( ladang ),tapi tetap keduanya sama-sama berperan,secara reproduksi normal,kedua lelaki dan wanita saling membutuhkan,dan saling berterimakasih.Itu setahu saya. Hanya saja,ladang tidak akan ada tumbuh tanaman,kalau ngak di masukkan biji atau bibitnya.Sementara biji atau bibit,ngak ditanam di ladangpun,dimasukkan di tempat lain juga ia bisa tumbuh,seperti biji kacang hijau, atau batang serai begitu,di masukkan saja ke air, kadang sudah tumbuh akar-akarnya,tanpa ladang,masukkan saja dalam air, juga bisa tumbuhkan,cuman kagak sebagus dan sebaik bila ditanam diladangnya. Jadi tergantung petaninya kan pak dokter ?,ia mau tanam dimana,di ladang atau di tabung berisi air ?atau di goni,kaya buat sayur toge,dari biji kacang hijau itulah.Bukankah secara logikanya begitu pak dokter,atau logika saya kali ini ngak ngepas.? ( Rahyussalim ) Dengan senang hati akan saya jawab sesuai dengan bidang yang saya tekuni ( Rahima ) Terimakasih banyak pak dokter, atas waktu,perhatian dan jawaban serta pengertiannya atas kelemahan saya dalam bidang ini,sehingga pak dokter mau melayani pertanyaan- pertanyaan saya.. Wassalam Rahyussalim Wassalam. Rahima. __________________________________ Do you Yahoo!? The New Yahoo! Shopping - with improved product search http://shopping.yahoo.com ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ Ingin memasarkan produk anda di web RantauNet http://www.rantaunet.com Hubungi [EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED] ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/daftar.php ---------------------------------------------------- Berhenti menerima RantauNet Mailing List, silahkan ke: http://www.rantaunet.com/unsubscribe.php ========================================