Title: RE: ( 5 ) [RantauNet.Com] Ihwal Reproduksi Manusia

> Mungkin yang dimaksud adalah cairan yang dikeluarkan oleh wanita
> ketika aktifitas seksual? Kalau ini yang dimaksud saya belum pernah
> mendapatkan literaturnya. Cairan yang dikeluarkan oleh wanita selama
> aktifitas seksual tidak memiliki makna reproduksi cairan ini merupakan
> cairan yang berperan dalam membasahi dindinga vagina dan sekitarnya.
> Fungsinya yang sudah
> ketahuan adalah mengurangi cedera gesekan ketika aktifitasi seksual
> itu berlangsung. Jumlahnya belum pernah ada yang ngukur.


Apa kemungkinan karena ngak ada memiliki makna reproduksi ,kali maka ngak diadakan penelitian,berapa jumlahnya,dan ia hanya berperan sebagai pengurangan cedera akibat aktifitas seksual itu.Tapi terkadang maaf sekali lagi,wanita bisa beberapa kali mencapai kepuasan,sementara dalam satu hal itu,lelaki hanya sekali saja mencapai titik klimaks.( kecuali diulang lagi ),maksud saya,wanita bisa dua tiga kali dalam satu ronde.

Yang membedakan capaian titik klimaks pada wanita dan pria adalah ritmenya. Ini terjadi karena pria dan wanita memang memiliki perbedaan anatomi dan fungsi alat reproduksi.

Yang ingin saya tanyakan,apakah terhadap wanita,didalam pencapaian titik klimaks tersebut,setiap kali klimaks,dalam satu ronde tersebut,ia juga membawa telur,yang akan dibuahi oleh sang pangeran ?.Atau hanya satu kali saja telor yang dibawa ?

Pada wanita tidak ada hubungan antara aktifitas seksual dengan terjadinya ovulasi (matangnya sel telur dan dikeluarkan dari indung telur). Maksudnya adalah terjadinya ovulasi dipengaruhi oleh fluktuasi hormanal seksual wanita dari hari kehari. Matangnya satu atau dua sel telur sangat dipengaruhi oleh fluktuasi hormonal ini. Sementara capaian klimaks wanita dipicu oleh rangsangan2 seksual yang berupa perabaan, imaginasi, suara dlsb. Capaian klimaks dengan ovulasi adalah dua hal yang berbeda. Jadi seberapakalipun banyaknya capaian klimaks wanita maka tidak ada hubungan dengan terlepas nya satu atau lebih sel telur.

Dan kata pak Dokter tadi,bisa saja dua buah telor dibawa wanita,itu yang menyebabkan anak kembar.Okay,.saya faham itu,jadi bisa saja dua,atau beberapa telor dalam satu kali berhubungan intim dibawa oleh wanita tersebut.Dan ini kapan waktunya dalam sebulan itu,karena katanya wanita punya masa subur,kalau saya ngak salah 14 hari sebelum haid.

Tidak bisa diramalkan dan dihitung. Namun kita dapat mengintervensi dengan memberikan hormonal dari luar seperti obat2 KB. Akan tetapi obat2 KB (jenis tertentu) ditujukan antara lain mencegah terjadinya ovulasi ini. Kita bisa saja memberikan hormon yang justru memicu terjadi beberapa ovulasi berbarengan yang akan melepas lebih dari 1 sel telur.

Jadi kalau bukan dimasa subur,meskipun dilakukan hubungan sexual,ngak akan membuahkan janin.benar ngak begitu pak dokter ?

Iya…. Betul...



> Jumlah mimpi basah ini belum ada artikel ilmiah yang membahasnya.
> Namun hal ini sangat dipengaruhi oleh aktifitas dan perilaku seksual
> pria tsb.

Okay saya faham masalah ini.


> yang 7 juta ini tinggal 2 juta sel yang sudah berubah menjadi oocytes
> (5 juta lagi di serap lagi). Begitu seorang wanita mencapai pubertas
> (ditandai dengan haid pertama maka tersisa 400 ribu sel ovum (sel ovum
> ini tidak akan dibentuk lagi).  400 ribu sel ovum inilah yang
> dikeluarkan setiap bulannya 1

Hmm,..saya baru tahu itu.kalau begitu wanita ada masa subur,monopouse.Apakah ada pengaruh bagi wanita apabila ia melakukan hubungan sexual dini dan terlambat ( katakanlah biar lebih jelas,kalau ia cepat atau lambat menikahnya ),karena katanya jumlah sel telur tersebut ngak sama dengan lelaki,yang mana lelaki bisa berproduksi spermanya,sampai mati,sementara wanita tidak demikian.

Tidak ada secara ilmu reproduksi

Kalau cepat menikah,mungkin sudah kita
fahami,jelas,kemungkin besar untuk
melahirkan,peluangnya cukup besar,karena ovum yang tersedia masih banyak.Sementara yang menikahnya terlambat bagaimana hal ini pak dokter.Sampai batas umur berapa wanita bisa memproduksi sel telor tersebut.

Sampai menstruasinya berhenti kisaran 45 tahun

( maaf pak dokter,masalahnya kebetulan saya punya anak wanita,katanya kan akan datang anak lelaki dari pak dokter ( hihihi,..maaf becanda aja pak dokter ),jadi tentu saya harus tahu,bagaimana nasib anak perempuan saya kelak ? ).Kalau saja pengaruh atas batas usia ini,tentu saya harus cepat-cepat menikahi anak perempuan saya,agar bisa pula saya punya cucu darinya ?

Saya khawatir,kalau ia sampai ngak bisa
melahirkan,akibat umurnya,dan batas masa kesuburannya tersebut,kalau memang terbatas.kalau ngak,.yah syukurlah.Tentu semua ini minta penjelasan pak dokter.

Dan apakah ada pengaruh terhadap janin,bagi wanita yang melahirkan diusia dini,atau usia matang ( dewasa ),atau usia lanjut ..batas-batas umur kesuburan wanita  apakah ada ketentuan dalam bidang kedokteran ?'Ini perlu saya ketahui,karena saya punya anak perempuan pak dokter.

Umur yang paling ideal bagi seorang wanita untuk optimal menghasilkan bayi yang sehat dan ibu yang sehat menurut WHO  adalah 20 sd 30 tahun. Diluar usia itu memiliki risiko lebih besar bisa terhadap bayi ataupun ibunya.  Untuk usia dini sebelum usia 20 tahun berisiko pada ibunya. Diatas usia 30 tahun beberapa artikel mengatakan semakin tinggi usianya maka risiko perdarahan pada ibu semakin tinggi. Sementara untuk si bayi sering ditemukan kelainan bawaan baik ringan maupun berat. (tidak selalu)

Demikian

Wassalam
Rahyussalim

Kirim email ke