Assalamualaikum wr wb
Mak Zul dan dunsanak di salingka RN nan ambo hormati
 
Ambo taruih tarang indak baitu paham mengenai ruh dan hidup. Namun sebagai seorang praktisi kedokteran ambo sering bersinggungan dengan dua hal ini. Dua hal yang di dunia kedokteran sendiri masih sering menjadi perdebatan adalah kapan seseorang dikatakan mati dan kapan seseorang dikatakan hidup.
Kapan seseorang dikatakan mati?.
Buat saya yang sering berhadapan dengan perpindahan seseorang dari hidup ke mati sangat-sangat sulit untuk menjelaskan ini kepada orang lain yang mengaku anak, saudara (seibu, sebapak, seketurunan adam, sesama makhluk hidup, sesama penggemar Harley dst). Ketika seseorang dalam perawatan tiba2 denyut jantungnya berhenti lantas orang2 yang mengaku-ngaku tadi bertanya ... masih hidupkah dia?... (apa lah nan ka di jawek?). Nan sering diberikan jawaban adalah denyut jantungnya sudah berhenti nan ini adalah salah satu kriteria tidak hidup lagi (mati). Dapatkah kita membantu membuat jantung itu bisa berdenyut? Secara teoritis dapat, dan sudah sering dilakukan. Sejauh ini parameter yang dijadikan patokan mengenai kehidupan oleh dunia kedokteran hanyalah jantung, otak dan paru2. Bila ketiga organ tadi sudah tidak berfungsi lagi maka dia dikatakan mati (meninggal(kan) dunia).
Kapan pula seseorang dikatakan hidup?
Inipun menjadi sebuah pertanyaan yang menimbulkan polemik yang sangat besar dikalangan kedokteran. Ketika seorang cikal bakal manusia dalam proses pembentukannya menjadi manusia utuh di dalam rahim menjadi sangat sulit bagi kita pada saat kapan dia dikatakan sebagai manusia yang hidup. Pengertian hidup disini pun masih menjadi tanda tanya besar. Sementara orang ada yang berpendapat bahwa janin itu dikatakan hidup ketika jantungnya sudah mulai berdenyut (kira-kira minggu ke 10 sd minggu ke 12). Belum ada seorang ahli pun yang bisa mengatakan secara tepat bahwa detak jantung pertama itu adalah hari ke sekian.  
 
Dua hal yang ekstrim ini menjadi lahan bagi lawyer untuk menjerumuskan (menggugat praktisi kedokteran yang terlihat nakal).
 
Mak Zul itu sekedar panambah carito dari ambo
Tarimo kasih
 
Rahyussalim


From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of zul amri
Sent: 21 Oktober 2003 5:08
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [RantauNet.Com] Kita Bersaudara

Assalamualikum wr.wb:

 

Baik , penjelasan dari Dr Rahyusalim dan Sanak Andria Agusta , dan Sdri  Rahima Rahim sudah bisa mengungkap sedikit misteri mengenai  kandungan unsur kimia dalam penciptaa manusia dan binatang . Kalau hanya sampai pada unsur kimia saja antara manusia dan binatang memang ada kesamaan  karena sama sama berasal dari air ( protein ? )  , , tetapi mengapa  superioritas manusia jauh lebih unggul  dibandingkan binatang seperti sapi dan babi ,dan tentunya ada unsur lain yang mempengaruhi dalam penciptaan  manusia , dan manusia belum bisa mengungkapnya karena ini rahasia Allah . Manusia dan binatang tidak akan hidup kalau Allah tidak meniupkan ruhnya . dan disinilah terdapat perbedaan antara manusia dan binantang, Ruh yang ditiupkan kepada manusia jauh lebih sempurna dibandingkan ruh yang diberikan kepada makhluk lain . Hal inilah yang  menjadi pembeda antara manusia dan binatang, dan menjadikan diri manusia lebih sempurna dan berada diatas segala  ciptaan Allah yang lainnya 

 

 

Wassalam : zul amry ( 55) di kuta bali



Andria Agusta <[EMAIL PROTECTED]> wrote:


Assalamualaikum ww.

Dek namo ambo lah di sabui pulo dek Pak Dokter Salim, tapaso pulo ambo sato
maagiah komment seadanya. Kok lai bamanfaat silakan pakai, kok indak lupokan
sajo.

> (( Kita terbentuk dari unsur kimia yang sama dan
> offspring dari
> mastigophora yang berevolusi terus sejak dunia masih
> sagadang talua
> miko. Dari konteks ini, semua kita adalah
> bersaudara, apakah dia itu
> orang indonesia, jepang, amerika, arab, yahudi,
> sapi, atau babi.))

Nan manjadi masalah adolah postingan uda Edi nan ambo pastekan di ateh. Kalo
kito mambaco kalimat tu jo kapalo dingin, tanpa prsangka apo2, itu akan
sangat mudah di mangarati. Partamu di sabuikkan baraso "kita terbentuk dari
unsur kimia yang sama...dst.....Dari konteks ini, kita semua adalah
bersaudara....termasuk dengan sapi dan babi"

Saya kira tidak ada yang salah dalam hal ini karena si penulis telah
menyatakan bahwa dia berbicara dari sudut pandang "unsur kimia pembentuk
manusia". Kalau di lihat dari sudut pandang "derajat" hewan dan manusia,
punya "aqal" atau tidak, itu jelas berbeda dan saya kira "konteks"
pembicaraannya juga sudah jadi lain.

Secara sience murni bisa di jelaskan bahwa seperti yang telah di sampaikan
oleh dokter Salim baraso inti dari kehidupan itu adolah "protein". Dan kalau
di runut lebih jauh akan terlihat bahwa setiap protein yang ada di dalam
tubuh kita ini di buat berdasarkan kode genetika yang tersimpan di dalam
rantai DNA. Rantai DNA ini terdiri dari susunan asam nukleat yang hanya
empat jenis yaitu Guanin, Adenin, Cytosin dan Thymin. Setiap makluk hidup
yang ada di bumi ini memiliki DNA yang terbentuk dari ke empat jenis asam
nukleat tersebut, termasuk juga babi, anjing, manusia (DNA manusia terdiri
dari sekitar 3 milyard asam nukleat), kera, sapi, termasuk juga tumbuh2an,
bahkan dengan virus HIV sekalipun masih tetap sama. Kalau kita melihat dari
sudut pandang ini, tak ada satupun kata yang bisa untuk menyanggah bahwa
semua makluk hidup tersebut terbentuk dari unsur kimia yang sama....apakah
ungkapan yang digunakan "bersaudara" atau yang lainnya, saya kira itu hanya
tergantung pada penggunaan kata2 saja asal konteks pembicaraannya jelas.

sekian sajo komentar dari ambo
wassalam
and







Zul Amry Piliang di kuta bali


Do you Yahoo!?
The New Yahoo! Shopping - with improved product search

Kirim email ke