Waalaikumsalam w.w. Dunsanak Abdullah Arifianto St.Jabok, Tidaklah dapat dihindari, bahwa karena pengalaman kita dengan adat ini berbeda-beda, akan berbeda pula tanggapan kita terhadap adat itu. Bagi yang sudah merasa nyaman -- misalnya yang tidak mengalami trauma seperti ayng dialami Ayah saya dan saya, sudah barang tentu tidak ada masalah. Namun saya melihat bahwa akar trauma yang dialami Ayah saya dan saya itu adalah norma / kaidah yang belum seluruhnya serasi antara adat Minangkabau dengan ajaran Islam, itu yang saya angkat sebagai 'entry point' untuk membahas, kalau bisa ikut mnyelesaikan masalah yang sudah lama berlarut-larut ini. Saya ikut bergembira -- dan mengucapkan selamat -- dengan penjelasan Dunsanak bahwa Sumatra Thawalib sudah dapat menyelesaikan masalah ini. Kalau begitu tinggal menyosialisasikan formula Sumatera Thawalib ke seluruh Minangkabau, sehingga pada suatu saat kita bisa menyatakan bahwa ABS SBK sudah bisa dilaksanakan secara penuh, tanpa minus-minusan. Wassalam, Saafroedin Bahar sutan jabok <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Assalamualaikum wr. wb. yang terhormat bpk. saafroedin bahar dan seluruh penikmat milist rantau-net... bukan maksud hati untuk mengkritisi tapi hati iko nampaknya masih banyak keberatan dengan apa yang bapak maksud kan dalam wacana-wacana ABS-SBK iko... kok, syekh akhmad khatib jo buya hamka yang bapak maksudkan mengkritisi masalah adat minangkabau, mungkin ambo perbaiki seketek, dalam tulisan2nyo syekh akhmad khatib mengatakan saya lepas dari minangkabau, artinya tidak ada keinginan sama sekali untuk berhubungan dengan adat, walaupun keponakan/sdr beliau haji agus salim [kalau tidak salah, saya lupa2 ingat] pun yang menyatakan saya lemah dari pengaruh adat dan menjadi murid beliau. buya hamka, kalau buya hamka yang kita maksudkan itu sama, sejatinya buya hamka mengambil posisi yang hampir sama dengan akhmad khatib. mayoritas hidup beliau dimana beliau mengembangkan ideologinya berada dalam bimbingan st.mansyur yang merupakan paman beliau. yang artinya perubahan secara sistematis oleh buya, saya pribadi pandang tidak sefrontal ayah beliau dan teman2nya dalam sumatera thawalib. sudah banyak sistem taktis yang dikembangkan pada masa ini, dan salah satunya MTI [majlis tinggi islam] yang kemudian menjadi inspirasi oleh buya hamka dalam pencanangan MUI. atau sumatera thawalib yang menjadi grand ide dari al'azhar. kalau boleh mengkritisi, ada banyak tempat dimana sumeatera thawalib berkembang, di daerah/nagari itu bapak bisa lihat bagaimana wacana ABS-SBK telah optimal dilaksanakan. sehingga berat rasanya saya menerima generalisasi bahwa adat minang itu banyak kontempelasi yang harus dibenahi, terutama permasalahan ABS-SBK. bisa lihat parabek di padang panjang, padang japang di suliki, maninjau, dll. klo' konsepsi saya salah mohon dikritisi. hal ini tidak lain saya sebutkan, karena adat minangkabau yang bapak gambarkan kepada sidang ini, berbeda [dan sangat berbeda] dengan adat minangkabau, dimana saya tumbuh berkembang dan memahaminya hingga kini. sehingga hemat saya jika bapak memulai dari reformasi ABS-SBK ini dari jalan yang sudah tertempuh oleh orang2 sebelum generasi ini, alangkah sangat disayangkan. trimakasih, mohon dikritisi... maaf bila ada kata-kata yang salah... Abdullah Arifianto st.jabok Sumatera Thawalib Padang Japang www.dfa.andoide.com --------------------------------- Food fight? Enjoy some healthy debate in the Yahoo! Answers Food & Drink Q&A.
--------------------------------- Food fight? Enjoy some healthy debate in the Yahoo! Answers Food & Drink Q&A. --~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~ Kami mengundang sanak untuk hadir dalam acara: "Wartawan mengajak Berdoa Bersama untuk Keselamatan Negeri" pada tanggal 8 April 2007 jam 08:00 di Masjid Istiglal. Acara ini terpicu oleh musibah terbakarnya Ustano Pagaruyuang dan Gempa di Sumbar. Berhenti (unsubscribe), kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] Konfigurasi dan Webmail Mailing List: http://groups.google.com/group/RantauNet Daftar dulu di: https://www.google.com/accounts/NewAccount -~----------~----~----~----~------~----~------~--~---