Bapak Arif tan jabok yang saya hormati. Menarik brief yang Bapak sampaikan. Membuat kita para minangkabau ini bertanya, siapa kita dan dimana kita saat ini. Apa yang kita cari? Busur bertatah emas berlian atau Anak panah yang selalu tepat sasaran, tanpa pernah berpikir pulang ke busurnya. Biasanya dalam pembuatan sebuah brief, paralel juga dikerjakan indikator keberhasilan. Key Performance Indexnya sudah Bapak tetapkan belum? Wassalam UBGB
"a.arifianto" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Rasionalisasi Kelembagaan Telah lama kita melihat perubahan kelembagaan adat disebabkan adanya intervensi dari luar, dari pihak penguasa, belanda, jepang, bahkan pemerintah Indonesia sendiri. Masihkah ada pertanyaan dalam benak kita, bagaimana pola adat salingka nagari menempatkan pos-pos sentralistik kepemimpinan dalam sebuah balairung kelembagaan yang lebih tinggi dari nagari? Hendaknya ini menjadi alasan rasional untuk mengkritisi pola kelembagaan adat Minangkabau dewasa ini. Apakah rasional menciptakan pola masyarakat yang sama dengan tempo dulu dengan pola kelembagaan sentralistik yang menjadikannya tergantung pada pemerintah? Hatta, sang negarawan putera Minangkabau telah mencoba mengkritisi demokrasi yang kebablasan ini dalam bukunya Demokrasi Kita. Yang kemudian menajdi perhatian kita adalah, bagaimana merasionalisasikan pola kelembagaan untuk menciptakan susunan masyarakat yang nilai-nilainya masih tersurat dalam pepaah-petitih adat yang bertahan hingga kini, tentu kita memerlukan seorang jenius yang tidak hanya pintar bersilat lidah, tetapi juga berlogika dalam merasionalisasikan kembali kelembagaan Minangkabau. Ya, raja-raja kecil kini bergelimpangan, bukan hanya di Minangkabau, tapi juga di Republik Indonesia, Riau yang sebagian besarnya merupakan rantau minangkabau kini menjelma sebagai Melayu, hanya karena satu hal, ketidakmampuan Minangkabau dan apra eksekutornya (masyarakatnya) menjaga rantau. Jikalau dulu telah berhasil mencetak generasi wahdiyin yang berhasil menopang kemerdekaan Indonesia, sekarang bagaimana? Tidak adalagi penjajah yang menjadi halangan, tidak ada lagi bala tentara yang dilawan dengan bedil. Rasionalisasi kelembagaan menjadi harus, disaat kelembagaan baru tumbuh subur, kenapa yang lama mesti usang dan dikubur? tan Jabok --------------------------------- Ahhh...imagining that irresistible "new car" smell? Check out new cars at Yahoo! Autos. --------------------------------- Luggage? GPS? Comic books? Check out fitting gifts for grads at Yahoo! Search. --~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~ Berhenti (unsubscribe), kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] Konfigurasi dan Webmail Mailing List: http://groups.google.com/group/RantauNet Tapi harus mendaftar dulu di: https://www.google.com/accounts/NewAccount dengan email yang terdaftar di mailing list ini. -~----------~----~----~----~------~----~------~--~---