kalau gak salah dulu kita juga sudah memperbincangakn perihal mengatasnamakan kepentingan orang banyak ini bok... merujuk lagi ke teori milton friedman yang bunyinya kira2 begini, orang yang mengejar kepentingan pribadi seringkali sesungguhnya melayani kepentingan publik dan orang2 yang mengaku melayani masyarakat sesungguhnya dia melayani kepentingan pribadinya sendiri. bila individu memperbaiki dirinya sendiri, menyejahterakan kehidupannya maka tanpa perlu direncanakan akan terbentuk komunitas orang2 baik yang akhirnya membentuk masyarakat yang baik pula. sebaliknya kita melihat orang2 yang menyatakan melayani kepentingan masyarakat cenderung memperkaya dirinya sendiri maka terjadilah KKN yang menyengsarakan masyarakat keseluruhan. contohnya pengusaha yang sukses dan mempekerjakan banyak orang sesungguhnya dia mengejar kepentingan pribadi dulu tapi secara tak langsung dia menyediakan lapangan kerja bagi masyarakat...makanya saya sekarang cenderung menyukai kalangan pengusaha yang masuk ke wilayah politik. minimal dia tidak mengejar kepentingan pribadi lagi karena semua sudah terpenuhi, beda dengan orang yang mencari penghidupan lewat jabatan politis tersebut..saya lihat kecenderungan pengusaha masuk kewiayah politik ini makin kentara..kita tunggu sajalah gebarakan mereka.. jabok <[EMAIL PROTECTED]> wrote: yup setuju bang... klo masalah pemerkosaan atas ama etnis itu juga salah bang... tapi memfokuskan pada beberapa etnis juga gak bisa dibenarkan bang... sebenarnya gak perlu ada mengatasnamakan etnis dengan kata d real elite member pasti dengan mudahnya masuk ke masyarakat, mudahnya di usung oleh masyarakat, dan akhirnya tak perlu ada yang abang sampaikan tadi... nan terjadi di minang tu memang jamak seperti itu bang... "tembak" ajo... bukan masalah sopan... berbuat untuk orang banyak perlu didukung... berbicara atas nama orang banyak... weitssss.... tunggu dulu... masalah pengusungan etnis memang seharusnya gak perlu, sama gak perlunya pembatasan wilayah minangkabau menjadi beberapa propinsi... ketika etnis itu sudah tidak diberikan legitimasi dalam kedaulatannya, ya berarti siap aja di gedor... pengamatan wak pribadi... irian jaya, sampai saat ini etnis di irian jaya tidak menggedor kayak etnis minang dan bugis... karena kedaulatannya cukup ditempuh ke propinsi ntah klo pemekaran yg sekarang ini, tapi nampaknya tidak, karena suku2 di irian gak sebesar minangkabau... [sori pren..] sama dengan yogya, kedaulatannya diberi... solo... banten, sunda.. dsb... sampai wilayah kedaulatan minangkabau itu ada lagi... mungkin etnis2 minang nggak akan banyak di ibukota... salam, jabok
ayatullah <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Saya ingin bercerita sedikit, ketika manajer kampanye salah seorang cagub DKI dalam suatu suasana santai menanyakan kepada saya tentang akan majunya beberapa cawagub asli Minangkabau. Dia menyoroti dua cawagub asal militer yang sama sama mengklaim didukung komunitas Minang di jakarta. Dia terheran heran kalau memang merasa mewakili masyarakat minang kenapa tidak salah satunya mundur dan membiarkan yang lain maju ini malah saling mengklaim dukungan yang tidak sehat padahal belum tentu kepilih. Saya hanya bisa nyengir dan memberikan jawaban yang saya tahu pasti tidak cukup memuaskan beliau. Ingin rasanya saya terus terang saja mengatakan bahwa organisasi yang dibawa-bawa oleh cawagub tersebut bukanlah reperesentatif masyarakat Minang jakarta sungguhan alias organisasi karbitan. Namun tidak jadi saya katakan karena hanya akan memperburuk stigma negatif orang minang dibenak orang lain. Saya pikir salah satu sumber ketidakberesan negeri ini adalah perilaku elite. Mayoritas elite yang muncul saat ini berasal dari kelas menengah. Dalam buku "Kelas Menengah Digugat" (1993) terdapat tiga embrio kelas menengah baru Indonesia. Pertama, mereka yang menjadi kelas menengah baru karena keturunan. Ukurannya, mungkin warisan keluarga. Kedua, kelas menengah yang muncul karena hasil kolusi dengan birokrasi, yaitu mereka yang dekat dengan kekuasan. Ketiga, mereka yang menjadi kelas menengah karena tingkat pendidikan yang mereka tempuh. Sebagian dari kelas menengah ini, di kemudian hari menjadi bagian dari kelas elite. Merekalah yang mendapat semacam kewenangan untuk mengatur kehidupan kelas rendahan, yang memang mayoritas di Indonesia, baik karena terjun ke politik, atau karena mendekat ke elite politik. Elite-elit inilah yang kemudian ketika ada pesta pilkadal bermunculan sebagai kekuatan rakyat atau komunitas tertentu kemudian mengumpulkan massa atau membuat organisasi etnis tertentu. Dengan entengnya mereka menyatakan diri mewakili basis massa yang ribuan bahkan jutaan jumlahnya. Padahal semua orang tahu organisasi karbitan macam ini sama sekali tidak berakar kebawah bahkan bagian dari etnis itu sendiri tidak mengetahui keberadaan organisasi tersebut. Istilah saya ini merupakan pemerkosaan terhadap identitas etnis oleh elite etnis itu sendiri. teknik pengelabuan masyarakat ini adalah perilaku busuk yang seharusnya tidak dilakukan oleh orang-orang yang mengaku terpelajar tersebut. Saya bukannya anti untuk mengangkat identitas etnis dalam pilkada jakarta ini. yang saya anti adalah teknik pengelabuan masyarakat yang terjadi saat ini. adalah sah saja kalau sekiranya komunitas Minangkabau secara realitas satu suara dan memberkan dukungan ril kepada salah satu kandidat tertentu dengan deal deal tertentu misalnya. Namun jangan sampai mengorbakan citra dari identitas keminangkabau itu sendiri jadi butuh strategi dan kebijakan yang terukur dalam hal ini tidak asal sradak sruduk saja. kesimpulannya, perilaku elite Minang ini harus kita kendalikan sehingga teknik pengelabuan masyarakat ini tidak terus menerus terulang dan meninggalkan noda dalam bangunan peradaban yang susah payah kita bangun . --------------------------------- Moody friends. Drama queens. Your life? Nope! - their life, your story. Play Sims Stories at Yahoo! Games. --------------------------------- Get the Yahoo! toolbar and be alerted to new email wherever you're surfing. --------------------------------- Get the free Yahoo! toolbar and rest assured with the added security of spyware protection. --~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~ Berhenti (unsubscribe), kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] Konfigurasi dan Webmail Mailing List: http://groups.google.com/group/RantauNet Tapi harus mendaftar dulu di: https://www.google.com/accounts/NewAccount dengan email yang terdaftar di mailing list ini. -~----------~----~----~----~------~----~------~--~---