Angku Mantari,...

Kalau gitu paralu urang rantau nan jadi tour guidenyo biar para wisatawan tau 
kondisi lapangan. 

Tour Guide akan berkata " Selamat Pagi para wisatawan, perkenalkan nama saya si 
buyung dan akan menjadi guide anda selama perjalanan"

Wilayah tujuan kita adalah Sumatra Barat daerah yang sangat indah dengan 
panorama alamnya. 

Daerah ini terkenal dengan supir taksinya yang suka malak para turis dan bukan 
itu saja pengelola bandara ini sangat mudah untuk disogok jika anda ingin photo 
photo dibandara.

Jadi ketika nanti kita turun dari bandara, maka kita pasti akan didatangi para 
supir taksi. Pertama supir taksi itu akan minta jatah ke supir travel biro 
karena tidak pakai taksinya dan kedua anda pasti akan ditakut2ti biar mau kasih 
tip juga, nah saat itu kita cukup bilang "Cape Deh......"

Sumatra Barat terkenal dengan objek wisata yang tidak terkelola, jadi keunikan 
kami disini. Jangan heran kalau nanti anda akan melihat sampah berserakan 
disetiap objek wisata karena itu lah keunikan kami.

Kami memiliki pejabat yang sangat mencintai pariwisata. Kepala dinas kami hobi 
nya jalan jalan menggaet para wisatawan dan mengenalkan keunggulan keunggulan 
kami diatas.

Hayo siapa yang mau daftar jadi tour guide.

Regards
Ronal Chandra

Mantari Sutan <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Sebenarnya kejadian di BIM ini, adalah 
gejala umum bandara di Indonesia.  Masalahnya sangat kompleks, perlu waktu lama 
untuk mengurai kembali benang kusut ini.  Lihat saja Terminal TKI, udah sampai 
presiden masalahnya.  Tapi tetap saja pola-pola lama berulang, setelah hanya 3 
hari rapih berkat sidak para menteri.

Kita hanya perlu mengakali saja masalah ini.  Misalnya memberi tahu kepada 
calon wisatawan tentang kondisi bandara kita.  Memberi tahu dengan cara yang 
elegan tanpa terlalu merendahkan negeri kita sendiri.  Sebagai contoh, Korea 
Tourism lewat biro perjalanan partner mereka selalu memberi tahu tentang habit 
warganya, misalnya cenderung menawarkan cendera mata dengan harga tinggi.  Atau 
misalnya, memberi tahu  warga disana sedikit sombong dan kurang ramah.  Jadi 
wisatawan sudah mengatisipasi hal-hal seperti ini.  Kalau perlu disertai aneka 
tip.

Salam

----- Original Message ----
From: Riri - Mairizal Chaidir <[EMAIL PROTECTED]>
To: RantauNet@googlegroups.com
Sent: Tuesday, July 3, 2007 11:56:25 AM
Subject: [EMAIL PROTECTED] Re: BIM Masih Kampungan


Memang perlu dibenahi. 

Tapi agar fair, jangan semuanya dianggap salah BIM. 

Di Bandara manapun ada banyak pihak, ada Departemen
Perhubungan, ada Angkasa Pura, ada perusahan
penerbangan/ operator dll. 

Kalau pesawat terlambat itu wilayahnya operator.
Jangan otoritas bandara yang disalahkan. Pemda juga
tidak punya otoritas untuk itu.
--- RantauNet@googlegroups.com <[EMAIL PROTECTED]>
wrote:
> O wayoi, baa  kolah  ajoduta
>  
-----------------------------------------------------------------------------
>   BIM Masih Kampungan   PADANG -- Kendati di satu
sisi, pelayanan terhadap pengguna jasa bandar udara di
Bandara Internasional Minangkabau (BIM), mulai membaik
dibanding ketika jasa penerbangan masih dilayani di
Bandara Tabing, namun kesan sebagai bandara kampungan
masih mencolok. 
>   Banyak persoalan yang bisa mencoreng kehalusan
budi masyarakat Minangkabau di BIM. Cobalah perhatian,
ketika sebuah pesawat bertarif mahal mendarat,
biasanya para penjual jasa --mulai dari agen ojek
sampai kepada awak taksi, bus bandara dan travel
gelap-- terlihat tenang-tenang sapai. 
>   Tapi coba kalau yang mendarat itu pesawat bertarif
murah, mereka pasti akan saling menyerbu orang-orang
yang baru menginjak bumi setelah beberapa puluh menit
berada di angkasa. Ada  yang mulanya merayu, tapi tak
mempan. Sang agen sedikit mulai membelalakkan mata,
tak mempan juga. Jalan terakhir adalah main tarik dan
paksa. 
>   Diri sinilah adegan selanjutnya bisa menjadi
tontonan menarik. Yang ditarik bercarut pungkang, yang
menarik pun marutok-rutok . Lepas dari satu agen,
disambut pula oleh agen yang lain. Keras dan kasarnya
tak kurang pula dari agen sebelumnya. Persis benar
dengan agen bis berebut calon penumpang di Terminal
Lintas Anda-las tempo doeloe . 
>   ''Kalau yang mendarat itu Garuda, kami memang
tenang-tenang saja. Sebab umumnya penumpang Garuda itu
sudah ada mobil yang menjem-put. Jadi buat apa
bacirabuik . Kalau yang datang itu Adam Air, Lion Air,
Wings Air, Batavia Air, Air Asia dan pesawat murah
lainnya, barulah kita 'menyerbut'. Kita tahu persis,
sebagian besar di antara penumpang pasti tidak ada
yang jemput. Kalaupun ada, ujung-ujungnya mereka  juga
akan mencari ojek atau angkutan lainnya," terang Ali,
begitu seorang agen angkutan gelap yang kerap
beroperasi di BIM minta dituliskan namanya. 
>   Itu dari sisi pelayanan, belum lagi dari segi
jadwal penerbangan. Tidak sedikit pula yang molor,
baik pada penerbangan Jakarta-Padang maupun
Padang-Jakarta. 
>   "Saya ditelepon adik minta dijemput ke BIM pukul
12.00 WIB, karena dia berangkat dari Jakarta sekitar
pukul 10.00 WIB. Be-rangkatlah saya pagi-pagi dari
Bukittinggi. Eh apa lacur, pesa-watnya delay
(penerbangan ditunda) hingga sore. Barangiklah saya di
Bandara yang sepintas terkesan kalibuik saja," kata
Nisa. 
>   Beberapa pengguna jasa penerbangan dari BIM pun
mengaku, jadwal penerbangan kerap delay atau malah
dibatalkan sama sekali. "Sejak pukul 05.00 WIB saya
sudah sampai di BIM, berangkat dari Side-mpuan
tadi malam. Gila, pesawatnya ndak  berangkat-berangkat
juga. Udah tergelincir matahari, masih juga belum
terbang aku," kata R. Harahap, pengguna jasa BIM. 
>   Harahap bersama ratusan warga Tapanuli Selatan,
Padangsidempuan dan Mandailing Natal, termasuk orang
yang terpaksa menggunakan BIM menuju Jakarta, karena
disamping lebih dekat dibandingkan harus ke Polonia
Medan, biro perjalanan di Padangsidempuan yang
menyediakan armada jemput antar ke bandara pun memilih
BIM seba-gai tempat pemberangkatan dan kedatangan
pengguna jasa mereka. 
>   Kepala Dinas Perhubungan Sumbar, Aliman Salim,
saat dikonfirmasi, tidak menapik kacau balaunya
pengelolaan BIM. Namun menurutnya, persoalan justru
terletak pada kurang maksimalnya pelayanan yang
diberikan Angkasa Pura dan maskapai penerbangan itu
sendiri. 
>   Akan tetapi, Aliman kurang sependapat, jika BIM
dikatakan sebagai bandara kampungan. "Meskipun saya
menilai  pengelolaannya telah berjalan cukup baik, tapi
saya tidak menampik pelayanan yang diberikan pihak
pengelola bandara dmn Maskapai penerbangan tidak
maksimal. Pasalnya, pesawat masih ada yang men- delay
(menunda) keberangkatannya," tuturnya. 
>   Ke depan, kata Aliman, pengelola bandara dan
maskapai penerbangan perlu melakukan pembenahan
perubahan sistem ke arah yang lebih baik, sehingga
bisa memberikan pelayanan terbaik terhadap
penggu-na jasa bandara itu. 
>   "Untuk it
=== Message Truncated === 



      
____________________________________________________________________________________
Luggage? GPS? Comic books? 
Check out fitting gifts for grads at Yahoo! Search
http://search.yahoo.com/search?fr=oni_on_mail&p=graduation+gifts&cs=bz
duation+gifts&cs=bz

          
---------------------------------
Park yourself in front of a world of choices in alternative vehicles.
Visit the Yahoo! Auto Green Center.
  
 






       
---------------------------------
Take the Internet to Go: Yahoo!Go puts the Internet in your pocket: mail, news, 
photos & more. 
--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
===============================================================
Sukseskan Pulang Basamo se Dunia, bulan Juni 2008.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Website: http://www.rantaunet.org
===============================================================
UNTUK SELALU DIPERHATIKAN:
- Harap memperhatikan urgensi posting email, yang besar dari >300KB.
- Hapus footer dan bagian yang tidak perlu, jika melakukan reply.
- Email attachment, tidak dianjurkan! Tawarkan kepada yang berminat dan kirim 
melalui jalur pribadi.
===============================================================
Berhenti (unsubscribe), kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]

Webmail Mailing List dan Konfigurasi keanggotaan lihat di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
Dengan terlebih dahulu mendaftarkan email anda pada Google Account di:
https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id&cd=US&service=groups2.
==========================================================
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke