Kata Prof James, kalau kordinasi bisa dikawal, apa biayanya tidak akan lebih 
tinggi, mungkin......prof.
Seperti kasus kru acara buityful moment di Payakumbuh, aparat yang mendampingi 
malah ngacir waktu giliran bayar makanan...............

----- Original Message ----
From: Rio Albert <[EMAIL PROTECTED]>
To: RantauNet@googlegroups.com
Sent: Saturday, July 21, 2007 5:10:40 AM
Subject: [EMAIL PROTECTED] Kru Trans 7 Diperas Warga Jembatan Akar



 
 



> Program "Laptop Si Unyil"
> Kru Trans 7 Diperas Warga Jembatan 
Akar
>
> Padang, 20 Juli 2007 08:58
> Dua orang kru program 
siaran "Laptop Si Unyil" Trans 7 diperas sejumlah warga di Jembatan Akar 
(jembatan yang terbuat dari akar pohon), Kab Pesisir Selatan (Pessel), Sumatera 
Barat.
>
> "Kami dimintai uang secara paksa, karena memakai lokasi 
untuk syuting, dan bayaran bagi anak-anak sebagai figuran pada segmen 
pengambilan gambar program `Laptop Si Unyil` di objek wisata itu," kata 
kamerawan Trans 7 Ferry Rizky, didampingi reporter Dian, di Padang, Rabu 
(18/7).
>
> Perlakuan tidak mengenakan itu terjadi, saat pengambilan 
gambar di objek wisata alam Jembatan Akar, Selasa (17/7), untuk disiarkan di 
Trans 7 sebagai segmen tayangan anak-anak.
>
> Padahal dari tayangan 
tersebut, objek wisata Jembatan Akar mendapat promosi ke tingkat nasional, dan 
semakin dikenal wisatawan, baik nusantara maupun mancanegara.
>
> 
"Sejak awal kami memang menyiapkan 'dana terima kasih' bagi anak-anak yang 
dipakai sebagai figuran, namun cara memaksa ditunjukan oknum masyarakat 
setempat 
terasa tidak menyenangkan," katanya menyesalkan.
>
> Ia menjelaskan, 
kronologis tindakan itu berawal dari pengambilan gambar di Jembatan Akar butuh 
maksimal lima orang anak untuk figuran. Namun saat syuting dilakukan, semakin 
banyak anak-anak datang dan minta ikut syuting.
>
> Setelah itu 
datang warga (dewasa) yang memaksa agar jumlah anak ditambah, dan akhirnya 
ditambah menjadi tujuh. Tapi yang datang lebih dari sepuluh 
orang.
>
> Usai pengambilan gambar, warga itu meminta bayaran Rp 50 
ribu/anak untuk lebih dari tujuh anak. "Saya terpaksa negosiasi karena jika 
semua anak dibayar Rp50 ribu per orang, jelas dana kami tidak cukup, tapi 
mereka 
tetap memaksa," ujar Ferry.
>
> Ia menambahkan, melalui negosisi 
akhirnya pihak Trans 7 hanya sanggup membayar Rp10 ribu per orang untuk tujuh 
anak dan akhirnya ditambah dua orang lagi karena ada yang menangis tidak 
mendapat bayaran.
>
> "Sebelumnya kami juga harus mengeluarkan dana 
untuk membeli makanan siang bagi sejumlah anak tersebut," ujarnya. Selanjutnya, 
saat akan meninggalkan lokasi kembali datang seorang oknum warga yang meminta 
uang lokasi shooting sebesar Rp50 ribu.
>
> "Kami kembali negosiasi 
dan disepakati Rp20 ribu. Kami lalu minta kuitansi uang-uang yang dikeluarkan 
untuk pertanggungjawaban kepada kantor kami, para oknum itu tidak punya 
kuitansi 
dimaksud," kata Ferry.
>
> Atas peristiwa tidak mengenakan itu, 
rombongan kru Trans 7 bergegas meninggalkan Pessel menuju Padang, padahal sejak 
awal cukup banyak jadwal pengambilan gambar akan dilakukan di daerah itu, 
termasuk shooting kesenian tradisional "rabab pasisia".
>
> Menurut 
Dian, perlakuan tidak menyenangkan ini baru pertama dialami. Di sejumlah 
provinsi di Indonesia yang didatangi untuk pengambilan gambar program "Laptop 
Si 
Unyil", seperti Kalimantan dan Maluku, masyarakatnya menerima secara terbuka 
dan 
bersahabat. Tayangan program ini, dengan mengambil gambar pada sejumlah objek 
wisata di Indonesia juga sekaligus ajang promosi bagi daerah tersebut, 
tambahnya.
>
> Disesalkan
>
> Menanggapi kejadian itu, 
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumbar, James Hellyward di Padang, Jumat 
(20/7) mengatakan, pihaknya menyesalkan kejadian itu. Tindakan warga masyarakat 
sekitar Jembatan Akar itu merugikan promosi wisata daerah 
Sumbar.
>
> "Tindakan oknum itu merugikan promosi wisata Pessel dan 
Sumbar. Perilaku seperti itu harus diatasi semua pihak agar tidak terulang 
kembali," katanya.
>
> Guna mengatasi kejadian serupa, Disbudpar 
akan terus melakukan upaya-upaya dan sosialisasi penyadaran akan pentingnya 
dunai pariwisata.
>
> Di lain pihak, James menyarankan agar para 
wartawan, khususnya kru TV nasional, agar berkoordinasi terlebih dahulu dengan 
pihak terkait, bila ingin melakukan peliputan di lokasi wisata.
>
> 
"Jika ada koordinasi dan mereka melapor, tentu kewajiban kita untuk mengawal 
selama berada di objek wisata," janjinya. [TMA, Ant]
> http://www.gatra.com/artikel.php?id=106229














Disclaimer: Although this message has been checked for all known viruses

     using Trend Micro InterScan Messaging Security Suite, Bukopin 

           accept no liability for any loss or damage arising

               from the use of this E-Mail or attachments.










      
____________________________________________________________________________________
Shape Yahoo! in your own image.  Join our Network Research Panel today!   
http://surveylink.yahoo.com/gmrs/yahoo_panel_invite.asp?a=7 


--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
===============================================================
Sukseskan Pulang Basamo se Dunia, bulan Juni 2008.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Website: http://www.rantaunet.org
===============================================================
UNTUK SELALU DIPERHATIKAN:
- Harap memperhatikan urgensi posting email, yang besar dari >300KB.
- Hapus footer dan bagian yang tidak perlu, jika melakukan reply.
- Email attachment, tidak dianjurkan! Tawarkan kepada yang berminat dan kirim 
melalui jalur pribadi.
===============================================================
Berhenti (unsubscribe), kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]

Webmail Mailing List dan Konfigurasi keanggotaan lihat di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
Dengan terlebih dahulu mendaftarkan email anda pada Google Account di:
https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id&cd=US&service=groups2.
==========================================================
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

  • ... asfarinal, asfarinal, asfarinal, asfarinal nanang, nanang, nanang, nanang
    • ... Idris Talu
      • ... Rasyid, Taufiq (taufiqr)
        • ... Rasyid, Taufiq (taufiqr)
        • ... Idris Talu
          • ... Rasyid, Taufiq (taufiqr)

Kirim email ke