Gamad di Padang, Gerenek di Deli, Keroncong di Jawa Talang Siligi Talanglah siligi baliak lah batimba Dipapek pangka sarato jo ujuangnyo Sanangkan hati urang lah nan tingga Denai bajalan sarato jo untuangnyo Dipancuangnyo talang urang lah Suliki Ambiak ka saluang urang di Latang Lauik dipandang pasia nan sunyi Saraso kampuang mahimbau pulang Mengapa saya menyandingkan Gamad dengan kedua jenis genre musik diatas? Tidak lain karena kesamaan konsep yang diusungnya. Ketiganya adalah bentuk modifikasi awal dari kebudayaan lokal masing-masing dengan mengadopsi perlengkapan musik modern (pada zamannya) dengan tidak meninggalkan citarasa lokal. Ketiganya pun lahir dari rakyat dan berkembang ditengah-tengah rakyat mulai era 1920-an. Dua jenis musik terakhir masih tetap eksis sampai sekarang sesuai pakemnya serta memiliki penerus dan orang yang capable dibidangnya. Sementara Gamad yang lahir di kota Padang dan sekitarnya makin kehilangan identitasnya. Festival musik Gamad yang beberapa waktu lalu diselenggarakan di Padang pun tak mampu mengembalikan ruh musik rakyat ini. Gamad semakin tercemar oleh genre melayu dan berisiknya musik disco. Secara umum ada dua jenis nuansa yang dibawa oleh gamad: 1. Joged. Musiknya riang, bisa dibawa menari dan tidak sedikit yang menyadur lagu melayu deli yang dibahasa minangkan. 2. Dendang. Musiknya sendu dan berhiba-hiba. Beberapa diantaranya dipengaruhi Dendang Pauah. Tidak seperti jenis lagu modern, syair lagu Gamad yidak memiliki standar baku. Yang menandakan satu lagu adalah irama dan melodinya. Konsep ini persis serupa dengan yang dianut Saluang dan Rabab. Biasanya syair pada bait-bait pertama akan standar, misal lagu Siti Padang atau Sitikam. Selanjutnya pantun bisa diubah dan dimodifikasi sesukanya, yang penting irama pengiring tetap mengikuti standar. Lagu Gamad hampir ratusan banyaknya, sesuai dengan jumlah orkes Gamad yang eksis di Padang dan sekitarnya pada era 1920-1970. Saya tidak tahu apakah ada lagu Gamad dari orkes-orkes kecil (misalnya Sinar Harapan) ini yang dibuatkan piringan hitam. Yang jelas untuk jenis media kaset, cukup banyak beredar pada periode 1970-1980. Salah satu cuplikan orkes Gamad tradisi, bisa dilihat disalah satu episode serial Sitti Nurbaya yang diputar tahun 1990. Adakah diantara pembaca yang memiliki informasi tentang seputar musik Gamad ini? Misalnya, pada era keemasannya di Padang dulu orkes Gamad apakah yang paling populer? Apakah mereka pernah merekam di piringan hitam? Dimanakah mereka merekam untuk versi kaset? Apakah perusahaan rekaman itu masih eksis? Dimanakah bisa ditemui para pelaku orkes Gamad pada zaman keemasannya itu sekarang ini? Adakah pembaca yang mengoleksi kaset Gamad versi orkes ini, yang bercirikan alat musik yg belum tercemar dan cengkok penyanyinya yang masih asli. Apakah perpustakaan daerah di Padang ada mendokumentasikan kaset-kaset Gamad lama ini? Sekian dan Salam Hangat, Fadli ZF http://zulfadli.wordpress.com http://laguminanglamo.wordpress.com Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com --~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~ =============================================================== Website: http://www.rantaunet.org =============================================================== UNTUK SELALU DIPERHATIKAN: - Hapus footer dan bagian yang tidak perlu, jika melakukan reply. - Posting email besar dari >200KB akan di banned, sampai yang bersangkutan menyampaikan komitmen akan mematuhi Tata Tertib yang berlaku. - Email attachment, DILARANG! Tawarkan kepada yang berminat dan kirim melalui jalur pribadi. =============================================================== Berhenti (unsubscribe), kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED]
Webmail Mailing List dan Konfigurasi keanggotaan lihat di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe Dengan terlebih dahulu mendaftarkan email anda pada Google Account di: https://www.google.com/accounts/NewAccount =============================================================== -~----------~----~----~----~------~----~------~--~---