Bapak, Ibuk, Kakanda, Adinda sapalanta.

 

Beberapa hal yang saya sampaikan berikut merupakan akumulasi dari
ketidaksabaran saya terhadap banyaknya hal-hal yang tidak perlu (baca
kesalahan) terjadi. Hal ini sering berulang dan menimbulkan masalah didalam
komunitas kita.

Tadi malam saya, pak Saaf dan Bobby Lukman baru saja berbincang-bincang dan
akhirnya sanggup lolos dari "rintangan" besar yang mampu menghilangkan
identitas MAPPAS sebagaimana yang dicita-citakan saat pembentukannya dulu.

Baru saja berlalu beberapa jam, kesalahan ini terulang kembali dan akhirnya
memaksa saya untuk menulis email, sesuatu yang sudah saya tahan satu tahun
belakangan ini.

Baiklah, kita bahas satu demi satu, dimulai dari email pak Saaf pagi ini.

 

"Sebagai langkah pertama tentu adanya suatu MoU antara berbagai komponen
pariwisata akan sangat menolong. Namun kalau sekiranya belum ada, saya yakin
bahwa rencana pembentukan "West Sumatra Tourism Promotion Board" atau WSTPB
dalam waktu dekat akan sangat membantu."

Sesuai perbincangan kita semalam, saya pikir Bapak sudah mahfum bahwa
pembentukan West Sumatra Tourism Promotion Board tidaklah dapat dilakukan
dalam waktu semalam.

 

"Saya senang mengetahui bahwa Nanda Nofrins tak sendiri. Masih banyak tenaga
muda dinamis demikian di kalangan urang awak di Jakarta, sehingga yang perlu
dilakukan adalah menyalurkan dan memberinya wadah serta sarana komunikasi
saja. Insya Allah, wadah serta sarana tersebut sudah akan kita bentuk dalam
jangka waktu dekat ini."
Saya tidak sependapat. TIDAK PERLU ADA WADAH WADAH BARU lagi.

 

"Dalam kesempatan lain saya telah menyampaikan bahwa di Sumatera Barat
sendiri kita perlu tokoh masyarakat yang selain berewibawa juga mau dan
mampu melakukan terobosan."

Saya sangat setuju hal ini, dan saya dukung 1000%

 

"Menurut pandangan saya dan pandangan teman-teman di Jakarta, tokoh tersebut
adalah Bp Basril Djabbar, 

Teman-teman siapa yang Bapak maksud? Kenapa harus urang gaek juo? Kenapa pak
Saaf yang memilih?

 

"dan syukur Alhamdulillah beliau sudah bersedia untuk memimpin gebrakan
ini."

Atas nama siapa Bapak meminta beliau mempimpin gebrakan (?) ini. Gebrakan
'seperti apakah' yang Bapak maksud?

 

MAPPAS bukan lagi merupakan ide pribadi dan juga bukan tanggungjawab
pribadi. Sejak saat MAPPAS diproklamirkan, seluruh tanggungjawab merupakan
beban kolektif seluruh stakeholder yang ada didalamnya. 

Saya beri satu contoh: Bukan kewajiban pak Saaf pribadi untuk bertahan dari
gempuran "uni Djan" dan juga sebenarnya bukan tanggungjawab pak Saaf pribadi
untuk 'terpaksa' memberikan SK pengangkatan pengurus MAPPAS Persiapan
Sumbar. Tanggungjawab RAPAT anggota lah yang bisa memutuskan keputusan se
penting ini. Dan sejauh ini BELUM ADA satupun keputusan rapat MAPPAS
mengenai pengangkatan pengurus MAPPAS Persiapan Sumbar. Bagaimana nanti
Bapak mempertanggungjawabkan hal ini kepada anggota dan pada Yang di Atas?

 

Saya setuju dengan pendapat pak Saaf mengenai "pengambilan keputusan" dalam
satu organisasi. "Anggota yang tidak dapat hadir dalam suatu rapat
pengambilan keputusan harus mematuhi hasil keputusan rapat dimaksud."  Tapi
ada dua syarat: 1. Anggota dimaksud sudah diundang secara pantas, 2. Rapat
dilaksanakan secara patut dan dan Hasil keputusan rapat pun di sosialisaikan
sesuai kepatutan.

Kalau ada anggota yang diundang tapi kemudian tidak datang, merupakan
cerminan bahwa yang bersangkutan tidak memiliki rasa tanggungjawab. Anggota
yang seperti ini kita perlakukan secara patut sebagai 'mentimun bungkuak"

 

Sementara ini dulu, nanti saya sambung lagi.

Mohon maaf atas ketidak taratik-an Ambo nan mudo.

Wassalam

ET Hadi Saputra Katrik Sati

Di komplek KOMPAS Ciputat

 

 

  _____  

From: RantauNet@googlegroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On
Behalf Of Dr.Saafroedin BAHAR
Sent: 08 Oktober 2007 12:13
To: salamleisure
Cc: MAPPAS MAPPAS; Rantau Net
Subject: [EMAIL PROTECTED] Re: ASITA SUMBAR

 

Assalamualaikum w.w. Sanak Febby Salam,

Terima kasih yang sebesar-besarnya saya ucapkan atas informasi yang Sanak
sampaikan ini. Bagi saya, komunikasi antara kita yang di Ranah dengan
kami-kami nan di Rantau amat sangatlah penting, karena hanya melalui
komunikasi yang lancar dan berlanjut itu kita bukan saja saling mengetahui
perkembangan keadaan, tetapi juga bisa saling dukung mendukung melalui pola
kerjasama masa kini, 'networking'.

Saya bergembira mengetahui bahwa gagasan tentang suatu Blue Print Pariwisata
Sumatera Barat sudah pernah berkembang di kalangan ASITA-PHRI Sumatera
Barat, sehingga apa yang harus kita lakukan adalah duduk bersama dan
menyempurnakannya dengan masukan dari Pemerintah Daerah sebagai regulator
dan dari MAPPAS sebagai unsur konsumen pariwisata.

Sebagai langkah pertama tentu adanya suatu MoU antara berbagai komponen
pariwisata akan sangat menolong. Namun kalau sekiranya belum ada, saya yakin
bahwa rencana pembentukan "West Sumatra Tourism Promotion Board" atau WSTPB
dalam waktu dekat akan sangat membantu.

Penghargaan khusus tentu perlu kita berikan kepada Nanda Nofrons, yang tanpa
pamrih dan dengan tak kenal lelah trelah berbuat banyak -- dengan biaya
sendiri -- untuk memajukan pariwisata Sumatera Barat. Kita semua bersyukur
dengan tenaga-tenaga muda seperti itu. Saya senang mengetahui bahwa Nanda
Nofrins tak sendiri. Masih banyak tenaga muda dinamis demikian di kalangan
urang awak di Jakarta, sehingga yang perlu dilakukan adalah menyalurkan dan
memberinya wadah serta sarana komunikasi saja. Insya Allah, wadah serta
sarana tersebut sudah akan kita bentuk dalam jangka waktu dekat ini.

Dalam kesempatan lain saya telah menyampaikan bahwa di Sumatera Barat
sendiri kita perlu tokoh masyarakat yang selain berewibawa juga mau dan
mampu melakukan terobosan. Menurut pandangan saya dan pandangan teman-teman
di Jakarta, tokoh tersebut adalah Bp Basril Djabbar, dan syukur
Alhamdulillah beliau sudah bersedia untuk memimpin gebrakan ini.

Saya doakan agar situs ASITA Sumbar segera selesai dan bisa beroperasi,
sehingga peminat pariwisata Sumatera Barat bisa memperoleh akses langsung.

Tertompang salam saya untuk seluruh pengurus ASITA, dan juga pengurus PHRI
Sumbar.

Wassalam,
Saafroedin Bahar




--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
=============================================================== 
Website: http://www.rantaunet.org 
=============================================================== 
UNTUK SELALU DIPERHATIKAN: 
- Hapus footer dan bagian yang tidak perlu, jika melakukan reply. 
- Posting email besar dari >200KB akan di banned, sampai yang bersangkutan 
menyampaikan komitmen akan mematuhi Tata Tertib yang berlaku. 
- Email attachment, DILARANG! Tawarkan kepada yang berminat dan kirim melalui 
jalur pribadi.
=============================================================== 
Berhenti (unsubscribe), kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED] 

Webmail Mailing List dan Konfigurasi keanggotaan lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe 
Dengan terlebih dahulu mendaftarkan email anda pada Google Account di: 
https://www.google.com/accounts/NewAccount 
===============================================================
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke