bung mantari yang ramah... bukankah kita berbicara tentang dialektika yang berbeda, kaum ulama dan kaum adat, marapalam hanya sebuah momentum bahwa integrasi tersebut kita mulai, dan ini hanya bisa dilakukan ketika dalam setiap diri urang minang lahir dan besar dengan adat dan agama...
transkrip boleh berkata tentang banyak hal... tapi realita? kadang kita malu urang minang baru bisa aa, ba, ta... apakah yang salah? adat, datuk, masyarakat, tren, atau dunia kita salahkan? memang dalam dua sudut pandang, dimana salah satunya, kita sebagai obyek dari adat itu sendiri berkata "apa salahnya?" sedangkan sudut pandang lainnya yang mendudukkan kita sebagai seorang system developer, pengembang dari sistem itu sendiri, mengatakan "dimana yang kurang".. kalau adat tidak mencatat tentang imam bonjol, biarkan saja, tapi realita yang mencatat... momentum (bukan revolusi) yang dilakukan oleh imam bonjol, memberikan inspirasi kepada manusia-manusia yang lahir setelahnya, yang dibesarkan oleh ayah-ayahnya dengan nilai-nilai dari benteng bonjol... lahir ahmad khatib, lahir agus salim, lahir tan malaka, lahir hatta... lahir djamil djambek... dsb... manusia dilahirkan oleh lingkungannya... ada titik temunya dengan orang-orang besar itu, dan bonjol salah satunya... kita hanya malas mencatatnya dalam adat, karena kita bukanlah sang penulis... dan biar dunia lain (indonesia, malaysia, asia tenggara, dunia) yang mencatatnya... manusia hebat lahir disini, bukan untuk tercatat... don jabok Mantari Sutan <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Mak Datuakyang saya hormati, Pertanyaan tersebut sudah lama saya rasakan. Sampai saya berasumsi (pernah saya sampaikan dalam milis), bahwa perang paderi tidak mengakar di masyarakat minangkabau. Secara ideologis, perang ini hanya terbatas pada kaum puritan saja. Atau bisa jadi karena efek kekalahan kaum paderi (atau minangkabau) yang menghasilkan jabatan-jabatan baru di ranah minang, seperti Angku Lareh , Demang dst. Si angku-angku ini mungkin telah berbuat over acting selama periode tersebut. Jujur, saya lebih cenderung ke asumsi pertama. Soalnya dari pengamatan dan pengalaman nyaris tidak pernah terdengar cuplikan cerita atau nilai-nilai dari perang paderi dalam surahan adat dan petitih di kampung kita. Bahkan di cerita lapau atau legenda masyarakat, imam bonjol juga jarang disinggung. Kalau memang angku-angku zaman dahulu pernah berover acting, harusnya di lapau cerita ini masih ada. Entahlah kalau di daerah Bonjol dan sekitarnya. Nantilah saya telpon suami Etek saya yang orang Bonjol besar di Lubuak Sikapiang. Salam, Mantari/28 ----- Original Message ---- From: Datuk Endang <[EMAIL PROTECTED]> To: RantauNet@googlegroups.com Cc: [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, November 7, 2007 7:10:08 PM Subject: [EMAIL PROTECTED] Re: Tuanku Imam Bonjol Sanak Anzori ysh, Saya kurang tahu apakah masih ada keturunan Imam Bonjol di Bonjol atau Pasaman saat ini. Dalam perhitungan saya, pada masa itu bila ada pengasingan maka keluarga ybs juga akan dibawa serta. Bila tidak salah Kiyai Maja yang mendampingi Imam Bonjol juga turut dibuang ke Menado. Hingga saat ini di tepi Danau Tondano ada sebuah komunitas Jawa yang sudah berkembang biak dan menjadi bagian dari masyarakat Minahasa. Apakah mereka ini juga berasal dari rombongan Paderi? Wallahu alam. Satu hal yang pasti dalam pewarisan ini adalah, saya tidak menemukan kisah Imam Bonjol ini di dalam Tambo Alam, kecuali beberapa ditulis selintas. Padahal kita mengetahui hampir seluruh Tambo dituliskan pasca Perang Paderi (dari kompilasi Edwar Djamaris). Sehingga saya bertanya-tanya, apakah kisah Perang Paderi itu tidak begitu istimewa bagi masyarakat Minangkabau. Hal ini perlu menjadi perhatian bagi para pemikir ABS-SBK. Saya sepakat perlu mendiskusikan sejarah dan hikmah ini, namun seperti saran Dt. Bagindo, perlu dilakukan terbatas dan internal dulu; supayo jaan tukang panciang dilarikan ikan. Wassalam, -datuk endang __________________________________________________ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com __________________________________________________ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com --~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~ =============================================================== Website: http://www.rantaunet.org =============================================================== UNTUK SELALU DIPERHATIKAN: - Hapus footer dan bagian yang tidak perlu, jika melakukan reply. - Posting email besar dari >200KB akan di banned, sampai yang bersangkutan menyampaikan komitmen akan mematuhi Tata Tertib yang berlaku. - Email attachment, DILARANG! Tawarkan kepada yang berminat dan kirim melalui jalur pribadi. =============================================================== Jika anda, kirim email kosong ke >>: berhenti >> [EMAIL PROTECTED] Cuti: >> [EMAIL PROTECTED] digest: >> [EMAIL PROTECTED] terima email individu lagi: >> [EMAIL PROTECTED] Webmail Mailing List dan Konfigurasi keanggotaan lihat di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe Dengan terlebih dahulu mendaftarkan email anda pada Google Account di -~----------~----~----~----~------~----~------~--~---