Assalaamu'alaikum wa Rahmatullaahi wa Barakaatuhu,

I. Dunsanak sadonyo, izinkanlah ambo untuak sato dalam topik ko (*Hukum
Mambaco Injil).*

Sabagaimano kita katahui bahwa salah satu dari rukun Iman adolah, bariman ka
saluruh kitab2 nan diturunkan oleh Allah SWT, tamasuak baiman ka kitab Injil
tsb. Ini tertulis dalam surat al-Baqarah: ayat 4.  Oleh sebab itu manuruik
ambo, mambaco Injil itu ndak dilarang. Dasarnyo, 1: Bagaimana kito akan
mayakini sesuatu kalau kito ndak namuah mambaconyo. Akan tetapi, kito harus
hati-hati tarutamo uran awwam, disaat mendalami Injil tsb, jan sampai
menyimpang. Sebaiknyo mambaco serta mendalaminyo itu sacaro basamo2 dan
sebaiaknyo dengan seorang guru. 2. Sepanjang indak ado sumber2 (al-Qur'an
dan Hadiith, dan sumber lainnyo) nan melarang, jadi dibuliahkan sajo
mambaconyo.

Jadi untuk kehati2an kebanyakan orang Islam tidak mau membaconyonya bahkan
untuk mendalaminya. Mengenai Hadith tentang Rasulullah SAW melarang Umar
membaca Injil, dikarenakan disaat itu al-Qur'an belum seluruhnya diturunkan
oleh Allah SWT, al-Qur'an belum menjawab semua persoalan2 yang dihadapi oleh
umat Islam, sehingga hukum2 belum semuanya diatur. Oleh sebab itu untuk
berhati-hati Rasulullah SAW melarang Umar untuk membacanya, karena akan
membingungkan umat Islam dengan Injil. Disamping itu al-Qur'an merupakan
kitab penyempurna semua kitab2 terdahulu, sehingga semua persoalan bisa
ditemukan jawaban didalamnya, oleh sebab itu umat Islam tidak perlu mencari
jawaban terhadap satu persoalan di kitab2 lain.

Banyak sarjana Muslims nan mampalajari Injil, dan memahami keseluruhan Injil
tu sahinggo bisa badebat jo urang Kristen. Contoh nyo Ahmad Deedat, seorang
Sarjana Muslim,Ulama,Da'i,  terkenal dari Afrika Selatan (wafat 1996),
membaca seluruh isi bible, dan mampu berdebat dengan pemuka2 Kristen dan
mengupas semua kekurangan2 bible tsb. Kaset2, buku2 serta tulisan2 dari
Ahmad Deedat ini sudah dicopy dimana2 termasuk di USA.

Saparti nan ambo tulih diateh bahwa gunonyo mapalajari Injil itu, bukan
untuak dipraktekkan nan manyebabkan ganti agamo, atau memyimpang, akan
tetapi adolah untuak study bandiang. Para sarjana nan maajakan perbandingan
agamo, tantu paralu bana mandalami kitab2 lainnyo disampiang al-Qur'an,
sahinggo jaleh dima tagaknyo agamo Islam diantaro agamo2 lainnyo.

*II. Manganai Muslims masuak ka gereja, apo dianggap kafir atau tidak*

*Kapan Seseorang Dianggap Kafir/Murtad*

Menurut Syaikh Dr. 'Abdurrahman al-Maliki, seorang muslim bisa jatuh kafir
dengan empat indikasi berikut ini, (1) dengan keyakinan (i'tiqad), (2)
dengan keraguan (syak), (3) dengan perkataan (al-qaul), (4) perbuatan.

*Pertama*, dengan keyakinan. Ini bisa dilihat dari dua sisi; (a) menyakini
dengan pasti sesuatu yang berlawanan dengan apa yang diperintah, atau yang
dilarang. Semisal menyakini, bahwa Allah memiliki sekutu. Menyakini bahwa
al-Qur'an bukanlah Kalamullah. (b) mengingkari sesuatu yang sudah ma'lum
dalam masalah agama. Semisal mengingkari jihad, mengingkari keharaman khamr,
mengingkari hukum potong tangan, dan lain-lain.

*Kedua,* keraguan dalam ber'aqidah, dan semua hal yang dalilnya qath'i.
Misalnya, ragu bahwa Allah itu satu; ragu bahwa Muhammad Saw adalah
Rasulullah; atau ragu tentang sanksi jilid bagi pezina ghairu muhshon.

*Ketiga*, dengan perkataan yang jelas, tidak perlu ditafsirkan atau
dita'wilkan lagi. Semisal, seseorang yang mengatakan bahwa 'Isa adalah anak
Allah, Muhammad bukan nabi, dan lain-lain. Sedangkan perkataan yang masih
belum jelas, atau masih perlu dita'wilkan maka tidak memurtadkan
pengucapnya.

*Keempat*, dengan perbuatan yang jelas tanpa perlu ta'wil lagi. Semisal,
menyembah berhala, melakukan misa di gereja dengan tata cara misa ala
gereja, sembahyang di Pura atau Wihara dengan ritual Hindu, dan lain-lain.
Sedangkan perbuatan yang belum jelas, tidak mengkafirkan pelakunya. Seperti
masuk ke gereja, membaca Injil, dan lain-lain.

Sedangkan, menurut Syaikh al-Islam *Ibnu Taimiyah* dalam al-Ikhtiyarat,
"Orang yang murtad itu ada yang syirik kepada Allah dan ada juga yang karena
membenci Rasulullah Saw; ada yang membiarkan ingkarnya orang yang ingkar
dengan hati; ada yang menuduh salah seorang sahabat, tabi'in atau tabi'ut
tabi'in yang berperang bersama orang-orang kafir, dan ada yang membolehkan
demikian; ada yang ingkar terhadap sesuatu yang sudah disepakati (ulama)
dengan pasti dan ada yang membuat wasilah antara dia dengan Allah yang
dijadikan tempat menyerahkan dirinya, dijadikan tempat berdoa dan dimintai.
Dan barangsiapa yang ragu-ragu terhadap salah satu sifat Allah dan
sebagainya padahal dia sudah mengetahuinya, maka dia itu bisa disebut
murtad; tetapi kalau dia belum tahu, maka tidak bisa disebut murtad." (lihat
Imam asy-Syaukani, Nail al-Authar, Kitab al-Riddah).

*III. Manganai alphabet nan dipakai dalam bible tu,* setahu ambo bahwa injil
nan tertua didunia saat ini ado di Greek. Kalau di mesir, suriah, palestina,
tantu babahaso Arab. Kalau injil di indonesia tantu babahaso Indonesia. jadi
alphabet nan dipakai di injil tu beragam-ragam.

Ambo mohon maaf kalau ado nan tasilap.

Dibawah ini saya copy sebagian tulisan dari Ahmed Deedat tsb: Selamat
Membaca Dunsanak sadonyo!


Wassalam

Aswita

++++++++++++++++++++

Koleksi Artikel Ahmeed Deedat


BUKTI LEBIH LANJUT


Ismail Anak Pertama

Sejak Dominee tanpa daya menyetujui setiap permasalahan, saya berkata,
"Dominee, sejauh ini yang saya lakukan hanya membuktikan satu point
(masalah) dari keseluruhan ramalan. Membuktikan rangkaian kata Like Unto
Thee (Seperti kamu - Seperti Musa). Ramalan tersebut lebih banyak dari
sebuah ungkapan berikut:

"Seorang nabi akan Kubangkitkan bagi mereka dari antara saudara mereka,
seperli engkau ini..." Penekanannya pada kata-kata "Dari antara saudara
mereka." Musa dan kaumnya, orang-orang Yahudi, di sini ditujukan sebagai
satu kesatuan ras, dan sebagai 'saudara' mereka tanpa ragu-ragu adalah
bangsa Arab. Perhatikanlah, kitab suci Injil menyata-kan Ibrahim (Abraham)
sebagai "Sahabat Tuhan". Ibrahim mempunyai 2 orang istri, Sarah dan Hajar.
Hajar melahirkan seorang anak Ibrahim, putra pertamanya. "... dan Ibrahim
menamai anak yang dilahirkan Hajar itu Ismail. "(Kejadian 16:15). "Dan,
Ibrahrim memanggil Ismail, anaknya.... " (Kejadian 17: 23). "Dan, Ismail,
anaknya, berumur 13 tahun ketika dikerat kulit khatannya." (Kejadian 17:
25). Sampai usia 13 tahun Ismail adalah satu-satunya anak dan benih Ibrahim,
ketika perjanjian disahkan antara Tuhan dan Ibrahim. Tuhan memberi Ibrahim
anak laki-laki melalui Sarah, yang dinamakan Ishak, yang sangat muda
dibandingkan Ismail.
Bangsa Arab dan Yahudi

Jika Ismail dan Ishak adalah anak dari ayah yang sama (Ibrahim), maka mereka
adalah kakak beradik. Karena itu, anak dari salah seorang mereka adalah
saudara dari anak yang lain. Keturunan Ishak adalah bangsa Yahudi dan
keturunan Ismail adalah bangsa Arab jadi mereka bersaudara satu sama lain.
Injil menegaskan "...Dan, dia (Ismail) akan menentang semua saudaranya."
(Kejadian 16: 12). "Dan, dia (Ismail) wafat dan dikumpulkan kepada kaum
leluhurnya." (Kejadian 25: 17). Anak-anak Ishak adalah saudara dari
keturunan Ismail. Dengan cara yang sama Muhammad berasal dari saudara bangsa
Israel, karena dia adalah keturunan anak Ismail putra Ibrahim. Hal ini tepat
sekali dengan ramalan tersebut: "... dari antara saudaramu" (Ulangan 18:
18). Ramalan itu dengan jelas menyebutkan nabi yang akan datang yang seperti
Musa, harus tidak berasal dari anak-anak Ishak atau di antara mereka
sendiri, tetapi berasal dari antara saudara mereka. Karena itu Muhammad
berasal dari saudara mereka.
Firman dalam Mulut

Lebih jauh ramalan mengatakan, "... dan Aku akan menaruh firman-Ku dalam
mulutnya..." Apakah artinya jika dikatakan, "Saya akan menaruh firman saya
dalam mulut Anda?" Perhatikan, ketika mula-mula saya meminta Anda (Dominee)
untuk membuka Ulangan 18: 18 dan jika saya meminta Anda untuk membacanya,
lalu Anda telah mem-bacanya, apakah itu berarti saya telah menaruh firman
saya dalam mulut Anda?"

Dominee menjawab, "Tidak."

Tetapi, saya melanjutkan, "Jika saya mengajari Anda sebuah bahasa yang Anda
tidak mempunyai pengetahuan tentangnya, seperti bahasa Arab, dan bila saya
meminta Anda untuk membaca atau mengulangi sesudah saya, apa yang saya
ucapkan; yaitu:

   "Katakanlah, 'Dia-lah Allah Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang
bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tiada pula
diperanakkan. Dan, tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia.' (QS.
Al-Ikhlas: 1-4).

Tidakkah saya sedang menaruh kata-kata asing yang belum pernah didengar dan
telah kamu ucapkan, ke dalam mulut Anda?" Dominee tentu saja setuju.

Dengan cara yang sama, saya berkata; "Kata-kata kitab suci Al-Qur' an, wahyu
yang diberikan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa kepada Muhammad diungkapkan."

Sejarah menyatakan bahwa Muhammad ketika itu ber-usia 40 tahun. Ia berada
dalam sebuah gua kira-kira 3 mil ke utara dari kota Makkah. Hari itu adalah
malam ke 17 bulan Ramadhan (dalam buku aslinya yang berbahasa Inggris
di-tulis: "malam ke 27 bulan Ramadhan"). Dalam gua malaikat Jibril
memerintahkannya dalam bahasa daerahnya:

"'Baca!" atau 'nyatakan!' atau 'bawakan!"' Muhammad ketakutan dan dalam
keadaan kebingungan menjawab:

"Saya tak dapat membaca!" Malaikat memerintahkan untuk kedua kalinya dengan
hasil yang sama. Pada yang ke-tiga kalinya malaikat melanjutkan.

Barulah Muhammad mengerti apa yang harus dilakukannya hanyalah mengulangi
untuk berlatih. Dan dia mengulangi kata-kata yang ditaruh dalam mulutnya:

   "Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhan-mu yang menciptakan. Dia telah
menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah YangMaha
Pemurah. Yang mengajar manusia dengan perantaraan kalam. Dia mengajarkan
kepada manusia apa yang tidak diketahuinya." (QS. Al-'Alaq: 1-5).

Ini semua adalah ayat pertama yang diwahyukan kepada Muhammad, yang sekarang
merupakan permulaan surat ke 96 (Al-'Alaq) dari Al-Qur'an.
Kesaksian Orang-orang Yang Beriman

Segera setelah malaikat pergi, Muhammad berlari ke rumahnya. Dengan
ketakutan dan berkeringat seluruh tubuhnya, beliau meminta istri
tercintanya, Khadijah, untuk menyelimutinya. Beliau berbaring, dan istrinya
memandanginya. Ketika telah tenang kembali, Muhammad menjelaskan kepada
istrinya apa yang telah dilihat dan didengarnya. Khadijah meyakinkannya
bahwa ia percaya kepada Muhammad dan bahwa Allah tidak akan membiarkan hal
mengerikan seperti itu terjadi padanya. Apakah ini semua adalah pengakuan
seorang penipu? Apakah penipu mengaku bahwa ketika seorang malaikat
mendatangi mereka dengan pesan dari Yang Maha Tinggi, mereka menjadi kuatir,
ketakutan dan berkeringat seluruh tubuhnya, lari ke rumah menuju istrinya?
Setiap kritikus dapat melihat bahwa reaksi dan pengakuannya ini adalah dari
seorang yang jujur dan tulus, manusia kebenaran --Al Amin-- yang jujur, yang
tulus dan yang dapat dipercaya.

Selama 23 tahun berikut dalam hidup kenabiannya, kata-kata tersebut 'ditaruh
dalam mulutnya' dan beliau mengucapkannya. Kata-kata tersebut memberi
pengaruh yang tak terhapuskan dalam hati dan pikirannya; dan ketika
jumlahnya bertambah, kata-kata suci tersebut dicatatnya pada daun, kulit dan
tulang belikat hewan, serta di dalam hati murid-murid yang tekun. Sebelum
kematiannya, kata-kata ini disusun dalam urutan seperti yang dapat kita
temukan saat ini dalam Kitab Suci Al-Qur'an. Kata-kata wahyu tersebut
benar-benar ditaruh di dalam mulutnya; tepat seperti dikatakan dalam ramalan
pada diskusi, "Dan Aku akan menaruh Firman-Ku dalam mulutnya." (Injil -
Ulangan 18: 18)
Nabi Yang Ummi

Pengalaman Muhammad di dalam gua Hira, kemudian dikenal sebagai Jabal Nur,
dan reaksinya terhadap wahyu pertama benar-benar memenuhi ramalan Injil yang
lain. Pada kitab Yesaya 29:12, kita baca: "Dan apabila kitab itu" (Al-kitab,
Al-Qur'an - 'pembacaan', 'pembawaan') "diberikan kepada seorang yang tidak
dapat membaca" Nabi yang ummi, Al Qur'an surat Al-A'raf ayat 158, dengan
mengatakan, "Baiklah baca ini, Saya berdo'a untuk kamu" (Kalimat: "Saya
berdo'a untuk kamu" tidak ada dalam naskah Yahudi, bandingkan dengan
Katholik Roma "versi Douay" dan juga dengan "versi standar yang sudah
direvisi", Revised Standard Version) "Dan ia akan menjawab, 'Aku tidak dapat
membaca'." "Aku tidak dapat membaca!" adalah terjemahan yang tepat dari
kata-kata yang diucapkan 2 kali oleh Muhammad kepada Roh Kudus, Malaikat
Jibril, ketika dia memerintahkan ("Baca!").

Izinkan saya mengutip ayat tersebut secara lengkap tanpa terpotong seperti
pada "versi King James" atau "versi yang telah disahkan" yang lebih
terkenal: "Dan, apabila kitab itu diberikan kepada seorang yang tidak dapat
membaca dengan mengatakan, 'Baiklah baca ini, saya berdo'a untuk kamu', maka
ia akan menjawab, 'Aku tidak dapat membaca'." (Injil - Yesaya 29: 12)

Yang perlu diperhatikan adalah belum ada Injil berbahasa Arab pada abad 6
Masehi, ketika Muhammad hidup dan berda'wah. Disamping itu beliau
benar-benar tidak dapat membaca dan menulis. Tak ada seorang manusia pun
yang pernah mengajarinya sebuah kata. Gurunya adalah penciptanya:

   "Dan, tiadalah yang diucapkannya itu (Al-Qur'an) menurut kemauan hawa
nafsunya. Ucapan itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya).
Yang diajarkan kepadanya oleh (Jibril) yang sangat kuat. " (QS. An-Najm:
3-5)

Tanpa pengajaran dari seorang manusia pun, ia mem-buat malu orang-orang yang
berpengetahuan.
Peringatan Penting

"Perhatikan!" Saya berkata kepada Dominee, "Bagaimana ramalan tersebut cocok
sekali dengan Muhammad. Kami tak perlu menjabarkan ramalan agar terpenuhi
dalam diri Muhammad."

Dominee membalas, "Semua penjelasan Anda terdengar sangat baik, tetapi itu
semua tidak mempunyai konsekuensi yang nyata, karena kami umat Kristen
memiliki Yesus Kristus sebagai reinkarnasi Tuhan, yang menyelamatkan kami
dari perbudakan dosa!"

Saya bertanya, "Tidak penting?"

Tuhan tidak menganggap demikian! Dia mengalami banyak kesulitan agar
peringatannya diingat. Tuhan tahu bahwa akan ada orang-orang seperti Anda
yang dengan kepandaian berbicara, dengan senang akan mengurangi
kata-katanya, sehingga dia melanjutkan Ulangan 18:18 dengan peringatan yang
menakutkan: ayat terdekat berikutnya, "Dan, ha1 tersebut akan terjadi".
"Orang yang tidak mendengarkan segala Firman-Ku yang akan diucapkan nabi itu
demi nama-Ku, daripadanya akan Kutuntut pertanggungjawaban." (Pada Injil
Katholik kata-kata terakhirnya adalah --"Aku akan menjadi pembalas dendam"--
Aku akan membalas untuknya - Aku akan membalasnya!) "Apakah hal ini tidak
menakutkanmu? Tuhan Yang Maha Kuasa sedang, mengancam pembalasan dendam!
Nafas kita terengah-engah jika beberapa penjahat mengancam, tidakkah kamu
takut pada peringatan Tuhan?"

"Ajaib dari keajaiban-keajaiban!" Pada Ulangan 18:19 kita mendapatkan
pemenuhan lebih jauh pada diri Muhammad! Perhatikan kata-kata, "...
firman-Ku yang akan diucapkan Nabi itu dengan nama-Ku," "Atas nama siapa
Muhammad berbicara?" Saya membuka Kitab Suci Al-Qur-'an --terjemahan Ustadz
Yusuf Ali, pada surat 114, Surat An-Naas, atau 'Manusia'- surat terakhir,
dan menunjukkan pada Dominee formula di atas, surat tersebut:

   "Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang."

Dan di atas surat 113:

   "Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang."

Dan setiap surat sebelumnya 112, 111, 110, ... formula dan artinya sama
untuk setiap halaman, karena akhir surat-surat akhir adalah pendek dan
masing-masingnya kira-kira hanya satu halaman.

"Dan apa yang diinginkan ramalan tersebut?'... yang akan diucapkan dia (nabi
itu) dengan nama-Ku' dan atas nama siapa Muhammad berbicara? 'Dengan nama
Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.' Isi ramalan tersebut terpenuhi
dalam diri Muhammad.

   "Setiap surat dalam Al-Qur'an kecuali surat ke 9 (At-Taubah) dimulai
dengan formula: "Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha
Penyayang."Umat Islam memulai setiap kegiatan yang sah menurut hukum dengan
formula suci. Tetapi umat Kristen memulai: "Dengan nama Bapak, Anak dan Roh
Kudus."

Memperhatikan Ulangan bab 18; saya telah memberikan kepada Anda lebih dari
15 alasan bagaimana ramalan tersebut ditujukan kepada Muhammad bukan Yesus.

(sebelum, sesudah)
The Choice Islam and Christianity
Judul edisi Indonesia: Dialog Islam Kristen
Pengarang: Ahmeed Deedat
Penerbit: Pustaka Al-Kautsar, Jakarta
Cetakan I: Juni 1999, Cetakan II: September 1999 (Revisi)
(Versi online dilakukan oleh [EMAIL PROTECTED] September 2000)



On Nov 7, 2007 4:18 AM, Tanjuang Heri <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Sanak sapalanta ,terutamao nan punyo ilmu keagamaan nan kuat nan ambo
> hormati,
>
> Memang kalo dicaliak sepintas dari apo nan tasabuik di bawah ko, sangat
> mengerikan. Tapi paralu ndak kito menjadikannya "momok" dan tidak mau
> "mengetahui" lebih lanjut kenapanya.
>
> Ambo bukan cari polemik, tapi ingin pencerahan nan gamblang, ringan, mudah
> ditangkok dek kapalo ambo nan awam ko dan mudah²an ado nan bisa manjawek
> sacaro lamak thd pertanyaan nan di bawah ko : ( kok ka dikuluakan ayat²
> Quran, tolong jaan hanyo diterjemahkan secara lahiriah, tapi tolong bana
> dijalehan apo mukasuiknyo). Ambo hanyo maambiak referensi kato kato
pertamo
> nan disuruh dek malaikat Jibril ka Muhamad saw, "Iqra'" Baca. Baaa tu?
>
> 1. Haram kah kalau kito mambaco injil, pai ka gereja, mengikuti misa kalau
> hanya sekedar mengetahui ritual untuk mengetahui kenapa orang kristiani
> berbuat demikian?
> 2. Adakah para ulama kita mengetahui apa isi injil , sekedar perbandingan.
> Tapi klo jawaban pertanyaan di atas "haram", pasti ndak akan ado ulama
> ataupun yang mengaku "islam" mambaco dan mungkin mamacik kitab injil tsb.
> Wajar!
> 3. Jo alfabet apo injil di tulis di Mesir, di Palestina, di Suriah? Apo
> alfabet latin atau alfabet arab? Karano di daerah ko urang babahso arab.
> Sambia lalu, baa tu ustadzah Rahima? nan alah hiduik di Mesir? Bisa ndak
> diagiah penjelasan soal ko?
> 4. Pantas kah kito menganggap "saudara" kito yang kebetulan kristiani
> sebagai "kafir"? kareno salamo ko artinyo jauh labih hina dari makhluk
kaki
> 4.
> 5. Tidakkah mereka punya hak hidup sebagaimana kita orang muslim?
> 6. Masih ado pertanyaan nan ka ambo sampaikan, tapi kalao ado sanak, ulama
,
> ahli nan amuah manolong ambo, tolong dijapri sajo. Iko hanyo sbg ajakan
> sajo, bukan sakali lai untuk "POLEMIK". Tapi kalau dianggap paralu untuk
> urang banyak, silahkan dilanjuik an di siko.
>
> Tarimo kasih sabalunyo.
> Heri, 44, Paris
>
>

--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
===============================================================
Website: http://www.rantaunet.org
===============================================================
UNTUK SELALU DIPERHATIKAN:
- Hapus footer dan bagian yang tidak perlu, jika melakukan reply.
- Posting email besar dari >200KB akan di banned, sampai yang bersangkutan 
menyampaikan komitmen akan mematuhi Tata Tertib yang berlaku.
- Email attachment, DILARANG! Tawarkan kepada yang berminat dan kirim melalui 
jalur pribadi.
===============================================================
Jika anda, kirim email kosong ke >>:
berhenti >> [EMAIL PROTECTED]
Cuti: >> [EMAIL PROTECTED]
digest: >> [EMAIL PROTECTED]
terima email individu lagi: >> [EMAIL PROTECTED]

Webmail Mailing List dan Konfigurasi keanggotaan lihat di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
Dengan terlebih dahulu mendaftarkan email anda pada Google Account di
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke