Assalaamu'alaikum wa Rahmatullaahi wa Barakaatuhu, I. Dunsanak sadonyo, izinkanlah ambo untuak sato dalam topik ko (*Hukum Mambaco Injil).*
Sabagaimano kita katahui bahwa salah satu dari rukun Iman adolah, bariman ka saluruh kitab2 nan diturunkan oleh Allah SWT, tamasuak baiman ka kitab Injil tsb. Ini tertulis dalam surat al-Baqarah: ayat 4. Oleh sebab itu manuruik ambo, mambaco Injil itu ndak dilarang. Dasarnyo, 1: Bagaimana kito akan mayakini sesuatu kalau kito ndak namuah mambaconyo. Akan tetapi, kito harus hati-hati tarutamo uran awwam, disaat mendalami Injil tsb, jan sampai menyimpang. Sebaiknyo mambaco serta mendalaminyo itu sacaro basamo2 dan sebaiaknyo dengan seorang guru. 2. Sepanjang indak ado sumber2 (al-Qur'an dan Hadiith, dan sumber lainnyo) nan melarang, jadi dibuliahkan sajo mambaconyo. Jadi untuk kehati2an kebanyakan orang Islam tidak mau membaconyonya bahkan untuk mendalaminya. Mengenai Hadith tentang Rasulullah SAW melarang Umar membaca Injil, dikarenakan disaat itu al-Qur'an belum seluruhnya diturunkan oleh Allah SWT, al-Qur'an belum menjawab semua persoalan2 yang dihadapi oleh umat Islam, sehingga hukum2 belum semuanya diatur. Oleh sebab itu untuk berhati-hati Rasulullah SAW melarang Umar untuk membacanya, karena akan membingungkan umat Islam dengan Injil. Disamping itu al-Qur'an merupakan kitab penyempurna semua kitab2 terdahulu, sehingga semua persoalan bisa ditemukan jawaban didalamnya, oleh sebab itu umat Islam tidak perlu mencari jawaban terhadap satu persoalan di kitab2 lain. Banyak sarjana Muslims nan mampalajari Injil, dan memahami keseluruhan Injil tu sahinggo bisa badebat jo urang Kristen. Contoh nyo Ahmad Deedat, seorang Sarjana Muslim,Ulama,Da'i, terkenal dari Afrika Selatan (wafat 1996), membaca seluruh isi bible, dan mampu berdebat dengan pemuka2 Kristen dan mengupas semua kekurangan2 bible tsb. Kaset2, buku2 serta tulisan2 dari Ahmad Deedat ini sudah dicopy dimana2 termasuk di USA. Saparti nan ambo tulih diateh bahwa gunonyo mapalajari Injil itu, bukan untuak dipraktekkan nan manyebabkan ganti agamo, atau memyimpang, akan tetapi adolah untuak study bandiang. Para sarjana nan maajakan perbandingan agamo, tantu paralu bana mandalami kitab2 lainnyo disampiang al-Qur'an, sahinggo jaleh dima tagaknyo agamo Islam diantaro agamo2 lainnyo. *II. Manganai Muslims masuak ka gereja, apo dianggap kafir atau tidak* *Kapan Seseorang Dianggap Kafir/Murtad* Menurut Syaikh Dr. 'Abdurrahman al-Maliki, seorang muslim bisa jatuh kafir dengan empat indikasi berikut ini, (1) dengan keyakinan (i'tiqad), (2) dengan keraguan (syak), (3) dengan perkataan (al-qaul), (4) perbuatan. *Pertama*, dengan keyakinan. Ini bisa dilihat dari dua sisi; (a) menyakini dengan pasti sesuatu yang berlawanan dengan apa yang diperintah, atau yang dilarang. Semisal menyakini, bahwa Allah memiliki sekutu. Menyakini bahwa al-Qur'an bukanlah Kalamullah. (b) mengingkari sesuatu yang sudah ma'lum dalam masalah agama. Semisal mengingkari jihad, mengingkari keharaman khamr, mengingkari hukum potong tangan, dan lain-lain. *Kedua,* keraguan dalam ber'aqidah, dan semua hal yang dalilnya qath'i. Misalnya, ragu bahwa Allah itu satu; ragu bahwa Muhammad Saw adalah Rasulullah; atau ragu tentang sanksi jilid bagi pezina ghairu muhshon. *Ketiga*, dengan perkataan yang jelas, tidak perlu ditafsirkan atau dita'wilkan lagi. Semisal, seseorang yang mengatakan bahwa 'Isa adalah anak Allah, Muhammad bukan nabi, dan lain-lain. Sedangkan perkataan yang masih belum jelas, atau masih perlu dita'wilkan maka tidak memurtadkan pengucapnya. *Keempat*, dengan perbuatan yang jelas tanpa perlu ta'wil lagi. Semisal, menyembah berhala, melakukan misa di gereja dengan tata cara misa ala gereja, sembahyang di Pura atau Wihara dengan ritual Hindu, dan lain-lain. Sedangkan perbuatan yang belum jelas, tidak mengkafirkan pelakunya. Seperti masuk ke gereja, membaca Injil, dan lain-lain. Sedangkan, menurut Syaikh al-Islam *Ibnu Taimiyah* dalam al-Ikhtiyarat, "Orang yang murtad itu ada yang syirik kepada Allah dan ada juga yang karena membenci Rasulullah Saw; ada yang membiarkan ingkarnya orang yang ingkar dengan hati; ada yang menuduh salah seorang sahabat, tabi'in atau tabi'ut tabi'in yang berperang bersama orang-orang kafir, dan ada yang membolehkan demikian; ada yang ingkar terhadap sesuatu yang sudah disepakati (ulama) dengan pasti dan ada yang membuat wasilah antara dia dengan Allah yang dijadikan tempat menyerahkan dirinya, dijadikan tempat berdoa dan dimintai. Dan barangsiapa yang ragu-ragu terhadap salah satu sifat Allah dan sebagainya padahal dia sudah mengetahuinya, maka dia itu bisa disebut murtad; tetapi kalau dia belum tahu, maka tidak bisa disebut murtad." (lihat Imam asy-Syaukani, Nail al-Authar, Kitab al-Riddah). *III. Manganai alphabet nan dipakai dalam bible tu,* setahu ambo bahwa injil nan tertua didunia saat ini ado di Greek. Kalau di mesir, suriah, palestina, tantu babahaso Arab. Kalau injil di indonesia tantu babahaso Indonesia. jadi alphabet nan dipakai di injil tu beragam-ragam. Ambo mohon maaf kalau ado nan tasilap. Dibawah ini saya copy sebagian tulisan dari Ahmed Deedat tsb: Selamat Membaca Dunsanak sadonyo! Wassalam Aswita ++++++++++++++++++++ Koleksi Artikel Ahmeed Deedat BUKTI LEBIH LANJUT Ismail Anak Pertama Sejak Dominee tanpa daya menyetujui setiap permasalahan, saya berkata, "Dominee, sejauh ini yang saya lakukan hanya membuktikan satu point (masalah) dari keseluruhan ramalan. Membuktikan rangkaian kata Like Unto Thee (Seperti kamu - Seperti Musa). Ramalan tersebut lebih banyak dari sebuah ungkapan berikut: "Seorang nabi akan Kubangkitkan bagi mereka dari antara saudara mereka, seperli engkau ini..." Penekanannya pada kata-kata "Dari antara saudara mereka." Musa dan kaumnya, orang-orang Yahudi, di sini ditujukan sebagai satu kesatuan ras, dan sebagai 'saudara' mereka tanpa ragu-ragu adalah bangsa Arab. Perhatikanlah, kitab suci Injil menyata-kan Ibrahim (Abraham) sebagai "Sahabat Tuhan". Ibrahim mempunyai 2 orang istri, Sarah dan Hajar. Hajar melahirkan seorang anak Ibrahim, putra pertamanya. "... dan Ibrahim menamai anak yang dilahirkan Hajar itu Ismail. "(Kejadian 16:15). "Dan, Ibrahrim memanggil Ismail, anaknya.... " (Kejadian 17: 23). "Dan, Ismail, anaknya, berumur 13 tahun ketika dikerat kulit khatannya." (Kejadian 17: 25). Sampai usia 13 tahun Ismail adalah satu-satunya anak dan benih Ibrahim, ketika perjanjian disahkan antara Tuhan dan Ibrahim. Tuhan memberi Ibrahim anak laki-laki melalui Sarah, yang dinamakan Ishak, yang sangat muda dibandingkan Ismail. Bangsa Arab dan Yahudi Jika Ismail dan Ishak adalah anak dari ayah yang sama (Ibrahim), maka mereka adalah kakak beradik. Karena itu, anak dari salah seorang mereka adalah saudara dari anak yang lain. Keturunan Ishak adalah bangsa Yahudi dan keturunan Ismail adalah bangsa Arab jadi mereka bersaudara satu sama lain. Injil menegaskan "...Dan, dia (Ismail) akan menentang semua saudaranya." (Kejadian 16: 12). "Dan, dia (Ismail) wafat dan dikumpulkan kepada kaum leluhurnya." (Kejadian 25: 17). Anak-anak Ishak adalah saudara dari keturunan Ismail. Dengan cara yang sama Muhammad berasal dari saudara bangsa Israel, karena dia adalah keturunan anak Ismail putra Ibrahim. Hal ini tepat sekali dengan ramalan tersebut: "... dari antara saudaramu" (Ulangan 18: 18). Ramalan itu dengan jelas menyebutkan nabi yang akan datang yang seperti Musa, harus tidak berasal dari anak-anak Ishak atau di antara mereka sendiri, tetapi berasal dari antara saudara mereka. Karena itu Muhammad berasal dari saudara mereka. Firman dalam Mulut Lebih jauh ramalan mengatakan, "... dan Aku akan menaruh firman-Ku dalam mulutnya..." Apakah artinya jika dikatakan, "Saya akan menaruh firman saya dalam mulut Anda?" Perhatikan, ketika mula-mula saya meminta Anda (Dominee) untuk membuka Ulangan 18: 18 dan jika saya meminta Anda untuk membacanya, lalu Anda telah mem-bacanya, apakah itu berarti saya telah menaruh firman saya dalam mulut Anda?" Dominee menjawab, "Tidak." Tetapi, saya melanjutkan, "Jika saya mengajari Anda sebuah bahasa yang Anda tidak mempunyai pengetahuan tentangnya, seperti bahasa Arab, dan bila saya meminta Anda untuk membaca atau mengulangi sesudah saya, apa yang saya ucapkan; yaitu: "Katakanlah, 'Dia-lah Allah Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tiada pula diperanakkan. Dan, tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia.' (QS. Al-Ikhlas: 1-4). Tidakkah saya sedang menaruh kata-kata asing yang belum pernah didengar dan telah kamu ucapkan, ke dalam mulut Anda?" Dominee tentu saja setuju. Dengan cara yang sama, saya berkata; "Kata-kata kitab suci Al-Qur' an, wahyu yang diberikan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa kepada Muhammad diungkapkan." Sejarah menyatakan bahwa Muhammad ketika itu ber-usia 40 tahun. Ia berada dalam sebuah gua kira-kira 3 mil ke utara dari kota Makkah. Hari itu adalah malam ke 17 bulan Ramadhan (dalam buku aslinya yang berbahasa Inggris di-tulis: "malam ke 27 bulan Ramadhan"). Dalam gua malaikat Jibril memerintahkannya dalam bahasa daerahnya: "'Baca!" atau 'nyatakan!' atau 'bawakan!"' Muhammad ketakutan dan dalam keadaan kebingungan menjawab: "Saya tak dapat membaca!" Malaikat memerintahkan untuk kedua kalinya dengan hasil yang sama. Pada yang ke-tiga kalinya malaikat melanjutkan. Barulah Muhammad mengerti apa yang harus dilakukannya hanyalah mengulangi untuk berlatih. Dan dia mengulangi kata-kata yang ditaruh dalam mulutnya: "Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhan-mu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah YangMaha Pemurah. Yang mengajar manusia dengan perantaraan kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya." (QS. Al-'Alaq: 1-5). Ini semua adalah ayat pertama yang diwahyukan kepada Muhammad, yang sekarang merupakan permulaan surat ke 96 (Al-'Alaq) dari Al-Qur'an. Kesaksian Orang-orang Yang Beriman Segera setelah malaikat pergi, Muhammad berlari ke rumahnya. Dengan ketakutan dan berkeringat seluruh tubuhnya, beliau meminta istri tercintanya, Khadijah, untuk menyelimutinya. Beliau berbaring, dan istrinya memandanginya. Ketika telah tenang kembali, Muhammad menjelaskan kepada istrinya apa yang telah dilihat dan didengarnya. Khadijah meyakinkannya bahwa ia percaya kepada Muhammad dan bahwa Allah tidak akan membiarkan hal mengerikan seperti itu terjadi padanya. Apakah ini semua adalah pengakuan seorang penipu? Apakah penipu mengaku bahwa ketika seorang malaikat mendatangi mereka dengan pesan dari Yang Maha Tinggi, mereka menjadi kuatir, ketakutan dan berkeringat seluruh tubuhnya, lari ke rumah menuju istrinya? Setiap kritikus dapat melihat bahwa reaksi dan pengakuannya ini adalah dari seorang yang jujur dan tulus, manusia kebenaran --Al Amin-- yang jujur, yang tulus dan yang dapat dipercaya. Selama 23 tahun berikut dalam hidup kenabiannya, kata-kata tersebut 'ditaruh dalam mulutnya' dan beliau mengucapkannya. Kata-kata tersebut memberi pengaruh yang tak terhapuskan dalam hati dan pikirannya; dan ketika jumlahnya bertambah, kata-kata suci tersebut dicatatnya pada daun, kulit dan tulang belikat hewan, serta di dalam hati murid-murid yang tekun. Sebelum kematiannya, kata-kata ini disusun dalam urutan seperti yang dapat kita temukan saat ini dalam Kitab Suci Al-Qur'an. Kata-kata wahyu tersebut benar-benar ditaruh di dalam mulutnya; tepat seperti dikatakan dalam ramalan pada diskusi, "Dan Aku akan menaruh Firman-Ku dalam mulutnya." (Injil - Ulangan 18: 18) Nabi Yang Ummi Pengalaman Muhammad di dalam gua Hira, kemudian dikenal sebagai Jabal Nur, dan reaksinya terhadap wahyu pertama benar-benar memenuhi ramalan Injil yang lain. Pada kitab Yesaya 29:12, kita baca: "Dan apabila kitab itu" (Al-kitab, Al-Qur'an - 'pembacaan', 'pembawaan') "diberikan kepada seorang yang tidak dapat membaca" Nabi yang ummi, Al Qur'an surat Al-A'raf ayat 158, dengan mengatakan, "Baiklah baca ini, Saya berdo'a untuk kamu" (Kalimat: "Saya berdo'a untuk kamu" tidak ada dalam naskah Yahudi, bandingkan dengan Katholik Roma "versi Douay" dan juga dengan "versi standar yang sudah direvisi", Revised Standard Version) "Dan ia akan menjawab, 'Aku tidak dapat membaca'." "Aku tidak dapat membaca!" adalah terjemahan yang tepat dari kata-kata yang diucapkan 2 kali oleh Muhammad kepada Roh Kudus, Malaikat Jibril, ketika dia memerintahkan ("Baca!"). Izinkan saya mengutip ayat tersebut secara lengkap tanpa terpotong seperti pada "versi King James" atau "versi yang telah disahkan" yang lebih terkenal: "Dan, apabila kitab itu diberikan kepada seorang yang tidak dapat membaca dengan mengatakan, 'Baiklah baca ini, saya berdo'a untuk kamu', maka ia akan menjawab, 'Aku tidak dapat membaca'." (Injil - Yesaya 29: 12) Yang perlu diperhatikan adalah belum ada Injil berbahasa Arab pada abad 6 Masehi, ketika Muhammad hidup dan berda'wah. Disamping itu beliau benar-benar tidak dapat membaca dan menulis. Tak ada seorang manusia pun yang pernah mengajarinya sebuah kata. Gurunya adalah penciptanya: "Dan, tiadalah yang diucapkannya itu (Al-Qur'an) menurut kemauan hawa nafsunya. Ucapan itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya). Yang diajarkan kepadanya oleh (Jibril) yang sangat kuat. " (QS. An-Najm: 3-5) Tanpa pengajaran dari seorang manusia pun, ia mem-buat malu orang-orang yang berpengetahuan. Peringatan Penting "Perhatikan!" Saya berkata kepada Dominee, "Bagaimana ramalan tersebut cocok sekali dengan Muhammad. Kami tak perlu menjabarkan ramalan agar terpenuhi dalam diri Muhammad." Dominee membalas, "Semua penjelasan Anda terdengar sangat baik, tetapi itu semua tidak mempunyai konsekuensi yang nyata, karena kami umat Kristen memiliki Yesus Kristus sebagai reinkarnasi Tuhan, yang menyelamatkan kami dari perbudakan dosa!" Saya bertanya, "Tidak penting?" Tuhan tidak menganggap demikian! Dia mengalami banyak kesulitan agar peringatannya diingat. Tuhan tahu bahwa akan ada orang-orang seperti Anda yang dengan kepandaian berbicara, dengan senang akan mengurangi kata-katanya, sehingga dia melanjutkan Ulangan 18:18 dengan peringatan yang menakutkan: ayat terdekat berikutnya, "Dan, ha1 tersebut akan terjadi". "Orang yang tidak mendengarkan segala Firman-Ku yang akan diucapkan nabi itu demi nama-Ku, daripadanya akan Kutuntut pertanggungjawaban." (Pada Injil Katholik kata-kata terakhirnya adalah --"Aku akan menjadi pembalas dendam"-- Aku akan membalas untuknya - Aku akan membalasnya!) "Apakah hal ini tidak menakutkanmu? Tuhan Yang Maha Kuasa sedang, mengancam pembalasan dendam! Nafas kita terengah-engah jika beberapa penjahat mengancam, tidakkah kamu takut pada peringatan Tuhan?" "Ajaib dari keajaiban-keajaiban!" Pada Ulangan 18:19 kita mendapatkan pemenuhan lebih jauh pada diri Muhammad! Perhatikan kata-kata, "... firman-Ku yang akan diucapkan Nabi itu dengan nama-Ku," "Atas nama siapa Muhammad berbicara?" Saya membuka Kitab Suci Al-Qur-'an --terjemahan Ustadz Yusuf Ali, pada surat 114, Surat An-Naas, atau 'Manusia'- surat terakhir, dan menunjukkan pada Dominee formula di atas, surat tersebut: "Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang." Dan di atas surat 113: "Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang." Dan setiap surat sebelumnya 112, 111, 110, ... formula dan artinya sama untuk setiap halaman, karena akhir surat-surat akhir adalah pendek dan masing-masingnya kira-kira hanya satu halaman. "Dan apa yang diinginkan ramalan tersebut?'... yang akan diucapkan dia (nabi itu) dengan nama-Ku' dan atas nama siapa Muhammad berbicara? 'Dengan nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.' Isi ramalan tersebut terpenuhi dalam diri Muhammad. "Setiap surat dalam Al-Qur'an kecuali surat ke 9 (At-Taubah) dimulai dengan formula: "Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang."Umat Islam memulai setiap kegiatan yang sah menurut hukum dengan formula suci. Tetapi umat Kristen memulai: "Dengan nama Bapak, Anak dan Roh Kudus." Memperhatikan Ulangan bab 18; saya telah memberikan kepada Anda lebih dari 15 alasan bagaimana ramalan tersebut ditujukan kepada Muhammad bukan Yesus. (sebelum, sesudah) The Choice Islam and Christianity Judul edisi Indonesia: Dialog Islam Kristen Pengarang: Ahmeed Deedat Penerbit: Pustaka Al-Kautsar, Jakarta Cetakan I: Juni 1999, Cetakan II: September 1999 (Revisi) (Versi online dilakukan oleh [EMAIL PROTECTED] September 2000) On Nov 7, 2007 4:18 AM, Tanjuang Heri <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Sanak sapalanta ,terutamao nan punyo ilmu keagamaan nan kuat nan ambo > hormati, > > Memang kalo dicaliak sepintas dari apo nan tasabuik di bawah ko, sangat > mengerikan. Tapi paralu ndak kito menjadikannya "momok" dan tidak mau > "mengetahui" lebih lanjut kenapanya. > > Ambo bukan cari polemik, tapi ingin pencerahan nan gamblang, ringan, mudah > ditangkok dek kapalo ambo nan awam ko dan mudah²an ado nan bisa manjawek > sacaro lamak thd pertanyaan nan di bawah ko : ( kok ka dikuluakan ayat² > Quran, tolong jaan hanyo diterjemahkan secara lahiriah, tapi tolong bana > dijalehan apo mukasuiknyo). Ambo hanyo maambiak referensi kato kato pertamo > nan disuruh dek malaikat Jibril ka Muhamad saw, "Iqra'" Baca. Baaa tu? > > 1. Haram kah kalau kito mambaco injil, pai ka gereja, mengikuti misa kalau > hanya sekedar mengetahui ritual untuk mengetahui kenapa orang kristiani > berbuat demikian? > 2. Adakah para ulama kita mengetahui apa isi injil , sekedar perbandingan. > Tapi klo jawaban pertanyaan di atas "haram", pasti ndak akan ado ulama > ataupun yang mengaku "islam" mambaco dan mungkin mamacik kitab injil tsb. > Wajar! > 3. Jo alfabet apo injil di tulis di Mesir, di Palestina, di Suriah? Apo > alfabet latin atau alfabet arab? Karano di daerah ko urang babahso arab. > Sambia lalu, baa tu ustadzah Rahima? nan alah hiduik di Mesir? Bisa ndak > diagiah penjelasan soal ko? > 4. Pantas kah kito menganggap "saudara" kito yang kebetulan kristiani > sebagai "kafir"? kareno salamo ko artinyo jauh labih hina dari makhluk kaki > 4. > 5. Tidakkah mereka punya hak hidup sebagaimana kita orang muslim? > 6. Masih ado pertanyaan nan ka ambo sampaikan, tapi kalao ado sanak, ulama , > ahli nan amuah manolong ambo, tolong dijapri sajo. Iko hanyo sbg ajakan > sajo, bukan sakali lai untuk "POLEMIK". Tapi kalau dianggap paralu untuk > urang banyak, silahkan dilanjuik an di siko. > > Tarimo kasih sabalunyo. > Heri, 44, Paris > > --~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~ =============================================================== Website: http://www.rantaunet.org =============================================================== UNTUK SELALU DIPERHATIKAN: - Hapus footer dan bagian yang tidak perlu, jika melakukan reply. - Posting email besar dari >200KB akan di banned, sampai yang bersangkutan menyampaikan komitmen akan mematuhi Tata Tertib yang berlaku. - Email attachment, DILARANG! Tawarkan kepada yang berminat dan kirim melalui jalur pribadi. =============================================================== Jika anda, kirim email kosong ke >>: berhenti >> [EMAIL PROTECTED] Cuti: >> [EMAIL PROTECTED] digest: >> [EMAIL PROTECTED] terima email individu lagi: >> [EMAIL PROTECTED] Webmail Mailing List dan Konfigurasi keanggotaan lihat di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe Dengan terlebih dahulu mendaftarkan email anda pada Google Account di -~----------~----~----~----~------~----~------~--~---