Pak Asmi Yakob dan para sanak di palanta yth.,

Waktu kecil kakek-kakek  sering sering bercerita ttg zaman normal, di bawah 
penjajahan Belanda, ketika itu keluarga bisa hidup "lapeh makan" dengan sa 
gobang atau 2 1/2 sen sahari. Tapi mereka tidak tahu bahwa orang2 Belanda yg 
kelas 1 dan orang2 Timur Asing yang kelas 2 (termasuk Tionghoa) hidup berlimpah 
dengan gulden. Sementara itu bangsa pribumi yg kelas 3 dibatasi, maksimal dapat 
jabatan Asisten Demang.

Hanyalah setelah Belanda membuka sedikit pintu pendidikan melalui politik 
Etisch sebagian pemuda pribumi berhasil menjadi sarjana. Merekalah yg merintis 
dan memimpin perjuangan kemerdekaan.

Memang tidak mudah memajukan negara ini, tapi tidak berarti kita lalu perlu 
mengambil jalan pintas, serahkan saja pimpinan ke non pribumi, sehingga lebih 
cepat maju. Mungkin maju dalam bidang materil, tapi bidang lain bisa terhambat.

Pengalaman dari masa penjajahan, sekali di atas, enak memerintah, mana mau 
mereka turun ke bawah lagi dengan sukarela.

Salam,
Fashridjal M. Noor Sidin
L 64 Bdg

Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

-----Original Message-----
From: "Asmi Yakob Yahoo" <asmiya...@yahoo.co.id>
Sender: rantaunet@googlegroups.com
Date: Fri, 27 Jul 2012 13:58:19 
To: <rantaunet@googlegroups.com>
Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
Subject: Re: Bls: [R@ntau-Net] OOT, sebuah visi tentang bung Ahok.

Terima kasih masih ada rupanya yang agak sependapat dengan saya, ayo 
pendapat yang lain gimana, kalau kita lihat dari sumber alam yang ada di 
Indonesia, rasanya Indonesia ini harus sudah lebih baik terutama 
infrastruktur dan lapangan kerja, kenapa sampai sekarang begitu gitu saja 
berarti ada yang salah, kita ingin Indonesia ini lebih baik dari negara2 
lain di asia, ngak usahlah kita melihat terlalu jauh ke eropa atau usa, 
cukup di tingkat asia saja dulu, tidak terlalu takut dengan China mau 
menjadi peminpin di negara kita itu, kan masih orang Indonesia, masih Panca 
Sila dll.

Wassalam,

Asmi Yakob L-60-Jkt
----- Original Message ----- 
From: "sjamsir_sjarif" <hamboc...@yahoo.com>
To: <rantaunet@googlegroups.com>
Sent: Friday, July 27, 2012 1:36 PM
Subject: Re: Bls: [R@ntau-Net] OOT, sebuah visi tentang bung Ahok.


""Menurut saya kalau perlu "kita pinjam salah seorang Gubernur Cina Tiongkok 
yang main tembak koruptor" tidak masalah, ...""

Mungkin ada masalah "sedikit". Penduduk Jakarta akan berkurang kira-kira 
25%. Di mana para koruptor dari segala lapis dan tingkat itu akan 
dikuburkan?

-- Nyit Sungut


--- In rantau...@yahoogroups.com, Dasriel Noeha <dasrielnoeha@...> wrote:
>
> Yang jelas Jakarta memerlukan "sebuah pembaharuan" untuk menyelesaikan 
> berbagai persoalan Jakarta itu sendiri, banjir besar 1997,2002,2007, 
> syukur 2012 gak akan terjadi. Macet setiap hari. Premanisme. Gelandangan 
> dan kaum miskin kota. Korupsi. Katanya uang pendapatan Jkt 170 T. Apa dan 
> bagaimana menggunakan uang itu.
>
> Menyelesaikan semua itu, ya konsep Jokowi/Ahok yang mungkin "mencari 
> solusinya", seperti kata Jokowi, hari pertama tugasnya adalah 
> menyelesaikan masalah keuangan DKI. Baru infrastruktru lain seperti 
> pembenahan kali dan got mampat, angkutan umum, macet, parkir, penertiban 
> K5, dll masalah.
>
> Jelas ia dipilih orang. Terlepas Ahok yang orang keturunan Cina Bangka. 
> Menurut saya kalau perlu "kita pinjam salah seorang Gubernur Cina Tiongkok 
> yang main tembak koruptor" tidak masalah, asal terjadi "perubahan Jakarta" 
> sedikitnya 5 tahun kedepan.
>
> Jangan terlalu sempitlah berpikir kita. Coba di bawa pola pikir untuk 
> kemaslahatan bersama yang mana Jakarta adalah milik orang banyak, yang 
> memang menginginkan "sebuah perubahan".
>
> Jokowi/Ahok memang ditunggu banyak warga DKI.
>
> salam maaf,
> dasriel
> tinggal di RT18/RW09, Kelapa Gading Timur.
>
> Dari: Asmi Yakob Yahoo <asmiyakob@...>
> Kepada: rantaunet@googlegroups.com
> Dikirim: Jumat, 27 Juli 2012 11:35
> Judul: Re: [R@ntau-Net] OOT, sebuah visi tentang bung Ahok.
>
>
> Kawan2 sa Palanta RN,
>
> Terlebih dahulu saya kemukakan bahwsa saya tidak pro ke calon # 3, dan 
> juga tidak pro ke China, tetapi kalau seandainya China bisa membuat 
> Indonesia ini lebih maju dan makmur untuk masyarakatnya seperti di 
> Singapore, kenapa kita harus alergy, mulai dari kemerdekaan, orde lamo, 
> orde baru, orde reformasi yang didominansi oleh non china (melayu) tetapi 
> tidak maju maju korupsi batambah banyak, rakyat makin susah, apokah ndak 
> rancak dicubo pula manarimo Cinoko jadi pemimpin di negara tercintako 
> kalau akan membao kita lebih makmur, ini cuma tanggapan saya sekalian 
> batanyo ka kawan nan labiah paham tentang negarako.
>
> Kalau kito caliak negara2 nan banyak cino ikuik di kekuasaan yo ma lebih 
> maju nampaknyo, contoh Singapore, Malaysia, Hongkong, Taiwan, RRC, mungkin 
> saya salah caro melihatnya.
>
> Wassalam,
>
>
> Asmi Yakob asli urang Padang/Sumatera Barat/melayu
> L-60
> ----- Original Message ----- 
> >From: Mochtar Naim
> >To: rantaunet@googlegroups.com
> >Cc: MOCHTAR NAIM
> >Sent: Friday, July 27, 2012 10:51 AM
> >Subject: Re: [R@ntau-Net] OOT, sebuah visi tentang bung Ahok.
> >
> >
> >
> >
> >Kawan2 sa palanta RN,
> >
> > Kasus Ahok ini bisa dilihat dari berbagai segi. Tergantung dari segi 
> > mana kita mau melihatnya. Segi formalitas pilkada itu sendiri, apakah 
> > wajar jika seorang wako ataupun gub yang masih aktif bisa mencalonkan 
> > diri utk menjadi cagub di prov lain atau tidak. Juga untuk tujuan 
> > mendesak, cagub yang mana yang sewajarnya kita pilih baik sebagai orang 
> > Minang ataupun sebagai warga negara RI terutama bagi yang berdomisili di 
> > DKI.
> > Kasus Ahok yang saya sorot dan angkatkan adalah gambaran 
> > politiko-sosiologis secara menyeluruh, yang saya melihat kasus Ahok 
> > adalah awal dari
> >move baru dari kelompok warga keturunan Cina di NKRI ini untuk sekarang 
> >masuk secara aktif ke dalam gelanggang politik praktis, yang selama ini 
> >hanya bermain di belakang layar saja. Dengan itu Indonesia telah menuju 
> >ke arah pola Filipina kedua, di mana kelompok Cina, kendati minoritas 
> >tetapi mendominasi secara aktif tidak lagi hanya ekonomi, perdagangan dan 
> >industri, tetapi juga politik, sosial, budaya, dsb. Sedikitnya sudah ada 
> >dua presiden Filipina yang berdarah Cina, di samping mereka juga merajai 
> >dan menguasai forum politik di legislatatif, yudikatif dan juga 
> >eksekutif, di pusat maupun daerah. Contoh sempurnanya adalah kasus 
> >Singapura itu sendiri.
> > Bagi sejarah tidak ada yang impossibel. Kita saja bisa dijajah selama 
> > 3,5 abad oleh Belanda, negeri kecil di Eropah sana itu. Kunun pula oleh 
> > Cina yang berseberangan pantai dengan kita, dan yang sudah pula berakar 
> > di bumi nusantara ini sendiri. Ini hanya persoalan kemauan saja.
> > Jadi pertanyaan mendasarnya, siapkah kita untuk ditarik menjadi 
> > koloninya
> >Cina seperti Filipina dan Singapura serta yang tadinya juga Malaysia, 
> >Thailand, Viet Nam dllnya itu. Dan yang kita hadapi ini bukan hanya si 
> >Ahok yang orangnya bisa saja sangat bagus, simpatik, berpihak kepada 
> >pribumi, dsb. Di belakang si Ahok itu siap berjejer semua orang Cina 
> >tidak hanya yg di Jkt saja tapi di seluruh Indonesia. Sekarang saja, dari 
> >hasil survei yang kita baca di sk2, 100 % warga keturunan Cina penduduk 
> >kota Jkt memberikan dukungan penuh kepada Ahok.
> >Padahal ini baru gerakan awal dari sebuah pencapaian sasaran yang sudah 
> >sejak lama mereka impikan. Yaitu Indonesia sebagai bagian utama dari 
> >emporium Cina di Asia Tenggara.
> > Kawan2, seperti kata Sdr Adrinof, Pak Saf, dll, kita bisa manfaatkan 
> > kasus Ahok ini secara positif dan konstruktif untuk melihat bagaimana 
> > kita dan siapa kita ini sesungguhnya. Kelebihan dari tokoh2 politik dan 
> > kebudayaan Minang di masa lalu adalah karena kejelian mereka melihat 
> > permasalahan2 politik dan sosial-budaya secara cermat, tajam dan 
> > bernuansa masa depan. Kita kalau bisa janganlah terlalu jauh ketinggalan 
> > dari tokoh2 pendahulu kita itu.
> >
> >Mochtar Naim 270712
> >
> >From: Andrinof A Chaniago <andrinof@...>
> >To: rantaunet@googlegroups.com
> >Sent: Friday, July 27, 2012 5:37 AM
> >Subject: Re: [R@ntau-Net] OOT, sebuah visi tentang bung Ahok.
> >
> >
> >Yth. Guru kami, Pak Mochtar Naim, Pak Saaf dan sanak sa palanta:
> >
> >Ini tukar-menukar pikiran yang menarik tentang pemimpin, khususnya ketika 
> >dihadapkan ke kacamata orang Minang dan orang muslim. Berkembangnya 
> >tukar-menukar pandangan ini berarti ada yg belum clear dalam cara kita 
> >melihat pandangan Islam dan (kepentingan) budaya Minang terhadap 
> >pemimpin, khususnya posisi wakil pemimpin formal (pemerintahan), walaupun 
> >pemimpinnya sudah jelas seorang muslim yang taat dan sangat islami. Untuk 
> >soal ini, biarlah tukar-menukar pikiran terus berkembang kalau tidak ada 
> >kata simpul dalam waktu dekat.
> >
> >Hal yang perlu jawab dari pendapat yang muncul khusus tentang Jokowi 
> >adalah soal tuduhan tidak amanah karena tidak menyelesaikan jabatan kalau 
> >terpilih. Ini soal yg mengherankan buat saya kalau ada orang mengamini 
> >"kecaman" yang sebetulkan hanya senjata politik dari lawan Jokowi dalam 
> >pilgub DKI saat ini. Buat saya sederhana sekali caranya untuk mementahkan 
> >tuduhan ini bagi kita sebagai orang Minang: Berarti Pak Gamawan Fauzi 
> >tidak amanah, Pak Azwar Anas dulu tidak amanah, Pak Harun Zain dulu tidak 
> >amanah. Begitu?
> >Ada tanggapan panjang soal tuduhan dangkal itu di twitter. Lebih lengkap 
> >saya sebut sejulmlah kekeliruan berpikirnya dalam pernyataan "tidak 
> >amanah" itu.
> >
> >Sementara itu dulu. Mohon maaf.
> >Salam,
> >
> >Andrinof A Chaniago (L/50-)
> >
> >
> >
> >
> >2012/7/26 Lies Suryadi <niadilova@...>
> >
> >Nan ma nan rancak (atau labiah kurang mudaraikny): dijajah urang Cino 
> >atau dijajah urang Putiah (baliak)?
> >>
> >>Salam,
> >>Suryadi
> >>
> >>
> >>Ps: Tapi kini kaba e urang2 itam lah 'manjajah' pulo sampai ka Tanah 
> >>Abang. Iyo tu?
> >>
> >>
> >>Dari: sjamsir_sjarif <hambociek@...>
> >>Kepada: rantaunet@googlegroups.com
> >>Dikirim: Rabu, 25 Juli 2012 14:30
> >>Judul: Re: [R@ntau-Net] OOT, sebuah visi tentang bung Ahok.
> >>
> >>
> >>Iyo Muljadi, dek Urang Awak kan Urang Paparak, kok dicubo-cubo pulo 
> >>ba"Parak Matiah" baanyo. Parak Matiah (pragmatism) ko mungkin samo jo 
> >>"Cubo-cubo batanam mumbang"...
> >>
> >>[Asa ... jan mambang se lah ...-e tibo di Kitaji... :)]
> >>
> >>Salam,
> >>-- Nyit Sungut



-- 
-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi;
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & 
mengganti subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/



-- 
-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/



-- 
-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/



Kirim email ke