tu indak jo batang gadang doh tapi jo rantiang, rantiang itu ibaraek urang 
banyak walau ketek2 tp dek kompak, habih mati ula tu dek e..., rantiang tu yo 
masyarakat...
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-----Original Message-----
From: "Benny Farlo" <bennyfa...@pusri.co.id>
Sender: rantaunet@googlegroups.com
Date: Wed, 3 Oct 2012 12:28:28 
To: <rantaunet@googlegroups.com>
Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
Subject: Re: [R@ntau-Net] TULISAN MN DI KOMPAS 1OKT2012: "MENGHAPUS KORUPSI"

Trims, kalau mau bunuh ular ("korupsi") mulai lah dari 'kepala' nya, jangan 
ekor duluan..ular gak bakal mati.

salam,
bf
  ----- Original Message ----- 
  From: Mochtar Naim 
  To: rantaunet rantaunet rantaunet ; su...@yahoogroups.com ; 
ba...@yahoogroups.com ; ims...@googlegroups.com 
  Cc: MOCHTAR NAIM 
  Sent: Wednesday, October 03, 2012 5:22 AM
  Subject: [R@ntau-Net] TULISAN MN DI KOMPAS 1OKT2012: "MENGHAPUS KORUPSI"


  Kawan2 di dunia maya,

  Mana yang tak/belum sempat membaca tulisan saya di Opini Kompas, Senin, 1 Okt 
2012, kemarin, dengan judul "Menghapus Kemiskinan," silahkan baca teks aslinya 
sepenuhnya di Attachment berikut. 
  Silahkan beri komentar, di mana perlu.

  Mochtar Naim
  031012

  MENGHAPUS KORUPSI:
  DARI MANA DIMULAI?
   
  Mochtar Naim
   
  1 Oktober 2012
   
   
        D 
  ARI mana harus dimulai? Jika pertanyaan ini diajukan kepada seorang sosiolog 
yang menekuni masalah-masalah patologi sosial, maka jawabnya sama seperti yang 
juga diberikan oleh seorang dokter dalam menghadapi pasiennya. Korupsi, dan 
derivatifnya: kolusi, nepotisme, despotisme, dsb, adalah sebuah penyakit 
masyarakat. Oleh karena itu harus dimulai dengan melakukan diagnosis, yaitu 
mencari penyebab etiologis dari penyakit itu. Jika penyebabnya sudah ditemukan, 
maka penyebabnya itulah yang diangkatkan melalui terapi-terapi penyembuhan dan 
dengan resep obat-obat yang tepat. Dengan demikian penyakit akan hilang dan si 
pasien sembuh seperti sediakala. 
  Pertanyaan: dapatkah korupsi sebagai penyakit masyarakat itu diangkatkan? 
Jawabnya, sama seperti dokter menjawab pertanyaan pasiennya: Insya Allah, 
dapat! Kecuali kalau penyakitnya sudah lajat, memang tidak bisa disembuhkan 
lagi, karena bagai virus kanker, sudah menjalar ke seluruh tubuh. Yang ditunggu 
adalah kematian. Dan kematian masyarakat karena akibat korupsi ini sudah kita 
temukan di mana-mana dalam lembaran sejarah. Hilang lenyapnya masyarakat di 
belahan dunia manapun sejak dari dahulu kala sudah kita lihat. Kuburannya 
bertebaran di mana-mana. Mundur dan keroposnya sebuah masyarakat dan negara dan 
kemudian hilang lenyap ditelan oleh sejarah adalah antara lain karena penyakit 
korupsi ini, yakni penyalah-gunaan kekuasaan oleh para penguasa yang zalim, 
otoriter, dan loba akan harta, takhta dan wanita.  Virus kanker “Tiga Ta” 
inilah yang sifatnya merusak dan akhirnya fatal mematikan.
       Memang, penyakit masyarakat yang namanya “korupsi” yang sifatnya menular 
itu telah ada sejak manusia ada, dan dia secara potensial inheren ada pada 
setiap diri manusia.
  ................................

  (Baca selanjutnya di Attachment...!)

  -- 
  -- 
  .
  * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
  * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
  ===========================================================
  UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
  - DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
  - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
  - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
  - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
  - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
  ===========================================================
  Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
   
   
   

-- 
-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/




-- 
-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/



Kirim email ke