Wa'alaikumsalamwarahmatullahiwabarakaatuh

Pak Saaf nan semoga dirahmati Allah Ta'ala

Bukankah dalam Alquran, allah berfirman;"Dan carilah
dari apa-apa yang diberikan Allah untuk kehidupan
akhirat kamu, tetapi jangan sampai engkau lupakan
nasib(kehidupanmu) didunia. Itu artinya kita hidup
tidak harus mikirin akhirat melulu, tetapi ingat juga
dunia, cari makan. Untuk cari makan perlu usaha.

Dan dalam sabda Rasulullah yang berderajat hadits
shahih. Dari Miqdam bin ma'diyakrib
mengatakan:"Muhammad RASULULLAH
Shallallahu'alaihiwasallam bersabda, tiada seseorang
makan suatu makanan lebih baik daripada makan dari
hasil usahanya sendiri. Sesungguhnya Nabiyullah dawud
alaihissalam, makan dari hasil usahanya sendiri"9H.r
Bukhari).

Hanya yang perlu ditanamkan disini adalah bagaimana
mencari rezeki yang halal dan sumbernya jelas. karena
hal ini sangat pokok dalam Islam, sebagaimana pernah
saya sebutkan, kelak kita akan ditanya darimana harta
yang kita dapat, kemana kita pakai, dan untuk siapa
kita pergunakan. 
Dalam sebuah hadits riwayat Ahmad dan Thabranipun ada
4 perkara yang apabila kita melakukannya, kita tidak
termasuk orang yang merugi apabila meninggalkan dunia
ini. Salah satu diantara empat hal itu disebutkan agar
berhati-hati dalam urusan makanan.

Dalam AlQuranpun, luar biasa banyaknya ayat-ayat
mengenai masalah ini. Juga masalah dagang. Allah
menghalalkan jual beli, mengharamkan riba. 

Dan kita ketahui, orang Minang sudah terkenal dengan
jiwa dagangnya. Para lelaki Minang banyak yang
merantau ke luar, dan kebanyakannya adalah urusan
dagang. Dan ini sesuai dengan jiwa yang dianjurkan
Islam, ketimbang meminta-minta yang sangat dicela oleh
AlQuran dan banyaknnya hadits RASULULLAH YANG MELARANG
SESEORANG UNTUK MEMINTA_MINTA. 

Dari Sa'ad bin Abi Waqash, telah datang kepada nabi
seseorang meminta wasiat.Maka Rasulullah
bersabda:"Jauhkanlah dirimu dari mengharap sesuatu
yang ada ditangan orang lain"(H.R Hakim, disahkan oleh
Baihaqi). 

Yang perlu diingat oleh pedagang adalah bagaimana
menjadi pedagang yang jujur sebagaimana Rasulullah
berdagang, dan juga sahabat lainnya. Juga bagaimana
pedagang mengeluarkan zakatnya. Karena pada
hakikatnya, andaikan saja kebanyakan orang hidup dari
berdagang, dan dari pedagang keluar zakat, dan dari
zakat diberikan kepada faqir miskin dan yang berhak
menerimanya. InsyaAllah, kalau semua itu dijalankan
sesuai dengan hukum sesuai dengan hukum, atau tata
cara berdagang Rasulullah, saya yakin dan percaya,
sulit ditemukan masyarakat yang kelaparan.makanya
sebelum jadi pedagang, ada baiknya dikaji benar,
bagaimana Rasulullah berdagang, sehingga benar-benar
sukses. DARI MANA HARTA DIMANA, KE SIAPA dan KEMANA
DIGUNAKAN. 

Kalau saya telusuri ayat-ayat AlQuran dan Hadits
Rasulullah, luar biasa banyaknya membicarakan masalah
ini.Ketika seseorang hamil, menyusui, ada kaitannya
dengan makanan. Ketika hendak shalat jum;atpun, ada
kaitannya dengan mencari rezeki halal, dan masih
banyak lagi.Bisa-bisa penuh monitor ini, kalau
dituliskan.

Kenapa begitu pentingnya menjelajahi asal muasal,
kesiapa, dan kemana harta yang kita makan dan kita
beri ke anak-anak, tetangga kita, kerabat kita. Jelas,
karena ia akan menjadi darah daging kita, sumber
penggerakan otak, mata, kaki, hati, tangan dan
segalanya. Makanya darah itu harus benar-benar bersih,
agar yang dihasilkan juga bersih. Kalau darah sudah
kotor, maka semua anggota tubuh juga bisa kotor. Itu
sebabnya sangat penting mencari rezeki yang bukan
sekedar halal, tetapi baik.

Wassalamu'alaikum. Rahima.

--- "Dr.Saafroedin BAHAR" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:


---------------------------------
Assalamualaikum w.w. para sanak sa palanta,

Baru-baru ini saya menerima surat permintaan dari dua
sahabat saya, Basrizal Koto dan Firdaus HB sebagai
Ketua dan Sekretaris Forum Silaturrahim Saudagar
Minang (FSSM) agar saya bersedia jadi salah seorang
pembina bersama 35 orang lainnya. Karena beliau-beliau
pasti tahu bahwa saya bukan saudagar, saya memahami
permintaan itu agar saya ikut jadi  penggembira, yang
rasanya oke-oke saja, maka saya terima permintaan itu,
apalagi kan maksudnya silaturrahim.

Tapi, mungkin karena saya lagi ngebet soal ABS SBK,
saya teringat: lantas dimana posisi kaum  saudagar ini
dalam ABS SBK ? Dimana pula dalam 'Tungku Tigo
Sajarangan' ? Kan adat kito labiah banyak takaik jo
sako dan pusako, jadi dalam bidang pertanian ? Dalam
sejarah Islam, kan Nabi junjuangan kito jadi saudagar
dulu baru jadi Nabi?

Ada sanak yang bisa sumbang saran mengenai topik ini ?


Wassalam,
Saafroedin Bahar
 


      
____________________________________________________________________________________
Be a better friend, newshound, and 
know-it-all with Yahoo! Mobile.  Try it now.  
http://mobile.yahoo.com/;_ylt=Ahu06i62sR8HDtDypao8Wcj9tAcJ 


--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
=============================================================== 
UNTUK DIPERHATIKAN:
- Wajib mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, mohon dibaca & dipahami! Lihat di 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet.
- Tuliskan Nama, Umur & Lokasi anda pada setiap posting.
- Hapus footer & bagian yg tidak perlu, jika melakukan reply. 
- Email attachment, DILARANG! Tawarkan kepada yg berminat & kirim melalui jalur 
pribadi.
- Posting email besar dari >200KB akan dibanned, sampai yg bersangkutan minta 
maaf & menyampaikan komitmen mengikuti peraturan yang berlaku.
=============================================================== 
Berhenti, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED] 

Daftarkan email anda pada Google Account di: 
https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id
Agar dapat melakukan konfigurasi keanggotaan di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
===============================================================
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke