Bismillahirrohmanirrohim, Assalamu'alaikumwarahmatullahiwabarakatuh, Segala puji bagi Allah. Kami memuji-Nya, minta tolong kepada-Nya, dan minta ampun kepada-Nya. Kami mohon perlindungan kepada Allah dari kejahatan nafsu dan kejelekan perbuatan kami. Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah, maka tiada yang dapat menyesatkannya. Barangsiapa yang disesatkan-Nya, maka tiada yang dapat memberi petunjuk kepadanya. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan tiada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah Rasulullah. "Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benar takwa kepada-Nya dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam." (Ali Imran: 102) "Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu, dan darinya Allah menciptakan istrinya. Dari keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan wanita yang banyak. Bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturahmi. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu." (an- Nisaa': 1) "Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar, niscaya Allah memperbaiki bagimu amalan-amalanmu dan mengampuni bagimu dosa-dosamu. Barangsiapa menaati Allah dan Rasul-Nya, maka sesunguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar." (al-Ahzab: 70-71) Saudara Muslimin dan Muslimat serta sanak sepalanta nan ambo hormati,
Ada 3 masalah pokok yang sangat bertentangan dengan Agama Islam - Nasab garis keturunan dari Ibu (matrelinial) - Waris, pusako randah (Faraid) dan pusako tinggi (Turun temurun) - Perkawinan sasuku dan sepupu Jika tiga masalah pokok ini disesuaikan dengan Syariat Islam, maka tidak ada lagi pertentangan dan perbedebatan yang berkepanjangan ini, yang menjadi pertanyaan - Agamo mangato, adat mamakai. Sudahkah Adat memakai apa yang dikatakan Agamo ???. - Agamo babuhu mati, adat babuhu sentak. Maukah Adat merubah kedalam Syariat Islam ??? Saya hanya menyampaikan Al-Qur'an dan Assunnah, terlepas apakah mau dinyakini atau tidak itu bukan hak saya, ini menyangkut pemaham Aqidah, apakah sudah benar apa belum, mudah-mudah Allah Subhanawata'ala senantiasa memberikan Hidayah dan Rahmad-Nya kepada kita semua. Sesungguhnya Adat basandi Syarak, Syarak basandi Kitabullah adalah Adat, Adab dan budayanya yang Islami, dan tidak dapat dipisahkan antara Agamo dan Adat kalau dipisahkan berarti ini adalah sekulerisme (munafik). Maka tidak perlu Adat basandi Syarak, Syarak basandi Kitabullah, lebih baik adeqium ini dirubah saja menjadi "Agamo basandi Syarak, Syarak basandi Kitabullah" (ABS SBK), lantas Adatnya basandi apa ? mungkin basandi nenek moyang atau basandi ninik mamak, mungkin begitu.?? Nauzubillahiminzalik, Inalillahiwainalillahirojiun. Mari kita fahami secara seksama : Rasulullah Saw bersabda ' Aku tinggalkan untuk kalian dua perkara. Kalian tidak akan sesat selama berpegangan dengannya, yaitu Kitabullah (Al Qur'an) dan sunnah Rasulullah Saw'. (HR. Muslim) 'Sesungguhnya Allah, dengan kitab ini (Al Qur'an) meninggikan derajat kaum-kaum dan menjatuhkan derajat kaum yang lain'. (HR. Muslim) Maksudnya: Barangsiapa yang berpedoman dan mengamalkan isi Al Qur'an maka Allah akan meninggikan derajatnya, tapi barangsiapa yang tidak beriman kepada Al Qur'an maka Allah akan menghinakannya dan merendahkan derajatnya. Allah Subhanawata'ala berfirman "Dan apabila dikatakan kepada mereka : " ikutilah apa yang telah diturunkan Allah " , mereka menjawab : " ( tidak ) , tetapi kami hanya mengikuti apa yang telah kami dapati dari ( perbuatan ) nenek moyang kami " . " ( apakah mereka akan mengikuti juga ) , walaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui suatu apapun , dan tidak mendapat petunjuk ? " (Q.S Al-Baqarah 2:170) "Apabila dikatakan kepada mereka : " marilah mengikuti apa yang diturunkan Allah dan mengikuti rasul " . Mereka menjawab : " cukuplah untuk kami apa yang kami dapati bapak - bapak kami mengerjakannya " . Dan apakah mereka akan mengikuti juga nenek moyang mereka walaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui apa - apa dan tidak ( pula ) mendapat petunjuk ?" (Q.S, Al-Maidah 5:104) "Apabila dikatakan kepada mereka : " marilah kamu ( tunduk ) kepada hukum yang Allah telah turunkan dan kepada hukum rasul " , niscaya kamu lihat orang - orang munafik menghalangi ( manusia ) dengan sekuat - kuatnya dari ( mendekati ) kamu". (Q.S, An-Nisa 4:61) "Mereka itu orang - orang yang kufur terhadap ayat - ayat tuhan mereka dan ( kufur terhadap ) perjumpaan dengan dia , maka hapuslah amalan - amalan mereka , dan kami tidak mengadakan suatu penilaian bagi ( amalan ) mereka pada hari kiamat" . (Q.S, Al-Kahfi 18:105) "Dan sungguh Allah telah menurunkan kepada kamu di dalam al - quran bahwa apabila kamu mendengar ayat - ayat Allah diingkari dan diperolok - olokkan ( oleh orang - orang kafir ) , maka janganlah kamu duduk beserta mereka , sehingga mereka memasuki pembicaraan yang lain . Karena sesungguhnya ( kalau kamu berbuat demikian ) , tentulah kamu serupa dengan mereka . Sesungguhnya Allah akan mengumpulkan semua orang - orang munafik dan orang - orang kafir di dalam jahannam". (Q.S, An-Nisa 4:140) Bid'ah dan Kesesatan 1. Barangsiapa menimbulkan sesuatu yang baru dalam urusan (agama) kita yang bukan dari ajarannya maka tertolak. (HR. Bukhari) 2. Sesungguhnya ucapan yang paling benar adalah Kitabullah, dan sebaik- baik jalan hidup ialah jalan hidup Muhammad, sedangkan seburuk-buruk urusan agama ialah yang diada-adakan. Tiap-tiap yang diada-adakan adalah bid'ah, dan tiap bid'ah adalah sesat, dan tiap kesesatan (menjurus) ke neraka. (HR. Muslim) 3. Apabila kamu melihat orang-orang yang ragu dalam agamanya dan ahli bid'ah sesudah aku (Rasulullah Saw) tiada maka tunjukkanlah sikap menjauh (bebas) dari mereka. Perbanyaklah lontaran cerca dan kata tentang mereka dan kasusnya. Dustakanlah mereka agar mereka tidak makin merusak (citra) Islam. Waspadai pula orang-orang yang dikhawatirkan meniru-niru bid'ah mereka. Dengan demikian Allah akan mencatat bagimu pahala dan akan meningkatkan derajat kamu di akhirat. (HR. Ath-Thahawi) 4. Kamu akan mengikuti perilaku orang-orang sebelum kamu sejengkal demi sejengkal dan sehasta demi sehasta, sehingga kalau mereka masuk ke lubang biawak pun kamu ikut memasukinya. Para sahabat lantas bertanya, "Siapa 'mereka' yang baginda maksudkan itu, ya Rasulullah?" Beliau menjawab, "Orang-orang Yahudi dan Nasrani." (HR. Bukhari) 5. Tiga perkara yang aku takuti akan menimpa umatku setelah aku tiada: kesesatan sesudah memperoleh pengetahuan, fitnah-fitnah yang menyesatkan, dan syahwat perut serta seks. (Ar-Ridha) 6. Barangsiapa menipu umatku maka baginya laknat Allah, para malaikat dan seluruh manusia. Ditanyakan, "Ya Rasulullah, apakah pengertian tipuan umatmu itu?" Beliau menjawab, "Mengada-adakan amalan bid'ah, lalu melibatkan orang-orang kepadanya." (HR. Daruquthin dari Anas). Bidáh Bidáh memiliki 2 tinjauan secara lughah dan secara syarí. Bidáh secara lughah berarti segala sesuatu yang tidak ada contoh atau tidak ada yang mendahuluinya pada masanya. Adapun bidáh secara syarí adalah seperti yang didefinisikan oleh para ulama, yaitu yang memenuhi 3 kriteria sebagai berikut: 1. Dilakukan secara terus menerus. 2. Baru, dalam arti tidak ada contohnya. 3. Menyerupai syariát baik dari sisi sifatnya atau atsarnya. Dari sisi sifat maksudnya seperti sifat-sifat syariát yaitu sudah tertentu waktu, tempat, jenis, jumlah, dan tata caranya. Dari sisi atsarnya maksudnya diniati untuk mendekatkan diri kepada Allah dan mencari pahala. Bidáh termasuk jenis Dosa Besar, karena merupakan amal kemaksiatan namun mengharapkan pahala. Mashalihul Mursalah Kalau seseorang tidak benar-benar memahami hakikat bidáh maka dia bisa rancu dengan sesuatu yang disebut Mashalihul Mursalah. Sepintas, antara bidáh dan Mashalihul Mursalah ada kemiripan, namun hakikatnya berbeda. Adapun perbedaannya adalah sebagai berikut : 1. Mashalihul Mursalah terjadi pada perkara duniawi atau pada sarana (wasilah) demi penjagaan lima maqosid syariát yaitu agama, jiwa, harta, keturunan, dan akal. Sementara bidáh terjadi pada ibadah atau ghayah. 2. Mashalihul Mursalah tidak ada tuntutan untuk dikerjakan pada masa Nabi shallallaahu álaihi wa sallam, adapun bidáh tuntutan untuk dikerjakannya sudah ada pada masa Nabi shallallaahu álaihi wa sallam. Allah Subhanawata'ala memperingatkan kepada manusia, muslim dan mustaqin "Hai orang - orang yang beriman , janganlah kamu haramkan apa - apa yang baik yang telah Allah halalkan bagi kamu , dan janganlah kamu melampaui batas . Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang - orang yang melampaui batas . (Q.S, Al-Maidah 5:87) "Dan berimanlah kamu kepada apa yang telah aku turunkan ( al - quran ) yang membenarkan apa yang ada padamu ( taurat ) , dan janganlah kamu menjadi orang yang pertama kafir kepadanya , dan janganlah kamu menukarkan ayat - ayat ku dengan harga yang rendah , dan hanya kepada aku - lah kamu harus bertakwa . (Q.S, Al-Baqarah 2:41) "Dan janganlah kamu campur adukkan yang hak dengan yang bathil dan janganlah kamu sembunyikan yang hak itu , sedang kamu mengetahui . (Q.S, Al-Baqarah 2:42) Kebenaran itu dari tuhanmu , sebab itu janganlah sekali - kali kamu termasuk orang - orang yang ragu . (Q.S, Al-Baqarah 2:147) Karena itu , ingatlah kamu kepada - ku niscaya aku ingat ( pula ) kepadamu , dan bersyukurlah kepada - ku , dan janganlah kamu mengingkari ( nikmat ) - ku . (Q.S, Al-Baqarah 2:152 ) Mari kita berdoa : "...... Ya Tuhan Kami , janganlah engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah engkau beri petunjuk kepada kami , dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi engkau ; karena sesungguhnya engkau - lah maha pemberi ( karunia ) " . (Q.S, Ali Imran 3:8 ) Sekiranya tulisan saya kurang berkenan, saya mohon maaf dan saya rela dan ikhlas untuk dikeluarkan dari milist ini, semoga Allah mengampuni segala dosa kita. Wassalamu'alaikum warahmatullahiwabarakatuh, Muhammad Yamin Bagindo Chaniago, (45) Double Winner Sriwijaya FC 'Lihatlah apa yang disampaikannya dan janganlah lihat siapa yang menyampaikannya' On Feb 23, 4:48 pm, "Ahmad Ridha" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > 2008/2/23 hanifah daman <[EMAIL PROTECTED]>: > > > > > kaluakan sajolah pajako dari milis pak. Harato amakno dikampuang alah di > > ambiak aliah dek pasukuanno. Gadangno di batak, > > bapakno uqang palangkaraya tampek suku dayak kristen bamukim. Apn pantas jo > > latar balakang mantun sato mahoyak budaya > > leluhur awak. Kecek an ndak santiang urang dahulu. Salam. Hanifah > > Apo iyo taka iko pola bapikia urang Minang nan ideal? Apo lo urusanno > asal bapak? Apo dek santiang bana urang dahulu tu jadi indak punyo > salah? > > -- > Ahmad Ridha bin Zainal Arifin bin Muhammad Hamim > (l. 1400 H/1980 M) --~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~ =============================================================== UNTUK DIPERHATIKAN: - Wajib mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, mohon dibaca & dipahami! Lihat di http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet. - Tuliskan Nama, Umur & Lokasi anda pada setiap posting. - Hapus footer & bagian yg tidak perlu, jika melakukan reply. - Email attachment, DILARANG! Tawarkan kepada yg berminat & kirim melalui jalur pribadi. - Posting email besar dari >200KB akan dibanned, sampai yg bersangkutan minta maaf & menyampaikan komitmen mengikuti peraturan yang berlaku. =============================================================== Berhenti, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED] Daftarkan email anda pada Google Account di: https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id Agar dapat melakukan konfigurasi keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe =============================================================== -~----------~----~----~----~------~----~------~--~---