Maaf saketek dari ambo : - Ambo satuju kalau diskusi dunsanak awak dipalanta iko untuk lebih jadi renungan kito basamo .
- Tapi kalau soal Ahmadyah mungkin kito alun sapaham. Ambo tetap mengacu kapado sikap MUI apolai di Pakistan sana Ahmadiyah sudah tidak dianggap Islam. Handaknyo awak mempertimbangkan juo sisi lain keberadaan Ahmadiyah iko dari dulunyo. Cubo caliak sejarahnyo apokoh inyo dengan berbagai statement pimpinannyo lebih merupakan alat bagi penjajah Inggeris di India atau bagaimana. Baa pulo akhir hayat pimpinannyo sesudah melakukan debat terbuka dan melakukan sumpah dengan pimpinan kaum Muslim waktu itu. Apakah itu tidak suatu bukti dia telah melakukan kesalahan terhadap Islam. Saat ini baa pulo exclusivenyo kaum iko. Kalau memang inyo samo jo Muslim yang lain baa mangko peribadatannyo terpisah dari kaum Muslim. Kenapa mereka tidak menyatu dengan kita. Bagaimana pula adanya kitab suci selain Al-Quran Jadi kalau ada pihak yang langsung berkonfrontasi dengan mereka, jangan langsung menyalahkan penyerang saja. Perhatikan juga pola misi dan dakwah mereka dalam menggaet jamaah yang mungkin bikin gusar pihak lain. Untuk itu kita harus maklumi adanya kelompok moderat dan garis keras yang tidak mau tawar menawar soal aqidah itu dalam setiap agama. Kaum Muslimin ditempat yang mereka jadi minoritas juga tidak sedikit yang menderita dianiaya pihak lain. Baitu juo soal kelompok JIL hendaknyo kito selalu membuat garis batas dengan mereka. Bukan berkompromi walau keberadaan mereka tampaknyo dibiarkan saja oleh pemerintah. Apolai cukuik banyak nama tenar di IAIN Jakarta yang membenarkan atau searah dengan pemikiran JIL iko . Jadi kaduo kelompok iko kalau berdasar aturan pemerintah dan atas nama HAM mungkin oke sajo. Tapi dari sisi Aqidah Islam berpeganglah salalu jo fatwa MUI, jan sampai anyuik kito. Wassalam TR 52+ -----Original Message----- From: RantauNet@googlegroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Darwin Bahar Sent: Sunday, February 24, 2008 12:46 PM To: rantaunet@googlegroups.com Subject: [EMAIL PROTECTED] Jangan menyalahkan takdir Allah SWT Saya tidak ingin masuk kepada substansi diskusi antara nakan Elthaf dengan nakan Ifah, tetapi apa yang disampaikan nakan Elthaf saya pikir patut jadi bahan renungan. Pemikiran yang bertolak dari kebenaran inklusif ini sering dituding sebagai menyamakan semua agama. Alm Nurcholis Majid sering mendapat tuduhan seperti ini. Belaknagn Buya Safei Maarif pun demikian, sekalipun tidak sekasar dan sebrutal terhadap Nurcholis Majid. Alangkah terkejutnya saya ketika mengetahui bahwa Masjid tersebut dibangun oleh Jemaah Ahmadyah. Baithul Futuh Masjid terbesar di Eropah yang terletak di tempat yang strategis di Kota London juga mereka yang membangun. Sementara kita bisa apa, kecuali menunjukkan kemampuan membunuh orang yang tidak bersalah, seagama atau bukan, yang kita pertontonkan dengan sangat "indahnya: di Irak, Pakistan dan Darfour, Sudan --~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~ =============================================================== UNTUK DIPERHATIKAN: - Wajib mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, mohon dibaca & dipahami! Lihat di http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet. - Tuliskan Nama, Umur & Lokasi anda pada setiap posting. - Hapus footer & bagian yg tidak perlu, jika melakukan reply. - Email attachment, DILARANG! Tawarkan kepada yg berminat & kirim melalui jalur pribadi. - Posting email besar dari >200KB akan dibanned, sampai yg bersangkutan minta maaf & menyampaikan komitmen mengikuti peraturan yang berlaku. =============================================================== Berhenti, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED] Daftarkan email anda pada Google Account di: https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id Agar dapat melakukan konfigurasi keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe =============================================================== -~----------~----~----~----~------~----~------~--~---