Sidang Palanta YSH Menurut ambo yang lebih aneh lagi kito yang mengaku urang Minang dan Beragama islam, menyokong missi yang di bawa Lippo group dan mengecilkan/mancemeeh usaha dan tindakan ormas islam yang mewakili mayoritas suara masyarakat Minang...
Kecuali kita tidak tahu akan reputasi dan siapa dibelakang Lippo group dan missi terselubung/terbuka apa yang dibawanya ....bolehlah kita menilai aneh protes masyarakat yang diwakili ormas islam.. Apalah artinya rumah sakit, sekolah dan hotel berbintang di banding aqidah anak, kemenakan, tetangga dan masyarakat kita dikemudian hari... Kalau kita mau sedikit meluangkan waktu mengadakan analisa resiko dari masuknya group Lippo ke ranah Minang... Saya yakin hasilnya beresiko tinggi ... Entah lah kalau kita menganggap faktor aqidah sudah tidak penting dikalahkan oleh faktor materii.. Urang dan masyarakat Minang biasanya arief dan bijaksana, tau di nan tasirek.. bak kato papatah takilek ikan di lauik alah tantu jantan batinonyoo,,...Lippo group bukannyo takilek lai, tapi alah tarang bandarang missi yang dibawonyoo.. indak dapek juo kito malieknyo iyoo alamaik kakaram awak dinyoo.. Pembangunan rumah sakit, sekolah dan sarana sosial lainnya, merupakan sarana dan perndekatan yang paling halus dan paliang effektif dalam usaha missionaris.. Buliah dicaliak dinegara negara lain di Dunia, ataupun didaerah lain di Indonesia. missi kristen dan para missionaris masuak melalui duo bidang koo.. rumah sakik dan sikolah...dan kalo mau ditambah yang katigo, adolah media massa... Hasilnyo alah samo samo kito liek.. dulu indonesia umat Islamnyo 90% labiah..,. kini kabanyo alah dibawah 80%... Bajibun sarjana dan intelektual dan urang santiang yang baragamo islam, tapi banyak pulo yang minim sakali pengetahuannyo tentang agamo.. bahkan banyak yang indak tau lai baa caro sholat dan badoa... Talabiah takurang mohon Maap.. Wass, Sfd, KL, Malaysia On 5/20/13, Syafrinal Syarien <ssyar...@yahoo.com> wrote: > Itulah anehnya... > Orang membangun rumah sakit ditolak mentah-mentah. > Tapi orang membangun panti pijat, bar, cafe, warung remang-remang dan tempat > yang memfasilitasi maksiat lainnya, tidak sekencang itu penolakannya. > > Wassalam; > Sy Syarien > > > ________________________________ > From: "payakumbuh2...@yahoo.com" <payakumbuh2...@yahoo.com> > To: rantaunet@googlegroups.com > Sent: Monday, May 20, 2013 1:04 PM > Subject: SV: [R@ntau-Net] RS Siloam di Padang Perlu Ditinjau Ulang > > > > Berikan mereka membangun jika perlu kita ikut sahamnya 49%.siapa berminat > demi kemanusiaan. Wassalam > > > Sent from Samsung Mobile > > -------- Original message -------- > Subject: [R@ntau-Net] RS Siloam di Padang Perlu Ditinjau Ulang > From: "Nofend St. Mudo" > To: RantauNet@googlegroups.com > CC: > > > > > Senin, 20 May 2013 02:44 > PADANG, HALUAN — Setelah beberapa ketua dan pengurus ormas Islam di > Sumatera Barat menolak kehadiran atau pembangunan Rumah Sakit (RS) Siloam > milik Lippo Group di Kota Padang, berikutnya giliran Direktur RS Aisyiyah > Padang Dr H Handril Busudin SpS MHA yang meminta kepada pemerintah daerah > untuk meninjau kembali pemberian izin pembangunan RS Siloam di Kota Padang. > Hal tersebut disampaikan Handril Busudin saat menggelar kegiatan Bakti > Sosial di Jalan Perjuangan III Tanjung Berok Kelurahan Kurao Pagang, > Kecamatan Nanggalo, Padang, Minggu (19/5). Alasan peninjauan ulang menurut > Hendril ada beberapa hal yang sangat subtantif, di antaranya soal jumlah RS > di Kota Padang yang sudah lebih dari cukup, persoalan kultur budaya dan > agama. > Menurut Handril Busudin sejatinya rencana kehadiran RS Siloam di Kota > Padang juga mesti mendapat perhatian serius oleh perangkat adat dan alim > ulama di Padang dan Sumatera Barat pada umumnya. Karena RS Siloam di Padang > akan berefek sangat besar terhadap eksistensi Minangkabau yang > berfalsafah adat basandi syara’ syara’ basandi kitabullah. “Jangan hanya > kehendak politik dan investasi besar dapat menggoyahkan kehidupan > bermasyarakat Minangkabau yang berbudaya tinggi,” katanya. > Dikatakan berdasarkan data yang terhimpun, penduduk Kota Padang yang hanya > berjumlah sekitar 800 ribu jiwa dengan jumlah rumah sakit pemerintah dan > swasta sebanyak 25 buah dan memiliki tempat tidur sekitar 1.500 unit, tidak > lagi sebanding. > Saat ini beberapa rumah sakit di Kota Padang ini, tingkat huniannya sangat > rendah sekitar 50-60 persen. Diperparah lagi dengan beberapa rumah sakit > swasta tingkat huniannya di bawah 50 persen. > “Untuk rumah sakit yang ada, sudah sangat kompetitif. Apalagi dengan > datangnya rumah sakit Siloam. Yang merupakan rumah sakit besar di Indonesia, > tentunya akan melumpuhkan rumah sakit lokal secara perlahan-lahan,” > katanya. > Selain itu, dia juga turut prihatin dan mencemaskan tentang kekhawatiran > banyak pihak di daerah ini soal kehadiran RS Siloam di Ranah Minang memiliki > misi khusus yang bertentangan dengan kultur budaya dan agama yang dianut > masyarakat Minangkabau. Apalagi hal itu menimbulkan keresahan Umat Islam di > daerah ini. > Sementara itu pada Sabtu (18/5) sejumlah tokoh yang tergabung dalam Forum > Ormas Sumatera Barat juga menolak pembangunan RS Siloam di Padang. Karena > diyakini akan merusak nilai adat dan agama masyarakat Minangkabau yang > mayoritas Islam. Hal Ini terungkap dalam hasil Rapat LKAAM Sumbar bersama 21 > Ormas Sumatra Barat, pada Sabtu (18/5) lalu di kantor LKAAM Sumbar. > Menurut Ketua Forum Walinagari Sumatera Barat, Asraferi Sabri menilai > pembangunan RS Siloam akan berdampak terhadap kulture Sumbar yang menjunjung > tinggi nilai ABS SBK, “Kita orang minang ini mayoritas islam, jika nantinya > kita biarkan kaum nasrani masuk ke daerah yang menjunjung nilai adat dan > agama ini, takutnya akan menodai, orang minang,”katanya kepada Wartawan. > Sementara itu Ketua Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM) Sumbar > M Sayuti Dt Rajo Pangulu juga mengatakan LKAAM Sumbar bersama dengan Ormas > lainnya di Sumbar menolak pembangunan RS Siloam di Kota Padang. Dia juga > membantah LKAAM Sumbar mendapat bantuan dana Rp50 juta dari Lippo Group, > karena hingga saat ini dia selaku ketua tidak pernah diberi tahu apalagi > menerima bantuan Rp50 juta dari LIppo Group. > Ormas Islam yang sebelumnya juga menyatakan penolakan tersebut yakni, > Majelis Tinggi Kerapatan Adat Alam Minangkabau (MTKAAM) Sumbar, Paga Nagari > Sumbar, Tetua Adat, Hizbul Tahrir Indonesia (HTI) Sumbar, Libas Sumbar dan > lainnya. Mereka yang hadir dalam konferensi pers itu antara lain Ketua > Majelis Tinggi MTKAAM Sumbar Irfianda Abidin, Ketua Paga Nagari Sumbar Ibnu > Aqil D Ghani, Tetua Adat Azwir Dt Rajo Malano, Fauzi dari HTI Sumbar, Ketua > Libas Sumbar Khairul Amri dan lainnya. > Sekda Kota Padang H Syafril Basir SH menilai tuduhan dan kecurigaan Ormas > Islam terhadap adanya agenda misionaris di balik mega proyek RS Silom yang > terintegrasi dengan hotel, mal dan sekolah tidaklah benar. > Syafril Basir mengatakan Lippo Group sudah banyak membangun rumah sakit di > berbagai penjuru di Indonesia dan bisa dicek keabsahannya. “Jika setelah > beroperasi terlihat ada kegiatan yang melenceng, kita akan segera cabut > izinnya,” kata Syafril. (h/cw-lex/cw-eni) > > http://harianhaluan.com/index.php?option=com_content&view=article&id=23546:rs-siloam-di-padang-perlu-ditinjau-ulang&catid=1:haluan-padang&Itemid=70 > > -- > > Wassalam > > > Nofend St. Mudo > 36Th/Cikarang | Asa Nagari Pauah Duo Nan Batigo - Solok Selatan > Tweet: @nofend | YM: rankmarola > > -- > . > * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain > wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ > * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. > =========================================================== > UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: > - DILARANG: > 1. E-mail besar dari 200KB; > 2. E-mail attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; > 3. One Liner. > - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: > http://rantaunet.wordpress.com/2011/01/01/tata-tertib-adat-salingka-palanta-rntaunet/ > - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting > - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply > - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & > mengganti subjeknya. > =========================================================== > Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: > http://groups.google.com/group/RantauNet/ > --- > Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup > Google. > Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim > email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com . > Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out. > > > > -- > . > * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain > wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ > * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. > =========================================================== > UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: > - DILARANG: > 1. E-mail besar dari 200KB; > 2. E-mail attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; > 3. One Liner. > - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: > http://rantaunet.wordpress.com/2011/01/01/tata-tertib-adat-salingka-palanta-rntaunet/ > - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting > - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply > - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & > mengganti subjeknya. > =========================================================== > Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: > http://groups.google.com/group/RantauNet/ > --- > Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup > Google. > Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim > email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com . > Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out. > > -- > . > * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain > wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ > * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. > =========================================================== > UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: > - DILARANG: > 1. E-mail besar dari 200KB; > 2. E-mail attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; > 3. One Liner. > - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: > http://rantaunet.wordpress.com/2011/01/01/tata-tertib-adat-salingka-palanta-rntaunet/ > - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting > - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply > - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & > mengganti subjeknya. > =========================================================== > Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: > http://groups.google.com/group/RantauNet/ > --- > Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup > Google. > Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim > email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com . > Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out. > > > -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://rantaunet.wordpress.com/2011/01/01/tata-tertib-adat-salingka-palanta-rntaunet/ - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. =========================================================== Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup Google. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com . Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.