Kecek urang kampuang kami daulu :

"Antahlah Yuaang. Kabanyo awak."

--TR 


Powered by Telkomsel BlackBerry®

-----Original Message-----
From: Syafruddin Syaiyar <syafru...@gmail.com>
Sender: rantaunet@googlegroups.com
Date: Mon, 20 May 2013 15:07:58 
To: <rantaunet@googlegroups.com>
Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
Subject: Re: SV: [R@ntau-Net] RS Siloam di Padang Perlu Ditinjau Ulang

Sidang Palanta YSH

Menurut ambo yang lebih aneh lagi kito yang mengaku urang Minang dan
Beragama islam, menyokong missi yang di bawa Lippo group dan
mengecilkan/mancemeeh usaha dan tindakan ormas islam yang mewakili
mayoritas suara masyarakat Minang...

Kecuali kita tidak tahu akan reputasi dan siapa dibelakang Lippo group
dan missi terselubung/terbuka apa yang  dibawanya ....bolehlah kita
menilai aneh protes masyarakat yang diwakili ormas islam..

Apalah artinya rumah sakit, sekolah dan hotel berbintang di banding
aqidah anak, kemenakan, tetangga dan masyarakat  kita dikemudian
hari... Kalau kita mau sedikit meluangkan waktu mengadakan analisa
resiko dari masuknya group Lippo ke ranah Minang... Saya yakin
hasilnya beresiko tinggi ... Entah lah kalau kita menganggap faktor
aqidah sudah tidak penting dikalahkan oleh faktor  materii..

Urang dan masyarakat Minang biasanya arief dan bijaksana, tau di nan
tasirek.. bak kato papatah takilek ikan di lauik alah tantu jantan
batinonyoo,,...Lippo group bukannyo takilek lai, tapi alah tarang
bandarang missi yang dibawonyoo.. indak dapek juo kito malieknyo iyoo
alamaik kakaram awak dinyoo..

Pembangunan rumah sakit, sekolah dan sarana sosial lainnya, merupakan
sarana dan perndekatan yang paling halus dan paliang effektif dalam
usaha missionaris.. Buliah dicaliak dinegara negara lain di Dunia,
ataupun didaerah lain di Indonesia. missi kristen dan para missionaris
masuak melalui duo bidang koo.. rumah sakik dan sikolah...dan kalo mau
ditambah yang katigo, adolah media massa...
Hasilnyo alah samo samo kito liek.. dulu indonesia umat Islamnyo 90%
labiah..,. kini kabanyo alah dibawah 80%...  Bajibun sarjana dan
intelektual dan urang santiang yang baragamo islam, tapi banyak pulo
yang minim sakali pengetahuannyo tentang agamo.. bahkan banyak yang
indak tau lai baa caro sholat dan badoa...

Talabiah takurang mohon Maap..

Wass,
Sfd, KL, Malaysia


On 5/20/13, Syafrinal Syarien <ssyar...@yahoo.com> wrote:
> Itulah anehnya...
> Orang membangun rumah sakit ditolak mentah-mentah.
> Tapi orang membangun panti pijat, bar, cafe, warung remang-remang dan tempat
> yang memfasilitasi maksiat lainnya, tidak sekencang itu penolakannya.
>
> Wassalam;
> Sy Syarien
>
>
> ________________________________
>  From: "payakumbuh2...@yahoo.com" <payakumbuh2...@yahoo.com>
> To: rantaunet@googlegroups.com
> Sent: Monday, May 20, 2013 1:04 PM
> Subject: SV: [R@ntau-Net] RS Siloam di Padang Perlu Ditinjau Ulang
>
>
>
> Berikan mereka membangun jika perlu kita ikut sahamnya 49%.siapa berminat
> demi kemanusiaan. Wassalam
>
>
> Sent from Samsung Mobile
>
> -------- Original message --------
> Subject: [R@ntau-Net] RS Siloam di Padang Perlu Ditinjau Ulang
> From: "Nofend St. Mudo"
> To: RantauNet@googlegroups.com
> CC:
>
>
>
>
> Senin, 20 May 2013 02:44
> PADANG, HALUAN — Setelah be­berapa ketua dan pengurus ormas Islam di
> Sumatera Barat menolak kehadiran atau pembangunan Rumah Sakit (RS) Siloam
> milik Lippo Group di Kota Padang, berikutnya giliran Direktur RS Aisyiyah
> Padang Dr H Handril Busudin SpS MHA yang meminta kepada pe­merintah daerah
> untuk meninjau kembali pemberian izin pembangunan RS Siloam di Kota Padang.
> Hal tersebut disampaikan Handril Busudin saat menggelar kegiatan Bakti
> Sosial di Jalan Perjuangan III Tanjung Berok Kelurahan Kurao Pagang,
> Keca­matan Nanggalo, Padang, Minggu (19/5). Alasan peninjauan ulang menurut
> Hendril ada beberapa hal yang sangat subtantif, di antaranya soal jumlah RS
> di Kota Padang yang sudah lebih dari cukup, persoalan kultur budaya dan
> agama.
> Menurut Handril Busudin se­jati­­nya rencana kehadiran RS Siloam di Kota
> Padang juga mesti mendapat perhatian serius oleh perangkat adat dan alim
> ulama di Padang dan Sumatera Barat pada umumnya. Karena RS Siloam di Padang
> akan berefek sangat besar terhadap eksistensi Minang­kabau yang
> berfalsafah adat basan­di syara’ syara’ basandi kitabullah. “Jangan hanya
> kehendak politik dan investasi besar dapat meng­goyah­kan kehidupan
> bermasyarakat Minangkabau yang berbudaya tinggi,” katanya.
> Dikatakan berdasarkan data yang terhimpun, penduduk Kota Padang yang hanya
> berjumlah sekitar  800 ribu jiwa dengan  jumlah rumah sakit pemerintah dan
> swasta sebanyak 25 buah dan memiliki tempat tidur sekitar 1.500 unit, tidak
> lagi sebanding.
> Saat ini beberapa rumah sakit di Kota Padang ini, tingkat hunian­nya sangat
> rendah sekitar 50-60 persen. Diperparah lagi dengan beberapa rumah sakit
> swasta tingkat huniannya di bawah 50 persen.
> “Untuk rumah sakit yang ada, sudah sangat kompetitif. Apalagi dengan
> datangnya rumah sakit Siloam. Yang merupakan rumah sakit besar di Indonesia,
> tentunya akan melum­puhkan rumah sakit lokal secara perlahan-lahan,”
> katanya.
> Selain itu, dia juga turut prihatin dan mencemaskan  tentang kekha­watiran
> banyak pihak di daerah ini soal kehadiran RS Siloam di Ranah Minang memiliki
> misi khusus yang bertentangan dengan kultur budaya dan agama yang  dianut
> masyarakat Minangkabau. Apalagi hal itu menimbulkan keresahan Umat Islam di
> daerah ini.
> Sementara itu pada Sabtu (18/5) sejumlah tokoh yang tergabung dalam Forum
> Ormas Sumatera Barat juga menolak pembangunan RS Siloam di Padang.  Karena
> diyakini akan merusak nilai adat dan agama masyarakat Minang­kabau yang
> mayoritas Islam. Hal Ini terungkap dalam hasil Rapat LKAAM Sumbar bersama 21
> Ormas Sumatra Barat, pada Sabtu (18/5) lalu di kantor LKAAM Sumbar.
> Menurut Ketua Forum Walina­gari Sumatera Barat, Asraferi Sabri menilai
> pembangunan RS Siloam akan berdampak terhadap kulture Sumbar yang menjunjung
> tinggi nilai ABS SBK, “Kita orang minang ini mayoritas islam, jika nantinya
> kita biarkan kaum nasrani masuk ke daerah yang menjunjung nilai adat dan
> agama ini, takutnya akan menodai, orang minang,”katanya kepada Wartawan.
> Sementara itu Ketua Lembaga Kerapatan Adat Alam Minang­kabau (LKAAM) Sumbar
> M Sayuti Dt Rajo Pangulu juga mengatakan LKAAM Sumbar bersama dengan Ormas
> lainnya di Sumbar menolak pembangunan RS Siloam di Kota Padang. Dia juga
> membantah LKAAM Sumbar mendapat ban­tuan dana Rp50 juta dari Lippo Group,
> karena hingga saat ini dia selaku ketua tidak pernah diberi tahu apalagi
> menerima bantuan Rp50 juta dari LIppo Group.
> Ormas Islam yang sebelumnya juga menyatakan penolakan terse­but yakni,
> Majelis Tinggi Kerapatan Adat Alam Minangkabau (MTKAAM) Sumbar, Paga Nagari
> Sumbar, Tetua Adat, Hizbul Tahrir Indonesia (HTI) Sumbar, Libas Sumbar dan
> lainnya. Mereka yang hadir dalam konferensi  pers itu antara lain Ketua
> Majelis Tinggi MTKAAM Sumbar Irfianda Abidin, Ketua Paga Nagari Sumbar Ibnu
> Aqil D Ghani, Tetua Adat Azwir Dt Rajo Malano, Fauzi dari HTI Sumbar, Ketua
> Libas Sumbar Khairul Amri dan lainnya.
> Sekda Kota Padang H Syafril Basir SH menilai tuduhan dan kecurigaan Ormas
> Islam terhadap adanya agenda misionaris di balik mega proyek RS Silom yang
> terin­tegrasi dengan hotel, mal dan sekolah tidaklah benar.
> Syafril Basir mengatakan Lippo Group sudah banyak mem­bangun rumah sakit di
> berbagai penjuru di Indonesia dan bisa dicek keab­sahannya. “Jika setelah
> beroperasi terlihat ada kegiatan yang melen­ceng, kita akan segera cabut
> izin­nya,” kata Syafril. (h/cw-lex/cw-eni)
>
> http://harianhaluan.com/index.php?option=com_content&view=article&id=23546:rs-siloam-di-padang-perlu-ditinjau-ulang&catid=1:haluan-padang&Itemid=70
>
> --
>
> Wassalam
>
>
> Nofend St. Mudo
> 36Th/Cikarang | Asa Nagari Pauah Duo Nan Batigo - Solok Selatan
> Tweet: @nofend | YM: rankmarola
>
> --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===========================================================
> UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
> - DILARANG:
> 1. E-mail besar dari 200KB;
> 2. E-mail attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
> 3. One Liner.
> - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di:
> http://rantaunet.wordpress.com/2011/01/01/tata-tertib-adat-salingka-palanta-rntaunet/
> - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
> mengganti subjeknya.
> ===========================================================
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
> ---
> Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup
> Google.
> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim
> email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
> Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.
>
>
>
> --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===========================================================
> UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
> - DILARANG:
> 1. E-mail besar dari 200KB;
> 2. E-mail attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
> 3. One Liner.
> - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di:
> http://rantaunet.wordpress.com/2011/01/01/tata-tertib-adat-salingka-palanta-rntaunet/
> - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
> mengganti subjeknya.
> ===========================================================
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
> ---
> Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup
> Google.
> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim
> email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
> Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.
>
> --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===========================================================
> UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
> - DILARANG:
>   1. E-mail besar dari 200KB;
>   2. E-mail attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
>   3. One Liner.
> - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di:
> http://rantaunet.wordpress.com/2011/01/01/tata-tertib-adat-salingka-palanta-rntaunet/
> - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
> mengganti subjeknya.
> ===========================================================
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
> ---
> Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup
> Google.
> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim
> email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
> Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.
>
>
>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://rantaunet.wordpress.com/2011/01/01/tata-tertib-adat-salingka-palanta-rntaunet/
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup 
Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.


-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://rantaunet.wordpress.com/2011/01/01/tata-tertib-adat-salingka-palanta-rntaunet/
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup 
Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.


Kirim email ke