Salam kenal Abang Jaha Nababan, Selamat datang di lapau kata ini. Lapau untuk bergurau berkuncindan. Pelepas2 rasa teragak ke kampung halaman dan handai taulan. Jan cemas Bang Jaha jika sesekali saridiang naik di lapau kita ini, agak bakuhempas, menyingsingkan sarawa galembong, agak kuat taban batu domino/gaple, atau ado nan maajak punco bagai. Itu biasa di lapau kita ini. Kusut2 bulu ayam, kusut bulu pa(r)uah yang menyelesaikan/merapikan. Keruh2 air, nanti akan jernih dengan sendirinya. Kata orang dapur, kalau membalas postingan sesuatu, ekornya dipotong, Bang Jaha. Jangan lupa yang satu itu. Nanti Mak Ngah kita di Tapi Riak Nan Badabua terkejut pula melihat ekor email yang panjang2 dari Bang Jaha. Wassalam, Suryadi Lahir 1965, Sunur, Pariaman, merantau di Leiden
________________________________ Dari: Jaha Nababan <ilmubebaspa...@gmail.com> Kepada: rantaunet@googlegroups.com Dikirim: Kamis, 11 Juli 2013 12:38 Judul: Re: [R@ntau-Net] Salam kenal. Alhamdulillah sambutannya. Kakek bernama Martinis, mantri kesehatan jaman dahulu sekali. Saya pernah bertemu tukang sate padang yang pernah beliau sunat karena dia satu-satunya mantri di daerah situ. Rumah di pinggir jalan dari Maninjau ke (?), tapi jalan raya. Tidak jauh dari pasar. Sekitar tahun 1994 saya terakhir berkunjung (hanya 2x seumur hidup saya) sebelum beliau meninggal di tahun berikutnya. Ibu saya lahir di pinggir danau maninjau yang kini sudah jadi restoran padang. Nenek kabur ke jakarta membawa 5 anaknya yg masih kecil karena kakek hendak menikah lagi. Ibu saya berumur 5 tahun waktu itu. O btw nenek bernama Rosnah binti Rahman. Katanya asli Kota Padang. Saya tahu harusnya dicari dari sisi Ibu. Kakak2 ibu saya juga ga terlalu paham karena masih kecil saat di bawa kabur ke Jakarta. Hanya mereka tahu bahwa mereka keturunan Datuk Basa yang saat dewasa saya tahu itu sangat generic karena berarti Datuk Besar. Dulu waktu sering pulang kampung, nenek pernah menunjuk sebidang tanah yg luas ttp ada plang tanah milik negara sebagai tanah yang seharusnya menjadi warisannya bila ia tidak kabur ke jakarta. Saya pernah kenal dengan Prof Agustiar Nur, putra Lubuk Basung yang punya sekolah kebidanan di sana. Beliau adalah penulis buku 'perbandingan sistem pendidikan di 15 negara' hasil riset di danai fulbright. Beliau secara samar mengenal kakek saya. Maklumlah sudah sangat tua sekali kakek. Saya mengenal saat beliau memberikan bukunya yang bagus dan langka itu di Bandara. Apakah beliau juga bergabung dalam milis ini? Mungkin lewat kakek saya, saya bisa menelusuri suku ibu. Rgds. Jaha Jatiasih - 40 (benar begini?) Sent from not so-smart-phone -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. =========================================================== Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup Google. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com . Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.