Sanak Donard di Perth,
sabananyo ini bukan hanyo manyangkuik "minat baca" dan "beli buku" generasi
muda. Ini lebih pada "sense of belonging" terhadap Buya Hamka sebagai salah
seorang putra terbaik Minang.

Kalau dibuek "mapping" sia sajo nan maraso "memiliki Buya Hamka",
katakanlah sebagai stakeholder, sekurangnyo ado 4 pihak. Dari sisi
organisatoris ado Perguruan Al Azhar (Indonesia) dan Persyarikatan
Muhammadiyah. Secara emosional ado urang Minang dan urang Indonesia
non-Minang. Nah, dari respon samantaro ko, Al Azhar alah berinisiatif
membuat acara "Mengenang 105 Tahun Buya Hamka" di Masjid Al Azhar Pusat
pada hari Isra Mi'raj (6 Juni). PP Muhammadiyah alah pulo berinisiatif
membuat acara di kantua mereka pada 7 Juni (dari Palanta datang Pak Dr. dr.
Rahyussalim). Dari kalangan non-Minang, labiah sambuah lai. Untuk Ramadhan
iko sajo misalnyo, diskusi di Kukusan Depok (belakang UI) itu dimotori oleh
urang Betawi (seorang alumni Matematika, ITB) dan komunitas Betawi Depok
yang sejak awal 60-an sudah membaca buku-buku Buya Hamka. Sementara acara
di BSD City, dimotor sepasang suami istri aktivis masjid Al Hakim, di mana
keduanya berasal dari Medan.

Itu nan ambo mukasuik, sanak Donard. Keinginan membuat sebuah acara untuk
"membumikan", "mengaktualisasikan" atau apa pun namanya, dari kisah Buya
Hamka ini yang (sejauh ini) tidak terlihat dari komunitas Minang sendiri
(bukan respon perorangan. Kalau respon perorangan, Alhamdulillah dukungan
adi dunsanak Palanta RN terus mengalir).

Wakatu ambo diundang sebuah radio remaja di Bandung (CBL 90.7 FM), ambo
sempat "khawatir" melihat arsitektur radio itu yang sangat "anak muda"
(Barat), apolai sabalun jadwal talkshow dengan ambo adolah sebuah diskusi
tentang acara musik kampus yang sangat ramai. "Bagaimana kalau setelah ini
topik acara berganti tentang Buya Hamka?" pikir ambo. "Mungkin tidak akan
ada yang menelepon ke studio." Ternyata, dugaan ambo keliru. Bukan saja
talkshow dengan Buya Hamka ko mendapat respon positif dari "barudak
Bandung" dsk, bahkan acara yang tadinya dijadwalkan satu jam, diperpanjang
menjadi dua jam karena tanggapan pendengar yang tak putus-putus!

Nah, semangat seperti anak-anak Bandung atau 3 "stakeholders" Buya lainnya
seperti ambo tulis di ateh itu nan alun taliek dari komunitas Minang, yang
mungkin memang lebih suka, hanap-hanap saja. :)

Wassalam,

ANB
45, Cibubur

Pada Sabtu, 20 Juli 2013, menulis:

> Uda Akmal yth.
>
> Dugaan ambo salah satu penyebab dinginnyo tanggapan di Ranah Minang adalah
> randahnyo minat baca dan beli buku generasi muda. Pernah ambo survei ketek2
> di beberapa kelas di Fekon Unand beberapa th lalu iyo sangenek bana
> mahasiswa yang bali buku. Kalaupun ado yg masih taingek dek ambo mereka
> manyabuik Harry Potter dan Raditya Dika wakatu tu.
>
> Ambo akhir th 2011 menerbitkan buku ttg kewirausahaan di Sumbar. Iyo buku
> sadarhana sajo. Cuma 200 urang Padang yg minat. Itupun via fb nan banyak.
> Lalu ambo kirimkan ka pemimpin2 Sumbar dan mhs2 gratis, ndak tau apokah kai
> dibaco atau indak.
>
> Mungkin mambaco bukan karano kebiasaan. Kalau didekati mungkin masih
> banyak yang tertarik buku sabananyo, antahlah.
>
> Salam
> Donard 33perth
>
>
>
>
>
> Akmal Nasery Basral <ak...@rantaunet.org> wrote:
>
>
>
> Tarimo kasih Mak Muchlis Hamid n.a.h.
>
> Acara di Jogja ini merupakan ketiga setelah di Kukusan, Depok (belakang
> UI) dan di jamaah pengajian Masjid Al Hakim BSD City. Insya Allah awal
> pekan ini di (Univ. Muhammadiyah) Purwokerto, dan setelah itu Solo. Semua
> atas undangan mereka, bukan inisiatif ambo atau penerbit. Jadi tampaknya
> memang ada kerinduan umat terhadap sosok Buya Hamka.
>
> Satu hal yang bagi ambo cukup menjadi "pertanyaan" adalah mengapa dari
> seluruh acara ini, termasuk yang berlangsung sebelum Ramadhan, yang
> bersemangat justru masyarakat non-Minang (kecuali di UBH Padang atas
> inisiatif Uni Rita Desfitri, awal April lalu). Begitu juga dengan
> radio-radio yang sudah mengadakan talk-show (hampir 10 radio), seluruhnya
> radio umum dan dakwah non-Minang.
>
> Sebetulnya, minimnya respon mayarakat/komunitas Minang seperti ini bukan
> "pengalaman pertama". Ketika novel sejarah "Presiden Prawiranegara" terbit
> (2011) dan menurut Aisyah Prawiranegara, putri Ayah Sjaf, sangat berperan
> dalam menggolkan Mr. Sjafruddin Prawiranegara yang sudah di-blacklist baik
> Orde Lama maupun Orde Baru, sebagai Pahlawan Nasional baru (2011), ambo pun
> pernah menulis di milis ini tentang "respon dingin" masyarakat/organisasi
> Minang. Satu-satunya respon positif yang muncul saat itu adalah dari
> almarhum Pak Darwin Bahar, yang di hari-hari terakhir hidupnya sempat
> membaca novel PP itu dan membayangkan bagaimana bermanfaatnya jika kisah
> perjuangan Pak Saaf itu bisa dimuat bersambung di harian Minang, seperti
> Singgalang.
>
> Jadi, meski ambo "menyiapkan diri" untuk tidak terkejut seandainya dengan
> novel sejarah tentang Buya Hamka ini pun respon warga Minang (dengan
> indikator dari respon dunsanak Palanta RN) ini tetap "tidak antusias", ambo
> umumkan juga di sini proses kelahiran TCBP. Dan memang dengan jumlah
> pesanan sekitar 80-an novel (kurang dari 10 % anggota milis yang sekitar
> 1200-an, dan biaya pengiriman sudah digratiskan oleh Renny ke mana pun
> alamat pengiriman di pojok bumi ini), jumlah pesanan itu masih di bawah
> milis alumni sekolah ambo yang memesan hampir 3 kali lipat, padahal latar
> belakang budaya mereka heterogen, justru sedikit sekali yang Minang.
>
> Mohon maaf, bukannya ambo kecewa Mak Muchlis, insya Allah indak. Sejak
> awal memutuskan untuk fokus sebagai penulis novel sejarah 3 tahun lalu, dan
> mundur sebagai jurnalis, ambo sudah tahu ini risiko penulis, profesi yang
> sangat berat di negeri ini. Apalagi jika yang ditulis adalah kisah yang
> membutuhkan banyak riset dan makan waktu, seperti TCBP yang bagian
> pertamanya ini saja butuh waktu 1,5 tahun.
>
> Selain itu, respon pembaca kita terhadap selera novel pun kadang-kadang
> sangat mudah terpukau glorifikasi. Misalnya, novel-novel best seller
> belakangan ini yang sering merupakan kisah hidup penulisnya sendiri, dengan
> menggunakan nama lain sebagai alter ego, langsung mendapat beragam
> sanjungan hanya karena sang penulis (tokoh dalam novel itu) semua mengambil
> template "from zero to hero" (biasanya dari anak kampung tapi sukses kuliah
> di luar negeri). Ini template dari "novel motivasi" sekarang.
>
> Tanpa mengabaikan pencapaian para penulis yang menjadikan kisah hidup
> mereka sendiri sebagai bahan tulisan, sudahkah perjuangan mereka sebanding
> dengan Buya Hamka, yang sekolah formal hanya sampai kelas 2 SD tapi
> mendapatkan gelar doktor kehormatan dari universitas asing dengan tanda
> tangan sang presiden negara itu (Gamal Abdul Nasser).
>
> Belum lagi perjuangan Buya Hamka yang majalahnya (Panji Masyarakat)
> dibredel oleh Soekarno, sahabatnya sendiri, karena memuat tulisan Bung
> Hatta yang saat itu sudah patah arang dengan BK. Lalu Buya Hamka pun kelak
> dijebloskan ke dalam penjara oleh sahabatnya itu dengan bermacam fitnah
> yang bahkan membuat ulama sekelas Buya Hamka pun terpikir untuk BUNUH DIRI
> saat menjalani interogasi, saking beratnya (ada di "Tasawuf Modern"). Dll
> pengalaman Buya Hamka yang sudah proven, terbukti jauh di atas rata-rata
> ulama Indonesia sendiri.
>
> Jadi Mak Muchlis, kalau memang kita semua punya komitmen agar kisah Buya
> Hamka ini menjadi pelajaran, pendorong, hikmah, dan inspirasi bagi generasi
> muda Indonesia, khususnya generasi muda Minang khususnya, tugas untuk
> menyiarkan kisah Buya sesungguhnya adalah tugas kita semua.
>
> Ambo sebagai penulis sudah mencoba menuangkan dan merekonstruksi kehidupan
> sosok besar ini sesuai kemampuan ambo yang terbatas. Penerbit (Salamadani
> Grafindo, Bandung) pun sudah mengambil bagian lewat upaya mereka
> menerbitkan hard copy dan versi soft copy (e-book) novel ini melalui
> kerjasama dengan Wayang Force dan QBaca.
>
> Wassalam,
>
> ANB
> 45, Cibubur
>
>
>
>
>
>
> Pada Rabu, 17 Juli 2013, Muchlis Hamid menulis:
>
>> Bung Akmal,
>> Ambo mengucapkan selamat atas gelar bincang di Jogja. Semoga TCBP makin
>> dikenal sebagaimana Buya Hamka dikenal dan terkenal sampai ke seluruh
>> Nusantara dan negara jiran.
>> Salam,
>> Muchlis Hamid
>>
>>   ------------------------------
>>  *From:* Akmal Nasery Basral <ak...@rantaunet.org>
>> *To:* "rantaunet@googlegroups.com" <rantaunet@googlegroups.com>
>> *Sent:* Monday, July 15, 2013 4:38 PM
>> *Subject:* [R@ntau-Net] (OOT) Membincang Buya Hamka di Jogjakarta
>>
>>
>> Assalamu'alaikum Bundo, Mamak, Uni, Uda, dunsanak Palanta RN,
>>
>> Masjid Syuhada, Kota Baru, Jogjakarta akan menggelar bincang Ramadhan
>> menyangkut sosok mulia, Allahyarham Prof.  Dr. H. Abdul Malik Karim
>> Amrullah (1908-1981), a.k.a. Buya Hamka, bersama ambo dan Abiedah El
>> Khalieqy, pada Selasa, 16 Juli, 16.00-17.30, dilanjutkan dengan buka puasa
>> bersama.
>>
>> Silakan diberitahukan kepada komunitas-komunitas Minang di Jogja dan
>> sekitarnya, terutama para pasangan muda yang mempunyai anak remaja, agar
>> kisah hidup masa remaja Buya Hamka lebih diketahui dan dijadikan hikmah
>> parenting.
>>
>> Sampai bertemu besok. Insya Allah.
>>
>> Wassalam,
>>
>> ANB
>> 45, Cibubur.
>>
>> "Novel Tadarus Cinta Buya Pujangga yang ditulis saudara Akmal Nasery
>> Basral ini setara dengan disertasi." - Prof. Dr. H. Aliyah Hamka, putri
>> Buya, dalam sambutan di PP Muhammadiyah, Menteng, 7 Juni 2013.
>>
>> "Saya membaca dengan khusyuk novel ini, beberapa kali terhenti akibat
>> menangis terharu, tapi beberapa kali juga tertawa terpingkal-pingkal
>> membaca kisah remaja Malik yang sangat saya kenal di dalam hidup saya."
>> - H. Afif Hamka, putra Buya Hamka.
>> --
>> .
>> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat
>> lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
>> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
>> ===========================================================
>> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
>> * DILARANG:
>> 1. Email besar dari 200KB;
>> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
>> 3. Email One Liner.
>> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
>> mengirimkan biodata!
>> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
>> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
>> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
>> mengganti subjeknya.
>> ===========================================================
>> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
>> http://groups.google.com/group/RantauNet/
>> ---
>> Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari
>> Grup Google.
>> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
>> kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
>> Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.
>>
>>
>>
>>
>>   --
>> .
>> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat
>> lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
>> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
>> ===========================================================
>> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
>> * DILARANG:
>> 1. Email besar dari 200KB;
>> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
>> 3. Email One Liner.
>> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
>> mengirimkan biodata!
>> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
>> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
>> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
>> mengganti subjeknya.
>> ===========================================================
>> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
>> http://groups.google.com/group/RantauNet/
>> ---
>> Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari
>> Grup Google.
>> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
>> kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
>> Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.
>>
>>
>>
>  --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===========================================================
> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
> * DILARANG:
> 1. Email besar dari 200KB;
> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
> 3. Email One Liner.
> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
> mengirimkan biodata!
> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
> mengganti subjeknya.
> ===========================================================
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
> ---
> Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari
> Grup Google.
> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
> kirim email ke rantaunet+berhenti 
> berlangga...@googlegroups.com<javascript:_e({}, 'cvml', 
> 'berlangga...@googlegroups.com');>.
> Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.
>
>
>
> --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===========================================================
> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
> * DILARANG:
> 1. Email besar dari 200KB;
> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
> 3. Email One Liner.
> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
> mengirimkan biodata!
> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
> mengganti subjeknya.
> ===========================================================
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
> ---
> Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari
> Grup Google.
> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
> kirim email ke rantaunet+berhenti berlangganan@googleg

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup 
Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.


Kirim email ke