Insya Allah akan jalan taruih Pak Saaf, tarimo kasih. Kalau dukungan dari
Pak Saaf, Mak Muchlis Hamid, para mamak-bundo, uni-uda, dan adi dunsanak
Palanta RN ko alhamdulillah alah jaleh dan signifikan.

Tapi dalam konteks upaya "membangkit batang tarandam" agar kisah Buya Hamka
lebih bergaung lagi di zaman sekarang, rasonyo kito nan urang Minang harus
lebih aktif dan kalau bisa "selangkah di depan" dibandingkan "stakeholder"
Buya Hamka lain (seperti kawan-kawan di Al Azhar atau Muhammadiyah).

Mohon maaf bagi para dunsanak yang mungkin merasa kisah Buya Hamka masih
akrab bagi generasi muda kita, ternyata pengalaman ambo di lapangan tidak
selalu menunjukkan hal itu. Di Bandung, saat ambo diundang panitia Islamic
Book Fair (Landmark Building, Braga, Mei lalu) untuk bicara di panggung
utama, salah seorang penanya yang antusias adalah seorang mahasiswa tahun 1
asal Bukittinggi. Intinya, meski nama Buya Hamka familiar di telinganya,
tapi dia mengaku hampir "tidak tahu apa-apa" tentang Buya, kecuali beberapa
roman karya Buya yang memang diminta dibaca oleh guru bahasa Indonesianya.

Di Jogja awal pekan lalu, acara dibuka oleh pembacaan Qur'an seorang qari,
mahasiswa semester 2 Fak. Sastra Arab UIN, yang makhrajnya bersih sekali.
Usai diskusi, di ruang panitia, ternyata sang qari berasal dari Batusangkar
(ibu) dan Pasaman (ayah). Dan persis seperti mahasiswa asal Bukittinggi di
Bandung, pemuda Batusangkar ini berujar, "Saya baru merasa kenal Buya Hamka
sejak seminggu lalu, setelah selesai baca novel Pak Akmal," katanya.

Bukankah ini sudah bisa menjadi "wake up call" bagi kita rang Minang, Pak
Saaf? Tanpa ada pengakuan dua mahasiswa itu (yang lahir dan besar di
Minang, baru saat kuliah mereka merantau ke Jawa), mungkin tak akan pernah
terlintas di benak ambo bahwa akan ada anak muda Minang yang tidak tahu
(bukan hanya sekadar pernah mendengar nama) Buya Hamka. Tapi itulah yang
terjadi. Mungkin seperti aneh atau bahkan mustahil bagi awak-awak nan ado
di Palanta ko. Tapi itulah yang kini terjadi.

Lain dari tu, mohon doa Pak Saaf dek karano ambo bisuak diminta memberikan
kuliah umum di Auditorium Universitas Muhammadiyah Purwokerto dengan tema
"Teladan Kepemimpinan Umat: Studi Kasus Buya Hamka dan KH Ahmad Dahlan".

Semoga kita seluruh anggota Palanta RN ini selalu mendapat berkah dan
ampunan Allah (apalagi di periode kedua Ramadhan ini, fase maghfirah) di
tengah kesibukan masing-masing.

Wassalam,

ANB
45, Cibubur



Pada Jumat, 19 Juli 2013, Dr. Saafroedin Bahar. menulis:

> Pertanyaan nan rancak, bung Akmal. Masih lumayan masalahnyo hanyo
> dinginnyo sambutan. Akan labiah parah kalau nan tajadi  adolah
> digarakkannyo resistensi terorganisasi, saparati nan dialami Gebu Minang
> dlm mausahokan rumusan ABS SBK, dalam KKM/SKM GM 2010. Tapi indak baa doh,
> kok kito lai istiqamah, sarupo nan dilakukan BK3AM ini, dan kalau karajo
> kito elok, indak ado lai nan manggurajaikan doh. Jalan taruih sajolah.
> Wassalam,
> SB.
> Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung
> Teruuusss...!
>
> --
> .
>
>
>
>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup 
Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.


Kirim email ke