Waalaikumsallam wr wb Pak ZD dan dundanak palanta RN

Menarik ulasan Bapak dan beberapa poin saya sependapat , bagi saya ini kalau 
ditanya "anda mendukung atau tidak sdr Jepe"

Bukan dukung mendukung dalam hal ini atau menolak atau tidak menolak proyek LG 
di Kota Padang tapi lebih kepada lihat persoalannya dulu secara legalitas dan 
perijinan, ya benar sebagai Negarawan Pak MN tidak perlu diragukan lagi sudah 
malang melintang dan mengerti apa itu undang-undang, PP, SK Kementerian, 
Peraturan daerah dan lain sebagainya dalam iklim investasi apapun modelnya 
mulai pengelolaan SDA, Properti, RS, MALL dsb.

Heran juga saya kok disuruh "bersumpah-sumpah" menerima gratifikasi..taroklah 
iya bersumpah mengakui apa bisa dijerat hukum, apa bisa proyek itu berhenti ?

Jika seandainya "frustasi" bagaimana gelap dan kelamnya penegakan hukum di 
negara ini, yang lebih bermain "kekuatan uang dan kekuasaan" tapi pengalaman 
saya jika sudah jadi domain publik begitu kuat tekanan masyarakat banyak dari 
semua elemen itu sederhana saja untuk membuka semua segala proses legalitas LG 
toh pembangunan fisik belum dilaksanakan, tidak bisa lagi "hukum dibeli dengan 
kekuatan uang dan kekuasaan" karena sudah menjadi opini masyarakat banyak.

Yang saya kwatirkan penolakan ini begitu kuat tekanan (jika dilihat masalah 
aspek legalitas ini aman) tapi demo2 , kekacauan karena dilapangan situaso 
chaos antara massa yang menolak lalu ada tandingan massa yang mendukung (bisa 
jadi dibayar) lalu mereka berantam, berdarah-darah dilapangan, aparat terbakar 
emosi sudah mengendalikan, tiba-tiba ada berita sekian tewas, sekian luka 
parah, sekian luka ringan, sekian orang ditangkapin dst dst dst

Kita semua jadi sedih dan prihatin menyaksikan sanak saudara kita di Kota 
Padang jadi korban.

Sementara LG santai saja berkata ketika uang mereka habis tahap awal milyar 
rupiah itu sesuatu yang tidak membikin mereka sedih dan prihatin lebih kepada 
"ya sudah buang sial..berantamlah kalian disana"



Pertanyaan saya apa Pak MN akan berada ditengah masyarakat ini ikut 
menyuarakannya, yang paling sedih Pak MN duduk manis di Jakarta bersenda gurau 
dengan anak cucu menyaksikan berita demo penuh kekacauan karena istilah Pak ZD 
terbakar emosi lebih disebabkan beberapa sentimen 5 poin itu sedikitpun tidak 
melihat aspek legalitas perijinan..lalu ambil lap top, keluar tulisan lagi, 
terbit lagi  surat terbuka membahas dan mempersalahkan berbagai pihak, masuk ke 
sentimen berbau SARA.

Pandangan saya tetap cara yang elegan dan menyelesaikan masalah jangan sampai 
terjadi bentrokan anarkis antar sesama warga masyarakat banyak yg pro dan 
kontra dilapangan, tinjau segala aspek hukum dari semua legalitas/perijinan 
serta dokumen LG jika cacat hukum bisa diperkarakan dan investasi itu adalah 
bermasalah , ketika bermasalah maka pembangunan fisik tidak dilaksanakan 
otomatis adalah bahasa menyuruh keluar mereka dari kota Padang tidak melakukan 
investasi.

Demikian terlebih kurang mohon maaf...plis jangan sampai terjadi chaos anarkis 
ditingkat masyarakat banyak..kasihan mereka.



Wass-Jepe, L- 48 ThnPowered by Telkomsel BlackBerry®

-----Original Message-----
From: Zaid Dunil <zdu...@gmail.com>
Sender: rantaunet@googlegroups.com
Date: Fri, 6 Sep 2013 11:35:47 
To: Rantaunet<rantaunet@googlegroups.com>
Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
Subject: Re: [R@ntau-Net] TULISAN MN: "LIMA ALASAN KENAPA PROYEK LG HARUS 
DITOLAK"

Ass ww
Pak MN nan bijak bestari n a h dan adidunsanak n a h pulo.
RE  : Lima alasan kenapa proyek LG harus ditolak.

*Alasan penolakan Pertama* : *Soal kristenisasi.*

Maaf pak MN , nampaknya banyak nan indak akurat angko angko nan apak
kamukokan. Apak kemukakan kalau selama  68 tahun merdeka itu awalnya  Islam
95 % atau Kristen hanyo 5 %. Kini Kristen alah mancapai labiah dari 20 %.
Agamo lain, Hindu , Budha , Kong Hu Cu apa apak anggap tidak ada ?

Dari surek apak seolah olah kenaikan 15 % jumlah umat Kristen itu semua
karena misi Kristen JR (Lippo ) . Satahu ambo , lippo ko baru nongol tahun
90 an. Dan JR ko umuanyo baru 56 tahun. Baa lo masalah kristenisasi salamo
68 tahun ko  apak timpokan  sadonyo ka JR atau Lippo. ?.

Kalau diselidiki  peningkatan  umat Kristen itu adalah karena misi Zending
/Missionaris  yang intensif menggarap suku Dayak , Irian suku  Pagai , suku
Nias yang semula beragama animisme. Dan begitu juga yang banyak masuk
Kristen adalah mereka yang selama ini keturunan china yang beragama Kong Hu
Cu. Dulu suku suku itu mungkin jumlahnya tidak banyak , namun sekarang
sudah berkembang biak sehingga  pertambahan penduduk dayak , irian , pagai,
nias dan  cina keturunan itu menambah umat Kristen secara signifikan pula.
Tidak pernah terdengar bahwa umat Islam masuk Kristen berbondong bondong
atau secara masal.  Yang ada adalah perseorangan , tapi jumlahnya tidak
signifikan karena kita juga mendengar hampir setiap hari ada saja orang
yang masuk Islam. Belum tentu mana yang lebih banyak orang non islam masuk
islam atau orang Islam masuk Kristen. James Riady itu agamanya Kristen
Ortodok, apakah peningkatan umat Kristen itu semuanya beragama Kristen
Ortodok,?. Setahu saya agama Kristen yang dominan itu adalah Protestan dan
Katolik, bukan agama Kristen ortodoknya James Riady. Bahkan Kristen ortodok
itu jumlahnya sama sekali tidak signifikan  (sensus tahun 2010)

Komposisi agama menurut sensus tahun 2010 adalah sbb :

Islam       87, 18 %.

Protestan  6,96 %

Katolik     1,69 %

Hindu       0,72 %

Budha       0,05 %

Kong Hucu 0,13 %.

Lain lain (termasuk yang tdk menjawab)  0,38 %.

Jadi dari mana pula pak MN mengambil data bahwa umat Kristen itu jumlahnya
sudah melebihi 20 % rakyat Indonesia.?.

Kita perlu berhati hati , tapi gunakanlah angka yang realistis , bukan
angka angka karangan sendiri, sekedar untuk membakar emosi umat.

*Keberatan  kedua* : *Supaya kerjasama dalam joint venture dll*

Bapak menginginkan supaya kita mengajak investor bekerja sama dalam bentuk
joint venture , joint enterprise yang saling menguntungkan.

Gagasan bapak itu sudah dicoba pada masa Orde Baru, dan tidak berhasil Yang
terjadi adalah para Pengusaha Cina itu membentuk usaha patungan dengan
mengikut sertakan sopir, pembantun ya sebagai Direktur atau pemegang saham
‘bohongan’ untuk sekedar mendapat keringanan tertentu dari Pemerintah.
 Adakah pengusaha yang mau kerja sama dengan pengusaha cina atau asing ?.
Pada banyak  yang mau, tapi banyak yang diakali oleh asing dengan cara
pengusaha pribumi diminta untuk setor modal tambahan lagi dalam rangka
perluasan usaha, dan ketika pengusaha pribumi tidak mampu, maka perluasan
usaha  tetap dilakukan dengan modal tambahan dari mereka dan akibatnya
saham pengusaha pribumi itu makin lama makin kecil, begitu juga perannya
dalam manajemen, makin lama makin tidak ada peran sama sekali. Pengalaman
menunjukkan seperti itu. Saya kira pengusaha pribumi termasuk pengusaha
Minang juga sudah tahu masalah itu , dan akan pikir panjang kalau akan
kerja sama dengan cina atau asing. Saya pesimis, gagasan bapak itu tidak
akan terwujud.

*Keberatan ketiga ;  Soal pak Wako Padang tidak konsultasi dengan DPRD. *

Saya kira itu pandangan bapak pribadi.  Menurut saya sebagai eksekutif ,
Wako Padang itu tahu apa yang baik bagi daerahnya dan konsultasi itu bukan
keharusan.

*Keberatan ke empat  :  Menolak kebijakan Wako yang memberikan daerah
strategis kepada Lippo*.  Biarlah masalah ini dijawab oleh pak Wako, tentu
Wako punya alasan.

*Keberatan kelima : Ditengarai beberapa orang penting mendapat gratifikasi
dari Lippo. *Saya kira, sebagai seorang negarawan , bapak tentu tidak
sembarang bicara, tentu bapak punya data sampaikanlah datanya kepada KPK,
supaya semua bisa dilacak dan ditangani dan diproses secara hukum. Saya
mohon bapak bantulah KPK agar masalah dapat ditangani dan jangan sampai
sinyalemen bapak itu dianggap yang bersangkutan sebagai pencemaran nama
baik atau bahkan fitnah.

Mohon maaf kepada pak MN  dan sanak sapalanta  atas hal hal yang tidak
berkenan. Wassalam.

Dunil Zaid, 70,5. Kpg Ujuang Pandan Parak Karambia, Pdg.







2013/9/6 JePedotCom <andi.j...@rantaunet.org>

> Pak MN dan Dunsanak Palanta RN
>
> Sesuai dengan pandangan saya jika memang begitu kuat arus penolakan oleh
> masyarakat kota Padang (khusus) nya dan masy sumbar (ranah minang) umumnya
> termasuk para perantau celah yang pas adalah tahap awal memverifikasi serta
> menginventarisasi semua proses legalitas dan perijinannya sesuai dengan
> undang2 dan peraturan yang ada serta bagaimana SOP nya setiap surat ijin
> diterbitkan oleh instansi terkait yang ditanda tangani oleh pejabat buat
> check listnya (ada dan tidak ada)
>
> Pak MN yang terhormat
>
> Ini sekedar masukan saja dijaman birokrasi kita dengan para pengampil
> keputusan (otoritas) mulai dari yang paraf sampai yang paling akhir
> membubuhkan tanda tangan semua serba "kemaruk" itulah kondisi nayata jaman
> sekarang
>
> Disuatu kesempatan saya pernah obrol2 santai dengan seorang pejabat
> tentunya saya sudah akrab dan bisa bersenda gurau sama dia tapi secara
> informal
>
> Saya bertanya pandangan dia sebagai pejabat bagaimana birokrasi menyikapi
> sebuah surat terbuka dari seorang tokoh yang nota bene pernah berada
> dikekuasaan baik eksekutif dan legislatif yang menentang atau menolak
> sebuah kebijakan investasi
>
> Jawaban dia ringan dan santai saja
>
> "Buang-buang energi dan waktu menanggapinya..paling kalopun sampai
> kepajabat no 1 didaerah ditarok begitu saja dimeja entah dibaca atau tidak
> dan terkadangpun tak sampai, buang energi dan waktu  tidak bisa di
> disposisikan untuk ditindak lanjuti karena tidak ada dasar hukumnya kecuali
> ada temuan terukur data dan fakta dilampirkan ini memang harus disikapi.
>
> Kalau dia merasa tokoh dan pernah dikekuasaan sekarang sudah pensiun maaf
> saja bukan kami yang datang-datang ke beliau jika menyangkut kebijakan atau
> keputusan yang nota bene telah kami tuangkan paraf dan tanda tangan , tapi
> mari datang ke kantor "ngopi-ngopi" serta berbicara jika ada masukan, lain
> cerita hubungan silahturahhim sesama manusia dan dia seorang tokoh yang
> pernah dikekuasaan memang kami yang lebih muda pantas mendatangi beliau
> tapi diluar konteks urusan kenegaraan/birokrasi.
>
> ***
>
> Jadi Pak MN rasa2nya yang paling pas memberi "tekanan" agar mega proyek LG
> ini di kota Padang banyak ditolak masyarakat berbagai, perorangan,
>  elemen2, unsur, lembaga dan ormas baik di ranah maupun dirantau agar
> ditinjau secara konprehensif semua proser perijinan dan legalitas LG
>
> Maaf terlalu agak naif Bapak, berkoar2 menyuruh para pejabat terima suap/
> gratifikasi bersumpah2 segala, jawaban mereka sederhana saja " apa
> kapasitas anda, apa dasar hukum anda menyuruh bersumpah, kalau urusan
> dengan yang diatas nantinya dihari akhir saya juga tahu, itu urusan pribadi
> saya" sekarang jaman "kemaruk" Pak..ada lafas rela, ridho dan ikhlasnya
> salaman menerima hadiah dan gratifikasi paling tidak itu meringankan beban
> psikologis mereka lebih nyaman menerima grafitasi, mau apa segala sesuatu
> misalnya sesuai dengan peraturan yang berlaku..komplit dan syah..lalu yang
> paraf sampai tanda tangan dikasih uang saya pikir jarang yang menolak,
> kecuali tidak prosedural ada cacat dipaksakan "main belakang" itu saya
> pikir baru bermasalah dan menyalahgunakan kewenangan bisa diproses secara
> hukum ketika ada hitam diatas putih terutama dokumen2 yang mereka paraf
> sampai tanda tangan.
>
> Lalu singkirkan sentimen atas sentimen terhadap pengusaha pribumi maupun
> non pri (siapapun apakah cina wni, cina beneran dari negara Cina, india WNI
> atau india beneran dari negara India sana , arab, usa, eropa dll) karena
> ada undang2 dan aturan yang berlaku dan demi hukum semua berhak
> berinvestasi tanpa pandang bulu kecuali undang2 dan peraturannya diubah ada
> menyebutkan semisal China WNI, India WNI, Arab WNI dilarang keras
> berinvestasi di NKRI
>
> Jadi tolak LG berinvestasi dengan berbagai pertimbangan yang mengkwatirkan
> itu di kota Padang lebih melihat, meneliti secara detail segala perijinan
> dan legalitasnya dulu disamping tentunya memberikan tekanan moral dengan
> tensi yang tinggi secara militan
>
> Selamat Pagi Semua semoga yang terbaik bagi Kota Padang yang ditakutkan di
> tingkat masyarakat banyak terjadi kekakacuan, tindakan anarkis, bentrokan
> fisik, pengusa LG itu apalah mereka punya segalanya tinggal angkat kaki apa
> susahnya..kalau sudah banyak uang mereka keluarkan tahap awal sederhana
> saja mereka menyikapi dengan berkata "ya sudah lah buang sial"
>
>
> Wass-Jepe, L- 48 ThnPowered by Telkomsel BlackBerry®
>
> --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===========================================================
> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
> * DILARANG:
>   1. Email besar dari 200KB;
>   2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
>   3. Email One Liner.
> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
> mengirimkan biodata!
> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
> mengganti subjeknya.
> ===========================================================
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
> ---
> Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari
> Grup Google.
> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
> kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
> Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.
>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup 
Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup 
Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.

Kirim email ke