*ka-6: jan dimasuak'an ka dalam darah, banak, jo dagiang anak pitih haram. Sabana batua tu Jomanih di Leiden.* (Cuma sayangnyo, di akhia zaman ko bayak urang awak nan mulai rene mambedokan nama nan tamasuak kategori *ka anam dari Ajo Sur di ateh*...!!!)
Salam................,' *mm**** Pada 14 September 2013 12.47, Lies Suryadi <niadil...@yahoo.co.id> menulis: > Nan ka-6: jan dimasuak'an ka dalam darah, banak, jo dagiang anak pitih > haram. > > Salam, > Suryadi > > *Dari:* Muchwardi Muchtar <muchwa...@rantaunet.org> > *Kepada:* rantaunet@googlegroups.com > *Dikirim:* Sabtu, 14 September 2013 2:30 > *Judul:* Re: [R@ntau-Net] Fw: Tulisan nan paralu. Dibaco > > > *Re: [R@ntau-Net] Perlu kewaspadaan bagi para orang tua yang punya > ABG<http://www.mail-archive.com/search?l=rantaunet@googlegroups.com&q=subject:%22Re%3A+%5BR%40ntau-Net%5D+Perlu+kewaspadaan+bagi+para+orang+tua+yang+punya+ABG%22> > * > Muchwardi > Muchtar<http://www.mail-archive.com/search?l=rantaunet@googlegroups.com&q=from:%22Muchwardi+Muchtar%22> > Sun, > 08 Sep 2013 14:02:03 > -0700<http://www.mail-archive.com/search?l=rantaunet@googlegroups.com&q=date:20130908> > *1. "Cucuran atok jatuahnyo indak ka jauah dari palimbahanyo", (Apel jatuh > * > * * > *tidak akan jauh dari pohonnya) baitu kato filsafah hiduik urang Minang.* > 2....... > Salam dan maaf............, > *mm**** > lk-2, >58, bks > *Lima Metode Mendidik Anak Menurut Islam* > REPUBLIKA.CO.ID <http://republika.co.id/>, Menurut Ustaz M Ihsan Tanjung, > sedikitnya tiga tahap pendidikan anak dalam Islam. Pertama tahap bermain, > dimulai dari usia 0 sampai kira-kira 7 tahun. Kedua tahap penanaman adab > atau disiplin, dari 7 - 14 tahun. Ketiga tahap persahabatan, yakni saat > anak berusia 14 tahun ke atas. Tahap yang terakhir ini dapat digolongkan > sebagai remaja. Di usia seperti ini, mereka perlu didekati dengan > pendekatan dan menjadikan anak sebagai sahabat. > Secara garis besar, jelas Ihsan, ada 5 macam metode pendidikan dalam > Islam. Yakni, melalui *keteladanan, pembiasaan, pemberian nasihat atau > pengarahan, melalui mekanisme kontrol, dan melalui hukuman sebagai > pengamanan terhadap hasil-hasil proses pendidikan tersebut*. Dari kelima > metode tersebut, *yang paling penting adalah keteladanan dari orang > tuanya sendiri *meskipun tidak boleh meninggalkan satu pun dari lima > metode tersebut. > Di era sekarang ini, menurut Ihsan, kebaikan bertaburan di mana-mana, > sebagaimana juga kejahatan bertaburan di mana-mana. Karena itu, anak harus > diarahkan. `'Kita harus mendidik anak-anak dengan kemandirian,'' tuturnya. > > > Pada 14 September 2013 06.39, Zubir Amin <zubir.a...@rantaunet.org>menulis: > > Snk Zul,sayang Zul bukan ayah kanduang si bocah nn mambuek pudur 6 jiwa > nn ndak basalah tu. > Co perhatikan baa reaksi ayah kanduang si bocah sopir maut tu ketika > menjawab pertanyaan kuli tinta(JB caliak di TV) beberapa ri nn lalu,Achmad > Dany seenaknya menjawab bhw dia tidak pernah mengizinkan anaknya si AQJ tuk > bawo mobil. > Jadi bagi si ayah kanduangnyo Zul,nampaknyo ndak baa si AQJ masuak > kandang si tumbin hatta 'mati' sekalipun(ini cuma perkiraan) buruak JB se > Zul.Mungkin salah. > Selamat pagi Zul,ambo sadang di GB Senayan,basiap siap maukua > kuliliang GB tu. > JB,DtRJ,74thn.Bonjer,Jakbar. > Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone > > -----Original Message----- > From: "ZulTan" <zul_...@yahoo.com> > Sender: rantaunet@googlegroups.com > Date: Sat, 14 Sep 2013 04:45:04 > To: <rantaunet@googlegroups.com> > Reply-To: rantaunet@googlegroups.com > Subject: Re: [R@ntau-Net] Fw: Tulisan nan paralu. Dibaco > > > > Nyampang kok ambo apaknyo, bialah ambo nan masuak kandang si tumbin > daripado anak kenek maidok'i. > > > Salam, > ZulTan, L, 52, Bogor > > -----Original Message----- > From: ajo duta <ajod...@gmail.com> > Sender: rantaunet@googlegroups.com > Date: Sat, 14 Sep 2013 04:38:08 > To: <rantaunet@googlegroups.com> > Reply-To: rantaunet@googlegroups.com > Subject: Re: [R@ntau-Net] Fw: Tulisan nan paralu. Dibaco > > Kalau ko kejadian di US urang gaek anak tu langsuang di tangkok. > > On 9/14/13, ibnukam...@gmail.com <ibnukam...@gmail.com> wrote: > > KITA tentu tak menyangka bagaimana mungkin seorang bocah berusia 13 tahun > > sudah dilepas membawa mobil sendiri pada tengah malam. > > > > Memang ia ditemani seseorang, tetapi ia juga masih terbilang bocah. Bukan > > mengemudi di dekat rumah dengan pengawasan orangtua, melainkan di jalan > tol, > > menempuh jarak yang terbilang jauh. Dan apesnya, enam orang tewas, dan > > beberapa anak langsung menjadi yatim piatu. > > > > Ini tentu sangat memprihatinkan. Namun setiap kali melihat bagaimana > > masyarakat mendidik anak-anak, saya sebenarnya sangat khawatir. Tak dapat > > dipungkiri, tumbuhnya kelas menengah telah menimbulkan gejolak perubahan > > yang sangat besar. > > > > Namun reaksinya sangat ekstrem: Yang satu mengekang habis anak-anak > dengan > > dogma, agama dan sekolah sehingga melahirkan anak-anak alim yang amat > > konservatif, yang satunya memberi materi dan servis tiada batas, sehingga > > menjadi amat liberal. > > > > Di segmen atas anak-anak diberikan mobil, di bawah menuntut dibelikan > sepeda > > motor meski usianya belum 17 tahun. Kebut-kebutan menjadi biasa, korban > pun > > sudah sangat sering berjatuhan. Karena mereka bukan siapa-siapa maka > > kecelakaan dan kematian yang ditimbulkan tidak masuk dalam orbit media > > massa. Kematian yang ditimbulkan Dul mengirim sinyal penting bagi kita > > semua. > > > > Business class > > Di pesawat terbang, mungkin hanya di Indonesia, Anda bisa menyaksikan > > keluarga-keluarga muda membawa anak-anaknya duduk di kelas bisnis. Dua > orang > > baby sitter, duduk sedikit di belakang, tak jauh dari batas kelas > eksekutif > > mengawal anak-anak yang sudah bukan bayi lagi itu. Di masa liburan, bukan > > hal aneh menemukan keluarga menunggu di business lounge, dan naik pesawat > > dengan tiket termahal. > > > > Sayang sekali, cara makan anak-anak belum dididik layaknya kelas > menengah. > > Berteriak-teriak di antara kalangan bisnis, makan tercecer di jalan, dan > di > > atas pesawat memperlakukan pramugari seperti pembantunya di rumah. > > Sebentar-sebentar bel dipijit, dan pramugari bolak-balik sibuk hanya > > melayani dua orang kakak-beradik yang minta segala layanan. Menjelang > tiba > > di tujuan, orangtua baru mulai menyentuh anak-anaknya, dibantu baby > sitter > > yang terlihat gelisah. Orangtua mereka umumnya adalah pemilik areal > > pertambangan, pedagang, atau ada juga seleb-seleb muda yang belakangan > > banyak bermunculan. Ayah dan ibu memilih tidur. > > > > Jarang ditemui percakapan yang memotivasi, atau mengajarkan sikap hidup. > > Paling banter, mereka bermain video game, dari iPad yang dibawa anaknya. > > Padahal di luar negeri, iPad adalah alat kerja eksekutif yang dianggap > > barang mewah. Kesulitan orangtua tentu bukan hanya berlaku bagi kelas > > menengah saja. Di taman kanak-kanak yang diasuh istri saya di Rumah > > Perubahan, di tengah-tengah kampung di dekat Pondok Gede hal serupa juga > > kami temui. Belum lama ini sepasang suami-istri menitipkan anaknya untuk > > sekolah di tempat kami, dan setelah mengecek status sosial-ekonominya, > anak > > itu pun diputuskan untuk diterima. > > > > Namun ada yang menarik, setelah diobservasi, anak berusia lima tahun itu > > seperti belum tersentuh orangtuanya. Ia seperti rindu bermain, motorik > halus > > dan kasarnya belum terbentuk, jauh tertinggal dari teman-teman sebayanya. > > Setelah dipelajari dan orangtua diajak dialog, kami menjadi benar-benar > > paham pergolakan apa yang tengah terjadi dalam masyarakat kita. Orangtua > > selalu mengatakan, “Saya bekerja keras untuk menyiapkan masa depan > > anak-anak. Saya juga sering mengajak mereka berlibur”. Namun, > anak-anaknya > > menyangkal semua pemberian itu. > > > > Faktanya, anak-anak tak terbentuk. Sikap sosialnya, termasuk modal dasar > > yang disebut para ahli pengembangan anak sebagai executive function dan > self > > regulation tidak terbentuk. Orangtua hanya fokus pada kemampuan anak > > berhitung dan membaca. Padahal, mereka juga harus pandai mengelola “air > > traffic control” yang ada dalam pikiran anak-anaknya agar kelak mampu > > menjadi insan mandiri yang bertanggung jawab. > > > > Executive function > > Anak-anak kita menghadapi dunia baru yang benar-benar berbeda dengan > kita, > > sehingga mudah sekali “berpaling” dari hal-hal rutin seperti sekolah dan > > belajar. Mereka hidup dalam dunia yang penuh dengan “gangguan” > (distraction) > > seperti sosial media dan telekomunikasi yang saling bersahutan. Kita > semua > > akan sangat kesulitan menjaga dan membimbing anak-anak kita bila modal > dasar > > executive function tidak ditanam sejak dini. Apalagi bila sekolah hanya > > fokus pada angka dan huruf, seakan-akan pengetahuan dan rumus adalah > > segala-galanya. > > > > Menurut berita yang saya baca, Dul ternyata sudah sejak Juni lalu tak > > sekolah. Saya tak tahu tentang kebenaran berita ini. Tetapi Minggu dini > hari > > dia masih mengendarai mobil, mengantar pacar lewat jalan tol, tentu > > mengindikasikan anak itu (ini juga bisa terjadi pada anak-anak kita, > bukan?) > > telah hidup dalam abad distraction, sulit untuk fokus sekolah dan > belajar. > > Studi-studi tentang executive function dalam child development antara > lain > > banyak bisa kita temui dalam buku dan video yang diberikan > psikolog-psikolog > > terkemuka, seperti Ellen Galinsky dan Debora Philip. > > > > Mereka menemukan, di abad ini, anak-anak perlu mendapat fondasi hidup > yang > > jauh lebih penting dari sekadar tahu angka dan huruf. Anak-anak itu perlu > > dilatih tiga hal: Working memory, Inhibitory control, dan Mental > > flexibility. Ketiga hal itulah yang akan membentuk generasi emas yang > > bertanggung jawab dan produktif. Mereka sedari dini perlu dibentuk cara > > bekerja yang efektif, fokus, tahu dan bekerja dengan aturan, sikap > positif > > terhadap orang lain, mengatasi ketidaknyamanan, dan permintaan yang > beragam, > > serta cara mengelola informasi yang datang bertubi-tubi. > > > > Pikiran mereka dapat diibaratkan menara Air Traffic Control di Bandara > > Cengkareng dengan ratusan pesawat yang datang dan pergi, semua berebut > > perhatian dengan sejuta masalah yang harus direspons cepat. Maka itu, > > masalah Dul bukanlah sekadar masalah Ahmad Dhani yang menjadi seleb, atau > > masalah keluarga broken home. Ini adalah masalah kita bersama, masalah > yang > > dihadapi anak-anak kita. Dari kita yang tidak fokus dan sibuk mencari > uang > > atau mengurus orang lain. Kita yang dibentuk oleh sistem pendidikan model > > revolusi industri yang masih berpikir cara lama. > > > > Ditambah guru-guru yang juga banyak tidak fokus, tidak paham problem yang > > dihadapi generasi baru, yang punya ukuran kecerdasan menurut versi mereka > > sendiri, dalam model persekolahan yang materialistis dan old fashion. > > Sekolah yang menjenuhkan dan tidak membuka fondasi yang diperlukan > anak-anak > > sehingga mereka lari dari rutinitas. > > > > Ini pun sama masalahnya dengan orangtua yang lari dari dunia nyata dan > > berlindung dalam benteng-benteng dogma dengan menyembunyikan anak dari > dunia > > riil ke tangan kaum konservatif yang menjadikan anak hidup dalam dunia > yang > > gelap dan steril. Anak-anak kita perlu pendekatan baru untuk menjelajahi > > dunia baru. Mereka perlu dilatih keterampilan-keterampilan hidup, fokus > dan > > selfregulations, menjelajahi hidup dalam aturan, yang ditanam sedari usia > > dini. > > > > RHENALD KASALI > > Pendiri Rumah Perubahan > > @Rhenald_Kasali > > Powered by Telkomsel BlackBerry® > > > > -----Original Message----- > > From: ibnukam...@gmail.com > > Date: Fri, 13 Sep 2013 17:24:28 > > To: <rantaunet@googlegroups.com> > > Reply-To: ibnukam...@gmail.com > > Subject: Tulisan nan paralu. Dibaco > > > > > > > > Powered by Telkomsel BlackBerry® > > > > -- > > . > > * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat > lain > > wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ > > * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. > > =========================================================== > > UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: > > * DILARANG: > > 1. Email besar dari 200KB; > > 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; > > 3. Email One Liner. > > * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta > > mengirimkan biodata! > > * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting > > * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply > > * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & > > mengganti subjeknya. > > =========================================================== > > Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: > > http://groups.google.com/group/RantauNet/ > > --- > > Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari > Grup > > Google. > > Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, > kirim > > email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com . > > Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out. > > > > > -- > * > > ----------------------------------------------------------------------------------------------- > * > *Sukseskan Halal bil Halal dan Peringatan 20 Tahun Rantau Net* > * > Hari/Tanggal: Sabtu, 28 September 2013 Jam: 09:00-15:00 > Tempat: > Rumah DAMAI Indonesia > Jl H Saabun No 20 (Mangga Besar) > Jatipadang, Pasar Minggu, Jakarta Selatan 12540 > Biaya: Badoncek. YPRN Norek 0221919932 BNI > * > > Wassalaamu'alaikum > Dutamardin Umar (aka. Ajo Duta), > 17/8/1947, suku Mandahiliang, gala Bagindo > Gasan Gadang Pariaman - Tebingtinggi Deli - > Jakarta - Sterling, Virginia USA > ------------------------------------------------------------ > > -- > . > * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain > wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ > * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. > =========================================================== > UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: > * DILARANG: > 1. Email besar dari 200KB; > 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; > 3. Email One Liner. > * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta > mengirimkan biodata! > * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting > * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply > * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & > mengganti subjeknya. > =========================================================== > Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: > http://groups.google.com/group/RantauNet/ > --- > Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari > Grup Google. > Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, > kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com . > Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out. > > -- > . > * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain > wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ > * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. > =========================================================== > UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: > * DILARANG: > 1. Email besar dari 200KB; > 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; > 3. Email One Liner. > * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta > mengirimkan biodata! > * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting > * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply > * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & > mengganti subjeknya. > =========================================================== > Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: > http://groups.google.com/group/RantauNet/ > --- > Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari > Grup Google. > Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, > kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com . > Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out. > > -- > . > * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain > wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ > * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. > =========================================================== > UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: > * DILARANG: > 1. Email besar dari 200KB; > 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; > 3. Email One Liner. > * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta > mengirimkan biodata! > * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting > * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply > * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & > mengganti subjeknya. > =========================================================== > Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: > http://groups.google.com/group/RantauNet/ > --- > Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari > Grup Google. > Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, > kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com . > Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out. > > > -- > . > * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain > wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ > * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. > =========================================================== > UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: > * DILARANG: > 1. Email besar dari 200KB; > 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; > 3. Email One Liner. > * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta > mengirimkan biodata! > * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting > * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply > * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & > mengganti subjeknya. > =========================================================== > Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: > http://groups.google.com/group/RantauNet/ > --- > Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari > Grup Google. > Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, > kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com . > Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out. > > > -- > . > * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain > wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ > * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. > =========================================================== > UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: > * DILARANG: > 1. Email besar dari 200KB; > 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; > 3. Email One Liner. > * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta > mengirimkan biodata! > * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting > * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply > * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & > mengganti subjeknya. > =========================================================== > Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: > http://groups.google.com/group/RantauNet/ > --- > Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari > Grup Google. > Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, > kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com . > Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out. > -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. =========================================================== Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup Google. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com . Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.