Sanak Zahrizul Sapandapek awak tu...iko moment nan sudah berada pada "top level"...presiden , menteri dan elite nagari ko, menikmati kuliner ranah minang yang sekaligus punya gaung di Nusantara membuat khasanah kuliner ranah minang semakin dikenal banyak orang,
Kita tidak pernah tahu lagi kapan moment ini akan terjadi lagi seorang kepala negara dan menteri2 beserta rombongan akan menikmati nasi kapau lagi..ini memberikan sentuhan serta citra yang sangat berbeda.. Berbeda yg saya maksud dalam pencitraan kuliner itu sendiri Saya dan kita akan bilang hanya secara terbatas dilingkungan kita masyarakat non minang kalau kita sampaikan "wahh makanan kampung saya ranah minang ada masakan kapau lo..enak, khas, unik dan bercita rasa" Lalu kalau presiden dan rombongan diekspose lebih kepada menikmati cita rasa masakan kapau..saya pikir itu memberikan nilai tambah dan positif bagi dunia kuliner nusantara salah satu kantongnya dan terkenal adalah masakan suku minangkabau. Tapi dalam konteks mahal, kanai pakuak, menulis bon makan asal2an, aji mumpung bilo lai malapia wisatawan ko dan lain-lain lebih kepada masyarakat umum, saya setuju ini perlu dikritik, perlu dibenahi, perlu tegas, dan hal2 lain untuk kedepan yang lebih baik. Masa moment presiden dan rombongan datang..masih juga diberitakan hal seperti ini yang belum tentu ujung pangkalnya benar apa tidak(dirasakan mahal) atau bahasa ala lapau "kanai pakuak" yang nota bene..berita seperti ini juga sudah diketahui banyak orang sebelumnya jika ada sesuatu yang salah dan janggal terjadi di ranah dalam masalah "mahal dan kanai pakuak" dalam berwiskul. Pertanyaan kita bagaimana indikator dikatakan Rp 20 juta itu mahal dan kanai pakuak, ada sebuah data terukur ? 1. Bagaimana sistim pembayaran 2. Berapa orang makan (jelas menyebutkan sekian orang) 3, Menunya di bayar perpotong apa yang dimakan saja atau borongan (ada EO yang atur semua sebelum hari H) 4, Apakah memang SBY dan rombongan merasa seperti itu dan memang rasanya hebat betul lah ya atau memang jadi pemikiran presiden dan rombongan setelah makan akan berkata dan menjadi buah pikir yang mengganjal dihati "gila..mahal..ya makan nasi kapau ini, Pak Gamawan..gak nyangka saya..jangan2 saya dikerjain nih" Bagi saya sekali lagi dalam konteks presiden dan rombongan menikmati kuliner ranah minang nasi kapau lebih kepada sebuah kebanggan terhadap tradisi kuliner suku kita yang punya tradisi serta sejarah yang panjang. Wass-Jepe, L- 48 Thn, Rantau Balikpapan, Kutai Barat Kaltim, Powered by Buah2an ,Sayur2an, Ikan2an, Kacang2an dan Beras Petani Bangsa Sendiri, Tahan Diri jangan konsumsi yang produk ImportĀ® -----Original Message----- From: Zuhrizul <zuhri...@yahoo.com> Sender: rantaunet@googlegroups.com Date: Wed, 30 Oct 2013 18:34:31 To: rantaunet@googlegroups.com<rantaunet@googlegroups.com> Reply-To: rantaunet@googlegroups.com Cc: rantaunet@googlegroups.com<rantaunet@googlegroups.com> Subject: Re: [R@ntau-Net] Makan Nasi Kapau, Rombongan SBY Dipakuak Rp 20 Juta Batua Rina, Sabananyo jikok rombongan presiden Ko Alah pasti sajo Alah nego sabalunyo, Sabab nan joleh H-3 jam dan H + 2 jam urang kadai Ko Indak buliah manarimo urang Ka makan, jadi ado ituang2annyo yo protocol. A Cuman nan untuak tamu Wisata nan di baok urang travel dan kaluarga kok dapek iyo ado tarif andaknyo... Sabab nasi kapau Ko Sajak Tampil di street culiner Singapore Ko iyo Agak naiak namonyo snek...makanan Kebanggaan urg awak Ko jikok dapek disertai pulo yo ndak ado image nagatif doh.. Malu juo awak kalau di kecek an urg padang Ko cadiak bana kalau badagang apolai kalau Alah laku... Zuhrizul Padang/chaniago 40 Sent from my iPhone On 30 Oct, 2013, at 18:00, "JePe" <andi.j...@rantaunet.org> wrote: > dalam konteks rombongan presiden datang makan nasi kapau kanai 20 juta, ambo > yo ndak sapaham dikecekan > > "Memalukan, maha, kanai pakuak dan lain2 sebuah stigma" > > Ko yo agak barek berita nan tersebar kama2 di baco dek penduduk > Indonesia..batambah tapuruak kampuang wak jadinyo > > 20 juta itu wajar sajo nyoh, alah diatur dari awal dek protokoler...karano > satiok jam presiden dan rombongan berkunjung ka sumbar alah dibuek tata > waktunya, jam sagiko dima, makan siang dima, lalok dima, makan malam dima > dsb, artinyo rombongan presiden tu indak mendadak dang dut sajo pai makan > nasi kapau. > > Lain carito kalau berita masyarakat banyak pai makan wiskul ka bukik tinggi > ado sarombongan taroklah 10 urang pai makan nasi kapau secara spontan > mendatangi sebuah lapau nasi kapau, lalu pas salasai makan mambayia harga > jauh dari wajar, itu bisa dikatokan maha, kanai pakuak dan bisa diberitakan > atau dikritik. > > Payah memang berita sarupo ko..manuruik ambo, harusnya lebih positif semisal > " rombongan presiden menikmati kuliner nasi kapau sebuah tradisi kuliner > ranah minang yang khas dan unik serta bercita rasa" > > Ini malah "mahal atau kanai pakuak" labiah di fokuskan kepada hal2 yg buruk > hanya uang 20 juta dan itu wajar. > > > Wass-Jepe, L- 48 Thn, Rantau Balikpapan, Kutai Barat Kaltim, > > Powered by Buah2an ,Sayur2an, Ikan2an, Kacang2an dan Beras Petani Bangsa > Sendiri, Tahan Diri jangan konsumsi yang produk ImportĀ® > > -- > . > * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain > wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ > * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. > =========================================================== > UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: > * DILARANG: > 1. Email besar dari 200KB; > 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; > 3. Email One Liner. > * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta > mengirimkan biodata! > * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting > * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply > * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti > subjeknya. > =========================================================== > Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: > http://groups.google.com/group/RantauNet/ > --- > Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup > Google. > Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim > email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com . > Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out. -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. =========================================================== Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup Google. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com . Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out. -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. =========================================================== Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup Google. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com . Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.