Sanak Maturidi , saran Sanak cukup masuk akal, tetapi terasa kurang
bersemangat. Rasanya perlu ada perbandingan dgn suku lain yg pernah
memberontak tetapi kok maju, spt Aceh, Batak, Bugis. Baa tu ?
Wassalam,
SB , 77 , Jkt.
On Nov 26, 2013 5:12 PM, "Maturidi Donsan" <maturid...@gmail.com> wrote:

> Ass.ww, pak Saaf, dinda ZD dan sanak diplanta n.a.h
>
>
>
> Saya mungkin agak beda namun intinya untuk memajukan minang.
>
>
>
> Kalau yang dimaksud level satu adalah pim­pinan partai politik, pre­siden
> dan wakil presiden, DPR dan MPR dalam  sistim banyak partai dan kursi
> bisa dibeli dengan uang mungkin level satu ini tidak saja sulit untuk tokoh
> dari minang juga akan sulit bagi tokoh dari daerah lain, bukan tak mungkin
> dengan kekuatan uang dalam waktu dekat level satu ini akan terbuka  dimasuki
> dengan kekuatan uang  oleh kawan kita dari etnis cina.
>
>
>
> Memang mungkin ada banyak yang resah tapi banyak juga yang menerima
> seperti apa adanya.
>
>
>
> Bagi kita orang minang tak perlulah begitu resah, patah tumbuh hilang akan
> berganti.
>
>
>
> Selagi  sistim politik dinegeri ini masih sistim banyak partai, dari
> sekarang minang lebih baik banting setir, kita harus mengarahkan generasi
> kita kedepan untuk menguasai ekonomi bukan untuk pencari kerja. Kalau dasar
> pencari kerja  meskipun nanti tercapai juga ke level satu hasilny hanya
> tokoh-tokoh semu saja.
>
>
>
> Namun demikian perlu juga kita urai sedikit kenapan tokoh-tokoh minang
> tidak lagi bisa mencapai level satu itu.  Ini mungkin  minangkabau itu
> sudah hilang 3 generasi:
>
> 1.   1. Generasi yang dewasa pada tahun 50-an , tahun 60-an  sebagian
> terpaksa exodus dari Sumbar , tak kuat menahan tekanan setelah PRRI,
> generasi inipun menumpang hidup ditempat lain, kalau ada satu dua yang
> menonjol, mungkin suatu keistmewaan.
>
>
>
> 2.   2. Generasi yang dewasa di era 70-an dihimpit oleh sistim pendekatan
> keamanan orde baru, tidak bisa bergerak kecuali ikut.
>
>
>
> 3.   3. Generasi 2000-an  keatas  generasi yang hidup dalam keadaan kacau
> disemua tatanan kenegaraan disebabkan korupsi yang merajalela. Tak ada lagi
> untuk dipedomani, tak ada lagi tauladan.
>
>
>
> Jadi bagi kita minang terimalah ini seperti air mengalir, ibarat kereta
> api mau lewat, naik tak naik kita, kereta ini akan lewat juga.
>
>
> Hanya yang perlu bagi kita minang, bantinglah stir dari sekarang, jangan
> generasi kedepan dipersiapkan lagi untuk pencari kerja, boleh saja sekolah
> sampai S3 atau S apalah namanya,  namun jangan ijazah  itu dijajakan di
> pasar kerja tapi kedepan harus hidup dengan menggunakan keahlian pendidikan
> itu. Diarahkan jangan tergoda dengan kemewahan.
>
>
>
> Mudah-mudahan kedepan kita tidak lagi bicara pengangguran,  generasi
> minang kedepan diharapkan tidak banyak lagi yang  tertarik jadi  PNS atau
> jadi kuli diperusahan.
>
>
>
> Mungkin juga pesan kepada generasi kedepan “kalau mau kaya bergeraklah di
> dagang/ekonomi, kalau jadi pegawa atau karyawan tak akan kaya kecuali
> maling.
>
>
>
> Bagi kita yang tua terutama generasi saya diakui dari SD sudah diarahkan
> untuk jadi PNS tidak diarahkan untuk berdagang, memang waktu itu PNS
> mengiurkan.
>
>
>
> Ada memang  satu dua negeri di Sumbar yang dari kecil sudah mengarahkan
> generasinya berdagang tapi untuk seluruh Sumbar belum merata.
>
>
>
> Moratoriumlah minang dalam politik untuk beberapa decade ini, serahkanlah
> estafet itu kepada yang lain. Kedepan ekonomi akan menjadi kunci untuk
> menduduki semua level dinegeri ini seperti dinegara demokrasi maju laiinya..
>
> Mohon maaf kalau ada yang tidak berkenan.
>
>
>
> Wass,
>
>
>
> Maturidi (L-75)
>
> Asal Talang-Solok-Kutianyia
>
> Duri Riau
>
>
>
> .
>
>
>
>
> Pada 26 November 2013 09.00, Zaid Dunil <zdu...@gmail.com> menulis:
>
>> Ass ww
>> Pak Saaf dan sanak sapanalta RN n a h
>>
>> Menarik skali kajian yang disampaikan pak SONDRI DT KAYO
>>
>> Yang disampaikan itu  menurut saya kenyataannya seperti itu. Kita tidak
>> bisa mencetak pemimpin   secara instan atau karbitan. Pemimpin itu harus
>> mengalami proses pematangan melalui pemikiran orisinilnya yang berskala
>> kebangsaan, diakui masyarakat dan kalau diberi tugas dapat melaksanakannya
>> dengan baik. Dia juga bisa memasarkan dirinya ke tingkat elit dan diterima
>> dalam kalangan elit bangsa dan keberadaannya  diakui dan diperhitunglkan.
>>
>> Saya yakin satu persatu akan ada anak Minang  yang menapak ke level satu
>> itu, baik dari kalangan TNI/POLRI maupun dari kalangan sipil/politik. Orang
>> Minang yang sekarang exist di level satu yang dikemukakan Pak Sondri Dt
>> Kayo itu , menurut saya masih sepadan dengan jumlah  penduduk Minang
>> (Sumbar) yang hanya 4,8 juta atau hanya 2 %  dari total penduduk Indonesia
>> yang 237,6 juta itu.  Kita memang agak prihatin karena  ‘greget’ nya nyaris
>> tidak terdengar.
>>
>> Wassalam
>>
>> Dunil Zaid.. 70+9/12. Kpg Ujuang Pandan Parak Karambia,Pdg. Tingga di Jkt.
>>
>>
>> 2013/11/26 Dr. Saafroedin Bahar <saafroedin.ba...@rantaunet.org>
>>
>>> Para sanak sekalian, ada kerisauan penulis ini tentang berkurangnya
>>> jumlah tokoh Minang di tingkat nasional. Benarkah demikian ? Mengapa kita
>>> harus risau ? Sudah idealkah kehidupan di kampung halaman kita sendiri ?
>>>
>>> Wassalam,SB,77, Jkt.
>>>
>>>
>>> http://www.harianhaluan.com/index.php/opini/27425-tokoh-minang-untuk-indonesia?format=pdf
>>>
>>>
>>>
>>>
>>>
>>>
>>> Sent from my iPad
>>> --
>>> .
>>> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat
>>> lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
>>> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
>>> ===========================================================
>>> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
>>> * DILARANG:
>>>   1. Email besar dari 200KB;
>>>   2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
>>>   3. Email One Liner.
>>> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
>>> mengirimkan biodata!
>>> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
>>> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
>>> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
>>> mengganti subjeknya.
>>> ===========================================================
>>> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan
>>> di: http://groups.google.com/group/RantauNet/
>>> ---
>>> Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari
>>> Grup Google.
>>> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
>>> kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
>>> Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.
>>>
>>>
>>  --
>> .
>> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat
>> lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
>> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
>> ===========================================================
>> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
>> * DILARANG:
>> 1. Email besar dari 200KB;
>> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
>> 3. Email One Liner.
>> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
>> mengirimkan biodata!
>> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
>> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
>> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
>> mengganti subjeknya.
>> ===========================================================
>> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
>> http://groups.google.com/group/RantauNet/
>> ---
>> Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari
>> Grup Google.
>> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
>> kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
>> Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.
>>
>
>  --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===========================================================
> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
> * DILARANG:
> 1. Email besar dari 200KB;
> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
> 3. Email One Liner.
> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
> mengirimkan biodata!
> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
> mengganti subjeknya.
> ===========================================================
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
> ---
> Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari
> Grup Google.
> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
> kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
> Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.
>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup 
Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.

Kirim email ke