Iyo unik caro diskusi Pak Zorion ko mah yo.
Ambo batanyo mohon dijalehkan dalil nan apak pakai untuk menyatakan bahwa
beriman kepada kitab-kitab Allah adolah hanya "beriman kepada Al Qur'an"
seperti apak tulih, tapi bukannyo dijawek malah ditanyo baliak ka ambo: "Tolong
tunjukkan ayat al quran dmn Allah menyuruh ummat utk mengikuti perintah2
kitab terdahulu. Rukun Iman ke 4,spt yg sanak kemukakan."

Baiaklah ambo jawek partanyaan Pak Zorion:

1.  Dari Ibnu Umar,  ayah saya Umar bin Khattab r.a. berkata:

"Pada suatu hari ketika kami duduk di dekat Rasulullah Saw, tiba-tiba
muncul seorang laki-laki yang berpakaian sangat putih dan rambutnya sangat
hitam. Pada dirinya tidak tampak bekas dari perjalanan jauh dan tidak
seorang pun di antara kami yang mengenalnya. Kemudian ia duduk di hadapan
Nabi Saw ...dst ...  kemudian berkata: "Wahai Muhammad, terangkan kepadaku
tentang Islam."

Kemudian Rasulullah menjawab Islam itu adalah engkau bersaksi bahwa tiada
tuhan yang berhak disembah kecuali Allah dst ... Orang itu berkata, "Engkau
benar." Kami menjadi heran, karena dia yang bertanya dan dia pula yang
membenarkan. Orang itu bertanya lagi, "Lalu terangkanlah kepadaku tentang
iman?" Rasulullah Saw menjawab: "Hendaklah engkau beriman kepada Allah,
para malaikat-Nya, *kitab-kitab-Nya*, para rasulnya, hari akhir, dan kepada
takdir yang baik dan yang buruk." Orang tadi berkata, "Engkau benar." Lalu
orang itu bertanya lagi... dst ttg ihsan... lalu Nabi menjawab tentang
ihsan ... dst... lalu orang itu bertanya lagi tentang kiamat, lalu Nabi
menjawab ttg tanda-tanda kiamat ...dst... Kemudian orang itu pergi,
sedangkan aku tetap tinggal beberapa saat lamanya. Lalu Nabi bersabda,
"Wahai Umar, tahukah engkau siapa orang yang bertanya itu?" Aku menjawab,
"Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui." Lalu beliau bersabda, "Dia itu
adalah malaikat Jibril yang datang kepada kalian untuk mengajarkan agama
kalian." (HR Muslim, Nasa'i, Tirmidzi, Abu Dawud, dan Ahmad).


Perhatikanlah matan (isi) hadits itu, Nabi indak manjawab pertanyaan
malaikat Jibril,  "Iman adalah percaya kepada Allah, para
malaikat-Nya, *Al-Qur'an
*... dst ..."
Ini menunjukkan bahwa iman kepada kitab-kitab yang diturunkan Allah kepada
para rasul sebelum turunnya Al Qur'an adalah mutlak adanya.

2.  Dalil dalam Al Qur'an untuk beriman kepada kitab-kitab Allah:

2.1.  QS Al Baqarah (2) ayat 136

"Katakanlah (wahai orang-orang mukmin): "Kami beriman kepada Allah dan *kitab
yang diturunkan kepada kami*, dan *kitab yang diturunkan kepada Ibrahim,
Isma'il, Ishaq, Ya'qub dan anak cucunya*, dan *kitab yang diberikan kepada
Musa dan Isa *serta* kitab yang diberikan kepada nabi-nabi dari Rabb
mereka. Kami tidak membeda-bedakan seorangpun di antara mereka *dan kami
hanya tunduk patuh kepada-Nya."

2.2. QS Al Maidah (5) ayat 8

"Dan Kami telah turunkan kepadamu Al-Qur`an dengan membawa kebenaran,
*membenarkan
apa yang sebelumnya*, yaitu Kitab-Kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan
sebagai *muhaimin* terhadap Kitab-Kitab yang lain itu."

*Muhaimin* yakni sebagai *hakim* terhadap kitab-kitab terdahulu. Para
mufassirin berpendapat makna ayat ini adalah *tidak boleh
mengamalkan*hukum apapun yang terdapat dalam kitab-kitab terdahulu
*kecuali
jika dibenarkan* *dalam Al-Qur`an. *

Jadi, jelas sekali bahwa kitab-kitab Allah sebelumnya tidak boleh diamalkan
lagi, melainkan sepanjang ajarannya tidak bertentangan dengan Al Qur'an
maka ajaran itu masih valid (misalnya dalam 10 Perintah Tuhan yang terkenal
itu, ajaran tidak boleh mencuri, membunuh, berzina, harus berbuat baik
kepada orang tua, dst, tetap berlaku karena yang demikian pun yang
diajarkan Qur'an).

Nah, dek karano ambo alah manjawek tanyo Pak Zorion jo 3 (tigo) dalil,
tolong Pak Zorion sampaikan dalil apak (cukuik ciek sajo) bahwa maksud
"beriman kepada kitab-kitab Allah" itu adolah saroman pengertian bapak,
yakni hanya "beriman kepada Al Qur'an" saja?

3. Tentang ABS-SBK, apa kitabullah di sini termasuk Taurat, Zabur, Injil?
"Kebablasan nanti," tulis Pak Zorion.

Kalau kini Pak Zorion alah mencermati QS 5: 8, tantu sajo secaro
epistemologis konsep "K" dalam SBK adolah termasuk kitab-kitab Allah
lainnya, SEPANJANG TIDAK BERTENTANGAN dengan Al Qur'an.

Namun dalam pengertian praktis, "K" di siko memang mengacu pada Al Qur'an.
Tapi antaro pengertian praktis dan epistemologis berdasarkan QS 5: 8 itu
indak ado nan balawanan doh. Apolai sampai kablabasan, karena konsep Islam
adolah konsep nan integral, indak sapotong-sapotong.

Al Qur'an adolah ajaran nan samporono (5:3), tetapi dalam kesempurnaan itu
Al Qur'an mengakui kebenaran kitab-kitab sebelumnya (masih banyak lagi ayat
di dalam Qur'an nan manyatokan itu selain duo nan ambo tulih di ateh).


Lha, kalau Qur'an/Allah sendiri sudah menyatakan saroman dalam QS 2:136,
apa bukan pak Zorion nan malah "kebablasan" menafsirkan sendiri (karena
hanya mengandalkan tafsir *birra'yu* yang hanya mengandalkan logika) rukun
iman kepada kitab Allah hanya berarti percaya kepada Al Qur'an, tanpa Pak
Zorion melihat lagi penjelasan Qur'an sendiri?

Allahu a'lam.

 Wass,

ANB














Pada 23 Januari 2014 14.43, Zorion Anas <zori...@gmail.com> menulis:

> Sanak NAB, suatu keimanan lahir dari proses pengenalan. Yusuf este selalu
> menyitir al-quran dlm diskusinya. Bisa diliek di website2 beliau. Artinya
> beliau tidak lagi membandingkan dgn kitab2 suci terdahulu, karena keiman
> kpd al - quran dan hadist.
> Jadi buek ambo taraso lucu kalau ummat Islam masih mengimani kitab suci
> terdahulu. Tolong tunjukkan ayat al quran dmn Allah menyuruh ummat utk
> mengikuti perintah2 kitab terdahulu. Rukun Iman ke 4,spt yg sanak
> kemukakan  seharusnya cuma beriman kepada al-quran bukan semua kitab. Apa
> bedanya dgn ABS-SBK, apa kitabullah di sini termasuk taurat, zabur dan
> injil? Kebablasan nanti.
> Bagi ambo pribadi kitab Allah yg harus diimani hanya Al Quran. Kito punyo
> keyakinan iman masing2. Silahkan kalau mau beriman kepada kitab2 terdahulu.
> Bagi ambo kitab terakhir dari Rasul terakhir adalah kesempurnaan ajaran yg
> memang harus diimani. Kitab yang lain hanya utk tahu saajo. Kito bukan
> seperti kaum Syiah yg berbeda dgn keimanan Sunni. Percaya kpd Rasul itu
> memang dijelaskan oleh al quran, bukan berarti kepercayaan kpd rasul2
> terdahulu selalu dikaitkan dgn iman ke kitab2 mereka selain al quran.
> Rasulullah dan Al Quran sdh jaleh sbg penerang iman, kitab lain tdk
> diperlukan lagi, cuma utk knowledge saja.
>
> Salam,
> Zorion Anas, 58, Padang
> Pada 2014 1 23 14:17, "Akmal Nasery Basral" <ak...@rantaunet.org> menulis:
>
>  Nah, sudah jelas dengan sendirinya kan Pak Zorion?
>>
>> 1/
>> Ambo kutip ulang pendapat bapak, "Pendeta2 gereja Nasrani di Indonesia,
>> kepada LAI (Lembaga Al Kitab) supaya kata Allah diganti ... dst..."
>> Pertanyaannya: siapa yang ada di LAI itu? Orang Islam? Atau para pendeta
>> juga?
>> Apa iya draf Alkitab Indonesia itu tidak dibaca, disahkan, oleh (Majelis)
>> Pendeta/Pastur atau apapun namanya sebelum ini?
>>
>> Jadi poinnya adalah: kalau itu perbedaan di antara mereka, biarkan saja.
>> Sekiranya pun mereka sepakat menghilangkan kata "Allah" dalam Injil
>> (Indonesia) mulai edisi 2014 dst, itukan kesepakatan mereka sendiri. Urusan
>> rumah tangga mereka sendiri, bukan umat Islam yang melarang-larang tidak
>> boleh ada kata "Allah" dalam Injil.
>>
>> Dan lagi kenapa hanya dalam Injil edisi Melayu (Malaysia) dan Indonesia
>> tidak dibolehkan kata "Allah"? Mengapa tidak sekaligus dilobi Rabithah Alam
>> Al Islami atau otoritas global lain agar kata "Allah" juga dihapus dari
>> Injil bahasa Arab yang kini digunakan 15-20 penganut Kristen di Timur
>> Tengah?
>>
>> 2/
>> "Percaya ada kitab terdahulu, tapi tidak beriman kpd kitab2 itu, karena
>> sdh ada al quran." tulis Pak Zorion.
>>
>> Ini dalilnya apa? Setahu ambo masalah *nasikh-mansukh *hanya ado dalam
>> ayat Qur'an, bukan terhadap kitab-kitab Allah terdahulu (sebelum Qur'an).
>> Karena kalau ada nasikh-mansukh terhadap kitab Allah, untuk apa redaksi
>> hadist Nabi pada rukun iman adalah "beriman kepada kitab-kitab Allah"?
>>
>> Mohon Pak Zorion tunjukkan hadist Nabi atau ayat Qur'an yang melarang
>> umat Islam untuk beriman kepada Injil, Taurat, Zabur, dengan sudah turunnya
>> Al Qur'an?
>>
>>  3/
>> Bapak juga menulis: "Jadi kalau sanak NAB menggagap Allah=Yahweh spt dlm
>> injil, silahkan saja."
>>
>> Di bagian posting ambo nan ma ambo manulih "Allah = Yahweh spt dalam
>> Injil"?
>>
>> Ini ambo tampilkan lagi kalimat ambo sebelumnya:
>>
>> -----
>> Jadi, penekanannya bukan pada debat teologis penggunaan "YHWH/Yahweh",
>> "Allah", atau "Eloihim" (yang juga merupakan topik tersendiri yang tak
>> kalah pelik).
>> -----
>>
>> Mohon tunjukkan di bagian mana dari kalimat ambo itu ado tatulih ambo
>> "menganggap Allah = Yahweh spt dalam Injil" selain itu kesimpulan Pak
>> Zorion sajo?
>> Kalau itu kesimpulan bapak surang, manga harus dinisbatkan sebagai
>> pandapek ambo?
>>
>> Kalau ambo tulih "penggunaan "YHWH/Yahweh", "Allah", atau "Eloihim" (yang
>> juga merupakan topik tersendiri yang tak pelik)" itu adolah dek karano,
>> ambo ambiak satu contoh sajo, Prof. Abdul Ahad Dawud (lahir 1895, mantan
>> pendeta sekte Uniate Chaldean, nan namonyo sabalun Islam adolah Prof.
>> Reverend David Benjamin Keldani) menulis satu bukti penuh data berjudul 
>> *Muhammad
>> in the Bible* nan diterjemahkan dalam bahasa Indonesia *Menguak Misteri
>> Muhammad Dalam Kitab Suci Injil *(Penerbit Sahara, 2011).
>>
>> Kalau Prof. Dawud nan paham bahasa Aramaik dan fasih memahami terjemahan
>> PB dalam bahasa Latin (*Vulgate*) dan bahasa Yunani sajo butuh satu buku
>> untuk menjelaskan tema ko, bukankah itu menunjukkan tema yang pelik? Tetapi
>> justru karena pengetahuan dan penelitiannyo nan mandalam tahadok
>> kitab-kitab sabalun Qur'an itu nan manyabok kan inyo masuk Islam. Dalam
>> testimoninyo, Prof Dawud menyatakan,  "Kepindahan saya ke Islam tak lain
>> karena hidayah Allah Yang Maha Kuasa. Tanpa bimbingan-Nya, semua
>> pengetahuan, penelitian, dan usaha-usaha lain untuk menemukan kebenaran ini
>> mungkin membawa kepada kesesatan. Begitu saya mengakui keesaan mutlak
>> Tuhan, maka Nabi Muhammad Saw pun menjadi pola sikap dan perilaku saya."
>>
>> Subhanallah. Itu baru salah satu contoh sajo, bagaimana kalau urang
>> berpengetahuan seperti Prof. Dawud/Keldani mempelajari dengan serius
>> kitab-kitab Allah sebelum Qur'an, hasilnya malah mambueknyo mandapek
>> hidayah. Bayangkan aa nan akan tajadi kalau (saat inyo masih Prof. Keldani)
>> justru alergi untuk membaca kitab-kitab itu secara kritis. Apokah inyo akan
>> sampai pada kesimpulan bahwa "kepindahan saya ke Islam tak lain karena
>> hidayah Allah Yang Maha Kuasa."
>>
>> Nan awak, mayoritas muslim di Indonesia juga Malaysia, acok lupo adolah
>> dek awak lahir dari "zona nyaman", induak ayah alah muslim, bahkan inyiak
>> ka ateh. Lahia dalam "zona nyaman" ko acok mambuek urang malah mancari,
>> mambaco kritis, men-tadabbur-kan, indak sarupo kelompok mualaf nan harus
>> bajuang kareh, tarutamo nan sabalunnyo alah berstatus sebagai Reverend atau
>> Minister, saroman Syaikh Yusuf Estes kini ko.
>>
>> 4/
>> Terakhir, Pak ZA manulih "Karena injil sbg salah kitab yg kita imani
>> adalah kitab pada zamannya Nabi Isa, bukan yg sekarang."
>>
>> Nah, kan, lagi-lagi kesimpulan apak pulo nan dinisbatkan ka ambo.
>> Cubo baco ulang pandapek ambo dan tunjuak an bagian di ma ambo manulih
>> "beriman kepada Injil yang sekarang", adokah?
>>
>> Kalau ambo mangutip ayat Matius 4;8-10 dan Markus 12:28-29 nan menyatakan
>> Yesus menyatakan kepada Bani Israel agar meyakini  bahwa "Hukum terutama
>> (yang paling pokok) adalah* Tuhan Allah kita itu Tuhan Yang Esa*",
>> bukankah itu nan ambo tanyokan pada Pak Zorion sacara retoris  melalui
>> kalimek sabalunnyo,  "Bagaimana caranya menjelaskan dua contoh ini?"
>>
>> Sebab, bukankah dua ayat itu selaras dengan ajaran sejak Nabi Adam, Nuh,
>> Ibrahim, Musa, terus sampai kepada Isa putra Maryam a.s., dan kemudian Nabi
>> Muhammad Saw, bahwa "Allah itu Ahad."
>>
>> Artinyo, kalau kasadonyo Injil (sekarang) yang dimiliki umat Kristen
>> adolah palsu, berarti dua ayat di atas tu palsu pulo? Kalau ayat itu palsu,
>> berarti Isa a.s. indak paranah manyampaikan tazkiroh ka umatnyo bahwa
>> "Allah itu Esa"? Kan baitu logikanyo.
>>
>> Kalau itu nan tajadi, bararti alah dilantak pulo rukun iman "beriman
>> kepada Rasul-rasul Allah".
>>
>> Wassalam,
>>
>> ANB
>> 45, Cibubur
>>
>>
>>
>>
>> Pada 23 Januari 2014 12.39, Zorion Anas <zori...@gmail.com> menulis:
>>
>>> Sanak ANB, ini kata pendeta2 gereja nasrani di Indonesia, kepada LAI
>>> (Lembaga Al Kitab), supaya kata Allah diganti dgn kata YAhweh, Elohim atau
>>> Edonai
>>> . Dan yang sdh dilakukan oleh Malaysia
>>> http://indonesiaindonesia.com/f/52698-pilih-yahweh-allah/
>>> Pengertian percaya dan iman dlm agama adalah 2 sisi matauang. Percaya
>>> dan beriman, percaya tapi tidak beriman. Kita percaya setan itu ada, tapi
>>> tidak beriman kepada setan.
>>> Percaya ada kitab terdahulu, tapi tidak beriman kpd kitab2 itu, karena
>>> sdh ada al quran.
>>> Jadi kalau sanak NAB menggagap Allah=Yahweh spt dlm injil, silahkan saja.
>>> Bagi Kristiani  mereka sdh tidak menganggap Allah tidak sama dgn Yahweh
>>> sbg tuhan merekaspt link di atas.
>>> Jadi kata2 Allah dlm injil skrg memang harus ditiadakan, krn bukan lagi
>>> termasuk kitab2 terdahulu yg harus diimani oleh kaum muslim. Jelas
>>> dlm.injil mrk yg dianggap tuhan Yahweh, Jesus dan Roh Kudus. Biarkan saja
>>> mereka meyakini itu. Karena injil sbg salah kitab yg kita imani adalah
>>> kitab pada zamannya Nabi Isa, bukan yg sekarang.
>>>
>>> Salam,
>>> Zorion Anas, 58, Padang
>>> Pada 2014 1 23 11:41, "Akmal Nasery Basral" <ak...@rantaunet.org>
>>> menulis:
>>>
>>> --
>>> .
>>> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat
>>> lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
>>> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
>>> ===========================================================
>>> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
>>> * DILARANG:
>>> 1. Email besar dari 200KB;
>>> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
>>> 3. Email One Liner.
>>> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
>>> mengirimkan biodata!
>>> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
>>> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
>>> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
>>> mengganti subjeknya.
>>> ===========================================================
>>> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan
>>> di: http://groups.google.com/group/RantauNet/
>>> ---
>>> Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari
>>> Grup Google.
>>> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
>>> kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
>>> Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.
>>>
>>
>>  --
>> .
>> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat
>> lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
>> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
>> ===========================================================
>> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
>> * DILARANG:
>> 1. Email besar dari 200KB;
>> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
>> 3. Email One Liner.
>> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
>> mengirimkan biodata!
>> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
>> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
>> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
>> mengganti subjeknya.
>> ===========================================================
>> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
>> http://groups.google.com/group/RantauNet/
>> ---
>> Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari
>> Grup Google.
>> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
>> kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
>> Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.
>>
>  --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===========================================================
> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
> * DILARANG:
> 1. Email besar dari 200KB;
> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
> 3. Email One Liner.
> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
> mengirimkan biodata!
> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
> mengganti subjeknya.
> ===========================================================
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
> ---
> Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari
> Grup Google.
> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
> kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
> Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.
>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup 
Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.

Kirim email ke