Sinyal dari antene ambo memberikan indikasi Cino indak di ranah menggalas sajo 
kini lai tapi mereka siap lepas landas menuju ranah politik, intel2 dan tim 
khusus mereka alah labiah dulu masuak ka ranah tu dan telah memberi aba2 "GO" 
start 9 April 2014 ko
wasalam
abp





Pada Selasa, 25 Maret 2014 7:40, Muchwardi Muchtar <muchwa...@rantaunet.org> 
menulis:
 
----- Pesan yang Diteruskan -----


  This message is eligible for Automatic Cleanup! (muchwa...@rantaunet.org) Add 
cleanup rule | More info 

A-LAH ARATI CIEK NAMO…?

  Konon kabanyo di abaik 17 dek sari, Nyiak William Shakespeare,panah mambuek 
dialog nan babunyi saroman ko :  “What’s in a name? That 
which we call a rose by any other name would smell as sweet.” 
(Apolah arati ciek namo? Saandainyo awak mambari namo 'bungo cik ayam' untuak 
bungo mawar, mako inyo tataok sajo ka babaun wangi) .

Benarkah nama tidak penting? 

Allah berfirman dalah al-qur’an: “Dan Dia mengajarkan kepada Adam 
nama-nama semua benda, kemudian mengemukakannya kepada mereka yang 
diberikan kendali, lalu berfirman: "Sebutkanlah kepada-Ku nama 
benda-benda itu jika kamu memang orang-orang yang benar!" (al-Baqarah 
[2]: 31)

Andaikata nama tak berarti apa-apa, seperti anggapan Shakespeare, 
mungkin Allah tidak akan mengajarkan nama-nama kepada Adam. Bahkan, 
mungkin akan ada banyak nama yang tak peduli pada esensi. Shakespeare 
memang tidak keliru. Ia membuat perumpamaan sangat cerdas dengan 
menyatakan sekuntum mawar akan tetap berbau harum meskipun memakai nama 
lain. Shakespeare memang tidak sedang mempersoalkan arti sebuah nama. Ia
 sedang mengajak pembacanya merenungkan esensi, keaslian, atau hakikat 
sebuah materi, apapun namanya.

Shakespeare mungkin akan terkejut bila hidup di masa sekarang. Dia akan 
geleng-geleng menyaksikan banyaknya nama yang diplesetkan, nama yang 
dipersonifikasikan dengan sesuatu atau dipoles habis-habisan untuk 
bercitra sesuai dengan kemauan pemilik nama. 

Coba bayangkan, seandainya sebuah kaleng biskuit coklat diberi tempelan 
nama “kotoran ayam” sebagai mereknya, Tentu biskuit coklat itu akan 
ditolak ramai-ramai oleh calon pembeli. Akan banyak protes kepada pabrik
 pembuatnya. 

Soal nama yang membawa masalah juga pernah dialami oleh orang-orang 
China di Indonesia pada masa Orde Baru. Mereka diwajibkan mengganti nama
 Thionghoa dengan nama Indonesia. Maka jadilah orang dengan nama Liem 
menjadi Salim, Yun menjadi Yunus, dan lain-lain. Beruntung bagi atlet 
bulutangkis Liem Swie King yang tetap tenar dengan nama Tionghoa-nya, 
meski secara politik dan budaya tetap saja mengalami diskriminasi.

Tampaknya, nama juga bisa mendatangkan masalah bagi umat manusia. Contohnya 
adalah dalam Surah 53: 

Maka apakah patut kamu menganggap Al Lata dan Al Uzza? (53:19)
Dan Manah yang ketiga, yang paling terkemudian? (53:20)

Itu tidak lain hanyalah nama-nama (asma’a) yang kamu dan bapak-bapak 
kamu mengada-adakannya; Allah tidak menurunkan suatu keterangan pun 
mengenainya. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti sangkaan-sangkaan, dan
 apa yang diingini oleh hawa nafsu mereka, dan sesungguhnya telah datang
 petunjuk kepada mereka dari Tuhan mereka. (53:23)

"Kamu tidak menyembah yang selain Allah kecuali hanya nama-nama yang 
kamu dan nenek moyangmu membuat-buatnya. Allah tidak menurunkan suatu 
keterangan pun tentang nama-nama itu. Keputusan itu hanyalah kepunyaan 
Allah. Dia telah memerintahkan agar kamu tidak menyembah selain Dia. 
Itulah agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui." 
(12:40) 

Coba bayangkan, apa yang akan terjadi jika tidak ada nama. Mungkin 
manusia akan bisu. Kita tidak bisa menunjuk ke suatu benda tertentu 
dengan identitas yang jelas. Mungkin kita tidak akan bias membedakan 
mana nasi, mana kursi, mana dinding, mana tebing, mana rumah, mana 
tanah, mana kusing mana kancing, mana racun, mana timun, dst. Bisa 
dipastikan, dunia akan kacau. Bisa jadi, tidak akan ada kehidupan di 
dunia ini.

Ar-Rahman (Maha Pengasih) adalah nama-Nya.
Ar-Rahim (Maha Penyayang) adalah nama-Nya.
Al-Khaliq (Maha Pencipta) adalah nama-Nya.
Al-Wasi’ (Maha Luas dan Meluaskan) adalah nama-Nya. 
Al-Hakim (Maha Adil dan Bijaksana) adalah nama-Nya.
Al-Alim (Maha Mengetahui) adalah nama-Nya.
Ar-Razzaq (Maha Pemberi rizki) adalah nama-Nya.
Dan nama-nama-Nya yang lain yang berjumlah 99.
Bukankah sebutan-sebutan tersebut adalah nama-nama Allah yang indah? Dialah 
yang memiliki nama-nama yang indah (asmaul husna).  
http://myislamicstudies.blogspot.com/,

Salam....................,
mm***
Lk-2; 59; Bks



Dalam bara ari ko ado nan barubah nampak di berita2 TV atau koran di Indosia ko.
Kaba2 dari nan biaso no tatulih dari nagari Cina kini lah barubah jadi dari 
nagari Tiongkok dan urang no kini jadi Tionghoa.
Rupo no lah ado kepres baru no. 12, 2014 nan maatur perubahan ko dan 
membatalkan surat Edaran Kabinet Ampeta no. SR-06/Pres/Kab/6/1967 nan marubah 
penyebutan Tionghoa atau Tiongkok jadi Cina.

Samantaro kalau bahaso Inggris tataok juo China untuak namo nagari dan Chinese 
untuak urang no
Kalau ado nan baniaik pulo marubah iko, apo lah kiro namo no eh.

Wassalam
Tan Ameh (55+)


-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
1. Email besar dari 200KB;
2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.

Kirim email ke