Renungan untuk tokoh - tokoh Partai Islam dan umat islam
Ajuklan capres dan cawapres Mahfud Md dan Jusuf Kala. Mudah-mudahan kedua orang ini cocok. Sanak -sanak mungkin ada yang lain tak apa bersuaralah. Partai islam jangan menggandul-gandul lagi ke partai besar. Menggandul ini sama dengan mengemis, mengemis jabatan. Kasihan kami, pemilihnya. Kita umat islam dilarang jadi pengemis. Tunjukanlah kepribadian sebagai umat islam. Kalau partai islam selalu menggandul: 2009-2014 menggandul ke Demokrat. 2014-2019 cari gandulan lagi. Partai islam ini sudah tak ada harganya. Kepada partai islam kita berharap agar bisa meredam egonya. Kesalahan masa lalu jadikan pelajaran. Atau kalau mau mengemukakan egonya juga, boleh, tapi setelah egonya keluar JANGAN MENGEMIS-NGEMIS JABATAN, MENGANDUL-NGANDUL ke partai yang kuat. Kalau partai islam memang sepakat tak mau bersatu dan sepakat juga untuk jadi partai oposisi atau diam saja pada 2014-2019 ini, itu baru partai islam atau itu baru namanya UMAT islam. 2014-2009 mungkin kalah tapi akan mendapat dukungan dimasa datang. Tapi kalau partai islam selalu menyediakan diri sebagai partai penggandul, tamatlah riwayatnya. Rakyat sekarang sudah cerdas, mereka tahu bahwa partai itu adalah perusahaan pribadi atau perusahaan dinasti. Beda dengan organisasi NU dan Muhammadyah, kalau yang dua ini bukan pribadi dan bukan pula dinasti. Karena perusahaan pribadi/dinasti, kemana arahnya ditentukan oleh dinastinya. Jadi kalau Dinastinya mengizinklan, boleh rubah haluan / campur atau menerima non muslim untuk caleg, bisa saja , walaupun grass rootnya tak suka. Dengan demikian kalau partai islamnya sudah melenceng dari azas ke islaman, umat islam tidak ikut partai islam juga tidak salah. Karena itu usaha pribadi/dinasti Yang penting sebagai umat islam, tidak ikut partai islam yang melenceng, juga tidak ikut partai manapun. Tapi kalau ada partai islam yang punya kepribadian tetap bercirikan ke islaman. 1. Tidak mengemis-ngemis jabatan 2. Tidak mengandul-gandul kepartai yang berazaskan beda dengan partai islam Partai seperti ini wajib bagi kita umat islam mendukungnya. Kita lihatlah apa yang terjadi April-Mai ini waktu sudah mepet. Kalau memang partai islam itu tak mau bersatu ya apa boleh buat: "Bagi kita Umat islam lebit baik golput 9 Juli 2014. " Jadi untuk 2014-2019 kita orang islam beribadah sajalah. Tak usah ikut hiruk pikuk siapa yang akan nongkrong di Merdeka Utara itu. Merah-merahlah, hitam-hitamlah, Merdeka Utara itu, pusing amat. Yang penting Minangkabau tetap Minang Maaf , himbauan MUI mungkin bisa berlaku kalau partai Islam ini bersatu, kalau tidak, mungkin lebih baik MUI mengeluarkan fatwa sebaliknya. Kalau umat islam masih ikut memilih partai yang tidak bercirikan islam, kita malah memperkuat gerakan untuk mengubur islam. Tarakhir harapan kita partai islam sadarlah, umat islam yang 180 juta ini, kalau partai islam tak mau memanfatkannya, partai non islam akan menggunakan. Pengalaman era orde baru, kehadiran partai selain Golkar sebenarnya tidak dikehendaki. Kalau PPP arif sebenarnya tak uasah ikut, akhirnya walaupun ikut, kan hanya antimun bukuak sajo. Celakanya waktu golkar dihujat, sebagai sumber keterpurukan di era orde baru, golkar berkelah, PPP dan PDI juga ikut menyebabkan keterpurukan. Sekarang sudah zaman kebebasan, perlihatkanlah kepribadian sebagi umat islam yang meyakini ajarannya. Talabiah takurang, salam. Wass, Maturidi (L/75) Talang, Solok, Kutianyia Duri Riau. -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. =========================================================== Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.