Dinda Akmal, n sanak di palanta nah.

Ambo memang alun dapek bukunyo. Tapi ado pandapek kawan tentang beliau nan
ambo tuliskan, yaitu: Fachri Ahmad, Mr Good Luck!

Waktu ambo masih tingga di Padang, jarang juo bertemu beliau. Katiko jadi
wakil Gubernur, Pak Fachri pun jarang samo kami perwakilan media padang di
Jakarta, kecuali Ajo Elok alias Zainal Bakar (alm) yang sering ke Jkt.

Tapi, sapendek pengetahuan ambo, Pak Fachri memang urang elok. Sayangnya di
tangan beliau, Unand masih lalok di kandang. Jan kan ka tingkek nasional,
di daerah sajo jarang rektor atau dosen unand yang mengkritik pemd6a atau
kehidupan politik dan sosial di Ranah Minang. Padahal sabalunnyo ado pak
azis saleh (politik) dan pak hendra esmara (ekonomi). Rektor sebelum beliau
Pak Jurnalis Kamil, lebih parah lo lai, meski hasil penelitiannya bagus,
tapi beliau ndak mau menerbitkan jadi buku karano ndak pede (ini pengakuan
dari IKAPI).

Salam,

Syaf Al/51, Bogor
 Pada 24 Mei 2014 12:11, "Akmal Nasery Basral" <ak...@rantaunet.org>
menulis:

> Assalamu'alaikum Wr. Wb. dunsanak Palanta RN n.a.h,
> di tengah hangat pembicaraan tentang bursa capres, izinkan ambo memberikan
> laporan pandangan mato dari acara peluncuran biografi Prof. Fachri Ahmad
> karya Fajar Rusvan (JC Institute) di Ballroom Hotel Grand Inna Muara,
> Padang, semalam (Jumat, 23/5).
>
> Mengingat sosok Prof. Fachri Ahmad yang akademisi (pernah jadi Rektor
> Unand, Rektor UBH, Ketua Dewan Riset Daerah sampai sekarang), birokrat
> (mantan Wagub Sumbar), politisi (pernah jadi anggota MPR-RI), barangkali
> banyak yang mengenal beliau di palanta ko.
>
> Acara semalam menghadirkan 5 pembahas/pembedah buku, yakni:
> 1. Prof. Marlis Rahman (mantan Gub/Rektor Unand).
> 2. Basril Djabar (Pemimpin Umum Singgalang)
> 3. Werry Darta Taifur (Rektor Unand kini)
> 4. Adi Gunawan (Bupati Dharmasraya, mantan mahasiswa Prof. Fachri), dan 5.
> Ambo.
>
> Acara dimulai dengan keynote speech oleh Prof. Musliar Kasim, Wamendikbud
> yang juga mantan Rektor Unand yang menekankan pentingnya biografi para
> tokoh Minang kontemporer seperti Prof. Fachri Ahmad diperbanyak dan menjadi
> bacaan generasi muda.
>
> Ketika masuk bedah buku, keempat pembicara lain yang kenal baik dengan Pak
> Fachri mengisahkan cuplikan kenangan-kenangan mereka dengan FA. Kisah-kisah
> humaniora yang menarik.
>
> Giliran ambo, yang baru kenal FA setahun terakhir itu pun tidak terlalu
> akrab, karena Prof FA adolah pembedah novel Tadarus Cinta Buya Pujangga di
> UBH tahun lalu, bahasan ambo sepenuhnya dari pembacaan terhadap biografi
> yang disusun oleh Fajar Rusvan (alumnus Sejarah Unand) itu.
>
> Ada 3 poin yang ambo sampaikan:
>
> 1. Berdasarkan kemampuan Prof. FA (sebagai Rektor Unand) mendatangkan Ratu
> Beatrix, Pangeran Klaus, Pangeran Oranje ke kampus Unand (pada 30 Agustus
> 1995) dan beberapa hari kemudian (4 Sept) Presiden Soeharto pun datang
> untuk meresmikan kampus itu di Limau Manis (saat itu biasanya peresmian
> kampus oleh Menteri Pendidikan), serta ditambah kemampuan Prof. FA dalam
> menggalang kerjasama internasional antara Unand dengan berbagai kampus
> global yang diuraikan dengan rinci pada biografi, maka ambo menyebut Prof.
> Fachri Ahmad adalah "Haji Agus Salim Dunia Pendidikan Tinggi Minangkabau"
> karena kemampuannya menjadi penghubung. Belum lagi dengan peran beliau
> dalam menyelesaikan beberapa silang sengketa internal kampus-kampus swasta
> di ranah Minang seperti pada kampus Muhammad Yamin di Solok.
>
> Tak disangka, julukan yang ambo berikan itu mendapat aplaus meriah dari
> hadirin (selain namo-namo VIP di ateh, ado juo Sekda Ali Asmar, Direktur
> Bank Nagari Suryadi Asmi, Buya Bagindo M. Letter, Bupati Pessel Nasrul
> Abit, Pak Zuiyen Rais, dll) nan nampak satuju jo julukan baru Pak Fachri
> ko.
>
> 2. Momen krusial saat Prof FA menjadi Dekan FIB Unand (umur 39 tahun) dan
> berangkat melanjutkan S2 ke AS pada umur 42, adalah fragmen kehidupan
> beliau yang menarik bagi ambo.
>
> Ambo menyebut fase 3 tahun itu sebagai kombinasi antara "kesabaran
> menjalankan tugas" dengan "keinginan untuk tetap maju", karena FA
> mendapatkan beasiswa tersebut tidak mudah. Beliau tetap mencari, dan
> menyampaikan alasan bahwa umurnya sudah di atas 40 tahun, tapi masih ingin
> berkembang.
>
> Sebenarnya kalau beliau tipe "safety player", dengan jabatan Dekan di
> tangan pada umur 39, zona nyaman di lingkungan kampus sudah dalam
> genggamannya. Tapi beliau keluar dari zona nyaman itu, berusaha mencari
> beasiswa (termasuk peluang mengajak istri dan anak tunggalnya sekalian ke
> AS), dan bahkan ketika semua peluang itu bisa didapatkan, FA sempat pula
> terkatung-katung di Kentucky karena ... namanya TAK TERDAFTAR!
>
> Bayangkan. Sudah sampai di negeri orang, dengan harapan tinggi,
> meninggalkan kenyamanan fasilitas akademik sebagai dekan di tanah air, yang
> dialami justru situasi luntang-lantung, sebelum akhirnya seorang Profesor
> bernama Cina kelahiran Bogor dari Univ. of Georgia (Athens), bersedia
> menjamin FA, yang mau tak mau harus pindah negara bagian, sementara
> rombongan lain yang berangkat dari Indonesia sudah sibuk dengan kuliah
> masing-masing.
>
> Tapi justru dengan cobaan berat di negeri orang inilah yang kelak menjadi
> "moment of truth" bagi akselerasi karier Prof. Fachri di pelbagai bidang
> non-akademik.
>
> Hikmahnya yang ambo lihat, dan sampaikan dalam floor semalam: seringkali
> seseorang pada umur 40-an tahun sudah berada dalam zona nyaman
> masing-masing, atau tenggelam dalam rutinitas kerja, dan tak punya lagi
> "dream" untuk mencapai sesuatu yang lebih signifikan dalam hidupnya, selain
> mengikuti saja apa yang menjadi kesibukan harian.
>
> Kisah Prof. Fachri pada penggalan umur aqwal 40-an itu justru menunjukkan
> agar kita harus terus memiliki "dream" lebih tinggi, berani mengalami
> risiko lebih berat, dibandingkan hanya menikmati kenyamanan yang sudah
> didapat.
>
> 3. Sebagaimana pepatah Latin berkata "scripta manent, verba volant", apa
> yang tertulis abadi, apa yang terucap lenyap, kisah-kisah seperti biografi
> Prof. Fachri Ahmad akan membuat kita lebih optimistis dalam banyak hal.
> Terhadap masa depan pendidikan (pendidikan di Minang khususnya), terhadap
> masih adanya karakter-karakter hebat yang sederhana, dll.
>
> Dalam kesempatan itu -- karena rencana ambo ke Padang ambo tulih pulo di
> wall FB, dan Pak Saafroedin Bahar menitipkan salam kepada Prof. Fachri
> Ahmad -- maka sebagai closing, ambo sampaikan salam Pak Saaf kepada beliau
> serta seluruh hadirin yang menyambut antusias salam dari Pak Saaf tu.
>
> Acara ditutup dengan doa yang dibacakan oleh Buya Mas'oed Abidin.
>
> Demikian laporan pandangan mata singkat dari acara semalam. Semoga
> bermanfaat, terutama bagi yang kenal langsung dengan Prof. Fachri Ahmad.
>
> Wassalam,
>
> ANB
> Padang
>
>
>
>
>
>
>
>  --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===========================================================
> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
> * DILARANG:
> 1. Email besar dari 200KB;
> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
> 3. Email One Liner.
> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
> mengirimkan biodata!
> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
> mengganti subjeknya.
> ===========================================================
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
> ---
> Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google
> Grup.
> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
> kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
> Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.

Kirim email ke