dan ini yang dilakukan Ustad Yusuf Mansur kepada Anis Bawesadan (Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Dasar Menengah) beberapa waktu lalu yang mungkin terkait salah satu dari Subjek diatas (Renungan Jum'at kok seperti itu) yah pak??
sama halnya dengan beberapa politisi yg menggemborkan2 soal penghapusan kolom agama tempo dulu, padahal sebenarnya pengosongan untuk yg bukan penganut yg sudah ada diakui, dan malah ini adalah amanat UU sebelumnya yg juga di undangkan masa politisi tsb. tapi memang tabbayun dan ma'af ini jika itu salah dan keliru berat sangat untuk kita lakukan, termasuk kita di rantaunet ini mungkin.. Kritik Mendikbud soal doa di sekolah, Yusuf Mansur minta maaf Reporter : <http://www.merdeka.com/peristiwa/kritik-mendikbud-soal-doa-di-sekolah-yusuf-mansur-minta-maaf.html#>Muhammad Hasits <http://www.merdeka.com/reporter/muhammad-hasits/> | Rabu, 10 Desember 2014 10:14 4773 <http://www.merdeka.com/peristiwa/kritik-mendikbud-soal-doa-di-sekolah-yusuf-mansur-minta-maaf.html#> Share 1626 <http://facebook.com/sharer.php?u=http%3A%2F%2Fwww.merdeka.com%2Fperistiwa%2Fkritik-mendikbud-soal-doa-di-sekolah-yusuf-mansur-minta-maaf.html> Tweet 0 <http://twitter.com/share?text=Kritik%20Mendikbud%20soal%20doa%20di%20sekolah%2C%20Yusuf%20Mansur%20minta%20maaf%20%7C%20merdeka.com&url=http%3A%2F%2Fwww.merdeka.com%2Fperistiwa%2Fkritik-mendikbud-soal-doa-di-sekolah-yusuf-mansur-minta-maaf.html&via=merdekadotcom> Google+ KIRIM <https://plus.google.com/share?url=http%3A%2F%2Fwww.merdeka.com%2Fperistiwa%2Fkritik-mendikbud-soal-doa-di-sekolah-yusuf-mansur-minta-maaf.html> [image: Kritik Mendikbud soal doa di sekolah, Yusuf Mansur minta maaf] Yusuf Mansur. ©2013 Merdeka.com/M. Luthfi Rahman Berita Terkait - [image: Menteri Anies wajibkan semua sekolah kembali ke kurikulum 2006] <http://www.merdeka.com/tag/a/anies-baswedan/menteri-anies-wajibkan-semua-sekolah-kembali-ke-kurikulum-2006.html>Menteri Anies wajibkan semua sekolah kembali ke kurikulum 2006 <http://www.merdeka.com/tag/a/anies-baswedan/menteri-anies-wajibkan-semua-sekolah-kembali-ke-kurikulum-2006.html> - Ahok dukung Menteri Anies setop kurikulum 2013 <http://www.merdeka.com/jakarta/ahok-dukung-menteri-anies-setop-kurikulum-2013.html> - Ombudsman apresiasi Anies Baswedan setop Kurikulum 2013 <http://www.merdeka.com/peristiwa/ombudsman-apresiasi-anies-baswedan-setop-kurikulum-2013.html> *Merdeka.com - *Ustaz kondang Yusuf Mansur sempat mengkritik keras Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan. Gara-garanya Yusuf Mansur mendengar kabar bahwa sang menteri akan melarang pembacaan doa di sekolah-sekolah saat dimulai dan sesudah jam belajar. "Sekolah susah payah kawan-kawan mengusahakan ada ngaji, doa-doa, asmaa-ul husnaa di sekolah2 swasta dan negeri. Tapi yaaa ampuuunnn, ada yang mau ngoreksi. Susah payah kawan-kawan mengawal agar anak-anak berkah pelajaran dan hidupnya dengan memberlakukan dhuha dulu di awal. Doa di awal dan di akhir," kata Yusuf Mansur dalam akun Twitter-nya, Selasa (9/12) kemarin. Yusuf Mansur kesal karena mendengar kabar pemerintah akan melarang doa di sekolah-sekolah. "Barusan saya denger kalimat jahat banget, yang menganggap bahwa ini adalah upaya pemaksaan praktik agama. Yaaa Allah," kata Yusuf Mansur. Dia juga khawatir nanti akan ada larangan azan pakai pengeras suara. Padahal, selama ini toleransi sudah berjalan dengan baik. "Aaaaammmmpuuuuunnnn... asli aammmmpppuuuunnnnn yaaa Allah. Sedih, marah, ngenes....pengen cepet-cepet pilpres baru lagi aja," katanya. Kemarin, Yusuf sempat ingin langsung menghubungi Menteri Anies terkait adanya pemberitaan yang beredar tentang larangan berdoa di sekolah. Dari siang hingga sore, Yusuf belum berhasil menghubungi Menteri Anies. Setelah salat Isya, Yusuf Mansur akhirnya berhasil menghubungi Anies Baswedan. Dalam percakapan keduanya via telepon, Yusuf Mansur mendapatkan penjelasan soal kabar larangan dia di sekolah. Usai mendapatkan penjelasan, Yusuf Mansur mengakui dirinya salah. Dia menilai, kabar yang diterimanya tidak benar. "Alhamdulillah, ternyata enggak benar. Lalu nampaklah kesalahan saya pribadi. Insyaa Allah, saya perbaiki untuk ke depan harinya. Tapi saya terus melakukan peran ikut mengawasi. Hanya sekarang dah bertambah sedikit pengalaman, akan tabayyun dulu. Ga asal ceplos," tulis Yusuf Mansur beberapa jam kemudian setelah mengkritik Anies Baswedan. "Sekolah-sekolah masih aman, bila mau menjalankan kegiatan doa dan lain-lain untuk membuka dan menutup kegiatan belajar mengajar silakan malahan tetapa didorong," imbuhnya. Menteri Anies sendiri kemarin membantah kabar kalau dirinya melarang doa di sekolah. Menurutnya, kabar itu tidak benar. "Tidak benar mau melarang. Ini lagi fokus Kurikulum 2013, kok malah dikatakan menghapus doa di sekolah. Masa saya melarang doa. Ada-ada aja," ujar Anies. 2014-12-12 17:39 GMT+07:00 Akmal Nasery Basral <ak...@rantaunet.org>: > > Wa'alaikumussalam Wr. Wb sanak Muhammad Hanif. > > Supayo palanta indak langang bana dan mambuek cameh MakNgah di Tapi Riak > Nan Badabua, ambo kutip status FB ambo pagi ko sajo. > Jika ado nan kurang tapek atau indak sasuai dari status ko, dengan sanang > hati ambo menerima masukan dan perbaikan dari para asatidz dan buya n.a.h > di palanta ko. > > Wassalam, > > ANB > > > Akmal Nasery Basral <https://www.facebook.com/akmal.n.basral?fref=nf> > 6 hrs <https://www.facebook.com/akmal.n.basral/posts/10152991979407780> · > Edited <https://www.facebook.com/akmal.n.basral#> · > <https://www.facebook.com/akmal.n.basral#> > > *TABAYUN*. Salah satu kata serapan yang makin populer sekarang ini dalam > bahasa Indonesia adalah tabayun (recheck). Berasal dari kata kerja > "tabayyana" dengan akar kata (masdar) "at-tabayyun" yang bermakna "mencari > kejelasan hakekat suatu atau kebenaran suatu fakta dengan teliti, seksama > dan hati-hati." > > Jika dikaitkan dengan pola stimulus-respon, maka stimulus bisa berbentuk > apa saja, dan muncul dari siapa saja. Namun tabayun harus dilakukan SEBELUM > mengeluarkan sebuah respon (tanggapan) atas satu hal tertentu, bukan > SESUDAH memberikan tanggapan baru melakukan tabayun. Tersebab itulah > Rasulullah bersabda, "Tabayyun (pembuktian) itu berasal dari Allah, > sedangkan ketergesa-gesaan berasal dari setan." > > Tanggapan terhadap satu hal yang dilakukan secara tergesa-gesa akan > membuat sang pembuat tanggapan mudah terjerumus dalam prasangka buruk. Jika > si pembuat tanggapan sudah menyadari prasangka buruknya, Al Qur'an > memastikan bahwa "... akhirnya kamu menyesali perbuatanmu itu." (QS: 49:6). > > Menyesali perbuatan yang diakibatkan kesalahan sendiri akibat tergesa-gesa > menilai sesuatu tentu saja sebuah sikap terpuji. Tetapi "kerusakan" -- > minimal gonjang-ganjing -- sudah terjadi. Jauh lebih mulia jika penyesalan > seperti itu -- sebaik dan sesantun apapun terdengar -- sejak awal sudah > dihindari dengan melakukan tabayun. > > Maka, lakukan verifikasi atas sebuah berita dengan teliti, seksama dan > hati-hati, sebelum mengeluarkan sebuah tanggapan. Letakkan makna tabayun > secara tepat pada konteksnya: "sebelum" bukan "sesudah". > Like <https://www.facebook.com/akmal.n.basral#> · · Share > <https://www.facebook.com/ajax/sharer/?s=22&appid=25554907596&id=10152991979407780&p%5B0%5D=791097779&p%5B1%5D=10152991979407780&share_source_type=unknown> > > - <https://www.facebook.com/akmal.n.basral#> > Farishad 'echa' Latjuba <https://www.facebook.com/farishadlatjuba>, Arief > Budhiman <https://www.facebook.com/profile.php?id=751834802>, Sie Oet > VL <https://www.facebook.com/masud.yahya> and 39 others > > <https://www.facebook.com/browse/likes?id=10152991979407780&actorid=791097779> > like > this. > - <https://www.facebook.com/shares/view?id=10152991979407780> > 7 shares <https://www.facebook.com/shares/view?id=10152991979407780> > > > > > Pada 12 Desember 2014 10.44, Muhammad Hanif <mha...@infokom.net> menulis: > >> Assalamu’alaikum ww >> >> Dusanak Palanta NAH >> >> Ko sketek ado artikel yang ambo kutip dari http://www.suara-islam.com/ >> mudah2an bisa manjadi bahan renungan bagi kito basamo. >> >> *Rezim Jokowi : Dari Watak Mbulet dan Suka Ngeles Sampai Mau Gusur Doa >> Islami* >> >> Dalam pergaulan sering terdengar lafal “ngeles”. Lafal itu muncul karena >> memang ada orang tertentu yang gemar “ngeles”. Dalam sebuah blog ada yang >> menulis begini: *Ngeles* itu artinya menghindar dari kesalahan, >> pembicaraan, perdebatan. >> >> Menghindar itu bisa dengan menimpakan kesalahan ke orang atau objek lain, >> atau menjawab dengan jawaban yang tidak nyambung. Sepertinya pernyataan >> pernyataan pejabat/mantan pejabat, artis, politisi dll di surat kabar atau >> tv isinya ngeles terus, apalagi yg lagi sibuk menangkis isu/rumor yang >> sedang dihadapinya. >> >> Contoh, Versi pejabat kasus korupsi, "...saya tidak menerima suap >> apapun,…” (lihat *thecrowdvoice.com <http://thecrowdvoice.com>,* >> diisingkat). Selanjutnya, mari kita simak mengenai watak *mbulet.* >> >> >> *Watak Mbulet, Modal Sukses Orang dan Media di Indonesia* >> *Apa itu mbulet?* >> >> *Mbulet *adalah lafal dari Bahasa Jawa, artinya (sikap atau perkataan) >> memutar-mutar, sulit dipegang, sulit dipercaya, (mengandung makna pandai >> berkelit dan berkilah *plus ndableg *dan tebal muka atau nekad). >> >> Watak *mbulet* (berkelit, tidak mudah diusut dan sulit dipercaya) >> tampaknya sudah mewabah di Indonesia. Siapa yang paling* mbulet* maka >> boleh jadi akan mendapatkan tempat di jajaran paling depan. >> >> Ini bukan memukul rata manusia Indonesia ataupun media massa. Tetapi >> tampaknya sudah sampai mewabah di kalangan manusia Indonesia, bahkan media >> massa. >> >> ------------------------------------------------------------------- cut >> ------------------------------------ >> >> >> >> Untuak lebih lengkapnya bisa dicigok langsuang di >> http://www.suara-islam.com/read/index/12736/Rezim-Jokowi---Dari-Watak-Mbulet-dan-Suka-Ngeles-Sampai-Mau-Gusur-Doa-Islami >> >> >> >> >> >> Wassalam >> >> >> >> >> >> Hanif / BKS / 41 >> >> =================== >> >> -- >> . >> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat >> lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ >> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. >> =========================================================== >> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: >> * DILARANG: >> 1. Email besar dari 200KB; >> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; >> 3. Email One Liner. >> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta >> mengirimkan biodata! >> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting >> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply >> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & >> mengganti subjeknya. >> =========================================================== >> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: >> http://groups.google.com/group/RantauNet/ >> --- >> Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google >> Grup. >> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, >> kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. >> Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout. >> > -- > . > * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain > wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ > * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. > =========================================================== > UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: > * DILARANG: > 1. Email besar dari 200KB; > 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; > 3. Email One Liner. > * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta > mengirimkan biodata! > * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting > * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply > * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & > mengganti subjeknya. > =========================================================== > Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: > http://groups.google.com/group/RantauNet/ > --- > Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google > Grup. > Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, > kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. > Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout. > -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. =========================================================== Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.