Melihat partai yg mengaku2 Islam tidak bisa bersatu, melayu santun ternyata
jadi sasaran suap pengusaha keturunan, dan gubernur yg alim gak bisa
mencegah banjir di daerahnya, kemungkinan besar Ahok menang pilkada DKI.

Wassalam
fitr

2016-09-21 5:04 GMT-04:00 'Imran Al' via RantauNet <
rantaunet@googlegroups.com>:

> alur kerja scan C1:
> 1. Ditulis KPPS dengan merujuk hasil penghitungan suara ditingkat TPS.
>
> 2. Hasil perolehan suara ini harus sama dengan C1 plano (ukuran besar yang
> digunakan untuk hitungan secara teli) lalu disalin ke form C1 yang dibuat
> rangkap 8...
>
> 3. satu dari delapan rangkap itu, diberi tanda hologram.
>
> 4. usai perolehan suara C1 diisi oleh petugas KPPS dengan mencocokan C1
> plano, dokumen tersebut ditandatangani pengawas lapangan Panwaslu, saksi
> pasangan calon dan petugas KPPS serta pemantau..
>
> 5. Biasanya proses penghitungan suara di TPS ini juga disaksikan
> masyarakat sekitar..
>
> 6. Panwas lapangan, saksi paslon, KPPS dan pemantau dan para pihak
> lainnya, akan diberikan salinan dokumen C1 ini oleh petugas KPPS.
>
> 7. C1 berhologram ini kemudian dikirim secara berjenjang ke PPS
> (kelurahan), PPK (kecamatan) untuk kemudian menjalani proses scan di kantor
> KPU kota/kabupaten.
>
> 7. Usai di scan, langsung diaplod ke website KPU...
>
> pertanyaan saya ke bapak maturidi, kenapa masih ada kecurigaan pada
> penghitungan suara di tingkat TPS dengan proses yang begitu transparan dan
> dokumennya dimiliki oleh banyak pihak terkait...
>
> imran,
> tingga di padang,
> pernah jadi penyelenggara pilkada di tingkat kecamatan pada 2015 lalu...
>
>
>
> Pada Rabu, 21 September 2016 13:48, Maturidi Donsan <maturid...@gmail.com>
> menulis:
>
>
>
> Sanak dipalanta n.a.h
>
>  Pilkada  DKI 2017 mengasyikan juga diikuti.
>
> Ada juga baiknya  kita  bincang Pilkada maupun Pilpres yang lalu,
> masing-masing kita mungkin menyaksikan. Mudah-mudahan ada gunanya  untuk
> menghadapi pemilu/pilkada yang akan datang.
>
> Pada Pilpres 2014, di TPS  nampaknya ada team pemenang kekurangan saksi
> untuk menyaksikan  perhitungan suara, ini terlihat ada  pembantu rumah
> tangga yang direkrut untuk menyaksikan perhitungan hasil suara.
>
> Apalah yang bisa dilakukan PRT, mungkin hanya sekedar mlihat, setelah itu
> dapat honor 150 ribu.
>
> Kemungkinan besar kecurangan itu dimulai dari TPS dan seterusnya.
> Isi formulir C1 itu sudah mulai di manipulasi  dari TPS.
>
> Seandainya saksi calon dilengkapi dengan alat  penscan formulir C1 yang
> sudah ditanda tangani petugas TPS termasuk saksi, begitu discan langsung
> kirim ke Pusat. Kalau  menscan  harus izin KPU pusat, seharusnya izin tsb
> diurus dari sekarang atau mungkin sudah ada dalam UU/peraturan KPU.
>
> Pada 2014 yang lalu saksi TPS untuk salah satu calon ini  yang menjadi
> kelemahan. Ini kelihatan waktu disidangkan di MK.
>
> Selanjutnya penyedotan data, bagaimana pula kerjanya alat ini, mungkin
> rang lapau ada yang tahu, mari kita berbagi.
>
> Kalau Formulir C1 itu tidak bisa discan oleh saksi, kecurangan-kecurangan
> mungkin akan berlanjut.
>
> Umat Islam Jkt harus all out -  up to date untuk mendapatkan scan
> formulir C1 itu disetiap TPS. Memang perlu biaya besar, disetiap TPS paling
> tidak 2 orang saksi (2 shift – kadang penghitungan suara sampai magrib)
> harus ada  dilengkapi alat scan
>
> Lebih baik lagi kalau ada   INVESTIGATIVE REPORTER seperti ide Pak Saaf.
>
> Umat islam JKT yang akan mati-matian  untuk mengalahkan AHOK, kalau
> kurang melengkapi dengan alat yang cukup, rasanya berat.
>
> Selama ini umat islam mungkin terlalu mengandalkan tokoh tapi kurang
> mengamankan data.  Meskipun kemaren di Istiqlal sudah ngumpul Pak Amin
> Rais, Hidayat Nurwahid, Didin Haifiduddin dst, belum menjamin kalau data  
> tidak
> diamankan.
>
> Pengusung Ahok juga akan all out dengan peralatan cangih dari taipan door
> to door demi memenangkan Ahok.
>
> Mohon kalau ada yang punya data, bagaimana pula kerjanya penyedotan data ?.
>
> Wass,
>
>  Maturidi (L/78) Talang Solok Kutianyia, Duri Riau
>
> --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===========================================================
> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
> * DILARANG:
> 1. Email besar dari 200KB;
> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
> 3. Email One Liner.
> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
> mengirimkan biodata!
> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
> mengganti subjeknya.
> ===========================================================
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
> ---
> Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google
> Grup.
> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
> kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
> Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
>
>
> --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===========================================================
> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
> * DILARANG:
> 1. Email besar dari 200KB;
> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
> 3. Email One Liner.
> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
> mengirimkan biodata!
> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
> mengganti subjeknya.
> ===========================================================
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
> ---
> Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google
> Grup.
> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
> kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
> Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.

Kirim email ke