Pak maturidi. 
Ada dua proses di sini yakni penghitungan suara dan rekapitulasi hasil 
penghitungan suara. 

Proses penghitungan suara, hanya ada di TPS

Proses rekapitulasi hasil penghitungan suara, dilakukan secara berjenjang mulai 
dari PPK (kecamatan), KPU Kota/kabupaten dan terakhir di provinsi. 

Setiap terjadi kesalahan penjumlahan, maka langsung dikoreksi pada setiap 
tingkatan rekapitulasi. 

Jika tak puasc, saksi pasangan calon (paslon) bisa meminta untuk dibuka lagi 
kotak surat suara utk dilakukan proses penghitungan kembali. 

Sejauh pengamatan saya, sulit bermain curang di proses penghitungan suara 
maupun rekapitulasi berjenjang. 

Yakin lah pak, masih banyak orang jujur dan berintegritas di negeri ini. Biar 
lebih jelas, bertanya juga lah bapak pada warga yang pernah jadi penyelenggara 
di Duri itu. Biar bapak punya perspektif baru soal permainan dalam wani piro 
itu. 

Karena, Saya pikir, bapak terlalu takut soal wani piro. 

Yang saya perhatikan, wani piro itu berada di tataran pemilih. Permainannya 
juga makin canggih. Ini lah yang harusnya kita perhatikan bersama. Serangan 
fajar. 

untuk penyelenggara, susah terlaksananya. Selain pengawasan yang ketat, sanksi 
pidana dan denda juga menanti jika ketahuan main2 dgn wani piro itu. 

Utk tambahan info, pemerintah juga telah menaikan standar honor penyelenggara 
panitia ad hoc (ppk, pps, dan kpps serta panwas). Gaji komisioner nya juga jauh 
lebih baik. Utk Tingkat provinsi sudah di angka belasan juta rupiah. 


Demikian pak maturidi. 

Semoga bapak punya perspektif baru soal pelaksanaan pilkada ini. 
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-----Original Message-----
From: Maturidi Donsan <maturid...@gmail.com>
Sender: rantaunet@googlegroups.com
Date: Thu, 22 Sep 2016 10:27:28 
To: rantaunet@googlegroups.com<rantaunet@googlegroups.com>
Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
Subject: Re: [R@ntau-Net] Pilkada DKI 2017 mengasyikan juga diikuti

Ass wr wbr Sanak di palanta n.a.h



Tk  infonya pak Imran.

Di TPS  yang sarananya lengkap mungkin semua bisa berjalan seperti alur 1-
7, namun didaerah yang masih berkekurangan disanan sini APALAGI DIDAERAH
“WANI PIRO”, alur no 4, 5 dan 6 itu jadi masalah:



“4. usai perolehan suara C1 diisi oleh petugas KPPS dengan mencocokan C1
plano, dokumen tersebut ditandatangani pengawas lapangan Panwaslu, saksi
pasangan calon dan petugas KPPS serta pemantau..



5. Biasanya proses penghitungan suara di TPS ini juga disaksikan masyarakat
sekitar..



6. Panwas lapangan, saksi paslon, KPPS dan pemantau dan para pihak lainnya,
akan diberikan salinan dokumen C1 ini oleh petugas KPPS.”



Saksi maupun pemantau  sangat rawan bila dihadapkan dengan wani piro. Ini
tidak semua, masih banyak  penyelenggara pemilu/pilkada yang baik-baik.



Saksi masing-masing paslon sebaiknya 2 ata 3 orang  disetiap TPS, selama
ini nampaknya hanya satu orang, ini rawan disusupi wani piro, karena tak
ada pembanding.



Mudah-mudahan di Pilkada DKI 2017 ini diperhatikan betul pengamanan data
autentik  oleh pemuka masyarakat DKI karena lawan sudah berpengalaman.



Didaerah pekeja, para pemilih habis mencoblos,  kembali ketempat kerja
masing-masing.





Di TPS yang tidak mempan wani piro, TPS akan berjalan baik.



Sepengetahuan pak Imran, apa saksi paslon bisa menscan C1 di alur 4,  yang
sudah berisi perolehan suara itu. Kalau ini bisa, ini data autentik bagi
timses calon,   maka suara itu bisa langsung dikirim ke pusat timses
masing-masing.



Bila sudah ke kelurahan, kecamatan dst keautentikannya sudah diragukan,
inilah yang bikin ramai di MK.



MK dalam menyelesaiakn perkara pemilu waktunya terbatas, harus segera
memberikan kepastian hukum.



Drama di MK  dalam kasus pemilu 2014  lalu, cukup jadi pelajaran.





Wass





Maturidi

Pada 21 September 2016 23.42, Fashridjal M. Noor <fashridjalmn...@gmail.com>
menulis:

> 👆Gubernur lalim bisa mencegah banjir di DKI Jakarta?
>
> On Sep 21, 2016 23:40, "Fashridjal M. Noor" <fashridjalmn...@gmail.com>
> wrote:
>
>> http://wartakota.tribunnews.com/2016/09/19/breaking-news-kan
>> tor-ahok-pun-kebanjiran-pns-kocar-kacir-buka-sepatu
>>
>> On Sep 21, 2016 23:33, "Fitrianto" <fitr.tanju...@gmail.com> wrote:
>>
>>> Melihat partai yg mengaku2 Islam tidak bisa bersatu, melayu santun
>>> ternyata jadi sasaran suap pengusaha keturunan, dan gubernur yg alim gak
>>> bisa mencegah banjir di daerahnya, kemungkinan besar Ahok menang pilkada
>>> DKI.
>>>
>>> Wassalam
>>> fitr
>>>
>>> 2016-09-21 5:04 GMT-04:00 'Imran Al' via RantauNet <
>>> rantaunet@googlegroups.com>:
>>>
>>>> alur kerja scan C1:
>>>> 1. Ditulis KPPS dengan merujuk hasil penghitungan suara ditingkat TPS.
>>>>
>>>> 2. Hasil perolehan suara ini harus sama dengan C1 plano (ukuran besar
>>>> yang digunakan untuk hitungan secara teli) lalu disalin ke form C1 yang
>>>> dibuat rangkap 8...
>>>>
>>>> 3. satu dari delapan rangkap itu, diberi tanda hologram.
>>>>
>>>> 4. usai perolehan suara C1 diisi oleh petugas KPPS dengan mencocokan C1
>>>> plano, dokumen tersebut ditandatangani pengawas lapangan Panwaslu, saksi
>>>> pasangan calon dan petugas KPPS serta pemantau..
>>>>
>>>> 5. Biasanya proses penghitungan suara di TPS ini juga disaksikan
>>>> masyarakat sekitar..
>>>>
>>>> 6. Panwas lapangan, saksi paslon, KPPS dan pemantau dan para pihak
>>>> lainnya, akan diberikan salinan dokumen C1 ini oleh petugas KPPS.
>>>>
>>>> 7. C1 berhologram ini kemudian dikirim secara berjenjang ke PPS
>>>> (kelurahan), PPK (kecamatan) untuk kemudian menjalani proses scan di kantor
>>>> KPU kota/kabupaten.
>>>>
>>>> 7. Usai di scan, langsung diaplod ke website KPU...
>>>>
>>>> pertanyaan saya ke bapak maturidi, kenapa masih ada kecurigaan pada
>>>> penghitungan suara di tingkat TPS dengan proses yang begitu transparan dan
>>>> dokumennya dimiliki oleh banyak pihak terkait...
>>>>
>>>> imran,
>>>> tingga di padang,
>>>> pernah jadi penyelenggara pilkada di tingkat kecamatan pada 2015 lalu...
>>>>
>>>>
>>>>
>>>> Pada Rabu, 21 September 2016 13:48, Maturidi Donsan <
>>>> maturid...@gmail.com> menulis:
>>>>
>>>>
>>>>
>>>> Sanak dipalanta n.a.h
>>>>
>>>>  Pilkada  DKI 2017 mengasyikan juga diikuti.
>>>>
>>>> Ada juga baiknya  kita  bincang Pilkada maupun Pilpres yang lalu,
>>>> masing-masing kita mungkin menyaksikan. Mudah-mudahan ada gunanya  untuk
>>>> menghadapi pemilu/pilkada yang akan datang.
>>>>
>>>> Pada Pilpres 2014, di TPS  nampaknya ada team pemenang kekurangan
>>>> saksi untuk menyaksikan  perhitungan suara, ini terlihat ada  pembantu
>>>> rumah tangga yang direkrut untuk menyaksikan perhitungan hasil suara.
>>>>
>>>> Apalah yang bisa dilakukan PRT, mungkin hanya sekedar mlihat, setelah
>>>> itu dapat honor 150 ribu.
>>>>
>>>> Kemungkinan besar kecurangan itu dimulai dari TPS dan seterusnya.
>>>> Isi formulir C1 itu sudah mulai di manipulasi  dari TPS.
>>>>
>>>> Seandainya saksi calon dilengkapi dengan alat  penscan formulir C1
>>>> yang sudah ditanda tangani petugas TPS termasuk saksi, begitu discan
>>>> langsung kirim ke Pusat. Kalau  menscan  harus izin KPU pusat,
>>>> seharusnya izin tsb diurus dari sekarang atau mungkin sudah ada dalam
>>>> UU/peraturan KPU.
>>>>
>>>> Pada 2014 yang lalu saksi TPS untuk salah satu calon ini  yang menjadi
>>>> kelemahan. Ini kelihatan waktu disidangkan di MK.
>>>>
>>>> Selanjutnya penyedotan data, bagaimana pula kerjanya alat ini, mungkin
>>>> rang lapau ada yang tahu, mari kita berbagi.
>>>>
>>>> Kalau Formulir C1 itu tidak bisa discan oleh saksi,
>>>> kecurangan-kecurangan mungkin akan berlanjut.
>>>>
>>>> Umat Islam Jkt harus all out -  up to date untuk mendapatkan scan
>>>> formulir C1 itu disetiap TPS. Memang perlu biaya besar, disetiap TPS paling
>>>> tidak 2 orang saksi (2 shift – kadang penghitungan suara sampai magrib)
>>>> harus ada  dilengkapi alat scan
>>>>
>>>> Lebih baik lagi kalau ada   INVESTIGATIVE REPORTER seperti ide Pak
>>>> Saaf.
>>>>
>>>> Umat islam JKT yang akan mati-matian  untuk mengalahkan AHOK, kalau
>>>> kurang melengkapi dengan alat yang cukup, rasanya berat.
>>>>
>>>> Selama ini umat islam mungkin terlalu mengandalkan tokoh tapi kurang
>>>> mengamankan data.  Meskipun kemaren di Istiqlal sudah ngumpul Pak Amin
>>>> Rais, Hidayat Nurwahid, Didin Haifiduddin dst, belum menjamin kalau data
>>>> tidak diamankan.
>>>>
>>>> Pengusung Ahok juga akan all out dengan peralatan cangih dari taipan
>>>> door to door demi memenangkan Ahok.
>>>>
>>>> Mohon kalau ada yang punya data, bagaimana pula kerjanya penyedotan
>>>> data ?.
>>>>
>>>> Wass,
>>>>
>>>>  Maturidi (L/78) Talang Solok Kutianyia, Duri Riau
>>>>
>>>> --
>>>> .
>>>> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat
>>>> lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
>>>> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
>>>> ===========================================================
>>>> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
>>>> * DILARANG:
>>>> 1. Email besar dari 200KB;
>>>> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
>>>> 3. Email One Liner.
>>>> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7)
>>>> serta mengirimkan biodata!
>>>> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
>>>> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
>>>> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
>>>> mengganti subjeknya.
>>>> ===========================================================
>>>> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan
>>>> di: http://groups.google.com/group/RantauNet/
>>>> ---
>>>> Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google
>>>> Grup.
>>>> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
>>>> kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
>>>> Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
>>>>
>>>>
>>>> --
>>>> .
>>>> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat
>>>> lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
>>>> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
>>>> ===========================================================
>>>> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
>>>> * DILARANG:
>>>> 1. Email besar dari 200KB;
>>>> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
>>>> 3. Email One Liner.
>>>> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7)
>>>> serta mengirimkan biodata!
>>>> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
>>>> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
>>>> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
>>>> mengganti subjeknya.
>>>> ===========================================================
>>>> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan
>>>> di: http://groups.google.com/group/RantauNet/
>>>> ---
>>>> Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google
>>>> Grup.
>>>> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
>>>> kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
>>>> Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
>>>>
>>>
>>> --
>>> .
>>> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat
>>> lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
>>> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
>>> ===========================================================
>>> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
>>> * DILARANG:
>>> 1. Email besar dari 200KB;
>>> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
>>> 3. Email One Liner.
>>> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
>>> mengirimkan biodata!
>>> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
>>> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
>>> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
>>> mengganti subjeknya.
>>> ===========================================================
>>> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan
>>> di: http://groups.google.com/group/RantauNet/
>>> ---
>>> Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google
>>> Grup.
>>> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
>>> kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
>>> Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
>>>
>> --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===========================================================
> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
> * DILARANG:
> 1. Email besar dari 200KB;
> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
> 3. Email One Liner.
> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
> mengirimkan biodata!
> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
> mengganti subjeknya.
> ===========================================================
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
> ---
> Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google
> Grup.
> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
> kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
> Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.

Kirim email ke