Sebagian besar dari kita memang masih menaruh curiga ke penyelenggara pak RP
Kenapa begitu? Karena, sebagian besar dari kita masih terpola pemikiran lama. Sementara, konteks kekinian, zaman sudah jauh berubah. Aturan telah banyak berganti jadi aturan yang lebih baik. Nan awak, masih curiga ka curiga se. Setiap kali bimbingan teknis ke penyelenggara baik itu KPPS, PPS, PPK maupun KPU, yang ditekankan itu pertama kali adalah sanksi PIDANA jika main-main. Kurungan 6 bulan atau denda jutaan rupiah, bagi yg terbukti bermain. Cukup banyak komisioner KPU dan panitia adhoc yang diberhentikan DKPP karena terbukti masih main curang. Sila di cek ke website www.dkpp.go.id Sepanjang dilaksanakan transparan, yakin lah bakal tak ada permainan disitu. Demikian pak RP semoga sharing info nya bermanfaat. Imran, tingga di padang Powered by Telkomsel BlackBerry® -----Original Message----- From: "'RAMADHANIL' via RantauNet" <rantaunet@googlegroups.com> Date: Thu, 22 Sep 2016 11:21:29 To: rantaunet@googlegroups.com<rantaunet@googlegroups.com> Reply-To: rantaunet@googlegroups.com Subject: Bls: Re: [R@ntau-Net] Pilkada DKI 2017 mengasyikan juga diikuti Pertanyaannnya "Kenapa masih ada kecurigaan kepada Penghitungan suara di tingkat TPS?Mungkin karena Pengemban amanah tidak dipercayaiMungkin karena langkanya orang yang berkhlak baik di Indonesia sekarang ini.Mungkin karena banyak orang yang tidak jujur. Wassalam,RP. Palu- Sulawesi Tengah Pada Kamis, 22 September 2016 15:59, Maturidi Donsan <maturid...@gmail.com> menulis: Tk pak Palito. Hanya saya tetap kuatir kalau saksi yang dipakai di TPS bukan kader dan malah saya saksikan sendiri untuk menyaksikan perhitungan suara ada 2 pembantu rumah tangga yang direkrut yang pekerjaannya sehari hari tukang cuci, sampai dimanalah keguaannya prt ini di TPS. Baiklah kalau menurut info Palito kemungkinan pengggelembungan suara tak mungkin lagi karena sudah begitu ketat. Kalau begitu bagaimana keluhan yang disuarakan halaman sebelah ini: SaafroedinBahar20 jam · Mengingatpengalaman pahit tahun 2012 dan 2014, adalah merupakan suatu hal yg mutlak utkmemperkirakan akan terjadinya berbagai bentuk kecurangan. Perkirakanlah dengancermat, dan gagalkan.Top of FormSukaTunjukkanlebih banyak tanggapanKomentariBagikan50 Pelmi Dt Sati Mahadirajo dan 49 lainnyaKomentarBottom of FormPelmi Dt Sati Mahadirajo Agar tidak terulangPermainan Kotor Tahun 2014 ( sedot data dan permainan2 licik pemilu )....setiapTPS dalam Pilkada DKI 2017 nanti , diawasi oleh kader kader yang benar2 Mauberbuat untuk Perubahan DKI atau Negara ini....jadi , pergunakan lah kaderPartai Koalisi untuk bekerja semaksimal mungkin dalam pemantaauan Hasil TPS TPSnanti....Cek benar2 dulu Daftar Pemilih Tetap dan Sementara....crosceklangsung....apakah wajib pilih benar2 warga dalam satu TPS ...? hati2 wargasiluman ...aseng2 dan pendatang luar DKI....dan pantau pelaksanaan pemungutandan penghitungan suara serta rekapitulasi tingkat Lurah dan Kecamatan sertasampai ke Kotamadya.....PARTAI HARUS BEKERJA KERAS , jangan SIBUK SAAT KAMPANYEDAN LENGAH SAAT PILKADA ....ikuti setiap langkah2 Pilkada...(Y) (Y) (Y)....kalau bisa biayai para mahasiswa untuk sebagai Pemantau Pemilu ....janganterulang lagi kecolongan Pemilu 2014....KITA SAAT INI SUDAH MERASAKANPENDERITAAN NYA ...baru 2 Tahun sudah sangat susah kehidupan Berbangsa danBernegara. Tambahan lagi pak Palito, bagaimana pula dengan penyedotan data, mungkin pak Palito ada infonya , terima kasih Maturidi Pada 22 September 2016 14.11, palito_kato via RantauNet <rantaunet@googlegroups.com> menulis: Pak maturidi. Ada dua proses di sini yakni penghitungan suara dan rekapitulasi hasil penghitungan suara. Proses penghitungan suara, hanya ada di TPS Proses rekapitulasi hasil penghitungan suara, dilakukan secara berjenjang mulai dari PPK (kecamatan), KPU Kota/kabupaten dan terakhir di provinsi. Setiap terjadi kesalahan penjumlahan, maka langsung dikoreksi pada setiap tingkatan rekapitulasi. Jika tak puasc, saksi pasangan calon (paslon) bisa meminta untuk dibuka lagi kotak surat suara utk dilakukan proses penghitungan kembali. Sejauh pengamatan saya, sulit bermain curang di proses penghitungan suara maupun rekapitulasi berjenjang. Yakin lah pak, masih banyak orang jujur dan berintegritas di negeri ini. Biar lebih jelas, bertanya juga lah bapak pada warga yang pernah jadi penyelenggara di Duri itu. Biar bapak punya perspektif baru soal permainan dalam wani piro itu. Karena, Saya pikir, bapak terlalu takut soal wani piro. Yang saya perhatikan, wani piro itu berada di tataran pemilih. Permainannya juga makin canggih. Ini lah yang harusnya kita perhatikan bersama. Serangan fajar. untuk penyelenggara, susah terlaksananya. Selain pengawasan yang ketat, sanksi pidana dan denda juga menanti jika ketahuan main2 dgn wani piro itu. Utk tambahan info, pemerintah juga telah menaikan standar honor penyelenggara panitia ad hoc (ppk, pps, dan kpps serta panwas). Gaji komisioner nya juga jauh lebih baik. Utk Tingkat provinsi sudah di angka belasan juta rupiah. Demikian pak maturidi. Semoga bapak punya perspektif baru soal pelaksanaan pilkada ini. Powered by Telkomsel BlackBerry®From: Maturidi Donsan <maturid...@gmail.com>Sender: rantaunet@googlegroups.comDate: Thu, 22 Sep 2016 10:27:28 +0700To: rantaunet@googlegroups.com<ran tau...@googlegroups.com>ReplyTo: rantaunet@googlegroups.comSubject: Re: [R@ntau-Net] Pilkada DKI 2017 mengasyikan juga diikuti Ass wr wbr Sanak di palanta n.a.h Tk infonya pak Imran.Di TPS yang sarananya lengkap mungkin semua bisa berjalan seperti alur 1- 7, namundidaerah yang masih berkekurangan disanan sini APALAGI DIDAERAH “WANI PIRO”,alur no 4, 5 dan 6 itu jadi masalah: “4.usai perolehan suara C1 diisi oleh petugas KPPS dengan mencocokan C1 plano,dokumen tersebut ditandatangani pengawas lapangan Panwaslu, saksi pasangan calondan petugas KPPS serta pemantau.. 5.Biasanya proses penghitungan suara di TPS ini juga disaksikan masyarakatsekitar.. 6.Panwas lapangan, saksi paslon, KPPS dan pemantau dan para pihak lainnya, akandiberikan salinan dokumen C1 ini oleh petugas KPPS.” Saksi maupunpemantau sangat rawan bila dihadapkandengan wani piro. Ini tidak semua, masih banyak penyelenggara pemilu/pilkada yang baik-baik. Saksimasing-masing paslon sebaiknya 2 ata 3 orang disetiap TPS, selama ini nampaknya hanya satuorang, ini rawan disusupi wani piro, karena tak ada pembanding. Mudah-mudahandi Pilkada DKI 2017 ini diperhatikan betul pengamanan data autentik oleh pemuka masyarakat DKI karena lawan sudahberpengalaman. Didaerahpekeja, para pemilih habis mencoblos, kembali ketempat kerjamasing-masing. Di TPS yangtidak mempan wani piro, TPS akan berjalan baik. Sepengetahuanpak Imran, apa saksi paslon bisa menscan C1 di alur 4, yang sudah berisi perolehan suara itu. Kalauini bisa, ini data autentik bagi timses calon, maka suara itu bisa langsung dikirim ke pusattimses masing-masing. Bila sudahke kelurahan, kecamatan dst keautentikannya sudah diragukan, inilah yang bikinramai di MK. MK dalammenyelesaiakn perkara pemilu waktunya terbatas, harus segera memberikan kepastianhukum. Drama diMK dalam kasus pemilu 2014 lalu, cukup jadi pelajaran. Wass Maturidi Pada 21 September 2016 23.42, Fashridjal M. Noor <fashridjalmn...@gmail.com> menulis: 👆Gubernur lalim bisa mencegah banjir di DKI Jakarta? On Sep 21, 2016 23:40, "Fashridjal M. Noor" <fashridjalmn...@gmail.com> wrote: http://wartakota.tribunnews.co m/2016/09/19/breaking-news-kan tor-ahok-pun-kebanjiran-pns-ko car-kacir-buka-sepatu On Sep 21, 2016 23:33, "Fitrianto" <fitr.tanju...@gmail.com> wrote: Melihat partai yg mengaku2 Islam tidak bisa bersatu, melayu santun ternyata jadi sasaran suap pengusaha keturunan, dan gubernur yg alim gak bisa mencegah banjir di daerahnya, kemungkinan besar Ahok menang pilkada DKI. Wassalamfitr 2016-09-21 5:04 GMT-04:00 'Imran Al' via RantauNet <rantaunet@googlegroups.com>: alur kerja scan C1:1. Ditulis KPPS dengan merujuk hasil penghitungan suara ditingkat TPS. 2. Hasil perolehan suara ini harus sama dengan C1 plano (ukuran besar yang digunakan untuk hitungan secara teli) lalu disalin ke form C1 yang dibuat rangkap 8... 3. satu dari delapan rangkap itu, diberi tanda hologram. 4. usai perolehan suara C1 diisi oleh petugas KPPS dengan mencocokan C1 plano, dokumen tersebut ditandatangani pengawas lapangan Panwaslu, saksi pasangan calon dan petugas KPPS serta pemantau.. 5. Biasanya proses penghitungan suara di TPS ini juga disaksikan masyarakat sekitar.. 6. Panwas lapangan, saksi paslon, KPPS dan pemantau dan para pihak lainnya, akan diberikan salinan dokumen C1 ini oleh petugas KPPS. 7. C1 berhologram ini kemudian dikirim secara berjenjang ke PPS (kelurahan), PPK (kecamatan) untuk kemudian menjalani proses scan di kantor KPU kota/kabupaten. 7. Usai di scan, langsung diaplod ke website KPU... pertanyaan saya ke bapak maturidi, kenapa masih ada kecurigaan pada penghitungan suara di tingkat TPS dengan proses yang begitu transparan dan dokumennya dimiliki oleh banyak pihak terkait... imran, tingga di padang, pernah jadi penyelenggara pilkada di tingkat kecamatan pada 2015 lalu... Pada Rabu, 21 September 2016 13:48, Maturidi Donsan <maturid...@gmail.com> menulis: Sanak dipalanta n.a.h Pilkada DKI 2017mengasyikan juga diikuti. Ada juga baiknya kita bincang Pilkada maupun Pilpres yang lalu, masing-masing kita mungkinmenyaksikan. Mudah-mudahan ada gunanya untuk menghadapi pemilu/pilkada yang akan datang. Pada Pilpres 2014, diTPS nampaknya ada team pemenang kekurangansaksi untuk menyaksikan perhitungansuara, ini terlihat ada pembantu rumahtangga yang direkrut untuk menyaksikan perhitungan hasil suara. Apalah yang bisa dilakukanPRT, mungkin hanya sekedar mlihat, setelah itu dapat honor 150 ribu. Kemungkinan besar kecuranganitu dimulai dari TPS dan seterusnya. Isi formulir C1 itu sudahmulai di manipulasi dari TPS. Seandainya saksi calondilengkapi dengan alat penscan formulirC1 yang sudah ditanda tangani petugas TPS termasuk saksi, begitu discanlangsung kirim ke Pusat. Kalau menscan harus izin KPU pusat, seharusnya izin tsbdiurus dari sekarang atau mungkin sudah ada dalam UU/peraturan KPU. Pada 2014 yang lalu saksi TPSuntuk salah satu calon ini yang menjadi kelemahan. Inikelihatan waktu disidangkan di MK. Selanjutnya penyedotan data,bagaimana pula kerjanya alat ini, mungkin rang lapau ada yang tahu, mari kitaberbagi. Kalau Formulir C1 itu tidak bisadiscan oleh saksi, kecurangan-kecurangan mungkin akan berlanjut. Umat Islam Jkt harus all out - up to date untuk mendapatkan scanformulir C1 itu disetiap TPS. Memang perlu biaya besar, disetiap TPS palingtidak 2 orang saksi (2 shift – kadang penghitungan suara sampai magrib) harusada dilengkapi alat scan Lebih baik lagi kalau ada INVESTIGATIVEREPORTER seperti ide Pak Saaf. Umat islam JKT yang akanmati-matian untuk mengalahkan AHOK,kalau kurang melengkapi dengan alat yang cukup, rasanya berat. Selama ini umat islam mungkinterlalu mengandalkan tokoh tapi kurang mengamankan data. Meskipun kemaren di Istiqlal sudah ngumpulPak Amin Rais, Hidayat Nurwahid, Didin Haifiduddin dst, belum menjamin kalaudata tidak diamankan. Pengusung Ahok juga akan allout dengan peralatan cangih dari taipan door to door demi memenangkan Ahok. Mohon kalau ada yang punyadata, bagaimana pula kerjanya penyedotan data ?. Wass, Maturidi (L/78) Talang SolokKutianyia, Duri Riau -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. ============================== ============================= UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. ============================== ============================= Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group /RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscribe@googlegr oups.com. Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/op tout. -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. ============================== ============================= UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. ============================== ============================= Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group /RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscribe@googlegr oups.com. Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/op tout. -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. ============================== ============================= UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. ============================== ============================= Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group /RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscribe@googlegr oups.com. Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/op tout. -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. ============================== ============================= UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. ============================== ============================= Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group /RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscribe@googlegr oups.com. Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/op tout. -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. ============================== ============================= UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. ============================== ============================= Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/ group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscribe@ googlegroups.com. Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/ optout. -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. ============================== ============================= UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. ============================== ============================= Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/ group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscribe@ googlegroups.com. Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/ optout. -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. =========================================================== Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout. -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. =========================================================== Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout. -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. =========================================================== Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.