*Pariwisata Jadi Bisnis Paling Menarik di Sumbar* 
Haluan Padang:
Rabu,02 November 2016 - 01:13:51 WIB
<http://harianhaluan.com/news/detail/61520/pariwisata-jadi-bisnis-paling-menarik-di-sumbar>
 

*PADANG, HALUAN *— Bisnis di bidang pariwisata merupakan bisnis paling 
menarik saat ini, karena banyak hal yang dilakukan orang selalu terkait 
dengan pariwisata. Selain objek wisatanya, penyelenggara wisata, seperti 
travel agent, perhotelan, transportasi (darat, laut, dan udara), makanan, 
cendera mata, serta  restoran dan rumah makan, terlibat di dalamnya.

“Semakin banyak wisatawan yang datang berkunjung ke satu daerah atau objek 
wisata, dipas­tikan mereka akan mem­be­lan­jakan banyak uang di sana, 
ten­tunya dengan syarat bahwa pe­layanan yang diberikan tuan rumah harus 
maksimal. Layanan yang baik akan membuat tamu terkesan. Produk yang baik 
yang dijual kepada tamu akan mem­buat pro­duk tersebut selalu dicari 
wisa­tawan,” ujar Ketua Asita Sumbar, Ian Hanafiah di Padang, Selasa (2/11).


Bisnis pariwisata semakin menarik, kata Ian, jika hal dikait­kan dengan 
pariwisata Sumbar yang bakal menjadi wakil Indo­nesia pada ajang *World 
Halal Tourism Award (WHTA)* 2016 di Abu Dhabi, Uni Emeriat Arab (UEA) pada 
Desember. “Banyak hal yang harus kita persiapkan lagi dengan sebaik-baiknya 
agar ber­hasil menang pada ajang tingkat dunia tersebut,” tutur pemilik ERO 
Tour yang menjadi Biro Perjalanan Wisata Halal Indonesia 2016.

Ian mengakui bahwa saat ini jumlah wisatawan yang ber­kun­jung ke Sumbar 
turun daripada tahun lalu. “Angka persisnya saya kurang hafal. Berkisar di 
antara 10 hingga 20 persen,” ucapnya.

Menurutnya, penyebab turu­nya jumlah wisawatan ke Sumbar karena gencarnya 
promosi wisata daerah atau negara lain. Selain itu karena akses penerbangan 
yang biayanya lebih murah dengan waktu yang tidak terlalu lama dalam 
perjalananya.

“Di sisi lain, dari segi inter­nalnya, biro perjalanan sebetulnya juga 
harus lebih kreatif dan pro­aktif dalam menjual produknya. Galilah potensi 
yang ada, buat program dan paket wisata dengan harga terjangkau. Selain 
itu, per­siapkan masyarakat di daerah tujuan wisata untuk bisa 
ber­interaksi dan berkomunikasi de­ngan wisatawan, terutama wisa­tawan 
asing. Dengan demikian, para wisatawan pasti akan terkesan dan akan 
membantu mem­pro­mosikan objek wisata setelah mereka balik ke daerah atau 
negara mereka,” kata Ian tentang kiat meningkatkan kunjungan wisa­tawan ke 
Sumbar. *(h/atv)*


On Tuesday, November 1, 2016 at 8:35:55 AM UTC-7, Sjamsir Sjarif wrote:
>
> *Sabtu, 29/10/2016 18:43 WIB **“Janjang 1001” di Objek Ikan Sakti Sungai 
> Janiah Selesai Dibangun*
>
>
> [image: Sungaki Janiah Agam] 
>
> Sungaki Janiah Agam
>
> *Agam, sumbarsatu.com-* Pekerjaan pembangunan “Janjang 1001” di Objek 
> Wisata Ikan Sakti Sungai Janiah, Kecamatan Baso, Kabupaten Agam, sudah 
> selesai dikerjakan.
>
> "Janjang tersebut, dibangun di perbukitan, yang banyak dihuni kera jinak, 
> nantinya tembus ke Ngalau Baso. Para wisatawan akan mendapat pesona baru 
> menapaki Janjang 1001, sambil menikmati suasana alam di sekitarnya. Wisata 
> jenis ini bagus untuk wisata keluarga," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan 
> Pariwisata (Disbudpar) Agam, Hadi Suryadi, SH, Sabtu (29/19/2016).
>
>
> Menurutnya, pembangunan Janjang 1001 dimungkinkan karena objek wisata 
> tersebut sudah diserahkan kepada Pemkab Agam. Pengelolaannya bekerja sama 
> dengan pihak nagari,” ujarnya.
>
> Sungai Janiah sudah dikenal luas wisatawan manca negara, nusantara, 
> regional, dan lokal. Legenda, yang disebarkan melalui mulut ke mulut, 
> sampai ke media internet, memungkinkan objek tersebut dikenal dunia.
>
> Di samping membangun Janjang 1001, ke depan objek wisata itu akan 
> dibenahi, sehingga kebersihan, ketertiban, dan keindahannya terjaga.
>
> Di samping itu, para pedagang, yang berjualan di dalam objek wisata, juga 
> akan dibekali dengan berbagai ilmu dan keterampilan tentang kepariwisataan, 
> sehingga mereka benar-benar memahami tata cara berjualan, dan bertingkah 
> laku di dalam objek wisata.
>
> Menurut Hadi, objek wisata yang telah diserahkan kepada Pemkab Agam ada 
> dua lokasi, yaitu objek wisata Bandar Mutiara, Kecamatan Tanjung Mutiara, 
> dan Ikan Sakti Sungai Janiah. Khusus objek Bandar Mutiara, sudah diusulkan 
> ke Pemerintah Pusat untuk mendapatkan dana pengembangan objek. Diharapkan 
> dalam waktu tidak begitu lama, pekerjaan pengembangannya terwujud.
>
>
> Menurut pantauan sumbarsatu.com, banyak objek wisata pontensial di daerah 
> itu. Di antaranya adalah objek air terjun, seperti Badorai di Kecamatan 
> Sungai Pua, dan Burai-Burai Indah di Malalak.
>
> Menurut Hadi, Objek Air Terjun Badorai, yang terdiri dari 4 tingkat, namun 
> yang sering dikunjungi wisatawan adalah Badorai 1 sampai 3. Namun kini 
> terkesan tidak terurus.
>
> “Sebenarnya, Pemkab Agam bisa saja mengelola objek tersebut. Namun, karena 
> belum diserahkan kepada Pemkab Agam, maka tidak bisa dikelola, sebagaimana 
> layaknya oleh Pemkab Agam,” jelasnyanya.
>
> Persyaratan objek yang akan dikelola Pemkab Agam, objek dimaksud harus 
> diserahkan kepada Pemkab Agam.
>
> Menyinggung objek Burai-Burai Ikndah di Malalak, menurutnya ada 
> kemungkinan dikelola Pemkab Agam. Karena ada keinginan pemilik ulayat untuk 
> menyerahkannya kepada Pemkab Agam. Kini, pihak pemangku ulayat sedang 
> mencari kesepakatan. Bila mereka sudah sepakat, dan objek tersebut 
> diserahkan kepada Pemkab Agam, maka akan dikelola oleh Pemkab Agam, melalui 
> Disbudpar. (MSM)
>
>
> On Tuesday, November 1, 2016 at 8:26:35 AM UTC-7, Sjamsir Sjarif wrote:
>>
>>
>> *Janjang Sajuta di Lereng Singgalang Bakal Dibangun Pemkab Agam* 
>> Selasa,01 November 2016 - 01:37:15 WIB
>>
>> <http://harianhaluan.com/news/detail/61485/janjang-sajuta-di-lereng-singgalang-bakal-dibangun-pemkab-agam>
>>  
>>
>> *Agam, Haluan — *Pemerintah Kabupaten Agam menggulirkan lagi terbosan 
>> baru dalam mengembangkan potensi ekowisata. Pemkab Agam bakal membangun 
>> *Janjang 
>> Sajuta* di Objek Agro Wisata Lereng Singgalang, Kecamatan Banuhampu. 
>> Rencana pengembangan objek tersebut juga sudah mendapatkan dukungan 
>> perantau Agam.
>>
>> Kepala Dinas Ke­bu­da­yaan dan Pariwisata (Dis­budpar), Hadi Suryadi, 
>> Senin (31/10), mengatakan, Objek Agro Wi­sata di lereng Sing­galang, sangat 
>> strategis. Jenjang itu nantinya akan membawa pe­ngunjung me­napaki medan 
>> mendaki pada lereng pe­gu­nungan tersebut. “Pada tahun 2017 nanti 
>> ke­inginan mem­bangun *Janjang Sajuta* di objek wisata itu bisa 
>> direalisasikan. Jenjang akan tembus ke hutan pinus di pinggang Gunung 
>> Sing­ga­lang. Pemandangannya sa­ngat bagus, dan memiliki nilai serta daya 
>> tarik yang kuat,” kata Hadi.
>>
>> Tak hanya sampai di situ. Nantinya lokasi itu akan dilengkapi gerbang 
>> masuk yang akan ditulis “Janjang Sajuta Lereng Singgalang”. Secara 
>> bertahap, fasilitas pendukung objek akan di­lengkapi, sehingga Objek Agro 
>> Wisata Lereng Sing­galang menjadi destinasi wisata layak jual. 
>> Se­be­lum­nya juga sudah di­bangun Janjang 1001 di Objek Wi­sa­ta Ikan 
>> Sakti Sungai Janiah, Kecamatan Baso, dan Janjang Koto Gadang di IV Koto.
>>
>> “Kita menginginkan wi­sa­tawan memiliki kesan men­dalam sehingga 
>> pengunjung diharapkan selalu ber­ke­inginan kembali ke lokasi itu setelah 
>> pulang. Kami optimis kerjasama Disbudpar dengan Dinas Kehutanan dan 
>> Per­kebunan (Dishutbun) Agam, akan menjadikan Objek Agro Wisata Lereng 
>> Singgalang terwujud,” jelasnya.
>>
>> Apa lagi rencana tersebut juga sudah direspon baik oleh para perantau, 
>> dukungan pe­rantau tidak hanya dimulut saja. Beberapa waktu bela­kangan 
>> sudah mengalirnya bantuan material, terutama dari perantau sukses. 
>> Kemu­dian antusias anak nagari sekitar objek, juga sangat me­ngem­birakan. 
>> Mudah- mudahan ini menjadi langkah baik kedepan.
>>
>> “Pembangunan Janjang Sajuta adalah sebuah ke­inginan tidak hanya dari 
>> pemerintah namun juga anak nagari, serta perantau. Apa­bila dilihat ke 
>> belakang, tidak ada hal yang mustahil dila­kukan apabila diper­sa­ma­kan,” 
>> jelasnya. * (h/yat)*
>>
>>
>> On Monday, October 31, 2016 at 8:44:46 AM UTC-7, Sjamsir Sjarif wrote:
>>>
>>> Dari Haluan kito baco:
>>>
>>> Pengembangan Mandeh Butuh 600 Miliar 
>>>
>>>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.

Kirim email ke