Aaa...mudah-mudahan samakin banyak Uda-Uda nan sato maota serius tapi santai di palanta wak ko. Barusan ambo maota sabanta jo Da Yopy nan sadiang di australia, anyo taruih mencermati diskusi kito di palanta ko, namun dek tugeh baraja sadiang padek alun simpaik manulih lai.
Kito tunggu pulo sumbang saran Da Philip Vermonte, Miko Kamal, Revrizon Baswir, Andrinov Chaniago, Medrial Alamsyah dan Uda2 nan lainnyo. Ambo taragak juo manguncian UDa2 ko di salah satu rumah gadang, disuguhi rabuih ubi jo gulo saka. Tapi kalua dari rumah gadnag tu lah ado formula nan sabana padek nan dapek maangkek ketertinggalan Sumbar di bidang ekonomi khususnyo. Ambo basadio jadi tukang tulih, mengamehi pemikiran na taserak di diskusi tu. BTW dari apo nan disampaikan IJP ko patuik di kao dek BA 1, bisiakkan lah Da..kok lai katadanga eh..kok ndak kabaa lai...kito simpan untuak gubernur barikuiknyo salam Ben/27 --- In [EMAIL PROTECTED], "Indra Jaya Piliang" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Dear Zulfan, mancogok pulo angku. Mungkin Yopi nan di Australia parlau pulo > malayangkan email kamari? Philips Jusario Vermonte di Dekalb paralu pulo > satu di siko? > > > > Dan saya ingin mengatakan bahwa anak-anak negeri Minangkabau ini sudah > memiliki banyak kemampuan di banyak bidang. Hanya saja, mereka koq seperti > kurang dikenang di kampuangnya sendiri? Kenapa para pejabat dan para tetua > di Minang lebih suka menyajikan cara lama, misalnya dengan mengadakan > pertemuan saudagar Minanglah, ini dan itulah, yang digerakkan oleh para > paitua yang itu-itu saja? > > > > Andai saya gubernur - sebetulnya gubernur sekarang bisa menjalankan ide ini > --, maka kelompok yang pertama kali saya undang adalah para ilmuwan yang > berdarah Minang atau minimal mau untuk berkontribusi pemikiran tentang > Minang. Saya punya banyak daftarnya, berusia di bawah 40 tahun, banyak yang > PhD, disamping Master atau S-1 atau punya keahlian tertentu. Bung Zulfan > pasti saya undang mengingat reputasinya secara nasional dan internasional > dalam menganalisis persoalan-persoalan konflik. Tentu saya juga akan undang > Muhammad Luthfi di BKPM, Jeffrie Geovanie yang sekarang di Partai Golkar Yan > Hiksas direktur Wing yang juga di Partai Golkar, Happy Bone Zulkarnaen di > Partai Golkar, dllnya. Atau, dibedakan antara yang tidak berpartai dengan > yang belum berpartai. Saya akan suruh mereka pergi ke Bukittinggi atau > Payakumbuh, lalu saya kurung di sebuah rumah gadang, saya suruh orang > menjaga tempat itu, agar mereka tidak keluar selama seminggu sampai dua > minggu. > > > > Apa yang saya minta dari mereka? Buatlah program kerja atau semacam blue > print tentang pembangunan Sumbar lima sampai sepuluh tahun ke depan, > masukkan unsur nagari sampai ke unsur nasional, regional dan internasional. > Susun daftar para kenalan mereka, lalu pilah-pilah kira-kira apa yang bisa > didapat dari mereka (sebagai investor, sebagai kreator, atau macam- macam). > Setelah blue print itu jadi, saya akan undang seluruh bupati, walikota, > dprd, sampai kalangan perguruan tinggi untuk memberikan masukan, sebaiknya > tertulis. Setelah itu, perbaikan atas blue print adalah ororitas > pemnyusunnya, apakah disetujui atau tidak. Lalu, setelah saya nyatakan > inilah blue print pembangunan Sumbar, saya akan sosialisasikan sekali di > Jakarta dengan mengundang wakil-wakil perantau dari seluruh penjuru dunia. > > > > Setelah saya yakin bahwa blue print itu tidak akan lagi mendapatkan kritikan > dan masukan, maka saya akan mengeluarkan Peraturan Gubernur. Lalu saya > meminta agar DPRD menetapkan menjadi Peraturan Daerah. Saya akan menelepon > presiden dan meminta untuk presentasi. Dari presentasi itu saya berharap > bahwa presiden memberikan dukungan, paling tidak untuk inventarisasi > hambatan-hambatan peraturan di atas peraturan gubernur dan perda. Saya juga > akan mengirimkan paket blue print itu ke DPRD, seluruh pimpinan politik, > kalangan kampus dan LSM. > > > > Setelah selesai, saya akan sosialisasikan blue print itu sampai ke tingkat > bawah, mulai dari kepala nagari, kepala desa, sekolah-sekolah, > kampus-kampus, surat-surat kabar, dllnya. Saya pastikan bahwa seluruh > masyarakat Sumbar telah membaca blue print itu, minimal ringkasannya. Dari > blue print itu, saya membuat organisasi pelaksanaan, pengawasan, dllnya. > Kalau dalam blue print itu dikatakan harus ada penghijauan di sekitar > danau-danau di Minang, maka saya akan membentuk petugas khusus yang > bekerjasama dengan kepolisian untuk menangkap para pembalak kayu. Kenapa > harus dihijaukan? Agar cadangan air terus terpelihara, sehingga > turbin-turbin PLTA bisa digerakkan. > > > > Kalau blue print intu mengatakan bahwa saya harus membantu klub Semen Padang > menjadi kebanggaan urang Minang, maka saya akan membujuk pelatih bola > terbaik, juga membentuk Management terbaik untuk menjadikan itu, sembari > menekankan bahwa APBD jangan ditekan, justru karcis masuk dan kaos- kaos yang > harus lebih banyak dijual. Agar perputaran uang kembali ke klub. > > > > Kalau dalam blue print itu dikatakan bahwa saya harus memecat separo dari > pegawai penda Sumbar, maka saya akan lakukan dengan kompensasi yang layak. > Yang belum saatnya pensiĆ³n saya pensiunkan. Lalu, saya akan isi dengan > recruitment baru berdasarkan azas meritokrasi dengan para penilai yang > kompeten. > > > > Saya mungkin tidak akan banyak berada di Padang, melainkan bertemu dengan > banyak orang di seluruh Indonesia, kalau perlu sampai ke manca- negara > (terutama investor dari Malaysia atau Arab), lalu membujuk mereka > berinvestasi di Minang. Saya akan betul-betul berbagi pekerjaan dengan Wagub > dan Sekda untuk melakukan pengawasan dan menekankan agar mereka tidak > mengambil uang sesenpun diluar gaji mereka. Saya akan kirimkan proposal ke > seluruh universitas terbaik di dunia untuk bisa bekerjasama dengan > universitas lokal guna mempersiapkan generasi baru Minang dalam persaiangan > global. Tentu juga saya akan membujuk lembaga-lembaga filantropis untuk > memberikan dananya kepada lsm, universitas, dllnya, guna mengajarkan > masyarakat dalam menjalankan prinsip-prinsip good governance. > > > > Yang saya sayangka dari pejabat-pejabat di Sumbar sekarang adalah > ketidakmampuan mereka menggerakkan seluruh potensi sumberdaya manusia dan > sumberdana yang ada diluar Minang untuk kepentingan Sumbar. Kebetulan saya > sudah beberapa kali bertemu dan berteman dengan Teras Narang (Gubernur > Kalteng) dan Fadel Muhammad (Gubernur Gorontalo). Mereka mempunyai kemampuan > untuk mengangkat daerahnya, tanpa sebelumnya mereka harus menjadi kepala > desa dulu atau bupati dulu. > > > > Sekarang, bola ada di tangan pejabat-pejabat di Sumbar. Kalau tidak juga, si > benny mungkin akan mengarak bola itu kemanapun ia suka. > > > > ijp > > _____ > > --~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~ =============================================================== UNTUK DIPERHATIKAN: - Wajib mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, mohon dibaca & dipahami! Lihat di http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet. - Tulis Nama, Umur & Lokasi anda pada setiap posting. - Hapus footer & bagian tidak perlu, jika melakukan reply. - Email attachment, DILARANG! Tawarkan kepada yg berminat & kirim melalui jalur pribadi. - Posting email besar dari >200KB akan dibanned, sampai yg bersangkutan minta maaf & menyampaikan komitmen mengikuti peraturan yang berlaku. =============================================================== Berhenti, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED] Daftarkan email anda yg terdaftar pada Google Account di: https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id Untuk dpt melakukan konfigurasi keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe =============================================================== -~----------~----~----~----~------~----~------~--~---