"Urang Rantau iko jan lah bakalabiahan bana... Jan lah nan buruak-buruak sajo 
nan dikamukokan. Jan lah mamaluan kampuang juo taruih... Apo mukasuiknyo tuh 
diskusi-diskusi di Internet itu... Masih banyak nan rancak-rancak nan alah kami 
buek di Ranah iko...".

Itulah kira-kira tanggapan pertama dan umum yang terjadi kepada bbrp orang yang 
mencoba menyampaikan isu-isu dan masalah-masalah seperti ini ke bbrp pemegang 
tampuk kekuasaaan di Sumbar. Termasuk nada reaksi yang sama terhadap apa yang 
kita diskusikan dan usulan-usulan di milis-milis Minang ini. Ternyata 
ditanggapinya dari sisi yang negatifnya saja, bukan dari apa yang sifatnya 
"mungkin" akan lebih membangun dan positif utk Sumbar. Apa mereka juga tidak 
sadar bahwa kita juga malu...? Kita menyampaikan semua itu agar bisa sama2 kita 
carikan jalan keluarnya. Cilakanya, sampai saat ini kenapa baru ada satu orang 
Walikota saja yang bisa menerima dan menanggapi masukkan positif dan negatif 
ini di Sumbar...? Apakah yang lain masih terpaku dengan pola Orba...? Hanya mau 
terima pujian-pujian saja...? Antahlah... Maaf, mungkin ambo yang awam iko bisa 
salah. Krn ambo bukan ahli politik...!

Jun, itu belum seberapa. Masih banyak carito2 sarupo iko nan tajadi. Tapi krn 
orang2 yg kanai pakuak, kanai pareman iko, mereka tidak semua bergabung di 
milis RantauNet. Sehingga seolah-olah problem iko hanya ciek duo sajo. "Aah... 
itu kan hanya kasus di bbrpo tampek sajo..." kecek kawan ambo nan pajabaik. 
Ambo picayo bana ka kawan ambo iko, krn pasti pengalaman buruk tsb tidak 
dialami semua oleh PULUHAN RIBU orang yg berwisata ke Sumbar...;))

Salah satu Travel Agent terbesar di Sumbar, bbrp kali bercerita ttg keluhan 
tamu2 mrk thd inkosistensi harga ini di Pasar Atas Bukittinggi. "Pencong" galak 
kito mandanganyo. Ado kato 'galak' krn memang agak lucu dan sangat tidak logis 
cara2 yg mereka lakukan. Walaupun si tamu tahu bahwa mereka 'dikerjain', tapi 
yang manjua acuah sajo nyo jo wajah dingin basipakak... Kalau masih belum 
percaya, tanya juga ke para Travel Agent yg lain yang mau jujur dan yakinkan 
bahwa nama perusahaan mereka tidak akan diekspos.

4 bulan lalu, salah satu pejabat di Depbudpar, Jl. Merdeka Barat menyampaikan 
keluhan alias malu. Bahwa saudara iparnya menemani 3 orang istri Asmen salah 
satu Lembaga Tinggi Negara berwisata keliling Sumbar. Hasil kanai pakuak hampir 
di setiap obyek yang mereka masuki dan parkir, semua mereka catat dan jumlahnya 
sktr Rp.250rb  selama 3 hari...! Ambo yakin skl bahwa jumlah uang 250rb buat 
mereka tidak ada artinya apa-apa. Tapi inkonsistensi dan perlakuan yang mereka 
terima dengan sedikit terkesan 'pemaksaan' kalau gak boleh dikatakan 
kecenderungan pemerasan, itu yang membuat orang "was-was" untuk kembali ke 
Sumbar...!

Masih belum percaya juga? Ambo juo mengalami sendiri, indak sakali duo kali. 
Ini salah satunya, Sep.2006 lalu, silahkan klik link ini dan baca keterangan 
foto 11:
http://west-sumatra.com/index.php?option=com_fireboard&Itemid=78&func=view&id=178&catid=42

Bbrp kawan2 di Jkt, kalau ada kolega2 mereka tertarik utk berwisata ke Sumbar, 
kadang mereka titipkan betul kesanak saudaranya di Sumbar agar ditemani atau 
dipilihkan obyek2 dan tempat2 yang mungkin "lebih aman" dari kemungkinan 
hal-hal diatas. Krn mereka juga tahu situasi2 seperti ini sudah sering dialami 
banyak orang. 

Akhir bulan lalu, sktr 50 orang pegawai DKI berwisata ke Sumbar. Kebetulan 
kawan ambo (tetangga Riri di Pdg Panjang) nan karajo disitu, kito wanti2 bana 
ttg hal iko, supayo langsuang 'dibantu' jika kira2 akan terjadi hal2 sarupo 
iko. Alhamdulillah berjalan lancar dan EOnya sudah tahu apa yg mesti dilakukan.

Rasanya tidak bisa juga kita bebankan kesalahan sepenuhnya kepada masyarakat, 
preman, tukang pakuak, dll. ini. Krn memang ekonomi kita sendiri yang lagi 
mengkhawatirkan kondisinya. Malahan menurut bbrp Anggota DPRD Sumbar, cenderung 
semakin turun. Walaupun menurut saya mungkin juga bukan hanya Sumbar saja yang 
seperti ini. 

Tetapi apakah kita hanya akan "mengalir bagai air" dan manggut-manggut kiri 
kanan menghadiri seremonial2 yg kurang strategis saja melihat kondisi seperti 
ini..? Kalaupun belum bisa membuat proyek-proyek besar, mungkin kampanye2 utk 
meningkatkan kesadaran masyarakat aja dulu. Rasanya tidak cukup hanya 
dalil-dalil agama doang yang digunakan... Saat ini perlu tindakan yang lebih 
nyata. Apolai kalau urusannya alah disekitar kampuang tangah itu bana... 
Antahlah, itu kan kecek kito yg "penonton dilua lapangan" iko dan maliek hanya 
sebagian kecil permasalahan yang ada... "Banyak karajo kami nan lain la mah..." 
kecek kawan ambo itu...

Skl lg, krn interest ambo saat ini hanya di Pariwisata, ambo menghimbau kito 
dan juo Pemda Sumbar utk basamo-samo kito sempurnakan USULAN program “Menuju 
Masyarakat Pariwisata Kelas Dunia” dengan judul “Ampek Rancak, Limo Lamak 
Bana”. Konsep ini
masih sangat terbuka untuk didiskusikan, dirubah dan disesuaikan jika 
diperlukan. Tujuannya
untuk mencoba menghimbau secara bertahap untuk lebih
meningkatkan lagi dan sama-sama memulai membiasakan diri bagaimana
menyambut tamu secara lebih baik dan ”lebih berkelas” lagi. Terutama kampanye 
bagi masyarakat kita semua. Bgmn pun juga tentu harus didukung dg aturan-aturan 
yang jelas dan tegas sehingga jangan jadi Pariwisata yang kebablasan. Malaysia 
yang lebih fanatik bisa, kenapa kita tidak? Apakah sempurna? Rasanya juga tidak 
akan pernah. Krn sempurna hanya milik Allah SWT. Hanya "usaha" yang bisa kita 
lakukan... Dan indak bisa usaha sendiri-sendiri. Tapi basamo-samolah awak...


1. Welcoming people/Mempersilahkan. 
Mari sama-sama
agar lebih membiasakan diri lagi menyambut dan mempersilahkan tamu dengan lebih
hormat. "Silahkan datang, silahkan mampir, dllnya..." 
 
2. Appreciation/Thanksful/Mungucapkan Terima Kasih. 
Mari sama-sama
agar lebih membiasakan diri dengan ringan menyampaikan terima kasih untuk
mengapresiasi usaha dan tindakan tamu kita walau kecil sekalipun. Setidaknya
mereka sudah mau datang dan berkunjung ke “rumah kita”.  "Terimakasih sudah 
mampir di tempat kami, terima kasih sudah berbelanjang di toko kami, terima 
kasih sudah melihat-lihat produk-produk kami, terima kasih sudah menginap di 
losmen kami, dll...." 
 
3. Apologize/Meminta Maaf. 
Mari sama-sama
agar lebih membiasakan diri menyampaikan kata maaf, walaupun hal-hal kecil yang
mungkin dirasa belum memuaskan tamu kita sehingga menimbulkan perasaan nyaman
dan hangat bagi tamu. "Maaf kalau pelayanan kami kurang memuaskan. Akan kami 
tingkatkan sehingga  anda mau datang lagi; Maaf kalau ada hal-hal yang kurang 
berkenan; dll..." 
 
4. Calculating/Menghitung Dampak Jangka Panjang. 
Mari sama-sama
agar lebih mencoba menghitung dampak jangka panjang agar tidak terjadi
inkosistensi dan kenaikan harga tiba-tiba yang mengagetkan para tamu kita atau
menghitung dampak tindakan-tindakan kita terhadap kemungkinan harapan
kembalinya tamu kita ke ”rumah kita” lagi nantinya. Karena jika mereka mau
kembali, pasti mereka akan bawa uang lebih besar lagi ke rumah kita untuk
dibelanjakan. Juga berhitung tentang kemungkinan tamu yang tidak nyaman akan
dengan mudahnya bercerita dan melempar isu melalui milis-milis di Internet.
Satu orang menulis, bisa ribuan orang sekaligus membacanya. Bayangkan kalau
mereka teruskan lagi cerita ketidak nyamanan tsb ke milis2 lain...!! 
 
5. Keep Smiling Face/Hadapi dengan Senyum. 
Mari sama-sama
serusaha untuk selalu ramah dan tersenyum kepada siapapun untuk membangun
hubungan-hubungan yang lebih baik dan membuat ”memory” yang tidak terlupakan
akan keramahan dan kehangatan sambutan kita di mata para tamu-tamu kita. Kenapa
pendekatan ini kita sosialisasikan juga? Karena kita ingin wisatawan agar “mau 
kembali dan berulang-ulang” berkunjung
ke Sumbar karena terkesan dengan masyarakatnya yang berbudaya tinggi dan
memiliki alam yang luar biasa indahnya...  
Apo alah saburuak itu bana kami salamo iko...? Kok sampai babuek pulo usulan 
program antah barantah iko...? Ooh... bukan baitu Mak... Nan ado alah rancak 
kok. Tapi baanyo kalau kito labiah parancak lai agak saketek dg usulan kampanye 
"4 R 5 L B" iko...? Namanya kan juga masih USULAN...:) Iko kan hanya potongan 
kecil sajo dari bagian Konsep ABS SBK. Baa kiro-kiro tuh Pak Saaf...? Tolong 
paluruih ambo Pak kok salah interpretasi...:) 

Talabiah takurangnyo, mohon maaf. Silahkan kalau ada yg indak atau kurang 
setuju dg opini diatas. Semoga berkenan. Terima kasih...

Wassalam,
Nofrins/47
"4 R 5 L B"


----- Original Message ----
From: jun aidi <[EMAIL PROTECTED]>
To: [EMAIL PROTECTED]; RantauNet2 Milis <rantaunet@googlegroups.com>
Sent: Sunday, May 18, 2008 6:20:34 AM
Subject: [EMAIL PROTECTED] Kanai Pakuak


Dunsanak kasadono,
 
Paneh sa-taun diapuih dek ujan sa-ari.
Kini adolah maso2 liburan di kandang singo dana bbbrp urang kawan disiko alah 
manjajak-an kaki no di ranah minang. Tapi mujua nak dapek diraiah dan malang 
ndak dapek ditulak, sebagian merekan maraso pueh dan menikmati barao di nagari 
awak tapi sebagian mereka maraso kecewa karano maraso ditipu dan kanai pakuak. 
Surang kawan kami urang Bali dek maraso tertarik ka ranah minang pai bawisata 
ka nagari awak dan mereka mancubo nasi Kapau di pasa ateh tapi dek uni nan 
manjua nasi tu mereka di pakauk, makan baduo pakai ayam kanai 90 ribu rupiah. 
Apokah memang iko tarif harago nasi kapau di pasa ateh? kalau bitu memang alah 
balipek kali inflasi di tanah aia. Mungkin dalam jangka pendek sang uni 
ba-untuang tapi dalam jangko panjang dunia pariwisata sumbar akan marugi. 
barito ko akan manyeba sangaik capek dan kamungkinan sajo mereka nan alah 
barencana libur ka nagari bundo akan mambatalkanno.
 
wassalam
 
Junaidi, 41- kandang singo


----- Original Message ----
From: Yulnofrins Napilus <[EMAIL PROTECTED]>
To: RantauNet2 Milis <rantaunet@googlegroups.com>; MAPPAS <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Saturday, May 17, 2008 1:15:10 AM
Subject: [Wisata Minang] STEAMLOCO Tours Expert


Bagi dunsanak yang tertarik menjalin kerjasama, atau kawan-kawan Travel Agent 
yg tamunya tertarik utk menikmati wisata naik Loko Uap dan melihat indahnya 
kampung orang lain, silahkan kontak langsung  travel agent ini... 

Di Sumbar, kelihatannya jangankan Loko Uap, KA Wisata yang sudah ada aja masih 
perlu perjuangan panjang tampaknya utk sampai ke Padang Panjang apalagi ke 
Sawahlunto. Atau menunggu para generasi muda dulu jadi Pejabat di Sumbar utk 
utilisasi aset KA triliunan tsb...? Tolong dicatat juo isu yang ciek iko Bob...

Sekali lagi, orang luar Sumbar dan bukan orang asal Sumbar lagiii... yang 
selalu melihat potensi besar ada di Sumbar...:) Untung travel agent dari Yogya 
ini sebelumnya tidak menanyakan ttg Loko Uap di Sumbar, tetapi hanya tanya bgmn 
bisa kontak langsung dg Kadiv KAI Sumbar... Kalau enggak, antah apolah ka jawab 
ambo...:D 

Mungkin travel agent pecinta Loko Uap ini bisa "takjub" (bukan pingsan) kali 
kalau dia juga tahu bahwa Sumbar tahun 80an melego dan menjual sktr 50an unit 
Loko Uap sbg Besi Tua dan hanya tinggal 1 unit doang buat dijadikan "patung" di 
Simpang Haru...!! Kalau info melego sbg besi tua ini sampai ke International 
Steamloco Association tsb, bagus juga sih, Sumbar akan jadi terkenal utk 
dibicarakan orang...

Mohon maaf, lalok lah lai ambo ciek lu. Semoga masih selalu ada energi baru utk 
esok hari...

Wassalam,
Nofrins



----- Forwarded Message ----
From: Uyun Wisata Yogya Tours & Travel <marketing01@ uyunwisata. com>
To: [EMAIL PROTECTED] sumatra.com
Cc: [EMAIL PROTECTED] com
Sent: Friday, May 16, 2008 10:07:13 PM
Subject: Fwd: Terima kasih - mohon kerjasama tourism.

---------- Forwarded message ----------
From: Uyun Wisata Yogya Tours & Travel <marketing01@ uyunwisata. com>
Date: Fri, 16 May 2008 21:59:12 +0700
Subject: Terima kasih - mohon kerjasama tourism.
To: [EMAIL PROTECTED] xxx.xx

Sugeng ndalu Pak Tisna.

Kami UYUN WISATA YOGYA tours&travel - The Real Direct Selling Inbound
Travel Agent in Indonesia - STEAMLOCO TOURS EXPERT, tahun 2004 pernah
melakukan kontak via telp. termasuk ke Balai Yasa PJKA Padang berulangkali,
mengharapkan kerjasama kepariwisataan di Sumbar, khususnya menyangkut
Steamloco/ kereta uap, yang nantinya kami berharap dapat membantu pembangunan
kepariwisataan Sumatera Barat keseluruhan. Sayangnya kami tidak mendapakan
"push" yang kami harapkan, meskipun saat tersebut kami siap menjadi
pemasaran & konsultan.

Secara detail tentang kami silahkan buka situs kami www.uyunwisata. com.
Hingga saat ini 98% klien kami adalah turis mancanegara dengan sistem
pemasaran jaringan internet, kami belum pernah melakukan kontrak kerjasama
dengan agen manapun, meskipun demikian kami kerap mendapatkan amanah penuh
dari agen lain, khususnya untuk program program tertentu, sehingga
kemandirian kami terjaga.

Salah satu prioritas produk kami adalah "STEAMLOCO TOURS, sejak tahun 2002
kami menjadi anggota International Steamloco (satu satunya dari
Indonesia), terhitung sejak saat itu setiap tahun kami menjadi pemenang
photography (kategori ide, skenario dan sutradara), hasil karya kami tahun
2007 dengan 10 orang Japan International Press silahkan buka: RAIL MAGAZINE
- JAPAN, volume 292, January 2008 page: 77 ~ 82 (www.railmagazine. com)

Sebenarnya tahun 2004 tersebut kami mendapatkan tekanan dari mancanegara
yang mendesak untuk mengembangkan sayap kami sampai ke Sumatera, khususnya
Sumatera Barat. Hal tersebut saat ini  terjadi lagi,  diharapkan mulai bulan
Juli 2008 kami  sudah bisa menangani Sumatera Barat untuk tour tour
steamloco / kereta uap.

*Tipikal tour ada 2 ( dua) peruntukan;
1).Regular Tour Programmes.
  Ini adalah kunjungan ke objek objek wisata yang digabungkan menikmati 
perjalanan dengan kereta uap.
2).Photographer.
  Program ini khusus diperuntukan untuk "International
Photographer" ,mereka tidak menikmati perjalan dengan kereta uap, justru saling 
lomba lari
dengan kereta uap, agar mereka mendapatkan momen  momen yang diharapkan.

Untuk maksud ini, kami mengajak dan mengharapkan Bapak KADIVRE II - SUMBAR
(Bapak Tisna Djaja)  dan instansi KAI - SUMBAR menjalin kerjasama. *Untuk
sementara (keterdesakan waktu) kita tujukan untuk POINT 2: PHOTOGRAPHER* ,
wilayah yang diharapkan Sawahlunto, Umbilin, Silungkang, Danau Singkarak,
Lembah Anai, Padang dan Pariaman (eks jalur angkut batubara).

Kami memahami, kereta uap di Sumbar sudah lama tidak berfungsi, namun kami
berusaha mengajak marilah kita mulai bersama dari sekarang untuk
mengoperasikan kembali, terutama untuk keperluan kepariwisataan di Sumatera
Barat, mungkin sebagai tahap awalnya tidak keseluruhan trayek yang akan
ditempuh, kita mulai dari jalur yang masih terawat dengan kondisi alam yang
menantang & alami, khususnya Umbilin ~ Danau Singkarak.

Jika hal ini dapat segera diwujudkan, "selambat lambatnya Agustus
sudah bisa dilaksanakan" , dalam waktu dekat (paling lambat) akhir bulan Mei 
2008 ini kami akan ke Sumatera
Barat untuk membicarakan segala sesuatunya, termasuk studi kelayakan (survey) 
dll.

Besar harapan kami hal ini dapat kita wujudkan. Atas perhatian, pengertian,
bantuan dan kerjasamanya kami ucapkan terima kasih.

Salam hangat kami;
UYUN WISATA YOGYA tours&travel
www.uyunwisata. com marketing01@ uyunwisata. com  [EMAIL PROTECTED] com
Arif Hidayat
director,
steamloco tours expert
mobile:081393739878 .
phone:0282-521533.


      
--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
===============================================================
UNTUK DIPERHATIKAN:
- Wajib mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, mohon dibaca & dipahami! Lihat di 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi anda pada setiap posting
- Dilarang mengirim email attachment! Tawarkan kepada yg berminat & kirim 
melalui jalur pribadi
- Dilarang posting email besar dari >200KB. Jika melanggar akan dimoderasi atau 
dibanned
- Hapus footer & bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Hindari penggunaan reply utk topik/subjek baru
===============================================================
Berhenti, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED]

Daftarkan email anda yg terdaftar pada Google Account di: 
https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id
Untuk dpt melakukan konfigurasi keanggotaan di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
===============================================================
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke