PLN Harus Jujur ke Konsumen, "Irman : Jangan Ada Saling Lempar 
Tanggungjawab"  
      Rabu, 09 Juli 2008 http://www.padangekspres.co.id/content/view/11755/1/ 
      Padang, Padek-- Wakil Ketua DPD RI Irman Gusman geram dengan penjelasan 
yang disampaikan pihak PLN terkait pemadaman bergilir yang terjadi di Sumbar 
dalam pertemuan DPD RI asal Sumbar dengan PLN Wilayah dan PT PLN (Persero) 
Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban Sumatera (P3BS) di Ruang Rapat Sekda, 
Selasa (8/7). 

      kutipan
      Menurut Bambang, Sumbar memang memiliki 400 unit pembangkit, namun 
sebagian besarnya bermasalah. Dua unit PLTU Ombilin sejak bulan lalu tidak 
beroperasi. Demikian juga PLTG Pauh Lima, dimana unit III nya juga dalam 
perbaikan. Ombilin Unit I sejak tanggal 28 Juni 2008 mengalami gangguan 
eksietsni generator sedangkan PLTU Ombilin unit II mengalami gangguan vibrasi 
tinggi sejak tanggal 12 Februari 2008. Akibatnya Sumbar saat ini deficit 40,2 
MW padahal kebutuhan saat beban puncak mencapai 330 MW. 

      Jika dibandingkan daerah lain selain Sumatera Selatan menurut data P3BS 
daya mampu pembangkit netto Sumbar cukup tinggi. Jika Sumsel 707,7 MW, Lampung 
389,2 MW sedangkan Sumbar 487,6 MW. Di sisi lain, Zairin Kasim juga 
mempertanyakan adanya sinyalemen yang mengatakan PLN menggunakan bahan bakar 
batu bara dengan kualitas energi rendah. Seharusnya PLN sudah mencari 
alternatif lain agar kualitas dan kuantitas bahan bakar tetap diutamakan. 

      487,6 MW - 40,2 MW = 447,4 MW (nan tingga lai)

      447,4 MW - 330 MW = 117,4 MW........... jadi kama nan 117,4 ko ????? baaa 
dek mati juo lai lampu...sabayak ko labiah hee aaaaa....??? yo ancak tutuik se 
lah lapau tu laii pak...!!! 

      m3n_tu4r1...( L + 31 + PBR panam ) http://www.79phonecell.com/ 

  ----- Original Message ----- 
  From: Bot S Piliang 
  To: RantauNet@googlegroups.com 
  Sent: Wednesday, July 09, 2008 11:17 PM
  Subject: [EMAIL PROTECTED] Penyebab Krisis Listrik Sumbar==> Batubaro e bajua 
ka Japang sadoalah e...


  Pagi tadi, sahabat lama saya, FErri yang sekarang jadi pengusaha komputer di 
kota Padang, tiba-tiba mengirim sms. Awalnya, saya merasa “surprise” karena 
lama tidak berhubungan dengan sahabat saya tersebut. Namun saya terkejut itu 
surut karena sms dalam bahasa Minang tersebut isi begini; 
  “Apo pangana PLN SUmbar ko Bot, bantuak makan ubek se mamatian lampu, 4 kali 
sahari” (Apa yang dipikirkan oleh PLN Wil Sumbar ini Bot, seperti makan obat 
saja, mematikan lampu 4 kali sehari)
  Kemudian saya segera menghubungi rekan saya di bagian HUMAS PLN Wil. Sumbar 
untuk mengkonfirmasi hal tersebut. Ternyata alasan nya tepat seperti apa yang 
saya pikirkan, 2 Unit mesin PLTU Ombilin yang menjadi baseload Wil Sumbar 
rusak. Usut punya usut, ternyata kerusakan tersebut sebagai akumulasi kerusakan 
akibat menggunakan batubar akalori rendah yang terpaksa digunakan karena 
batubara kalori tinggi sudah habis di ekspor untuk emmenuhi kontrak 
jangkapanjang yang ditnda tangani beberapa tahun silam. Tragis.
  Menyikpi hal ini, PLN Sumbar kemudian mengenjot penggunaan PLTA Singkarak dan 
Maninjau serta puluhan mesin PLTD yang boros BBM dan sangat mahal. Air Danau 
Maninjau dan Singkarak pun terbatas hingga elevainya tidak memadai karena 
memang digunakan pada Peak Load saja. Hasilnya, Sumatera BArat, khususnya kota 
PAdang harus menderita pemadaman bergilir.
  Dan Ferri, satu diantara ratusan pengusaha kecil di Sumtera Barat harus 
menerima kerugian yang tidak sedikit. Pertanyannya klasik, Siapa yang salah, 
LAngkah apa yang dialkuakn , kemana harus mengadu?
  Nan, masyarakat pun dengan bulat sepakat menuding PLN yang tidak becus, 
korupsi, “gadang ota” dan lain-lain. Tapi tak banyak yang “mau tahu” bagaimana 
listrik ini dibuat oleh insinyur2 PLN yang juga anak bangsa sendiri…
  Andaikan listrik itu bisa dijual seperti menjual minyak goring, di buat 
missal, dibungkus, lalu dikirim ke seluruh di Indonesia, tentu pekerjaan itu 
akan lebih mudah. Tapi listrik adalah barang yang harus dibuat, disalurkan dan 
disajikan kepemakai pada saat itu juga.
  Mungkin sebagai gambaran saja buat milister disini, untuk wilayah SUMBAR 
sendiri, dari informasi yang saya dapat dari HUMAS PLN Sumbar, base load 
(penyuplai dasar) untuk Sumbar adalah jaringan interkoneksi Sumbagsel sebesar 
200 MW, dan PLTU Ombilin sebesar 160 MW. Pada saat peak load (beban puncak, 
dimana waktu pemakaian listrik sedang tinggi2nya, biasanya jam 6 sampai 10 
malam), barulah PLTA Singkarak dan MAninjau digunakan, hal ini dilakukan untuk 
menjaga elevasi (pasokan air keduadanau tersebut). Kalau masih belum tertutupi, 
barulah PLTD dan PLTG yang berbahan baker Minyak Solar (PLN membeli Solar 
dengan harga pasar internasional Rp. 11.000/Liter) dinyalakan.
  Kondisi saat ini, PLTU Ombilin keluar dari system, akibat kerusakan pada 
turbin yang ternyata merupakan akumulasi penggunaan Batubar kalori rendah 
(padahal spec baubara yang digunakan untuk pembangkit ini adalah Batubaa kalori 
tinggi). Penggunan batu bara kalori rendah ini dugunakan akibat langka nya 
batubara kalori tinggi yang diekspor ke Malaysia, Thailand, Australi, Jepng dan 
New Zealand guna memenuhi kontrak jangka panjang.
  Akibatnya PLN memaksimalkan PLTA MAninjau dan Singkarak sepanjang hari, 
sehingga air kedua danau itu pun cepat surut. Sedangkan tambahan dari system 
interkoneksi SUMBAGSEL tidak bisa ditambah. Hasilnya, kekurangan/deficit daya 
yang cukup parah sehingga terjadilah pemadaman yang tidak tentu diseluruh 
system Sumatera Barat.

  Itu informasi yang baru ambo dapat dari rekan ambo di HUMAS PLN Sumbar. 
Kebetulan ambo karajo di PLN dan mengikuti perkembangan krisis listrik di Ranah.

  Salam
  Bot SP
--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
===============================================================
UNTUK DIPERHATIKAN:
- Wajib mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, mohon dibaca & dipahami! Lihat di 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi anda pada setiap posting
- Dilarang mengirim email attachment! Tawarkan kepada yg berminat & kirim 
melalui jalur pribadi
- Dilarang posting email besar dari >200KB. Jika melanggar akan dimoderasi atau 
dibanned
- Hapus footer & bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Jangan menggunakan reply utk topik/subjek baru
===============================================================
Berhenti, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED]
Daftarkan email anda yg terdaftar pada Google Account di: 
https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id
Untuk dpt melakukan konfigurasi keanggotaan di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
===============================================================
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

  • [EMAIL PROTECTED] Re: ... m3n_tu4r1

Kirim email ke