http://www.inilah.com/berita/2008/08/11/43101/beijing-boom/

11/08/2008 09:45
Beijing Boom

Hamid Basyaib

SUDAH  cukup  sering  diberitakan  bahwa  upacara  pembukaan Olimpiade
Beijing  akan spektakular, antara lain karena dirancang oleh sutradara
top Hollywood, Steven Spielberg.

Toh  ketika  acara  itu sungguh-sungguh tergelar di hadapan hampir 100
ribu  penonton  di stadion 'Sarang Burung’, dan empat miliar manusia
di  seluruh  jagat,  mulut  mereka  menganga lebih lebar daripada yang
sudah  disiapkan. Kemegahan upacara Jumat lalu itu melampaui perkiraan
warga dunia.

Rupanya  kemegahan yang menakjubkan itu (dengan ribuan penari, puluhan
ribu  kembang  api, di stadion yang bahkan telah mashur sebelum jadi),
turut   diwarnai   kejengkelan  pemerintah  Cina  terhadap  pembatalan
Spielberg di saat-saat yang mepet.

Alasan  pembatalan  sutradara Jurassic Park itu pun provokatif: karena
Cina terus mendukung rezim Sudan yang membiarkan beribu-ribu rakyatnya
mati kelaparan di Darfur.

Cina  sejak  satu  dasawarsa terakhir memang rajin menjalin kerja sama
dengan   rezim-rezim   otoriter   Afrika   demi  menimba  minyak  dari
sumur-sumur mereka.

Dan  acara  pembukaan  yang  hebat  itu  bukan didesain oleh sutradara
Amerika,  melainkan  oleh  'putra  daerah':  Sutradara Zhang Yimou –
antara  lain  mashur  karena  Hero  – yang sebenarnya kurang disukai
pemerintah.

Dengan  pembatalan Spielberg yang cukup mempermalukan Cina, pemerintah
rupanya  memberi  keleluasaan  penuh  pada Zhang untuk mendesain acara
sehebat-hebatnya, berapapun biayanya.

Pemerintah  Cina  dan  Zhang  berhasil. Seluruh dunia ternganga belaka
menyaksikan  sebuah  pesta  pembukaan paling menakjubkan dalam sejarah
Olimpiade,  yang  menggambarkan  tonggak-tonggak  perjalanan peradaban
Cina (tentu dengan editing di sana-sini).

Sejak  sukses  mendapat  mandat  penyelenggaraan Olimpiade tujuh tahun
lalu,  pemerintah Cina memang bekerja habis-habisan untuk menjadi tuan
rumah  yang  bangga,  ramah  dan membuat para tetamu kagum. Karena isu
lingkungan  hidup  termasuk  yang  paling  disorot  sebagai  hal  yang
diabaikan oleh Cina demi mengejar pertumbuhan ekonomi, pemerintah juga
menaruh perhatian khusus pada masalah ini.

Bukan  hanya  emisi  gas ditekan, khususnya di Beijing sebagai etalase
negara,  bahkan  para orang kaya baru yang mulai gemar menuntun anjing
lucu  di  jalan-jalan  pun  diwajibkan  mengendalikan  kotoran piaraan
mereka. Hasilnya dengan cepat terlihat.

Dengan   bangga   pemerintah   mengumumkan   bahwa  selama  dua  pekan
penyelenggaraan  Olimpiade (8-24/8), udara Beijing yang terkenal kotor
jadi  jauh  lebih bersih. Ejekan Barat bahwa strategi pembangunan Cina
adalah  'bangun  dulu,  bersihkan  belakangan' diminta diralat. Mereka
merasa   telah   mampu   membuktikan  bahwa  keduanya  (membangun  dan
membersihkan) bisa dilakukan serentak.

Di  balik  kemegahan Olimpiade Beijing, juga dengan sejumlah fasilitas
barunya  yang hebat dan mahal (sejumlah stadion dan hotel baru, kereta
api  bawah tanah, dll. Yang semuanya menelan US$40 miliar), pers Barat
terus  melontarkan  kritik  terhadap pelanggaran HAM atas warga Tibet.
Terdapat  pula  korban-korban  penggusuran  warga  Cina  sendiri  demi
membangun berbagai fasilitas mewah itu.

Sebagian   media   bahkan   menganalogikan  Olimpiade  Beijing  dengan
Olimpiade  Berlin  1936,  ketika  di balik kemegahan acara itu, Fuhrer
Hitler  telah dan sedang membunuhi warganya dan menjajah negara-negara
lain.

Tentu  saja  analogi  itu  berlebihan.  Presiden Hu Jintao pasti bukan
Hitler.  Dan  Partai  Komunis  Cina,  setidaknya  dalam  dua dasawarsa
terakhir, jauh lebih sopan dibanding Nazi.

Mungkin  analogi  yang  tepat  adalah  dengan Olimpiade Tokyo 1964 dan
Olimpiade Seoul 1988. Seperti Jepang dan Korea Selatan yang menjadikan
olimpiade  sebagai  ruang  pamer  kemajuan  ekonomi mereka yang sedang
bangkit,  Olimpiade  Beijing  2008  juga  jelas dimaksudkan rezim Cina
sebagai  pertunjukan otot-otot kekuatan barunya. Terutama otot ekonomi
(pertumbuhannya  sampai  sekarang  secara ajaib masih dua digit), yang
melimpah ke bidang-bidang lainnya.

Dengan acara spektakuler itu, yang tentunya diikuti dengan pelaksanaan
berbagai  pertandingan  28  cabang  yang  rapi,  dan  dengan kehadiran
ratusan  ribu  tamu  selama  sedikitnya  dua  pekan,  pemerintah  Cina
memastikan bahwa semua itu adalah iklan yang memadai untuk mengumumkan
kepada  seluruh  dunia  bahwa  ia telah mengembalikan keperkasaan yang
pernah dicapainya hingga pertengahan abad ke-19.

Sampai  lima belasan tahun lalu, kita di Indonesia, sebagaimana banyak
warga  dunia  lainnya,  masih memandang Cina dengan sejumlah stereotip
negatif.  Olimpiade  Beijing meyakinkan kita semua bahwa stereotip itu
bukan  hanya  meleset;  tapi  Cina  bahkan  sebentar lagi akan menjadi
perekonomian terkuat di muka bumi.

Dan  Cina  memang  terbukti  mampu. Dalam waktu singkat (ekonomi pasar
mulai  dicanangkan  1978),  Cina mentransformasi diri menjadi kekuatan
yang menggentarkan kawan dan lawan.

Jika Cina mampu, saya tidak melihat alasan yang cukup kuat untuk tidak
yakin  --  sebagaimana  diidap  oleh warga dan banyak pemimpin kita --
bahwa Indonesia pun sanggup.

Penulis adalah Direktur Eksekutif SPIN (Strategic Political Intelligence) [L1]




--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
=============================================================== 
UNTUK DIPERHATIKAN:
- Wajib mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, mohon dibaca & dipahami! Lihat di 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi anda pada setiap posting
- Dilarang mengirim email attachment! Tawarkan kepada yg berminat & kirim 
melalui jalur pribadi
- Dilarang posting email besar dari >200KB. Jika melanggar akan dimoderasi atau 
dibanned
- Hapus footer & bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Jangan menggunakan reply utk topik/subjek baru
=============================================================== 
Berhenti, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED] 
Daftarkan email anda yg terdaftar pada Google Account di: 
https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id
Untuk dpt melakukan konfigurasi keanggotaan di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
===============================================================
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke