Tentang Mohammad Natsir (1908-1993) 

 

Sabtu, 08 November 2008 

 Mohammad Natsir lahir di Kampung Jembatan Berukir, Alahan Panjang,
Kabupaten Solok, 17 Juli 1908 dan wafat di Jakarta, 6 Februari 1993.
Mohammad Natsir merupakan tokoh pendidik, penulis produktif, pendakwah,
politisi-negarawan, pemikir, ulama dan pembela Islam. Secara umum
kehidupannya dapat diikhtisarkan kepada empat fase. Fase pembentukan,
pertumbuhan, pemikir dan politisi-negarawan, serta pemikir dan pengabdi
dakwah. Fase-fase itu dilaluinya pertama, di Solok, Maninjau dan Padang
tempat lahir dan masa remajanya 1908-1927. Kedua, di Bandung menuntut
ilmu, menulis dan mendidik 1927-1945. Ketiga, di Jakarta sebagai
politisi dan negarawan 1945-1966. Keempat, di Jakarta sebagai pendakwah,
pegiat amal sosial, dan aktivis Islam internasional 1966-1993. Mohammad
Natsir adalah putra dari Ibu Khadijah dan ayah Idris Sutan Saripado.

Ayahnya Asisten Demang di Bonjol, kemudian menjadi juru tulis Kontrolir
di Maninjau. Mulanya Natsir sekolah Gubernemen berbahasa Melayu sampai
kelas 2 tinggal bersama kedua orang tuanya, kemudian pindah ke Padang
dibawa Eteknya Rahim. Tidak diterima HIS pemerintah, ia masih beruntung
dapat masuk HIS swasta Adabiyah yang baru dibuka DR. Abdullah
Ahmad.Natsir kecil pindah ke Solok dan masuk kelas 2 HIS pemerintah. Di
sini ia tinggal di rumah saudagar H. Musa, ayah seorang anak siswa kelas
1 di HIS yang sama. Sambil pagi sekolah di HIS, sorenya Natsir sekolah
Diniyah dan malamnya mengaji al-Qur'an dengan Angku Mudo Amin.

Di kelas tiga Diniyah ia terpilih sebagai guru bantu. Tiga tahun
kemudian atas permintaan Rabi'ah, sang kakak ia kembali ke Padang dan
diterima di kelas lima HIS pemerintah yang memang dari dulu
diidamkannya. Ia menamatkan HIS tahun 1923. Ketika kemudian melanjutkan
sekolah ke MULO, ia mendapat bea-siswa yang sejak semula didambakannya
lantaaran ekonomi keluarga pas-pasan. Di MULO ia aktif di kepanduan
Natipij dari Jong Islamieten Bond (JIB) dam perkumpulan Jong Sumatera.
Di dunia kepanduan ini Natsir muda sebagaimana juga tokoh-tokoh pejuang
Indonesia lainnya tumbuh jiwa kesatria dan rasa kebangsaan yang paralel
dengan jiwa keislaman.Fase II 1927-1945. Setelah lulus MULO di Padang,
Natsir masuk AMS di Bandung dengan bea-siswa Rp. 30. Di usianya yang 19
tahun itu ia tinggal di rumah Latifah, eteknya di kota Paris van Java
itu. Di sekolah ini di samping belajar Bahasa Belanda ia belajar Bahasa
Latin dan Kebudyaan Yunani. Di kelas 2 AMS ia sudah sanggup meneliti dan
menganalisa "Pengaruh Penanaman Tebu dan Pabrik Gula Bagi Rakyat di
Pulau Jawa" dan berani memaparkannya di depan kelas. Menurut Natsir
pengaruh itu negatif. Perasaan fanatik membela Islam mulai muncul dalam
diri Natsir. Ini berawal ketika diajak guru gambarnya menghadiri khutbah
Pendeta Protestan DS Christoffel yang menyerang Islam. Natsir membuat
sanggahan yang dimuat dalam Surat Kabar Algemeen Indisch Dagblad (AID)
dengan judul " Qur'an en Evangeli" dan " Muhammad asls Profeet".

Masa ini mulailah Natsir belajar politik secara tidak langsung dengan
tokoh-tokoh seperti Haji Agus Salim, HOS Cokroaminoto, Cipto
Mangunkusumo. Ia belajar Agama Islam pada Ustadz A.Hasan, seorang tokoh
utama Persatuan Islam (Persis) Bandung secara intensif. Ustadz A. Hasan
hidup dalam kesederhanaan, rapi dalam kerja, alim dan tajam
argumentasinya dalam tukar pikiran dan berani mengemukakan pendapat.
Kepribadian A. Hasan dan gerakan Persis Bandung ini tampaknya cukup
berpengaruh dalam kehidupan Natsir selanjutnya. Persis Bandung sebagai
lembaga pendidikan Islam mempunyai tujuan antara lain : (1) melaksanakan
berlakunya hukum Islam dan kembali kepada pimpinan Al-qur'an dan Sunnah;
(2)menghidupkan jiwa jihad dan ijtihad; (3)membasmi bid'ah khurafat,
takhayul, taklid, dan syirik; (4)memperluas tabligh dan dakwah Islam;
(5)mendirikan pesantren dan sekolah untuk mendidik kader-kader Islam;
(6)menyelesaikan masalah sosial kemasyarakatan.Setamatnya dari AMS
(1927-1930), Mohammad Natsir yang semula bercita-cita menjadi Mister in
de Rechten (Sarjana Hukum) tidak melanjutkan kuliah ke Fakultras Hukum
atau menjadi pegawai pemerintah, padahal ia mendapat tawaran bea-siswa
di Fakultas Hukum di Jakarta dan di Fakultas Ekonomi Rotterdam Negeri
Belanda. Perhatiannya tertumpu kepada perjuangan di jalan Allah,
sabilillah. Di AMS ia berhadapan dengan lingkungan intelektual yang
sekuler dan dengan tekun mempelajari buku-buku berbahasa asing. Di masa
ini ia terdorong mengajar mata pelajaran agama di sekolah MULO dan
Sekolah Guru Gunung Sahari Lembang. Setamat AMS ia memantapkan dirinya
sebagai pengkaji agama dan pejuang agama. Ia tidak memburu uang, tetapi
cukup bekerja bersama A.Hasan Bandung sebagai anggota Redaksi Majalah
"Pembela Islam" dengan honor Rp.20 perbulan. Ia terus belajar agama
dengan konsep belajar agama bukan sekedar Ilmu Tauhid, fiqh, tafsir dam
hadist tetapi juga ilmu filsafat Islam, sejarah kebudyaan Islam,
pendidikan Islam, politik Islam dan lain-lainnya. 

Pada fase ini Natsir mengisi perjuangannya dengan giat di bidang
pendidikan, menulis dan berpolitik. Sore hari ia membuka kursus
pendidikan Islam dengan murid awalnya lima orang dengan mengunakan
tenpat yang dipakai pihak lain untuk kursus Bahasa Inggris. Kursus ini
berkembang menjadi Pendidikan Islam dengan menyewa Gedung sendiri di
Jalan Lengkong Besar No. 16 . Tempat ini menjadi Kampus Pendidikan Islam
yang dipimpinnya 1932-1942. Pandidikan Islam di sini terdiri atas empat
tingkat: Taman Kanak, HIS, MULO dan Kweeksckool (sekolah guru). Dalam
perkembangannya sekolah ini berpindah-pindah sampai sekolah ini ditutup
Jepang.

Lama kemudian, lika-liku hidupnya penuh perjuangan dan rintangan,
apalagi di zaman orde lama. Ia bahkan dipenjarakan. M. Natsir baru bebas
secara fisik dari penjara Soekarno oleh Soeharto namun kembali
terkarantina dalam makna politik karena tidak boleh berpolitik praktis.
Beliau aktif dalam forum petisi 50 pada tahun 1980, akibatnya lebih
parah. Sebelum petisi itu ada Natsir masih bisa aktif menulis, bicara
dan berpergian. Setelah ada petisi itu Natsir dicekal ke luar negeri,
bicara dan menulis. Pergantian Orla ke Orba oleh Natsir tidak banyak
maknanya dalam kifrah politik, karena pada hakikatnya beliau tetap
"dipenjara". Meskipun begitu di awal Orba beliau pernah diminta bantuan
oleh Soeharto untuk memulihkan hubungan Indonesia dan Malaysia, beliau
memeberikan surat khusus kepada Tengku Abdul Rahman yang dibawa Ali
Moertopo, sehingga konfrontasi kedua negara di masa Soekarno mencair
kembali. Begitu pula ketika pemerintah Soeharto kesulitan dalam meminta
bantuan modal asing, Natsir kembali berinisiatif memuluskan bantuan dari
Jepang serta beberapa negara Timur Tengah untuk pembangunan Indonesia.
(dari H. Shofwan Karim, telah diambil beberapa bagian saja)

 


The above message is for the intended recipient only and may contain 
confidential information and/or may be subject to legal privilege. If you are 
not the intended recipient, you are hereby notified that any dissemination, 
distribution, or copying of this message, or any attachment, is strictly 
prohibited. If it has reached you in error please inform us immediately by 
reply e-mail or telephone, reversing the charge if necessary. Please delete the 
message and the reply (if it contains the original message) thereafter. Thank 
you.

--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
=============================================================== 
UNTUK DIPERHATIKAN:
- Wajib mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, mohon dibaca & dipahami! Lihat di 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi anda pada setiap posting
- Dilarang mengirim email attachment! Tawarkan kepada yg berminat & kirim 
melalui jalur pribadi
- Dilarang posting email besar dari >200KB. Jika melanggar akan dimoderasi atau 
dibanned
- Hapus footer & bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Jangan menggunakan reply utk topik/subjek baru
=============================================================== 
Berhenti, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED] 
Daftarkan email anda yg terdaftar pada Google Account di: 
https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id
Untuk dpt melakukan konfigurasi keanggotaan di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
===============================================================
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

<<inline: image001.jpg>>

Kirim email ke